Jenis Jenis Puisi Lama



12 Contoh Puisi Dan Macam Macam Puisi Disertai Penjelasan

Puisi lama & Baru: Pengertian, Ciri, Jenis, Perbedaan dan Contohnya Lengkap

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mendayagunakan bahasa sebagai medianya. Puisi tercipta oleh seseorang yang terlatih dalam olah indra, rasa, pikiran, dan imajinasi. Sekian unsur tadi bergerak bersama. Namun demikian, tidak semua unsur tersebut memiliki porsi atau andil yang sama dalam melukiskan sebuah puisi. Saat tertentu, indra yang mendominasi dalam melahirkan begitu dan seterusnya. Atas dasar itulah lahir beberapa puisi yang bersifat sebagai berikut.

 Indratif (gambaran pengindraan, penglihatan, penciuman, pendengaran, dan lain-lain).

 Sensitif emosional (gambaran kepekaan perasaan).

 Sensitif intelektual (kepekaan berpikir).

 Imajinatif (ketajaman daya khayal atau cipta).

Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan atas puisi konvensional (lama) dan puisi inkonvensional (modern/baru). Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari pengertian, ciri-ciri atau karakteristik, macam-macam, contoh serta perbedaan puisi lama dan puisi baru. Untuk itu, silahkan kamu simak baik-baik penjelasan berikut ini.

Pengertian Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi lama atau puisi konvensional merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya adalah jenis-jenis puisi lama, misalnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun, dan banyak lagi yang lainnya.

Puisi baru atau puisi modern atau puisi inkonvensional adalah bentuk puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat puisi lama sehingga cenderung lebih bebas. Puisi baru berkembang dari puisi lama yang telah mendapat pengaruh dari luar, puisinya tidak terikat oleh aturan rima, jumlah baris, atau jumlah kata. Meskipun demikian, baik puisi lama maupun puisi baru di dalamnya masih terkandung ritme, rima dan musikalitas.

Ciri-Ciri Puisi Lama dan Puisi Baru

Ciri-ciri atau karakteristik dari puisi lama antara lain sebagai berikut.

Terikat aturan atau pola tertentu.

 Umumnya merupakan puisi rakyat.

 Biasanya nama pengarang tidak diketahui.

 Umumnya merupakan sastra lisan.

 Disampaikan dari mulut ke mulut.

Sedangkan ciri-ciri atau karakteristik puisi baru antara lain sebagai berikut.

 Tidak terikat oleh berbagai aturan-aturan rima dan aturan puisi lama lainnya.

 Diketahui nama pengarangnya.

 Perkembangan secara lisan dan tertulis.

 Penggunaan majas yang dinamis/berubah-ubah.

 Biasanya menceritakan tentang kehidupan.

 Lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.

 Bentuk yang lebih rapi dan sejajar.

 Rima akhir yang biasanya teratur.

 Setiap barisnya merupakan kesatuan sintaksis.

 Bentuknya rapi dan biasanya simetris.

 Mempunyai persajakan yang teratur di akhir.

 Kebanyakan mempergunakan pola sajak pantun dan syair.

 Sebagian besar puisi empat seuntai.

 Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra atau dengan istilah laih sebagai kesatuan sintaksis.

 Tiap gatranya terdiri atas dua kata dengan 4-5 suku kata.

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Secara umum perbedaan antara puisi lama dan puisi baru dapat ditinjau dari segi irama, bentuk, penulis/pengarang, penyebaran, serta isinya. Berikut ini tabel perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.

No.

Perbedaan

Puisi Lama

Puisi Baru

1.

Irama

Tetap, yaitu dua patah kata dalam sekali ucap.

Dinamis, mengikuti pikiran dan perasaan penulis.

2.

Bentuk

Terikat oleh aturan

Bebas, tidak terikat aturan

3.

Penulis

Tidak dikenal

Dikenal

4.

Persebaran

Secara lisan

Secara lisan dan tulisan

5.

Isi

Biasanya berupa nasihat

Curahan hati penulis

Jenis-Jenis Puisi Lama dan Puisi Baru Beserta Contohnya

Jenis-Jenis Puisi Lama

1. Pantun

Pantun adalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b. Dengan penggunaan sajak tersebut, tentu pantun sangat mudah dikenali. Dahulu pantun menjadi salah satu bentuk komunikasi antar orang baik melalui berbalas pantun atau melalui lagu. Perhatikan contoh pantun berikut ini.

Berakit-rakit ke hulu

Sampiran

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

isi

Bersenang-senang kemudian

Dari mana datangnya lintah

Dari sawah turun ke kali

Dari mana datangnya cinta

Dari mata turun ke hati

Dari contoh pantun di atas, maka pantun memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut.

 Bersajak silang (a-b-a-b)

 Terdiri dari empat baris dalam satu bait

 Tiap baris terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata

 Baris pertama dan kedua merupakan sampiran

 Pantun bersifat curahan perasaan atau pikiran

 Beris ketiga dan keempat merupakan isi

Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun nasihat, pantun adat, pantun agama, pantun dagang, dan pantun remaja. Berikut ini contoh masing-masing jenis puisi tersebut.

Pantun Jenaka

Pantun Teka-Teki

Ambil segulung rotan saga 

Sudah diambil mari diurut 

Duduk termenung harimau tua 

Melihat kambing mencabut janggut

Burung nuri burung dara 

Terbang ke sisi taman kayangan 

Cobalah tebak wahai saudara 

Makin di sisi makin ringan

Puisi Nasihat

Puisi Adat

Kalau keladi sudah ditanam 

Jangan lagi meminta talas 

Kalau budi sudah ditanam 

Jangan lagi meminta balas

Berek-berek turun ke semak 

Dari semak turun ke padi 

Dari nenek turun ke mamak 

Dari mamak turun ke bumi

Pantun Agama

Pantun Dagang

Cari lebah bersarang besar 

Jangan tersengat racun berbisa Janji 

Allah adalah benar 

Jangan tertipu kehidupan dunia

Hari gelap jangan bingung 

Niscaya kita cepat tidur 

Hati siap karena untung 

Jangan alpa panjatkan syukur

Pantun ramaja

Bukan kacang sembarang kacang 

Kacang melilit kayu jati 

Bukan datang sembarang datang 

Datang melihat isi jantung hati

2. Mantra

Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat atau keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga dapat menimbulkan efek atau kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan. Beberapa ciri-ciri mantra antara lain sebagai berikut.

 Bersifat sakti

 Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde

 Menggunakan bahasa khusus yang bersifat esoferik

 Cenderung lebih bebas dalam hal suku kata, baris atau sajak

 Biasanya digunakan dalam upacara keagamaan

Contoh mantra adalah sebagai berikut.

Hai dewa berotot besi

Bangunlah dengan kekuatan besimu itu

Wahai raja basa basi

Yang duduk dikerajaan paling tinggi

Bersandar ditiang besi

Memintamu untuk memberikan insan

Kuminta insan sedikitmu

Agar mendapatkan kekuatan otot besimu

3. Syair

Syair adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris isi dan memiliki sajak aaaa. Syair berasal dari Arab dan umunya berisi tentang kisah inspiratif atau nasihat. Adapun ciri-ciri syair antara lain sebagai berikut.

 Terdiri dari empat baris

 Bersajak aaaa

 Semua baris merupakan isi

 Umumnya berisi nasihat

Contoh syair adalah sebagai berikut.

Dengarkan wahai manusia,

Syair sederhana yang pernah ada,

Dalam dunia yang fana,

Mengenai penderitaan semua manusia,

Hidup ini hanya untuk beribadat,

Tidak hanya untuk melakukan maksiat,

Janganlah mengumbar syahwat,

Lakukanlah ibadah yang taat,

Jangan lupa untuk sholat,

Agar menjadi manusia yang bermanfaat,

Jangan lupa zakat dan sholawat,

Untuk mengaharapkan akhirat,

Tuhan tak pernah tidur,

Agar manusia gampang diatur,

Tuhan membuat hidup manusianya makmur,

Agar kita selalu akur,

Jangan lupa saat kita bahagia,

Apalagi saat mengalami duka,

Karena tuhan selalu ada,

Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya,

Ya Allah ya Tuhan kami,

Ampunilah segala dosa kami,

Berilah segala pentunjuk untuk kami,

Untuk mendapatkan ridho Illahi,

4. Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris tiap bait dan bersajak aa. Sama seperti syair, gurindam juga berisi nasihat atau petuah. Adapun ciri-ciri gurindam antara lan sebagai berikut.

 Terdiri dari dua baris

 Bersajak aa

 Biasanya berisi nasihat atau petuah

 Baris pertama merupakan persoalan atau masalah

 Baris kedua berisi jawaban atau akibat

Contoh gurindam adalah sebagai berikut.

Saat muda tidak sembahyang

Ketika tua akan terguncang

Jika tidak hormat kepada orang tua

Akan dijauhkan dari pintu surga

Sudah pagi masih tidur

Maka rejeki akan terkubur

Jangan suka bersikap kufur

Maka hidupmu tidak akan makmur

5. Seloka

Seloka adalah contoh puisi lama yang berasal dari Melayu. Seloka disebut juga pantun berkait karena pantun ini terdiri atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Hubungannya sebagai berikut: Baris kedua dan baris keempat pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan keempat, dan seterusnya.

Seloka digunakan untuk keperluan menyindir, bersendau gurau atau mengejek yang diungkapkan dalam sebuah perumpamaan. Contoh seloka adalah sebagai berikut.

Sarang garuda di pohon beringin

Buah kemuning di dalam puan

Sepucuk surat dilayangkan angin

Putih kuning sambutlah Tuan

Buah kemuning di dalam puan

Dibawa dari Indragiri

Putih kuning sambutlah Tuan

Sambutlah dengan si tangan kiri

Dibawa dari Indragiri

Kabu-kabu dalam perahu

Sambutlah dengan si tangan kiri

Seorang makhluk janganlah tahu

6. Karmina

Karina disebut juga pantun kilat. Jenis puisi lama ini memiliki isi yang sangat pendek dan digunakan untuk keperluan menyindir. Sajak karmina memiliki pola yang lurus atau aa. Beriku ini adalah contoh karmina.

Gendang gendut, tali kecapi

Kenyang perut, senanglah hati

Pinggan tak retak, nasi tak ingin

Tuan tak hendak, kami tak ingin

Sudah gaharu, cendana pula

Sudah tahu, bertanya pula

7. Talibun

Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yaitu terdiri atas sampiran dan isi. Jika talibun itu terdiri atas enam baris, tiga baris pertama merupakan sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi.

Contoh talibun enam baris:

Selasih di rimba Jambi

Rotan ditarik orang Pauh

Putus akarnya di jerami

Kasih pun baru dimulai

Tuan bawa berjalan jauh

Itu menghina hati kami

Contoh talibun delapan baris:

Pasir bulan dalam perahu

Berlabuh tentang batu bara

Berkiawan lalu ke tepian

Ketika menghadap kemudinya

Kasih tuan hambalah tahu

Bagai orang menggenggam bara

Rasa hangat dilepaskan

Begitu benar malah kiranya

Contoh talibun sepuluh baris:

Ditatah sarat bunga kondai

Bertikam berhulu gading

Terang bertirai sutra

Bersulam bersuji manik

Rendah beri berturab

Kebesaran basa nan empat balai

Tuan Pagi di padang ganting

Tuan Indomo di Siiroso

Datuk Machndun di Si Manik

Bendahara di sungai Tarab

8. Bidal

Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, memiliki rima dan irama, sehingga sering digolongkan ke dalam bentuk puisi. Dalam kesusastraan Melayu, bidal yang mengandung kiasan, sindirin atau pengertian tertentu. Bidal termasuk salah satu jenis sastra yang tertua. Secara teoritis, makna bidal seringkali disamakan dengan pepatah atau ungkapan. Dalam kehidupan sehari-hari, bidal mempunyai fungsi sebagai berikut.

 Sebagai media komunikasi. 

 Sebagai media pengajaran dan pendidikan. 

 Sebagai media untuk mengkritik. 

 Sebagai media untuk mengontrol dalam masyarakat. 

 Sebagai media untuk menunjukkan kebijaksanaan. 

 Sebagai media untuk melihat dan mengukur status seseorang

Contoh bidal adalah sebagai berikut.

Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau.

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.

Tulus tangan dilakukan, lulus kata dilangkahkan.

Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, puisi baru dibagi menjadi beberapa macam yaitu epigram, orde, hymne, balada, elergi, satire, dan romansa. Berikut ini penjelasan jenis-jenis puisi baru berdasarkan isinya tersebut serta contohnya.

1. Balada

Balada adalah contoh puisi baru yang menceritakan kisah tertentu. Balada memiliki ciri-ciri yaitu terdiri atas 3 bait dalam satu puisi, setiap bait terdiri dari 8 baris, memiliki pola rima ababbccb kemudian berubah menjadi ababbcbc. Adapun contoh balada adalah sebagai berikut.

Ibu burung dalam sebuah cemara

Dua anaknya saling menemani

Malampun datang untuk menemaninya

Saat itulah mereka diam dalam sunyi

Matanya berbinar meminta bantuan kami

Pergilah ia menelusuri setiap desa desa

Mempertaruhkan nyawanya

Untuk mempertaruhkan sesuap nasi

Sesuap nasi untuk anak anaknya

Demi tumbuh kembang burung burung mungil ini

Nyawanya menjadi taruhannya

Anak anaknya menerima makanan dengan senang hati

Tanpa ada perasaan iri

Itulah perjuangan ibu didesa

Hanya untuk mengambil makanan ini

Demi mereka dan anak anaknya

2. Hymne

Hyme merupakan bentuk puisi berupa pujian-pujian yang diberikan kepada dewa, Tuhan, tanah air, pahlawan, maupun almamater. Biasanya hymne dinyanyikan dengan irama yang sesuai. Contoh hymne adalah sebagai berikut.

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa

Tanpa tanda jasa

3. Orde

Orde sama seperti hymne karena di dalamnya terdapat pujian ataupun sanjungan. Puisi ini menggunakan bahasa yang resmi namun tetap anggung. Contoh orde adalah sebagai berikut.

Sahabatku...

Temanku dalam susah maupun senang

Penghibur ketika ku sedih

Kau sirnakan segala dukaku ini

Kau temani setiap langkahku

Kau temani pula dikala sedang suka

Sungguh baik hatimu

Sungguh besar segala pertolonganmu

Sungguh ikhlas hatimu

Jasamu akan kuingat selalu

Takkan hilang sampai terkekang waktu

Takkan hilang dari habisnya jaman

Sahabatku...

Terima kasih kuucapkan untukmu

4. Epigram

Epigram merupakan jenis puisi yang berisi tuntutan hidup. Contoh epigram adalah sebagai berikut.

Hari ini tak ada tempat lagi untuk bersembunyi

Tak ada lagi untuk berlari

meminta bantuan kesana kemari

Semua sudah terlambat

Jasa jasa penolongku

Jasa jasa yang menyinariku

Pergi tiada henti

Penyesalanku tiada henti

Barulah sadar dunia yang tak nyata ini

(mengingatkan kita untuk selalu beramal kepada orang lain selama kita masih hidup)

5. Romansa

Kata romansa berasal dari bahasa Prancis yaitu romantique yang berarti sifat indah dalam perasaan. Sesuai namanya, jenis puisi ini mengungkapkan rasa kasih sayang dan rasa indah sebagai lambang keindahan. Contoh romansa adalah sebagai berikut.

Hidup ini antara kau dan aku

Tiada orang lain diantara kita

Aku ialah kamu

Kamu ialah aku

Hidupku adalah bersamamu

Senyummu ialah kebahagiaanku

Sedihmu ialah sakitku

Cintamu adalah anugerahku

Karena kau...

Adalah kisah hidupku

6. Elergi

Berbeda dengan romansa, elergi merupakan jenis puisi yang berisi kesedihan. Jenis puisi ini merupakan wujud ungkapan kerinduan, kesedihan, duka, maupun kepergian seseorang yang tidak pernah kita inginkan. Contoh elergi adalah sebagai berikut.

Dalam perjalanan hidupku

Aku bersedih karenamu

Dalam lubuk hatiku

Aku selalu mengingatmu

Dalam ratapan tangisanku

Aku menyesal karenamu

Merenung atas segala perbuatanku kepadamu

Sesalku dan sedihku

Tiada lagi yang bisa kulakukan

Kumohon...

Kembalilah...

Kembali kepelukanku

7. Satire

Satire adalah jenis puisi yang berisi sindiran khusus ditujukan kepada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi. Contoh satire adalah sebagai berikut.

Lihatlah kami yang dibawahmu

Lelah dan letih adalah sahabat kami

Kerja keras adalah kesetiaan kami

Kurang ialah lebih kami

Kesusahan adalah kami setiap hari

Dirimulah

Yang bahagia diatas penderitaan kami

Bersenang senang diatas kerja keras kami

Berlebih lebihan diatas kurangnya kami

Kau tak pernah melihat kearah kami

Tak pernah peduli kepada kami

Kau bergembira diatas kesengsaraan kami

Kau tak berpihak kepada kami

Diatas bumi ini

Kezhaliman terjad

Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, puisi baru dibagi menjadi beberapa jenis yaitu distikon, terzina, kuatrain (kuartet), kuint (quin), sektet, septime, oktaf (stanza), dan soneta. Berikut ini penjelasan dan contoh masing-masing jenis puisi baru tersebut.

1. Distikon

Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris atau dengan istilah lain disebut puisi 2 seuntai. Contoh distikon adalah sebagai berikut.

Berkali kita gagal

Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh

Kembali berdiri jangan mengeluh

2. Terzina

Terzina hampir serupa dengan distikon yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 3 baris atau dengan istilah lain puisi 3 seuntai. Contoh terzina adalah sebagai berikut.

Dalam ribaan bahagia datang

Tersenyum bagai kencana

Mengharum bagai cendana

Dalam bahgia cinta tiba melayang

Bersinar bagai matahari

Mewarna bagaikan sari

3. kuatrain

Kuatrain juga hampir sama dengan distikon dan terzina yaitu pada baitnya terdiri atas 4 baris atau disebut puisi 4 seuntai. Contoh kuatrain adalah sebagai berikut.

Mendatang-datang jua

Kenangan masa lampau

Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua

Adi kanda lama lalu

Membuat hati jua

Layu lipu rindu-sendu

4. Kuint

Kuint adalah jenis puisi baru yang terdiri atas 5 baris atau disebut juga puisi 5 seuntai. Contoh kuint adalah sebagai berikut.

Setiap detik langkahku

Ku selalu melihatmu

Perjalanan ini

Karena hanya wajahmu yang terlihat

Suami terbaikku

5. Sektet

Sektet adalah puisi baru yang terdiri atas 6 baris atau puisi enam seuntai. Contoh sektet adalah sebagai berikut.

Merindu Bagia

Jika harilah tengah malam

Angin berhenti dari bernapas

Sukma jiwaku rasa tenggelam

Dalam laut tidak terwatas

Menangis hati diiris sedih

6. Septime

Septime adalah puisi yang terdiri atas 7 baris atau puisi tujuh seuntai. Contoh septime adalah sebagai berikut.

Ku mencarimu

Mencari setiap langkahmu

Kau ada dimana

Kenapa sulit sekali untuk bertemu denganmu

Ku mengharapkanmu

Tuk selalu berjalan bersama

Mengaharapkan cintamu

7. Oktaf atau Stanza

Oktaf adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 8 baris atau puisi 8 seuntai. Contoh oktaf atau stanza adalah sebagai berikut.

Awan datang melayang perlahan

Serasa bermimpi, serasa berangan

Bertambah lama, lupa di diri

Bertambah halus akhirnya seri

Dan bentuk menjadi hilang

Dalam langit biru gemilang

Demikian jiwaku lenyap sekarang

Dalam kehidupan teguh tenang

8. Soneta

Soneta merupakan jenis puisi baru yang terdiri dari 14 baris, terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri dari 4 baris. Lalu bagian kedua terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri dari 3 baris. Contoh soneta adalah sebagai berikut.

Perasaan siapa ta kan nyala

Melihat anak berelagu dendang

Seorang saja di tengah padang

Tiada berbaju buka kepala

Beginilah nasib anak gembala

Berteduh di bawah kayu nan rindang

Semenjak pagi meninggalkan kandang

Pulang ke rumah di senja kala

Jauh sedikit sesayup sampai

Terdengar olehku bunyi serunai

Melagukan alam nan molek permai

Wahai gembala di segara hijau

Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau

Maulah aku menurutkan dikau

Gallery Jenis Jenis Puisi Lama

Mengenal Jenis Jenis Puisi Lama

First Blog Post Zuhroidahakam

Jenis Jenis Pantun Penjelasan Disertai Contoh

Pengertian Puisi Unsur Unsur Ciri Jenis Struktur Dan

Pengertian Unsur Ciri Dan Jenis Jenis Puisi Lengkap

Jenis Jenis Puisi Lama Indonesia Linguistik Id

Pantun Merupakan Jenis Puisi Lama Pdf Document

Inilah Pengertian Aturan Ciri Dan 7 Jenis Puisi Lama

Contoh Puisi Lama Berdasarkan Jenisnya Berbagi Itu Indah

Puisi Lama

Puisi Lama Dan Puisi Modern 143099wpqj4j

Pengertian Jenis Jenis Puisi Usang Dan Gres Beserta Ciri

Unsur Pembangun Puisi Youtube

Puisi Lama Pengertian Jenis Ciri Ciri Dan Contoh Puisi Lama

Jenis Jenis Puisi Lama Beserta Contoh

Doc Puisi Lama Puisi Baru Fanny Noob Academia Edu

Contoh Seloka Lengkap Nasehat Pendidikan Mengejek Dll

Prosa Melayu

Rangkuman Contoh Puisi Bahasa Mandarin Yang Sangat Memotivasi

Puisi Lama Puisi Baru Ini Buatan Aku Asli Lohh

Jenis Jenis Puisi Lama Dan Baru Berbagi Itu Indah

Seloka Pengertian Jenis Ciri Ciri Beserta Contohnya

Puisi Rakyat Pengertian Ciri Jenis Dan Contohnya Lengkap

Gurindam Pengertian Jenis Macam Dan Contohnya Lengkap

Kumpulan Contoh Contoh Puisi Lama Contoh Kumpulan Puisi

Ppt Puisi Lama Powerpoint Presentation Free Download Id


0 Response to "Jenis Jenis Puisi Lama"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel