Kisah Nabi Ibrahim Lengkap



Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan Islam Untuk Anak Anak

Kisah Nabi Ibrahim As. Lengkap Beserta Dalil-Dalilnya

Kisah Nabi Ibrahim As. Lengkap - Setelah sebelumnya kita membahas kisah Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, Nabi Hud, dan Nabi Shaleh maka selanjutnya kita akan membahas kisah Nabi Ibrahim AS. Bagi sobat yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan kik tulisan kisah tersebut untuk membacanya.
Kisah Nabi Ibrahim As. Lengkap
Nabi Ibrahim dilahirkan ditengah masyarakat yang musyrik dan kafir. Beliau adalah anak Azar, yang juga masih keturunan Sam bin Nuh. Nabi Ibrahim dilahirkan pada tahun 2295 Sebelum Masehi, di negeri Mausul, pada zaman Raja Namrud.
Azar ayahnya adalah tukang membuat patung untuk sesembahan kaumnya. Ketika itu, Raja Namrud memerintah dengan sangat zalim dan tanpa undang-undang. Bahkan, raja itu mengaku dirinya sebagai Tuhan. Semua rakyatnya menyembah berhala.
Nabi Ibrahim Dibuang ke Hutan
Raja Namrud adalah raja yang keji dan bengis. Ia seorang raja yang tidak mau lengser dan ingin berkuasa terus menerus bahkan ingin hidup terus menerus. Karena itu ia tak segan-segan untuk membodohi rakyatnya agar menyembah berhala. Bahkan, ia juga memproklamirkan diri sebagai salah satu dari tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Sehingga segala perintahnya tidak ada yang berani membangkang.
Sebelum Nabi Ibrahim lahir, raja Namrud pernah bermimpi melihat seorang anak laki-laki melompat masuk ke dalam kamarnya lalu merampas mahkota dan menghancurkannya. Esok harinya ia memanggil tukang ramal dan tukang tenung untuk menafsirkan arti mimpinya itu.
Menurut tukang ramal, anak laki-laki dalam mimpi sang raja itu kelak akan meruntuhkan kekuasaan sang raja. Tentu saja Raja Namrud murka, Ia memerintahkan para prajuritnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir.
Nabi Ibrahim As. yang baru lahir secara diam-diam diselamatkan oleh ayahnya dengan jalan disembunyikan dalam sebuah gua di hutan. Dengan izin Allah Swt., beliau dapat hidup selamat tanpa gangguan binatang buas.
Karena jauh dari kaumnya, maka sejak kecil Nabi Ibrahim As. terbebas dari segala macam bentuk syirik dan maksiyat. Hidayah Allah merasuk ke dalam hatinya, sehingga Nabi Ibrahim As. sering kali berpikir dan merenungkanberhala-berhala dan batu yang dipuja dan disembah oleh kaumnya. 
Kemudian timbul pertanyaan di hatinya, mengapa benda-benda yang tidak dapat berbuat apa-apa itu disembah? Lalu, dimanakah Tuhan yang sebenarnya ?
Ketika Nabi Ibrahim melihat bulan dan bintang di malam hari, lalu matahari di siang hari, ia berkata dalam hai, mungkinkah benda-benda itu Tuhan ? Tetapi, ketika ternyata bulan dan bintang menghilang, dan matahari pun terbenam, ia kemudian berkata “Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu.” 
“Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) berkata: “Inilah Tuhanku.” Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata : “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.” Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: “Sesunggunya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar.” Maka tatkala matahari telah terbenam, dia berkata : “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. AL-An’am: 76-79)
Ibrahim Bergaul dengan Kaumnya
Sesudah dewasa dan berita tentang pembunuhan bayi-bayi sudah sirna. Ibrahim diizinkan kedua orang tuanya keluar dari goa. Hidup di tengah-tengah masyarakat.
Kesedihan menggerogoti hatinya, ternyata masyarakat di sekitarnya sudah bobrok mental dan akhlaknya. Akal pikiran mereka benar-benarsudah tumpul sehingga patung dan batu-batu bergambar mereka  jadikan Tuhan yang disembah-sembah.
Ayah Ibrahim sendiri adalah tukang pembuat patung yang dijual ke masyarakat banyak. Dan ayahnya juga menyembah patung yang dibuatnya sendiri.
Ibrahim kemudian mengadu kepada Tuhan: “Ya Tuhan. Aku sedang menderita batin. Aku melihat kemungkaran dan kesesatan. Untuk apakah gerangan akal pikiran yang dikaruniakan Tuhan kepada mereka? Apakah akal pikiran itu hanya digunakan untuk mencari kekayaan dan berbuat kerusakan belaka. Oh Tuhanku, tunjukilah aku, kalau Tuhan tidak menunjuki aku , sungguh aku akan menjadi orang tersesat dan berbuat aniaya.”
Lalu Allah memberikan petunjuk kepadanya. Ia diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Ia diberi wahyu sehingga keyakinan tentang adanya Tuhan bukan sekedar akal pikirannya belaka melainkan berasal dari ketetapan Tuhan.
Allah mengajarkan segala rahasia yang ada di balik alam nyata ini. Bahwa di balik alam nyata ini ada juga alam ghaib. Setiap manusia yang mati kelak akan dibangkitkan lagi di alam akhirat.
Ibrahim Meyakinkan Dirinya
Nabi Ibrahim sebenarnya sudah percaya  akan adanya hari pembalasan di akhirat. Pada suatu hari ia ingin memperoleh petunjuk yang lebih nyata dan meyakinkan hatinya.
Maka berdo’alah ia kepada Tuhan: “Ya, Tuhanku perlihatkanlah kepadaku, bagaimana Engkau mengidupkan orang-orang mati.”
Allah menjawab: “Apakah kamu belum percaya Ibrahim?”
Nabi Ibrahim menjawab : “Saya telah percaya tetapi supaya bertambah yakin hati saya.”
Tuhan kemudian memerintahkan Ibrahim mengambil empat ekor burung. Keempatnya dipotong-potong dan tubuhnya dicerai beraikan atau dipisah-pisahkan. Potongan-potongan kecil dari keempat burung itu dilumatkan kemudian kemudian dijadikan empat onggok. Masing-masing onggokan diletakan di puncak empat bukit yang letaknya berjauhan.
Ibrahim kemudian diperintahkan mengambil burung-burung yang sudah hancur tadi.Tiba-tiba saja burung itu hidup lagi seperti sedia kala dan menghampiri Nabi Ibrahim. 
Peristiwa ini dengan jelas Allah gambarkan dalam Al-Qur’an :
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang yang mati.” Allah berfirman : “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).” Allah berfirman : “(Kalau demikian) ambilah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian, kemudian panggilah mereka , niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.”  Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  (QS. Al-Baqarah: 260)
Ajakan Nabi Ibrahim Kepada Ayahnya untuk Meninggalkan Berhala
Sebelum Nabi Ibrahim mengajak kaumnya untuk meninggalkan penyembahan terhadap berhala, pertama kali yang diajaknya menyembah Allah adalah ayahnya sendiri.
Ayah Ibrahim bernama Azar adalah pembuat patung berhala. Ia memperingatkan ayahnya dengan bahasa yang lemah lembut penuh kesopanan: “Wahai ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun ? 
Wahai ayahku, sesungguhnya  aku memiliki ilmu yang diberikan Allah dan tidak mungkin diberikan kepadamu. Maka ikutilah nasihat-nasihatku, niscaya akan menunjukan kepadamu jalan yang lurus. Wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan. Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai ayahku, sesungguhnya Aku kuatirengkau akan ditimpakan adzab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka engkau jadi kawan dari setan.”
Allah jelaskan dalam firman-Nya :
Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sekali pun? (QS. Maryam: 42)
Tapi ayahnya tidak mau mengikuti ajakan Ibrahim. Ayahnya berkata: “Bencikah kamu terhadap Tuhanku, Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti mengajakku niscaya aku akan merajamu. Tinggalkan aku buat waktu yang lama.”
Karena ayahnya tidak mau mengikuti ajakannya ia hanya berkata : “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu pada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik padaku. Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah. Dan aku akan berdoa kepada Tuhanku. Mudah-mudahan aku tidak kecewa dengan berdo’a kepada Tuhanku.”
Doa atau permohonan Nabi Ibrahim untuk ayahnya tak lain adalah karena kasih sayangnya selaku anak kepada ayahnya. Namun setelah Allah menerangkan bahwa ayah Ibrahim adalah musuh Allah maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Tak ada beban moral lagi selaku anak kepada ayahnya.
Nabi Ibrahim Menghancurkan Berhala
Suatu ketika, Raja Namrud dan kaumnya pergi meninggalkan negeri. Kampung-kampung mereka tertinggal kosong. Kesempatan itu dipergunakan oleh Nabi Ibrahin As. untuk melaksanakan niat yang selama ini dipendamnya, yaitu menghancurkan berhala-berhala yang ada di tempatperibadatan Raja Namrud dan rakyatnya.
Maka dengan menggunakan kampak, mulailah Nabi Ibrahim As. memecah-mecahkan berhala-berhala satu persatu. Tetapi, karena maksud tertentu, ada satu berhala yang tetap dibiarkan utuh, yakni berhala yang terbesar.
Setelah selesai menghancurkan semua berhala yang lain, Nabi Ibrahim As. mengalungkan kampaknya pada leher berhala terbesar itu. Kemudian beliau pergi meninggalkan tempat peribadatan itu.
Beberapa lama kemudian Raja Namrud dan para pengikutnya datang. Demi melihat keadaan rumah peribadatan mereka  berantakan dan berhala-berhalanya hancur, maka murkalah sang raja.
Tak pelak lagi Nabi Ibrahim As. langsung menjadi orang yang tertuduh dalam hal itu, sebab sudah dikenal di seluruh negeri bahwa, Nabi Ibrahim As. sangat membenci sesembahan kaumnya. Maka beliau dihadapkan pada Raja Namrud untuk diadili.
Sang raja berkata dengan geram: “Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala-berhala kami di rumah peribadatan ?”
“Bukan!” jawab Nabi Ibrahim singkat.
Mendengar jawaban itu. Raja Namrud semakin naik pitam. Dengan nada lebih keras, ia berkata : “Lalu, siapa lagi kalau bukan engkau. Bukankah engkau berada di sini ketika kami semua pergi, dan bukankah engkau yang amat membenci sesembahan kami?”
“Ya, tapi aku tidak menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir barangkali berhala besar itulah yang  telah melakukannya. Bukankah kampak yang ada di lehernya membuktikan perbuatannya ?” Sahut Nabi Ibrahim dengan tenang.
“Mana mungkin berhala dapat berbuat seperti itu?” Kata Raja Namrud membantah pernyataan Nabi Ibrahim As.
Mendengar itu, Nabi Ibrahim As. dengan tegas berkata : “Kalau begitu mengapa engkau sembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?”
Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim itu, orang-orang yang menyaksikan jalannya pengadilan itu terkejut dan banyak diantara mereka yang sadar . Terpikir oleh mereka, bahwa memang begitu adanya; mereka telah menyembah sesuatu yang tak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Meskipun demikian, Raja Namrud justru semakin murka karenanya.
Kekalahan Raja Namrud dalam berdebat dengan Nabi IbrahimAs.malah mengundang kemurkannya yang lebih besar. Dengan segera ia memerintahkan tentaranya untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan hukuman yang seberat-beratnya. Demikianlah, Nabi Ibrahim menjalani hukuman mati dengan jalan dibakar hidup-hidup. Api dinyalakan besar sekali dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Nabi Ibrahim As. diikat dan diletakan dalam tumpukan kayu itu, namun dengan izin Allah dan kuasa-Nya api tidak membakar Nabi Ibrahimhingga ia selamat dan tidak terluka sedikit pum. Firman Allah :

"Kamiberfirman : "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." (QS. Al-Anbiya: 69)

Menyaksikan peristiwa pembakaran Nabi Ibrahim, Raja Namrud dan para pengikutnya tertawa dengan penuh rasa puas. Mereka mengira bahwa pasti Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu di tengah tumpukan kayu bakar yang menyala dahsyat itu. Tetapi betapa terkejutnya mereka demi melihat keajaiban yang terjadi setelah api itu padam. Nabi Ibrahim As. tiba-tiba berjalan ke luardari puing-puing pembakaran dengan selamat tanpa luka sedikit pun. Lalu beliau pergi meninggalkan mereka. Sejak kejadian itu, Nabi Ibrahim As. berhijrah ke negeri Kan'an (Palestina) dan di tanah suci (Baitul-Maqdis) itulah beliau hidup dan berketurunan.

Raja Namrud Dan Kaumnya Menerima Adzab Allah

Karena keingkarannya, Raja Namrud beserta seluruh pengikutnya mendapatkan siksaan Allah Swt. Pada suatu ketika tiba-tiba datang serombongan nyamuk yang luar biasa banyaknya. Binatang-binatang itu langsung menyerbu manusia, menggigit bagian -bagian tubuh, masuk ke lubang hidung dan telinga orang-orang kafir itu. Maka Binasahlah Raja Namrud dan Para pengikutnya.

Baca Selanjutnya : Ujian Allah bagi Nabi Ibrahim

Bagi sobat yang ingin membaca kisah Nabi dan Rasul lainnya, silahkan bisa melihatnya di Daftar Isi Kisah 25Nabi dan Rasul Lengkap Beserta Dalilnya dengan cara klik di sini.

Sumber :  Mahfan. 2005, Kisah 25 Nabi & Rasul, Jakarta: Sandro Jaya

Gallery Kisah Nabi Ibrahim Lengkap

Kisah Nabi Ibrahim Lengkap Apk 1 0 Download Apk

Kisah Nabi Ibrahim Lengkap Dari Lahir Hingga Beliau Wafat

Kisah Nabi Ibrahim As Saat Di Utus Menyembelih Nabi Ismail

Kisah Nabi Luth Lengkap Kisah Muslim

Nabi Ibrahim Melaksanakan Taqwa Penuh Resiko Nyawa

Biografi Kisah Nabi Khidir By Istanstudio Books

Kisah Nabi Ibrahim A S Lengkap Muslimidia

Kisah Singkat Nabi Ibrahim As Dan Nabi Ismail As Terkait

Kisah Para Nabi By Muhammad Harizka Rahmanto

Kenapa Pedang Nabi Ibrahim Menjadi Tumpul Ebook Anak

Kisah Nabi Ibrahim For Android Apk Download

Kisah Nabi Muhammad Saw Edisi Bilingual Bahasa Indonesia

Kisah Nabi Ibrahim As Lengkap Hana Mangat

Kisah Nabi Ibrahim Dan Ismail Yang Jadi Tonggak Peringatan

Legenda Sejarah Kisah Nabi Ibrahim As Dan Putranya

Kisah Nabi Ibrahim Dari Lahir Sampai Wafat Complete

Pin Di Kisah Nabi Teladan

Kisah Nabi Ibrahim As

Doa Nabi Ibrahim As Lengkap Beserta Penjelasannya

Cerita Kisah 25 Nabi Dan Rasul Lengkap Rajinlah Id

Kisah Nabi Ibrahim A


0 Response to "Kisah Nabi Ibrahim Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel