Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. B. Pengertian Menurut Para Ahli
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang “receiver” (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh “source” (komunikator).
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Kesimpulan: Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.
Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Contoh: Komunikasi antara guru dengan muridnya. Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budimanusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagaiencorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret. Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding). Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai mediapertama. E. Fungsi-Fungsi Komunikasi
1. Fungsi Komunikasi Menurut Para Pakar Komunikasi
· Menurut Thomas M. Scheidel
Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri, untuk membangun kontak social dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
· Menurut Gordon I. Zimmerman et al
Tujuan komunikasi dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita – untuk memberi makan dan pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain.
· Menurut Rudolf F. Verderber
Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertent, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar menghadapi tes.
· Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
Komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.
· Menurut William I.Gordon
Komunikasi mempunyai empat fungsi menurut kerangka yang dikemukakan, yakni:
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Komunikasi rutual bertujuan untuk komitmen mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideology, atau agama mereka.
4. Komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajak, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur.
2. Fungsi Komunikasi Dalam Kehidupan Pribadi, Hubungan Dengan Orang Lain, Dilingkungan Masyarakat Dan Tempat Kerja
Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson komunikasi berfungsi secara pribadi dan juga sosial. Fungsi komunikasi bagi kehidupan pribadi antara lain pembentukan citra, keselamatan diri, dan meningkatnya kesadaran diri. Komunikasi sangat penting dalam membentuk citra diri, konsep diri, aktualisasi diri. Manusia dikategorikan sebagai makhluk sosial. Jaddi manusia bukan Single Fighter macam paus bongkok atau laba-laba blackwidow. Manusia memang mungkin bisa hidup seorang diri pada kondisi tertentu.
b. Hubungan Dengan Orang Lain
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan kepada seseorang dengan tujuan atau maksut kesepahaman. Komunikasi pun juga bisa disebut interaksi. Komunikasi itu tidak hanya berlangsung dalam sebuah ruang hampa sosial tetapi komunikasi juga berlangsung dalam situasi tertentu. Tujuan kita berkomunikasi adalah bukan hanya untuk mengenal diri sendiri melaikan juga mengenal diri orang lain , kita dapat mengetahui dunia luar, menciptakan dan memelihara sebuah hubungan dengan orang lain, dan masih banyak lain tujuan-tujuan berkomunikasi. Komunikasi itu bisa berlangsung dalam sebuah hubungan. Hubungan pertemanan , hubungan dalam keluarga, hubungan di lingkungan hidup , dan masih banyak lagi.
c. Dilingkungan Masyarakat
Tentang fungsi komunikasi bagi masyarakat dilingkungan, ini dapat diamati dari tulisan William I. Gorden (1978) dan apresiasi Mulyana (2007:5-38) mengatakan bahwa sedikitnya empat fungsi yang komunikasi bagi masyarakat, yakni komunikasi berfungsi sebagai: (1) sumber peningkatan pola sosial; (2) sumber peningkatan kemampuan daya ekspresif; (3) sumber peningkatan pola ritual; dan (4) sumber instrumental kemajuan hidup. Menurut Mulyana, dalam prosesnya keempat fungsi ini saling mengisi dan tidak saling meniadakan (mutually exclusive), cenderung terdapat suatu fungsi yang lebih dominan pengaruhnya ke masyarakat ketimbang yang lainnya.
Fungsi pertama adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena mampu meningkatkan pola-pola sosial. Peningkatan yang maksud yakni mampu membangun konsep diri manusia maupun aktualisasi diri untuk kelangsungan hidup kita, serta untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan atau ketegangan, melalui komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan kerja sama dengan komunikasi dengan orang lain (misalnya melalui keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara) kesemuanya untuk mencapai berbagai tujuan hidup bersama.
Fungsi kedua adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena sebagai sumber peningkatan kemampuan daya ekspresif yang dilakukan baik secara sendirian ataupun dalam kelompok. Menurut Mulyana bahwa, komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan seperti: sayang, peduli, rindu, simpatik, gembira, sedih, takut, prihatin, marah, dan benci, kesemuanya disampaikan sebagai simbol ekspresif yang disampaikan lewat kata-kata (namun terutama lewat perilaku nonverbal) dan melalui media tertentu (musik, lukisan, drama, dan tari-tarian).
Fungsi ketiga adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena sebagai sumber peningkatan pola ritual melalui upacara-upacara keagamaan dari agama tertentu. Sebagai bagian dari proses komunikasi, menurut Mulyana bahwa kegiatan ritual tersebut berlangsung dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, pernikahan, ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian. Dalam acara-acara tersebut, orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku simbolik yang menggambarkan komunikasi ritualisasi. Berkaitan proses komunikasi tersebut, kegiatan ritus-ritus juga dilakukan, seperti: kegiatan berdoa (sholat, sembahyang, dan misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera, upacara wisuda, perayaan lebaran, dan natal, kesemuanya disebut komunikasi ritual. Secara sosiologis, mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut merupakan penegasan dari hubungan masyarakat melalui keluarga, komunitas, suku atau etnis, bangsa, negara, dan keagamaan.
Fungsi keempat adalah komunikasi berfungsi terhadap masyarakat karena sebagai sumber instrumental kemajuan hidup, seperti sebagai: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan sebagai sumber hiburan. Kesemuanya unsur instrumen ini mengarahkan proses persuasif (membujuk). Komunikasi yang berfungsi memberi-tahukan atau menerangkan (to inform) menurut Mulyana, bahwa mengandung muatan persuasif, dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui, bahkan komunikasi yang sifatnya menghibur (to entertain) pun secara tidak langsung ditujukan untuk membujuk khalayak untuk mampu melupakan persoalan hidup mereka. Secara sosiologis, komunikasi berfungsi sebagai instrumen dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik untuk tujuan jangka pendek maupun dalam rangka jangka yang panjang. Tujuan yang jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati dan empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik. Sedangkan untuk tujuan yang jangka panjang, misalnya keahlian berbicara di depan orang atau pandai berpidato, ahli perundingan, menjadi politikus handal, pandai berbahasa asing, dan keahlian menulis.
Komunikasi merupakan proses pertukaran konsep/ ide/ gagasan/ perasaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi perlu dibangun ditempat kerja untuk memperlancar jalannya pelaksanaan tugas. Contohnya di dalam manajemen organisasi.
Adanya Komunikasi merupakan basis untuk melakukan kerjasama interaksi dan mempunyai pengaruh di dalam manajemen organisasi misalnya dalam hal:
1. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang diterima dan akurat serta jelas sumber-sumbernya. 2. Menempatkan posisi atau lokasi pengambil keputusan, misalnya top management atau middle management.
3. Menetapkan sasaran dan tujuan, yaitu perlunya kesatuan pendapat atau konsensus bersama bagi pihak-pihak yang terlibat,baik individual maupun dengan pencapaian sasaran dan tujuan utama organisasi. Myers & Myers (dalam Ruslan, 2002, p.103) menyebutkan bahwa secara luas fungsi Komunikasi pada suatu tingkat organisasi dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Produksi dan pengaturan
a. Menentukan rencana sasaran dan tujuan.
b. Merumuskan bidang-bidang masalah.
c. Mengkoordinasi tugas-tugas secara fungsional.
d. Instruksi, petunjuk, dan perintah untuk melaksanakan fungsi serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh bawahan.
e. Memimpin dan mempengaruhi serta untuk memotivasi bawahan.
f. Menentukan stándar hasil prestasi dan kerja karyawan.
g. Untuk menilai prestasi karyawan.
2. Sosialisasi (pemasyarakatan)
a. Berkaitan dengan yang mempengaruhi harga diri, kebanggaan, rasa memiliki, dan tanggung jawab dari pihak bawahan.
b. Human relations antar pribadi dan manajemen organisasi.
c. Memotivasi untuk menyatukan keinginan dan tujuan antara individu-individu dengan sasaran dan tujuan pokok organisasi atau perusahaan.
0 Response to "Pengertian Komunikasi Secara Umum"
Post a Comment