Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan



Buku Guru Penjas Orkes Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk Sd Mi Kelas V

Sejarah, Filsafat dan Etika dalam PJOK

PROFESIONAL GURU PJOK

TUGAS AKHIR M2 : Sejarah, Filsafat dan Etika dalam PJOK

1.      Bacara minimal 5 literatur tentang sejarah perkembangan olahraga dari masa kemasa dan bandingkan dengan sejarah yang dituangkan pada modul ini!

Jawab :

Setelah membaca beberapa literatur tentang sejarah perkembangan olahraga dari masa-kemasa dan membandingannya dengan sejarah yang ada pada modul dapat disimpulkan Pendidikan jasmani dan olahraga mengalami kemajuan dari waktu ke waktu dan selalu memberikan pembaharuan untuk kemajuan pendidikan jasmani dan olahraga. Kemanjuan olahraga merupakan hal yang bergensi bagi suatu negara karena hanya melalui olahraga dapat mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di negeri orang. Indonesia saat ini sudah mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya selain itu pekembangan teknologi dalam olahraga dapat meningkatkan prestasi atlet. Harapannya melalui pesatnya perkembangan olahraga dapat memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.

2.      Analisis perkembangan pendidikan jasmani dan olahraga ditinjau dari sudut pandang sejarah!

Jawab:

Ditinjau dari sudut pandang sejarah, pendidikan jasmani dan olahraga pernah terjadi salah presepsi tentang hakekat dari pendidikan jasmani dan olahraga. Namun seiring perkembangannya, pemahaman tentang pendidikan jasmani dengan olahraga berubah kearah yang lebih baik meskipun pada pelaksanaanya masih banyak yang memandang pendidikan jasmani dengan olahraga itu sama. Pendidikan jasmani berbeda dengan olahraga. Berikut akan ditinjau lebih dalam tentang perbedaan pendidikan jasmani dan olahraga, yaitu:

a.      Aspek Aktivitas

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan, sedangkan olahraga terbatas pada aktivitas olahraga itu sendiri. Selain aktivitas ritmik, aquatik, outbound, permainan dan aktivitas pengembangan tubuh maka aktivitas olahraga merupakan salah satu bentuk dari aktivitas pendidikan jasmani. Dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup aktivitas pendidikan jasmani lebih luas dan beragam daripada aktivitas olahraga.

b.      Aspek Pusat Materi (Konsentrasi Utama)

Maksud dari kata pusat materi adalah fokus/ konsentrasi utama dari aktivitas. Secara mudah dapat dijelaskan dengan “Apa yang diinginkan melalui aktivitas ini?”. Pusat materi pada pada olahraga adalah bagaimana agar seseorang tersebut mampu memahami dan mempraktekkan teknik–teknik cabang olahraga secara benar dan tepat untuk mencapai tujuan olahraga. Jadi pada olahraga, mau tidak mau harus dapat melakukan teknik-teknik olahraga tersebut. Apabila ia belum mampu, maka ia harus berlatih meningkatkan teknik yang dimilikinya. Sebagai contoh : Target waktu lari 100 M putra adalah dibawah 10 detik, maka mau tidak mau seseorang tersebut harus terus dan terus berlatih untuk dapat berlari sprint 100 M dengan catatan waktu dibawah 10 detik. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pusat materi pada olahraga adalah olahraga itu sendiri. Pada pendidikan jasmani pusat materi adalah siswa. Sebagai contoh: siswa diajarkan lari sprint 100 Meter. Apabila siswa-siswa tersebut tidak dapat menempuh lari sprint dalam tempo kurang dari 10 detik, maka hal ini bukanlah masalah yang besar, karena bukan merupakan tuntutan olahraga. Hal ini tergantung dari apa yang ingin dicapai dari aktivitas lari sprint 100 meter yang telah ditetapkan sebelumnya oleh guru pendidikan jasmani. Mungkin tujuan yang diinginkan melalui lari 100 meter adalah bagaimana siswa belajar untuk berkompetisi dengan siswa lainnya, melatih daya ledak anaerobik dls sehingga dapat dikatakan, sekali lagi, pemilihan dan penetapan tujuan materi ajar disesuaikan dengan kondisi siswa yang telah diketahui sebelumnya oleh guru pendidikan jasmani.

3.      Pelajari secara seksama dan tuliskan kembali secara ringkas perbedaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan berdasarkan berbagai teori, Undang-undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan tuliskan ide saudara tentang perbedaan tersebut!

Jawab :

Pertanyaan tentang perbedaan Pendidikan jasmani dan olahraga bukanlah pertanyaan yang mudah dijawab baik oleh pemerhati olahraga maupun para pakar pendidikan. Hal ini terjadi karena aktivitas yang nampak diantara keduanya memiliki kesamaan yaitu permainan dan aktivitas fisik. Konsep dasarnya pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dasar keilmuannya (basic of knowledge) adalah mendidik manusia melalui aktivitas jasmani, olahraga maupun kesehatan. Setelah mempelajari berbagai sumber, perbedaan pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga dapat disajikan dalam table dibawah ini.

No

Pendidikan Jasmani

Pendidikan Olahraga

1.

Diselenggarakan terutama di

lingkungan sekolah

Terutama di luar sekolah

dan masyarakat

2.

Mengacu pada pembinaan hidup sehat

Pembinaan dan peningkatan

prestasi

3.

Mata ajar wajib di sekolah

Sukarela di masyarakat

4.

Dikelola di bawah wewenang

Mendiknas

Menpora bersama

organisasi olahraga

5.

Cenderung memasyarakatkan

olahraga

Mengolahragakan

masyarakat

4.      Uraikan secara jelas mengapa ilmu keolahragaan menjadi disiplin ilmu mandiri!

Jawab :

Ilmu Keolahragaan dapat diartikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi tentang fenomena keolahragaan yang dibangun melalui sistem penelitian ilmiah. Sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri pada hakekatnya Ilmu Keolahragaan didukung dengan kajian ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

a)      Kajian ontologis dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang apa sebenarnya yang menjadi obyek studi ilmu keolahragaan yang dianggap unik dan tidak dikaji oleh disiplin ilmu lain.

b)      Kajian epistemologis dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara dan sistem kajian yang dipergunakan untuk mengembangkan ilmu keolahragaan.

c)       Kajian aksiologis dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang apa sebenarnya nilai-nilaiyang diberikan oleh ilmu keolahragaan bagi kemaslahatan hidup umat manusia.

Kajian ilmu keolahragaan menjadi semakin kompleks ketika berbagai aktivitas jasmani tersebut berkorelasi dan berinteraksi dengan aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi, ideologi, politik, hukum, keamanan, dan ketahanan bangsa.

Relevansi filosofis ini pada gilirannya mensyaratkan pula komunikasi lintas, inter dan muilti disipliner ilmu-ilmu terkait dalam upaya menjawab persoalan dan tantangan yang muncul dari fenomena keolahragaan. Dengan kata lain, proses timbal-balik yang sinergis antara khasanah keilmuan dan wilayah praksis muncul, dan menjadi tanggungjawab filsafat untuk mengkritisi, memetakan dan memadukan hal tersebut. Filsafat ilmu olahraga, dengan titik tekan utama pada tiga dimensi keilmuan ini - ontologi, epistemologi, akiologi mengeksplorasi ilmu olahraga ini secara mendalam. Ekstensifikasi dan intensifikasi menjadi permasalahan yang amat menentukan eksistensi dan perkembangan ilmu keolahragaan lebih jauh dari hasil eksplorasi ini..

5.      Olahraga memiliki tujuan pendidikan, pembentukan dan rekreasi, coba jelaskan masing-masing makna dari ketiga tujuan dimaksud!

Jawaban ;

a.      Tujuan Pendidikan

Tujuan olahraga pendidikan memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani dan secara khusus untuk membentuk, watak, dan disiplin diri peserta didik itu sendiri. Jadi olahraga difungsikan sebagai alat untuk mendidik.

b.      Tujuan Pembentukan

Olahraga sebagai dari pembentukan fisik, mental, jasmani dan rohani seseorang melalui berbagai bentuk latihan-latihan dan program latihan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.

a.      Tujuan Rekreasi

Olahraga sebagai kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang/kelompok pada waktu senggang atau waktu-waktu luang. Tujuannya (1) memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan kegembiraan. (2). Membangun hubungan sosial dan/ atau, dan (3) melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional.

2.      Analisis secara jelas tentang pandangan freeman bahwa aktivitas gerak yaitu play, games dan sport dapat dibedakan dan memiliki hubungan.

Jawab :

Freeman (2001) menguraikan bahwa olahraga (sport) berdasarkan penekannya dibagi menjadi dua bagian yaitu olahraga non competitive dan olahraga competitive. Olahraga yang penekannya pada proses tetap disebut dengan olahraga (sport), sedangkan olahraga yang penekannya pada hasil disebut olahraga professional (professional sport/athletics). Games merupakan bagian dari play, semua games merupakan bentuk dari play, games memiliki semua karakteristik play akan tetapi semua itu diatur dalam peraturan yang sengaja dibuat dan harus ditaati bersama. Olahraga memiliki sifat permaian akan tetapi tidak semua permainan adalah olahraga. Permaianan (play) lebih luas dari olahraga, olahraga (sport) adalah suatu bentuk khusus dan tersendiri dari permaian, suatu pertumbuhan dari permainan dengan arah dan tujuan yang disadari. Sifat pertandingan merupakan ciri dari olahraga, sehingga teknik, taktik dan perbaikan kondisi fisik ikut menentukan semuanya, itu memerlukan latihan yang teratur dan sistematis. Momentum bertanding dalam olahraga adalah bentuk permaian yang permaian-permainannya mempertaruhkan upah simbolis.  Mereka sepakat tentang tujuan permainan dan peraturan-peraturannya, harus ditaati untuk mencapai tujuan itu. Siapa yang mencapai tujuan terlebih dahulu atau yang terbaik adalah pemenang, yang dimenangkan adalah simbol, ia tetap ada dalam batas-batas permainan.

3.      Coba jelaskan penyebab terjadinya tawuran disekolah dikarenakan gagalnya program pembelajaran PJOK.

Permasalahan tawuran di kalangan pelajar biasanya disebabkan oleh konflik perorangan yang akhirnya mengajak siswa lainnya untuk membantunya dan bagi siswa yang tidak ikut dikatakan tidak setia kawan, tidak mempunyai solidaritas dan tidak mempunyai keberanian atau penakut. Perkelahian antar pelajar ini sangat merugikan, pasalnya setelah kejadian ini ada saja fasilitas umum yang rusak bahkan tawuran juga dapat mengganggu aktivitas warga. Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran yaitu dikarenakan gagalnya pembelajaran PJOK. Seperti yang kita ketahui pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani. Pandangan itu memperkuat asumsi bahwa program pendidikan jasmani khususnya di persekolahan terdiri dari satu lingkungan belajar yang berisikan berbagai dan beragam kondisi dan rangsang agar memberikan kemungkinan bereaksi secara jasmaniah, sosial, emosional dan intelektual. Melalui kondisi dan rangsang anak didik dapat berubah atau dididik ke arah yang diinginkan. Dengan demikian apabila terjadi kegagalan dalam pembelajaran PJOK memungkinkan terjadinya tawuran antar sekolah karena aktivitas dan prilaku siswa tidak sejalan dengan tujuan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang mengharapkan terbentuknya siswa yang memiliki pengembangan pada aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral.

4.      Uraikan secara konkrit mengapa olimpiade hingga saat ini terus dilaksanakan hingga saat ini!

Jawab :

Olimpiade hingga saat ini terus dilaksnakan karena olimpiade merupakan ajang olahraga internasional empat tahunan yang sangat bergensi bagi setiap negara pesertanya dan mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet yang berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga. Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi hal tersebutlah yang memotivasi untuk terselenggarkannya olimpiade secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya dari tahun ke tahun olimpiade telah menghadapi berbagai tantangan, seperti pemboikotan, penggunaan obat-obatan, penyuapan dan terorisme. Kendati demikan olimpiade tetap bisa bertahan sampai saat ini dan dapat mempersatukan semua negara dalam suatu kompetisi yang resmi dan bergensi.

5.      Analisis tentang kajian olahraga dibagi menjadi 3 bagian yaitu olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan olahraga rekreasi. Suatu kajian filosofi!

Jawaban:

1.      Olahraga Pendidikan ialah ketika seseorang atau sekelompok orang melakukan olahraga dengan tujuan untuk pendidikan maka semua aktivitas gerak diarahkan untuk memenuhi tuntunan tujuan-tujuan pendidikan. Oleh karena itu, olahraga yang bertujuan untuk pendidikan ini idenitik dengan aktivitas pendidikan jasmani yaitu dengan media cabang olahraga sebagai pendidikan.

2.      Olahraga Prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan  olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolragaan. Olahraga prestasi dapat dicapai dengan pesiapan yang matang dan memerlukan proses yang baik.

3.      Olahraga rekreasi ialah olahraga yang mengarah kepada aktivitas gerak yang bertujuan untuk kesenangan dan kegembiraan. Biasanya kita dapat menemukan olahraga rekreasi di tempat-tepat wisata, jenisnya juga semakin berfariasi dari mulai yang berpetualangan sampai dengan yang exstrim.

6.         Coba tuliskan tanggapan anda tentang kemajuan olahraga prestasi disuatu negara merupakan hasil dari keberhasilan proses belajar mengajar PJOK di sekolah!

Tanggapan:

Saya tidak setuju jika kemajuan olahraga prestasi merupakan hasil dari keberhasilan proses belajar mengajar PJOK karena olahraga prestasi berbeda dengan PJOK otomatis cara pelaksanaanya/penerapanya pun berbeda. Dilihat dari segi tujuannya olahraga prestasi berorientasi pada keberhasilan altet untuk mencapai prestasi dan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa sedangkan PJOK memiliki tujuan agar peserta didik memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani dan secara khusus untuk membentuk, watak, dan disiplin diri peserta didik itu sendiri. Jadi olahraga difungsikan sebagai alat untuk mendidik. Maka untuk mencapai prestasi tinggi tidak cukup melaui pendidikan jasmani, harus ada sekolah/lembaga khusus untuk membina atlet sejak dini agar mencapai prestasi gemilang dimasa depan.

7.         Tuliskan kemajuan pendidikan jasmani dan olahraga dimasa primitif, penjajahan belanda, penjajahan jepang, kemerdekaan dan zaman modern.

Jawaban :

1.      Zaman Primitif

Tidak mengherankan bahwa anak Indonesia dididik sesuai dengan keperluan hidup primitif waktu itu. Ikut ayah menangkap ikan, berburu, dan sebagainya merupakan persiapan langsung kepada tugas-tugasnya nanti kalau sudah dewasa. Jadi menirukan serta mencoba merupakan metoda yang dipakai saat itu. Meniti, mengayun, menggantung, mendayung, melompat, berenang, lari, menyelinap, dan sebagainya merupakan perbuatan sehar-hari sehingga pembentukan dan perkembangan fisik berlangsung baik dan sekaligus bersatu dengan pembentukan watak, kecerdasan, ketrampilan, bersiasat, dan sebagainya, sehingga boleh disebut pendidikan yang bulat dan menyeluruh.

2.      Zaman Kerajaan

Kehidupan di zaman kerajaan-kerajaan besar di Indonesia separti zaman Sriwijaya, Majapahit, Mataram ditandai oleh tata feodal yang memisahkan jauh antara rakyat dan raja dengan adanya pegawai, prajurit dan kebangsawanan yang memisahkan raja dari rakyat. Yang ditinjolkan pada zaman kerajaan adalah sifat-sifat kejiwaan dan intelek serta kemampuan yang melebihi manusia biasa, misalnya tidak Nampak oleh musuh, mampu membuat tidur lawan, kebal terhadap senjata tajam dan mantra-mantra, dan sebagainya. Contoh olahraga-olahraga pada zaman kerjaan yaitu Pencak Silat, Sepak Raga, Unjungan, Okol (tinju) dan permainan tradisonal lainnya.

3.      Jaman Penjajahan Belanda

Sebelum Perang Dunia ke II di Surabaya ada GIVIO, suatu Lembaga Pemerintah tempat mendidik guru-guru olahraga. Setelah Perang Dunia ke II dan Bandung yang diduduki oleh tentara Belanda didirikan Akademi Pendidikan Jasmani. Olahraga di sekolah berupa permainan, atletik dan senam. Di luar jam-jam sekolah ada kesempatan untuk belajar renang dan latihan atletik, sepakbola, basket dan sebagainya (di sekolah menengah). Cabang-cabang olahraga dalam zaman penjajahan Belanda belum banyak yang digemari. Yang ada hanya sepakbola, atletik, renang, tennis dan horfbal. Selain itu pada masa penjajahan juga sudah terbentuk perkumpulan-perkumpulan olahraga yang bersifat nasionalis.

4.      Masa penjajahan Jepang

Indonesia diduduki Jepang selama tiga setengah tahun. Di sekolah-sekolah suatu pelajaran olahraga diisi dengan senam pagi yang disebut Taisho, dan dilakukan sebelum mulai belajar. Jam olahraga diisi secara bergiliran dengan baris-baris, sumo (gulat cara Jepang), lari sambung membawa pasir dalam karung, rebutan bendera yang dilaksanakan oleh antara-regu-regu yang terdiri dari dari tiga orang. Permainan dan atletik semakin terdesak oleh olahraga Jepang, antara Kendo yang dilakukan dengan tongkat bambu.

5.      Masa Kemerdekaan

Pada masa kemerdekaan mulai di kenal istilah Pendidikan Jasmani, Ini terbukti dengan adanya saran tertulis dari Panitia Penyelidik Pengajaran (Desember 1945) mengenai pendidikan dan pengajaran, diantaranya mengenai gerak badan. Panitia menyatakan bahwa pendidikan baru lengkap kalau ada pendidikan jasmani (istilah baru bagi gerak badan), sehingga tercapai suatu harmoni (keselarasan) dalam proses pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk membuat bangsa Indonesia sehat dan kuat lahir batin. Oleh karena itu pendidikan jasmani berkewajiban juga memajukan dan memelihara kesehatan badan, terutama dalam arti preventif, tapi juga secara korektif. Pada tahun 1961 dibentuklah Departemen Olahraga karena diperlukan badan yang lebih tinggi kedudukannya untuk mengelola pendidikan jasmani dan olahraga yang sejak saat itu dinyatakan menjadi satu dalam istilah olahraga. Jadi sejak saat itu tidak ada lagi pembedaan di antara keduanya karena olahraga adalah istilah Indonesia asli dan bukan terjemahan dari sport dan physical education. Sikap dan sifat mendidik sudah otomatis tercakup dalam istilah olahraga. Dalam masa setelah peristiwa berdarah G 30 S/PKI, olahraga yang telah menurun prioritasnya itu semakin parah keadaanya dan prestasi yang tinggi hanya dicapai oleh olahragawan bekas TC Asian Games/ GANEFO saja. Peningkatan gairah dan sarana olahraga baru kelihatan setelah lewat satu PELITA. Masyarakat disadarkan bahwa Pemerintah tidak mungkin ditambah bebannya dengan pengurusan olahraga secara sendirian, dan perlu adanya gerakan dalam masyarakat itu sendiri yang kuat untuk memajukan olahraga. Maka timbullah sistem sponsor yang sedikit- sedikit mulai mendorong kegiatan- kegiatan baru dalam olahraga. Namun disisi lain olahraga di sekolah semakin dipojokkan karena di sekolah semakin padat diisi dengan program- program pendidikan hal-hal baru, seperti kependudukan, kesejateraan keluarga, masalah lingkungan, dan sebagainya.

6.      Zaman Modern

Kongres olahraga yang pertama kali berlangsung dalam suasana Indonesia merdeka adalah pada bulan Januari 1947 di Solo. Dalam kongres itu diputuskan untuk membentuk satu wadah yang mengurusi olahraga, dan Pemerintah diminta untuk meresmikannya. Wadah itu mendapat nama PORI, singkatan dari Persatuan Olahraga Republik Indonesia. Pada malam peresmian PORI oleh Presiden Soekarno dilantik pula suatu panitia yang akan menangani masalah hubungan Olimpiade, bernama KORI: Komite Olimpiade Republik Indonesia, dan diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono IX. Pembagian kerja dalam PORI semua adalah sebagai berikut: Ada bagian-bagian sepakbola, bola basket dan renang, atletik, bola keranjang penahan, tennis, bulutangkis, pencak silat, serta gerak jalan. Keuangan PORI dan KORI di dapat dari subsidi Pemerintahan yang disalurkan melalui Kementerian Pembangunan dan Pemuda.

Untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Asian Games IV,  dibentuk Dewan Asia Games Indonesia (DAGI). Semua kegiatan organisasi olahraga ditempatkan di bawah pimpinan dan pengawasan DAGI, sedangkan KOI (Komite Olimpiade Indonesia, nama baru bagi KORI). musyawarah antara induk-induk cabang olahraga (MUSORNAS), dan berhasil dibentuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang dengan Keputusan Presiden No. 57/1967 ditetapkan sebagai satu-satunya pembina gerakan olahraga. KONI tunduk kepada kebijaksanaan umum Pemerintah dan wajib membantu Pemerintah dalam perencanaan kebijaksanaan umum di bidang olahraga. Dalam badan baru (KONI) ini KOI merupakan bagian yang khusus menangani hubungan dengan IOC dan gerakan Olimpik. Ini sangat pragmatis, karena KOI sudah menjadi anggota IOC sejak 1952. Timbulnya berbagai permasalahan dalam olahraga professional mengharuskan untuk dibentuknya  badan yang membina profesionalisme cabang olahraga. Badan yang membina profesionalisme cabang olahraga adalah BAPOPI (Badan Pembina Olahraga Profesional Indonesia) 

8.      Tuliskan ide saudara tentang persfektif pengembangan olahraga di Indonesia dan berikan prediksi tentang beberapa aspek yaitu; (1) pendidikan jasmani di sekolah, (2) prestasi olahraga  di daerah, nasional dan internasional, (3) potensi perkembangan karir dimasa mendatang dan (4) kedudukan lembaga pendidikan tinggi.

Jawaban :

1.      Pendidikan jasmani di sekolah berpotensi untuk ditingkatkan secara terus menerus sesuai perkembangan jaman dan kemajuan teknologi. Peningkatan tersebut diawali dengan membenahi sumber daya guru PJOK di sekolah-sekolah. Salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal ini sangat perlu dilakukan dengan sistem dan manajemen yang berbeda dari sebelumnya karena meningkatkan kompetesi guru tidak bisa dilakukan secara instant melalui pola PLPG.

2.      Peningkatan prestasi di daerah, nasional dan internasional perlu menjadi perhatian, tidak hanya pemerintah tetapi semua element masyarkat harus ikut serta dalam meningkatkannya. Peningkatan prestasi di tingkat daerah haruslah mendapat dukungan dari pihak swasta karena pemerintah tidak dapat berjalan sendiri untuk meningkatkan kemajuan prestasi olahraga di daerah. agar meningkatkan prestasi olahraga pertama-tama perlu dibangun/dibuat sarana dan prasarana olahraga, tanpa sarana dan prasarana olahraga yang lengkap akan sangat sulit mencapai prestasi olahraga. Dukungan sarana dan prasarana menjadi sangat penting karena dengan adanya hal itu atlet dapat berlatih dengan maksimal dan pelatih dapat meningkatkan potensi yang dimiliki atlet. Selain itu dengan adanya sarana dan prasarana olahraga yang lengkap dapat meningkatkan minat putra/putri daerah untuk mendalami cabang olahraga yang mereka ingin dalami. Selain itu kompetisi antar daerah dari tingkat junior sampai senior harus terus berlanjut, pendanaan untuk pelatihan atlet di tingkatkan, perhatian kepada atlet yang berprestasi juga perlu di perhatikan, serta kebijakan-kebijakan pemerintah untuk memajukan olahraga perlu dibuat.

3.      Potensi perkembangan karir. Melalui olahraga seseorang bisa memiliki karir yang luar biasa apabila mampu berprestasi sampai tingkat nasional bahkan internasional. Meskipun untuk mencapainya perlu berjuang mati-matian dan menginggalkan Pendidikan formal. Saat ini atlet sudah bisa menjadi salah satu pekerjaan. Misalnya saja sebagai atlet/pemain sepak bola yang dapat memproleh gaji yang fantastic jika memiliki kemampuan dan skill yang bagus. Setelah menjadi atletpengembangan selanjutnya adalah menjadi seorang pelatih. Banyak atlet yang telah pension berlalih sebagi pelatih contohnya saja David Backam yang duluanya sebagai pemain top dunia saat dia sudah tidak mampu bermain/pensiun merumput dia menjadi seorang pelatih.

4.      Kedudukan lembaga pendidikan tinggi sangat bagus untuk pengembangan olahraga di Indonesia. Apalagi untuk mensosialisasikan cabang olahraga baru, sebagai contoh olahraga petaque, kabaddi, kriket, rugby, woodball dan getball yang notabenya olahraga tersebut belum dikenal di masyarakat dan perlu di sosialisaikan karena cabang olahraga tersebut telah di akui secara internasional. Disinilah peran Lembaga Pendidikan tinggi untuk menggembangkan cabang olahraga baru agar dapat di terima di masyarakat. Setelah diterima masyarakat olahraga baru tersebut tentunya mulai dipertandingkan di lingkup masyarkat/perguruan tinggi dan hingga dapat bersaing dengan negara lainnya. 

Gallery Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

Lokasi Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

Search Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

Petra Togamas Penjasorkes Pendidikan Jasmani Olahraga

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk Sd Mi Kelas Iv Jilid 4

Buku Siswa Kelas 6 Sd Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

Pembentukan Karakter Anak Dengan Jiwa Sportif Melalui

Jual Buku Sekolah Buku Pendidikan Jasmani Olahraga Dan

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk Sd Mi Kelas V Jilid 5

Jual Lks Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Kelas 4 6 Sd Kab Bogor Toko Buku Sanitas Tokopedia

Sd Buku Teks Utama Guru Aktif Berolahraga Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sd Mi Kelas V Kelas 5

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sd Mi Kls 5 Cv

Buku Siswa Kelas 12 Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Kelas 2

Jual Kemendikbud Republik Indonesia Pendidikan Jasmani

Jual Buku Siswa Pendidikan Jasmani Olahraga Sd 6 Kota Tangerang Toko Buku Juara Tokopedia

Buku Penjas Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Pjok Kelas 4 Sd Mi K2013 Revisi By Masrian Aminarni

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk Sd Mi Kelas Iii Jilid 3

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sma Kelas Xii

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk Kelas 6 Sd Dan M

Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Kelas 10 Sma 2017


0 Response to "Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel