Puisi Surat Dari Ibu
Bergaya Puisi Surat Izin Tidak Masuk Sekolah Ini Bikin Geli
PEMBAHASAN PUISI SURAT DARI IBU DAN PUISI CITA-CITA
Analisis kebahasaan dan makna
Puisi 1 : Surat dari Ibu, karya : Asrul Sani
Bait ke- / Baris ke- | Larik Puisi | Makna |
Bait I | | |
Baris 1 | Pergi ke laut lepas, anakku sayang | mencari pengalaman dan menambah wawasan laut lepas = kata simbol (=dunia / masyarakat / ilmu pengetahuan / kehidupan) |
Baris 2 | pergi ke alam bebas! | Alam bebas = kt. Simbol (=membebaskan pikiran; menambah wawasan agar pergaulan dan pengetahuannya luas) |
Baris 3 | Selama hari belum petang | Selama sang anak belum menadi tua Petang = kiasan; simbol (=tua) |
Baris 4 | dan warna senja belum kemerah-merahan | Dan pemikirannya belum penuh dengan beban pemikiran tentang hidup Senja belum kemerah-merahan = suasana suram / pekat; menggambarkan pikiran orang tua yang penuh dengan permasalahan hidup |
Baris 5 | menutup pintu waktu lampau | Kita tak mungkin kembali ke masa lalu Ket : · baris 4-5 mengandung majas personifikasi; karena hari diandaikan berlaku seperti manusia (menutup pintu) · baris 3-5 mengandung citraan / imaji visual |
Bait II | | |
Baris 1 | Jika bayang telah pudar | Jika pengalaman yang didapat telah banyak ; digambarkan dengan kata-kata konkret pada baris 1-2 yang menggambarkan hari sudah senja. (Jika bayang telah pudar berarti hari sudah mulai senja / dan elang laut pulang ke sarang juga pada waktu senja). Artinya, pengalaman dan pengetahuan yang didapat sang anak sudah banyak / sudah mencukupi. |
Baris 2 | dan elang laut pulang ke sarang | |
Baris 3 | angin bertiup ke benua | Angin bertiup ke benua / daratan saatnya para nelayan kembali pulang ke darat; artinya saatnya sang anak kembali pulang. |
Baris 4 | Tiang-tiang akan kering sendiri | Tiang-tiang akan kering sendiri artinya kedewasaan dan jiwa sang anak sudah kokoh oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh |
Baris 5 | dan nakhoda sudah tahu pedoman | Nakhoda simbol seorang pemimpin yang memimpin kapalnya. Kapal simbol kehidupan / perjalanan hidup seseorang Jadi, nakhoda sudah tahu pedoman = pemimpin yang sudah tahu tujuan hidupnya. Sang anak diharapkan sudah tahu tujuan hidupnya |
Baris 6 | boleh engkau datang padaku! | Maka sang anak boleh menceritakan seluruh pengalaman dan kesuksesannya kepada sang ibu. |
Bait III | | |
Baris 1 | Kembali pulang, anakku sayang | Sang ibu meminta anaknya pulang |
Baris 2 | kembali ke balik malam! | Kembali untuk menenangkan diri dan beristirahat / berkumpul dengan keluarga Malam menggambarkan keadaan; saatnya seluruh anggota keluarga berkumpul dan beristirahat bersama |
Baris 3 | Jika kapalmu telah rapat ke tepi | Jika perjalanan hidup; tujuan hidup sang anak telah tercapai Digambarkan dengan kapal telah merapat ke tepi (biasanya kapal akan sandar / merapat ke tepi / pelabuhan jika telah sampai tujuan) |
Baris 4 | Kita akan bercerita | Kita (=sang ibu dan sang anak) saling menceritakan pengalamannya; melepas kerinduan |
Baris 5 | “Tentang cinta dan hidupmu pagi hari” | Menceritakan hal-hal yang baik (tentang kesuksesan sang anak dan bukan tentang keluhan atau kegagalan yang menyebabkan sang ibu bersedih) digambarkan dengan menceritakan tentang cinta; dan menceritakan rencana hidup sang anak di masa depan. |
Puisi di atas menyampaikan pengajaran / pendidikan kepada pembaca yang juga memiliki peran sebagai anak. Pengajaran tentang sikap yang seharusnya dimiliki anak jika ia telah memperoleh kesuksesan / keberhasilan. Maka, puisi Surat dari Ibu bertemakan pendidikan (budi pekerti).
Pengarang melalui puisinya (Surat dari Ibu) ingin menyampaikan suatu hubungan batin yang dekat antara ibu dengan anaknya. Ia mau menggambarkan betapa cinta seorang ibu kepada anaknya tidak berbatas hingga sang anak menjadi dewasa dan pergi meninggalkannya untuk menjalani kehidupannya sendiri.
Melalui puisinya pengarang juga mau menyampaikan pesan/amanat bahwa :
· kesuksesan seorang anak hendaknya tidak menjadikannya lupa kepada kedua orang tuanya, terutama ibu yang telah mengandung dan melahirkannya.
· Seorang ibu tidak pernah menginginkan kesuksesan ataupun buah kesuksesan anaknya (berupa harta/uang). Seorang ibu akan cukup berbahagia jika anaknya masih mau meluangkan waktu berkumpul dengannya untuk sekedar bercerita tentang pengalaman hidupnya dan kesuksesannya. Maka, seorang anak hendaknya selalu menjaga hubungan baik dengan selalu memperhatikan orang tuanya.
Analisis kebahasaan dan makna
Puisi 2 : Cita-Cita
Bait ke- / Baris ke- | Larik Puisi | Makna |
Bait I | | |
Baris 1 | Kucari… | Tokoh Aku imajiner mencari |
Baris 2 | Kukejar… | mengejar |
Baris 3 | Kudamba sebuah cita-cita | Mendambakan (sangat mengharapkan) cita-cita |
Baris 4 | Tak akan pernah hilang | Keinginan itu tidak pernah hilang dari pikirannya dan kemauannya |
Baris 5 | Meski rintangan datang | Meskipun dalam proses mencapai cita-cita, ia mengalami halanggan (seperti rasa malas, materi yang sulit, dsb) |
Baris 6 | Setiap waktu | Keinginan mencapai cita-cita selalu teringat |
Baris 7 | Selalu terpatri di hatiku | Melekat kuat dalam keinginannya / kemauannya’ digambarkan dengan kata terpatri (seperti besi yang dilas) Cita-citanya melekat kuat di dalam hatinya Ket : Baris 7 mengandung majas metafora; karena terpatri merupakan kata kiasan. |
Baris 8 | Tak sirna ditelan waktu | Tidak akan hilang meski hari demi hari berlalu (selalu konsisten) Ket : Baris 8 mengandung majas personifikasi; karena waktu digambarkan seolah berlaku seperti manusia (menelan) |
Baris 9 | Berderai semangat juangku | Berderai = melimpah = banyak tak terhingga; semangat untuk berjuang yang dimiliki Aku sangat banyak dan tak terhingga |
Baris 10 | Dan senyum untuk masa depanku | Sehingga ia dapat tersenyum (=bahagia) melihat dan mencapai masa depannya |
Puisi yang berjudul Cita-Cita juga memberikan sebuah pendidikan / pengajaran kepada pembacanya tentang sikap yang seharusnya dimiliki oleh orang yang ingin mencapai cita-citanya. Kita harus gigih dan pantang menyerah dalam mencapai cita-cita. Rintangan atau halangan pasti ada tetapi hal itu tidak boleh mengurutkan cita-cita kita. Maka, tema puisi Cita-cita adalah pendidikan (budi pekerti).
Pengarang melalui puisinya (Cita-Cita) ingin menyampaikan amanat kepada pembacanya, antara lain:
· Kita harus berjuang untuk meraih cita-cita kita.
· Dalam meraih cita-cita, kita tidak boleh pantang menyerah walaupun menghadapi rintangan / halangan.
· Kita harus konsisten dalam berjuang dan mewujudkan cita-cita kita.
Gallery Puisi Surat Dari Ibu
Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Youtube
Puisi Surat Seorang Ibu Karya Anwari Wmk Anwari Wmk
Surat Untuk Ibu Juara 3 Tingkat Nasional
Jelaskan Secara Rinci Isi Puisi Surat Dari Ibu Bersama
Proto Malayic The Reconstruction Of Its Phonology And Parts
Puisi Surat Dari Ibu Asrul Sani Youtube
37 Puisi Guru Singkat Guruku Tercinta Pahlawan Tanpa Tanda
Surat Cinta Ahok Untuk Veronica Di Ulang Tahun Pernikahan Ke
Content Contoh Proposal Diklat Paskibra Search Results
Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Hidupuisi
Suratdariibu Instagram Posts Photos And Videos Picuki Com
Kegiatan 43 Jelaskan Secara Rinci Isi Puisi Surat Dari Ibu
Surat Kocak Ayah Ibu Guru Dan Ibunya Amel Ini Isinya Bikin
Instrumen Puisi Surat Untuk Ibu Brainly Co Id
Langgar Nasihat Ibu Surat Penyesalan Bocah Ini Bikin Nangis
Selamat Datang Digital Library
Selamat Datang Digital Library
Penuh Haru 8 Puisi Yang Cocok Jadi Pengiring Ucapan Selamat
Ify Uph Friends Musikalisasi Puisi Surat Dari Ibu Karya
Puisi Surat Dari Ibu Karya Asrul Sani Hidupuisi
Surat Kocak Ayah Ibu Guru Dan Ibunya Amel Ini Isinya Bikin
Puisi Untuk Ibu By Imamegasivocalist On Soundcloud Hear
A Jlskan Secara Rinci Isi Puisi Surat Dari Ibu Bersma
Kemampuan Memparafrasakan Puisi Surat Dari Ibu Ke Dalam
Puisi Surat Dari Ibu Karya Astrul Sani Dan Tuliskan Teks
Musikalisasi Puisi Surat Dari Ibu Youtube
Puisi Surat Dari Ibu Selfitri Youtube
0 Response to "Puisi Surat Dari Ibu"
Post a Comment