Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Pengaruh Good Governance Dan Sistem Pengendalian Intern
Penilaian Maturitas Sistem Pengendalian Intern
Apa arti maturitas sistem pengendalian intern? Secara sederhana istilah itu menunjukkan ukuran kualitas dari sistem pengendalian intern pada suatu organisasi. Semakin tinggi maturitasnya semakin baik pula kualitas sistem pengendalian intern organisasi itu. Maturitas sendiri berasal dari kata maturity yang terjemahannya adalah kematangan atau kedewasaan. Kata "kematangan" dalam bahasa Indonesia lebih sering dikaitkan dengan rasa buah. Makin baik kematangannya, maka suatu buah akan makin lezat rasanya. Sementara kata "kedewasaan" biasa dikaitkan dengan sikap manusia, makin dewasa ia maka makin baik pola pikir, sikap, dan perilakunya. Menariknya, ukuran matang dan dewasa tersebut tidak ada hubungan langsung dengan usia tapi benar-benar fokus pada aspek kualitas. Buah yang lebih tua belum tentu bagus kualitas kematangannya, bisa jadi ia busuk atau gagal berkembang. Demikian pula orang yang lebih tua belum tentu kualitas kedewasaannya lebih baik. Konsepsi tersebut juga diterapkan dalam konteks maturitas sistem pengendalian intern. Usia organisasi tidak menentukan baik buruknya maturitas sistem pengendalian intern organisasi tersebut. Untuk mencapai kualitas pengendalian intern yang baik, organisasi harus memenuhi parameter-parameter maturitas tertentu.
Kualitas sistem pengendalian intern apa ukurannya? Ukuran paling eksaknya adalah kemampuan sistem pengendalian intern dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi. Abstrak sekali ya? Agar lebih konkrit, proksinya bisa diukur dari dua hal. Pertama adalah dari aspek desain pengendalian intern (control design) dan kedua adalah dari aspek penerapannya (control implementation). Aspek desain menyangkut masalah ada tidaknya dan baik tidaknya rancangan pengendalian intern suatu organisasi. Sedangkan aspek penerapan terkait erat dengan efektif tidaknya pelaksanaan rancangan pengendalian yang ada. Dengan demikian, organisasi yang maturitas sistem pengendaliannya baik akan memiliki rancangan pengendalian yang tepat dan melaksanakan rancangan itu secara efektif dalam seluruh aktivitasnya. Maka kalimat yang lazim dikenal untuk menyatakan kualitas sistem pengendalian intern adalah:
Pengendalian telah dirancang secara memadai dan dilaksanakan secara efektif dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Model pengukuran maturitas di atas sebenarnya bukan sesuatu yang mutlak. COSO sebagai organisasi yang terkenal menghasilkan kerangka kerja sistem pengendalian intern juga belum membakukan atau membuat pedomannya. Jika ingin melihat referensi pengembangan model maturitas, Anda bisa membaca IIA Practice Guide berjudul Selecting, Using, and Creating Maturity Models: A Tool for Assurance and Consulting Engagements dan bisa diperoleh di sini, tapi berbayar. IIA bahkan telah mengembangkan model maturitas tapi untuk audit intern sektor publik. Silakan lihat artikel Mengupas Konsep Internal Audit Capability Model.
Lantas bagaimana merancang parameter dan mempraktikkan pengukurannya? Parameter pengukuran maturitas sistem pengendalian intern dapat diturunkan dari tiap-tiap unsur atau komponennya. Jika memakai kerangka kerja sistem pengendalian intern COSO 2013, ada lima unsur yang perlu diturunkan parameternya yaitu:
- Lingkungan pengendalian (control environment).
- Penilaian risiko (risk assessment).
- Kegiatan pengendalian (control activities).
- Informasi dan komunikasi (information and communication).
- Kegiatan pemantauan (monitoring activities).
Penjelasan di atas sifatnya umum. Bagaimana konsepsi penerapannya dalam pedoman BPKP? Berikut ini kutipan definisi maturitas penyelenggaraan SPIP dari pedoman tersebut.
Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan.
Tingkat maturitas ini dapat digunakan paling tidak sebagai instrumen evaluatif penyelenggaraan SPIP dan panduan generik untuk meningkatkan maturitas sistem pengendalian intern.
Semakin jelas, bukan? Tingkat maturitas merupakan alat evaluasi sekaligus perbaikan berlanjutan atas sistem pengendalian intern.
Selanjutnya pedoman BPKP merinci level maturitas SPIP menjadi enam tingkatan sebagai berikut:
Level | Keterangan |
---|---|
Belum ada | Sama sekali belum ada kebijakan dan prosedur pelaksanaan pengendalian intern. |
Rintisan | Praktik pengendalian intern bersifat ad hoc dan tidak terorganisasi serta tanpa komunikasi dan pemantauan. |
Berkembang | Praktik pengendalian tidak terdokumentasi dengan baik dan belum ada evaluasi efektivitasnya. |
Terdefinisi | Praktik pengendalian telah terdokumentasi namun evaluasinya tanpa dokumentasi memadai. |
Terkelola dan terukur | Pengendalian intern diterapkan dengan efektif dan ada evaluasi formal yang terdokumentasi. |
Optimum | Pengendalian intern diterapkan dengan berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan dan didukung pemantauan otomatis. |
Apakah APIP perlu membuat sendiri paramater maturitas pada tiap tingkatan tersebut? Tidak perlu! Pedoman BPKP telah menyediakan parameternya. Mengingat SPIP dilakukan dengan mengacu pada PP Nomor 60 Tahun 2008 maka pedoman BPKP merinci parameter maturitasnya berdasarkan 25 subunsur SPIP yang diatur dalam PP tersebut. Masing-masing subunsur mempunyai 5 parameter atau indikator maturitas sehingga terdapat 125 buah parameter maturitas SPIP yang disusun tergradasi dari terendah (belum ada) hingga tertinggi (optimum). Adapun penilaian maturitasnya dilakukan melalui:
- Penilaian pendahuluan, yaitu dengan melakukan survei persepsi maturitas, validasi awal hasil survei dan perhitungan skor awal maturitas SPIP
- Pengujian bukti maturitas, yaitu dengan mengumpulkan data rinci maturitas SPIP melalui teknik pengumpulan data lainnya seperti kuesioner lanjutan, wawancara, reviu dokumen, atau observasi. Pengumpulan bukti maturitas SPIP ini dilakukan untuk meyakinkan atau memvalidasi bahwa hasil survei persepsi maturitas telah mencerminkan kondisi tingkat maturitas SPIP yang sebenarnya.
APIP tidak perlu bingung dengan format-format pengujiannnya. Pedoman BPKP telah menyediakan format yang lengkap untuk melakukan berbagai teknik pengujian di atas.
Hasil penilaian maturitas SPIP oleh APIP harus disampaikan kepada manajemen dalam bentuk laporan yang memuat:
- area of improvement atas tiap fokus penilaian untuk meningkatkan level maturitas penerapan SPIP;
- rekomendasi bagi manajemen untuk meningkatkan level maturitas penerapan SPIP, mulai dari satu level di atasnya hingga level optimum.
Dengan demikian, penilaian maturitas tidak berhenti pada pemberian skor saja. Lebih dari itu, penilaian semestinya dapat memetakan strategi jitu peningkatan kualitas SPIP. Saya tertarik untuk mengutip salah satu poin harapan terhadap penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP. Ini yang tertulis di pedoman BPKP!
Fokus pada substansi dan filosofi SPIP dan bukan sekedar fokus pada unsur/sub unsur SPIP
Jika Anda penasaran dengan pedomannya, silakan unduh di sini. Validitasnya silakan dikonfirmasi langsung ke BPKP ya... Selamat bertugas bagi para APIP!
Referensi:
- IIA (2013). Using, and Creating Maturity Models: A Tool for Assurance and Consulting Engagements.
- Peraturan Kepala BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Gallery Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Pdf Komitmen Dan Kapasitas Sang Calon Kaitannya Dengan
Bimtek Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Spip Blogoblok
Inspektorat Gelar Workshop Sistem Pengendalian Intern
Urgensi Sistem Pengendalian Intern Kasman Mctutu
Pdf Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Spip Dan Peranan
1 Pembentukan Satuan Tugas Penyelenggaraan Sistem
Pengaruh Kualitas Data Dan Sistem Pengendalian Intern
Ppt Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Spip
Jual Buku Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Dadang Suwanda Jakarta Timur Tb Buku Lengkap Tokopedia
Kemenhub Berhasil Tingkatkan Nilai Maturitas Sistem
Bimtek Penilaian Muturitas Spip Pemerintah Daerah Lek2pn
Ditjen Pkh Kementerian Pertanian Pembinaan Sistem
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Pengelolaan Aset
Tidak Berpengaruh Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern
Bimtek Diklat Tata Cara Penilaian Muturitas Sistem
Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Spip
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Berbasis Coso Cube
Menuju Wtp Bagian Ii Spip Jalan Kinerja Pegawai Meningkat
Ppt Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Bkkbn Menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Pengendalian
Pemahaman Aparatur Perbendaharaan Atas Sistem Pengendalian
Pemko Medan Apresiasi Digelarnya Workshop Sistem
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Spip Tahun 2017
Berita Bkpsdm Pelatihan Sistem Pengendalian Intern
0 Response to "Sistem Pengendalian Intern Pemerintah"
Post a Comment