Cerpen Robohnya Surau Kami
Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Cerpen Robohnya Surau Kami
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI
1. Tema :
Seorang kepala keluarga yang lalai menghidupi keluarganya.
5) jangan egois.
Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil kekanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan tuan temui sebuah surau tua
“Pada suatu waktu,” kata Ajo Sidi memulai, “..di Akhirat Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah berpulang ….”
Dan di pelataran surau kiri itu akan tuan temui seorang tua yang biasanya duduk disana dengan segala tingkah ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun-tahun Ia sebagai Garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya kakek. Dari contoh ini tampak latar sosial berdasarkan usia, pekerjaan, dan kebisaan atau cara hidupnya.
4. Alur Alur cerpen ini adalah alur mundur karena ceritanya mengisahkan peristiwa yang telah berlalu yaitu sebab-sebab kematian kakek Garin. Sedangkan strukturnya berupa bagian awal, tengah, dan akhir. Adapun alur mundurnya mulai muncul di akhir bagian awal dan berakhir di awal bagian akhir.
4) Haji Saleh yaitu orang yang telah mementingkan diri sendiri (egois).
6. Titik Pengisahan Titik pengisahan cerpen ini yaitu pengarang berperan sebagai tokoh utama (akuan sertaan) sebab secara langsung pengarang terlibat di dalam cerita. Selain itu pengarang pun berperan sebagai tokoh bawahan ketika si kakek bercerita tentang Haji Saleh di depan tokoh aku.
7. Gaya Bahasa / Majas
Majas yang digunakan dalam cerpen ini di antaranya majas alegori karena di dalam cerita ini cara berceritanya menggunakan lambang, yakni tokoh Haji Saleh dan kehidupan di akhirat, atau lebih tepatnya menggunakan majas parabel (majas ini merupakan bagian dari majas alegori) karena majas ini berisi ajaran agama, moral atau suatu kebenaran umum dengan mengunakan ibarat. Majas ini sangat dominan dalam cerpen ini
Selain majas alegori atau parabol, pengarang pun menggunakan majas Sinisme seperti yang diucapkan tokoh aku: ”…Dan yang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tidak dijaga lagi….” Inilah sebuah kritik untuk masyarakat kita sekarang ini. Dengan demikian penggunaan majas-majas itu untuk mengingatkan atau menasehati sekaligus mengejek pembaca atau masyarakat. Nasehat dan ejekannya itu ternyata berhasil. Buktinya, ketika cerpen ini diterbitkan tidak lama kemudian cerpen ini mendapat tempat di hati pembacanya dan masih terus dibicarakan hingga kini.
b. Unsur Ekstrinsik
1. Judul : Robohnya Surau Kami
2. Penulis : Ali Akbar Navis
3. Agama Pengarang : Islam
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM CERPEN
ü Nilai Sosial :
Kita harus saling membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti dalam cerpen tersebut karena pada hakikatnya kita adalah mahluk sosial.
ü Nilai Moral
Kita sebagai sesama manusia hendaknya jangan saling mengejek atau menghina orang lain tetapi harus saling menghormati.
ü Nilai Agama
Kita harus selalu melakukan kehendak Allah, jangan melakukan hal yang dilarang oleh-Nya seperti bunuh diri, mencemooh dan berbohong.
ü Nilai Pendidikan
Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga.
ü Nilai Adat
Kita harus memegang teguh nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
MANFAAT CERPEN
b. Latar belakang budaya yang ditampilkan pun masih terasa umum. Jadi, siapa pun (baik yang beragama Islam, kristen, Hindu,maupun Budha) bisa dengan mudah memahaminya dan tidak menimbulkan pertentangan yang mendasar. Meskipun di dalamnya terdapat kosa kata islami, hal ini tidaklah menggangu bahkan akan menarik jika siswa membandingkan dengan kosa kata non-Islam yang sejenis.
Berdasarkan kriteria-kritera inilah kiranya cerpen ini sangat sesuai dan tepat bila dijadikan bahan ajar untuk pembelajaran sastra di kelas I dan II, apalagi di kelas III SMU. Selain itu, akan lebih menarik lagi jika gurunya pun aktif-kreatif ketika membelajarkan siswanya dalam menelaah cerpen tersebut. Namun demikian, agar pembelajaran sastra dengan bahan cerpen itu menarik dan lancar, guru dan siswanya pun haruslah sama-sama membaca cerpen itu lebih dari satu kali dan jangan coba- coba membaca ringkasannya.
Gallery Cerpen Robohnya Surau Kami
Cerpen Robohnya Surau Kami Strukturnya Majas Dan Kata Kata
Tugas Bahasa Indonesia Unsur Intrinsik Cerpen Docx
Kritik Robohnya Surau Kami Docx Document
Resensi Robohnya Surau Kami Kompasiana Com
Robohnya Surau Kami By Pramasari
Cerpen Robohnya Surau Kami Aa Navis Rumah Bunyi
Bahasa Indonesia Cerpen Robohnya Surau Kami
Cerpen Oleh Aa Navis Robohnya Surau Kami Teguh Wibowo S Blog
Analisis Cerpen Robohnya Surau
Unsur Intrinsik Cerpen Robohnya Surau Kami Mafiadoc Com
Doc Baron Resensi Dewo Jeje Academia Edu
Doc Cerpen Robohnya Surau Kami Karya Aa Navis Nara Pdf
Yogi Saputro S Review Of Robohnya Surau Kami
Nilai Nilai Pendidikan Karakter Dalam Cerpen Robohnya Surau
Robohnya Surau Kami Dan A A Navis Yang Dianggap Mengejek
Novel Robohnya Surau Kami By A A Navis
Cerpen Robohnya Surau Kami Strukturnya Majas Dan Kata Kata
Sinopsis Cerpen Robohnya Surau Kami A A
Analisis Cerpen Robohnya Surau
Analisis Cerpen Robohnya Surau Kami Oleh Aa Navis
Review Cerpen Robohnya Surau Kami Unsur Sastra Islam Di
0 Response to "Cerpen Robohnya Surau Kami"
Post a Comment