Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian



Isi Makalah Faktor Kepribadian Individu

7 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian

Kepribadian manusia merupakan sesuatu yang kompleks. Schultz & Schultz (dalam Dede, 2011) menjelaskan kepribadian layaknya puzzle, karena menurut mereka untuk menjelaskan kepribadian harus menggunakan berbagai teori untuk dapat menjelaskan secara lengkap dan tuntas. Schultz & Schultz (2005) merumuskan tujuh faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian, yaitu sebagai berikut:

1.      Faktor Genetik atau Hereditas

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa sifat atau dimensi kepribadian merupakan sesuatu yang diwariskan. Berikut ini adalah beberapa teori kepribadian yang menjelaskan faktor hereditas:

a.       Dimensi kepribadian dari Eysenck mengenai psikotisme, neurotikisme, dan ekstraversi (yang awalnya dikembangkan oleh Jung)

b.      Lima faktor model kepribadian dari Costa dan McCrae, yaitu neurotikisme, extraversi, keterbukaan terhadap pengalaman, kepersetujuan, dan kehati-hatian.

c.       Tiga tepramen dari Buss dan Plomin, yaitu: empsionalitas, aktivitas, dan sosialitas.

Zuckerman menambahkan bahwa sifat mencari kesenangan (sensasi) pada mulanya dipengaruhi oleh faktor genetik. Pendekatan genetik berpendapat bahwa kepribadian sepenuhnya ditentukan oleh bawaan. Meskipun dalam kenyataannya, predisposisi genetik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan sosial, terutama ketika masa anak-anak.

2.      Faktor Lingkungan

Menurut Alferd Adler kepribadian dipengaruhi oleh posisi kelahiran dalam keluarga, situasi sosial dan pengasuhan sebagai fungsi dari perluasan perbedaan usia antara saudara kandung. Dalam pandangan Adler, perbedaan lingkungan rumah akan memberikan pengaruh kepada perbedaan kepribadian setiap individu.

Sementara Karen Horney percaya bahwa kebudayaan dan periode waktu tertentu memberikan pengaruh terhadap kepribadian. Horney pun menyorot perbedaan lingkungan sosial antara anak laki-laki dan perempuan. Ia berpendapat bahwa perkembangan inferioritas perempuan disebabkan oleh perlakuan tertentu pada anak perempuan dalam budaya yang didominasi laki-laki (patriaki). Sementara perempuan yang dibesarkan dalam budaya matriaki akan memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda dan harga diri (self esteem) yang lebih tinggi.

Erich Fromm percaya bahwa pengaruh kekuatan dan kejadian dalam sejarah memberi pengaruh yang lebih luas dalam membentuk kepribadian seseorang. Menurut Allport, meskipun faktor genetik merupakan dasar kepribadian, tetapi lingkungan sosial yang membentuk bahan dasar tersebut menjadi produk akhir. Cattel berpendapat bahwa hereditas adalah faktor penting pembentuk kepribadian, tetapi faktor lingkungan yang pada akhirnya memberikan pengaruh dalam perluasan kepribadian.

Menurut penjelasan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan lingkungan dan sosial akan berpengaruh terhadap perbedaan kepribadian antara individu satu dengan lainnya.

3.      Faktor Belajar

Faktor belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap aspek perilaku. Semua kekuatan lingkungan dan sosial yang membentuk kepribadian ditentukan oleh belajar. setiap fase dalam kepribadian yang diwariskan dapat dimodifikasi, dikacaukan, dicegah, ditumbuh-suburkan melalui proses belajar.

Menurut B.F.Skinner, berdasarkan hasil kajian Pavlov dan Watson, penguatan positif successive approximation, perilaku turunan (superstitious), dan berbagai variabel belajar berkontribusi pada pembentukan kepribadian, yang oleh Skinner disebut sebagai akumulasi sederhana dari respons yang dipelajari.

Pada dasarnya sesuatu yang dipelajari sejak kelahiran dan masa kanak-kanak, melalui kontrol dapat merubah kehidupan di kemudian hari. Cara pengasuhan tertentu dapat mendorong perasaan anak-anak untuk berada dalam kontrol. Dengan demikian gagasan mengenai kontrol adalah dimensi yang dipelajari dari kepribadian melalui perilaku pengasuhan.

4.      Faktor Pengasuhan Orang tua

Freud menekankan faktor pengasuhan sebagai faktor yang sangat berpengaruh kepada pembentukan kepribadian anak, sedangkan Adler memfokuskan kepada konsekuensi dari anak yang merasa tidak diinginkan atau ditolak oleh orang tuanya. Penolakan orang tua akan memyebabkan perasaan tidak aman, hidup penuh kemarahan terhadap orang lain, dan kurang memiliki penghargaan terhadap diri.

Allport dan Cattel juga mengakui faktor orang tua dalam pembentukan kepribadian. Menurutnya, perasaan aman merupakan kondisi yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian. Cattel melihat bahwa masa bayi merupakan periode penting dalam pembentukan kepribadian, dan perilaku orang tua dan saudara kandung akan membentuk karakter anak. Erikson berpendapat bahwa hubungan antara ibu dan anak pada tahun pertama kehidupan sangat penting, terutama dalam membangun kepercayaan terhadap orang lain. Menurut Maslow peran orang tua sangat penting dalam memenuhi kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada dua tahun pertama kehidupan.

Herderlong dan Lopper menyatakan bahwa beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengasuhan menunjukkan bahwa orang tua dapat meningkatkan perasaan otonomi anak, harapan dan standar yang realistis, kompetensi dan efikasi diri, serta dapat meningkatkan motivasi instrinsik. Pola pengasuhan yang positif memiliki efek positif terhadap anak, sementara pola pengasuhan yang negatif akan memberikan pengaruh yang merusak.

5.      Faktor Perkembangan

Freud percaya bahwa kepribadian dibentuk dan menetap pada usia 5 tahun dan akan sulit berubah sesudah usia tersebut. Beberapa ahli teori kepribadian seperti Cattel, Allport, Erikson, dan Murray memandang pentingnya kehidupan masa kanak-kanak meskipun mereka juga setuju bahwa kepribadian dapat dimodifikasi pada usia selanjutnya.

Helson, Jones & Kwan (2002) melakukan penelitian selama 40 tahun terhadap ribuan orang yang memiliki skor dominan dan independen. Mereka menemukan bahwa kepribadian terus berubah dan berkembang setelah usia 20 tahun, dan puncaknya dicapai pada usia setengah baya.

Apa yang penting dari perubahan kepribadian pada usia dewasa? Jawabannya terletak pada pengaruh lingkungan dan sosial, dan dalam adaptasi terhadapnya. Kondisi-kondisi yang terjadi, seperti perubahan dalam kondisi ekonomi, lulus kuliah, perkawinan dan menjadi orang tua, perceraian, pindah pekerjaan atau kenaikan pangkat, dan krisis masa setengah baya akan menyebabkan masalah yang setiap orang dewasa harus menyesuaikan dirinya.

Mc Adam (1994) berpendapat bahwa perkembangan kepribadian pada masa dewasa dapat dijelaskan dalam tiga tingkat, yaitu: kecenderungan sifat, perhatian personal, dan narasi hidup. Kecenderungan sifat (dispositional traits) adalah sifat yang diturunkan. Perhatian personal merujuk kepada perasaan sadar, rencana-rencana, dan tujuan-tujuan. Perasaan, rencana, dan tujuan berubah sepanjang kehidupan sebagai hasil dari bermacam-macam pengaruh. Sementara naskah hidup berdampak pada pembentukan diri (self), pencapaian identitas, dan menemukan penyatuan tujuan dalam hidup. Naskah hidup juga berubah sebagai respons terhadap kebutuhan lingkungan dan sosial.

6.      Faktor Kesadaran

Hampir semua teori kepribadian, secara implisit dan eksplisit, menjelaskan proses kesadaran. Allport percaya bahwa orang yang bukan neurotic, kesadarannya akan berfungsi dengan cara yang rasional, peduli, dan mampu mengontrol kekuatan yang memotivasinya. Rogers berpikir bahwa orang pada dasarnya rasional, dikuasai oleh kesadaran persepsi dari dalam dirinya dan pengalaman dunianya. Maslow juga mengakui peran kesadaran, ia mengemukakan kebutuhan kognitif untuk mengetahui dan memahami.

7.      Faktor Ketidaksadaran

Sigmund Freud memperkenalkan kepada kita mengenai dunia tidak sadar; gudang kesuraman dari ketakutan paling gelap, konflik-konflik, kekuatan yang berpengaruh pada pemikiran sadar. Ketidaksadaran rasional (rational unconscious) sering kali merujuk kepada non conscious untuk membedakan dengan unsconcius dari Freud yang sering kali disebut dengan kawah gelap dari keinginan dan hasrat yang ditekan.

Sumber:

Hidayat, D.R. (2011). Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor : Ghalia Indonesia

Gallery Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Pp Ki Iv Teori Kepribadian Edit

Kepribadian Tipe Faktor Jenis Fungsi Menurut Para Ahli

My Personality Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli Dan

5 Faktor Pembentuk Kepribadian Dan Penjelasannya Tugas Sekolah

Pdf W Wi Ik Ka A I In Nw Wh Ha A S Si In Ng Gg Ga Ar

Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Sosial Anak

Sosialisasi Dan Kepribadian Galih

Pengertian Dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Gaya Hidup Kepribadian Motivasi Persepsi Learning

Kepribadian Dan Pengembangan Diri

Faktor Internal Kepribadian Sikap Hidup Ardra Biz

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Week 4 Personality Ppt Download

Epd Week 2

Kepribadian Pengertian Ciri Tipe Fungsi Konsep Faktor

Perkembangan Kepribadian Nadi Suprapto M Pd Ppt Download

2 Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Dan Hasil Belajar

Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian Anak Pokame2

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam

Arsitektur Kepribadian Anak

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Linguistik

Kepribadian S Pardosi Skp S Sos M Si Ppt Download

Pdf Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian

Pengaruh Kepribadian Menurut Teori Big Five Factor Terhadap

Definisi Kepribadian Kuliah Online

Mengapa Seorang Anak Bisa Memiliki Sifat Yang Berbeda Dengan

Kepribadian Dominan Pada Tokoh Frank Core Ac Uk Download Pdf


0 Response to "Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel