Jenis Jenis Puisi Lama
12 Contoh Puisi Dan Macam Macam Puisi Disertai Penjelasan
Puisi lama & Baru: Pengertian, Ciri, Jenis, Perbedaan dan Contohnya Lengkap
■ Indratif (gambaran pengindraan, penglihatan, penciuman, pendengaran, dan lain-lain).
■ Sensitif emosional (gambaran kepekaan perasaan).
■ Sensitif intelektual (kepekaan berpikir).
■ Imajinatif (ketajaman daya khayal atau cipta).
Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan atas puisi konvensional (lama) dan puisi inkonvensional (modern/baru). Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari pengertian, ciri-ciri atau karakteristik, macam-macam, contoh serta perbedaan puisi lama dan puisi baru. Untuk itu, silahkan kamu simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Pengertian Puisi Lama dan Puisi Baru
Puisi lama atau puisi konvensional merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya adalah jenis-jenis puisi lama, misalnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun, dan banyak lagi yang lainnya.
Puisi baru atau puisi modern atau puisi inkonvensional adalah bentuk puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat puisi lama sehingga cenderung lebih bebas. Puisi baru berkembang dari puisi lama yang telah mendapat pengaruh dari luar, puisinya tidak terikat oleh aturan rima, jumlah baris, atau jumlah kata. Meskipun demikian, baik puisi lama maupun puisi baru di dalamnya masih terkandung ritme, rima dan musikalitas.
Ciri-Ciri Puisi Lama dan Puisi Baru
Ciri-ciri atau karakteristik dari puisi lama antara lain sebagai berikut.
● Terikat aturan atau pola tertentu.
● Umumnya merupakan puisi rakyat.
● Biasanya nama pengarang tidak diketahui.
● Umumnya merupakan sastra lisan.
● Disampaikan dari mulut ke mulut.
Sedangkan ciri-ciri atau karakteristik puisi baru antara lain sebagai berikut.
● Tidak terikat oleh berbagai aturan-aturan rima dan aturan puisi lama lainnya.
● Diketahui nama pengarangnya.
● Perkembangan secara lisan dan tertulis.
● Penggunaan majas yang dinamis/berubah-ubah.
● Biasanya menceritakan tentang kehidupan.
● Lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.
● Bentuk yang lebih rapi dan sejajar.
● Rima akhir yang biasanya teratur.
● Setiap barisnya merupakan kesatuan sintaksis.
● Bentuknya rapi dan biasanya simetris.
● Mempunyai persajakan yang teratur di akhir.
● Kebanyakan mempergunakan pola sajak pantun dan syair.
● Sebagian besar puisi empat seuntai.
● Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra atau dengan istilah laih sebagai kesatuan sintaksis.
● Tiap gatranya terdiri atas dua kata dengan 4-5 suku kata.
Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru
Secara umum perbedaan antara puisi lama dan puisi baru dapat ditinjau dari segi irama, bentuk, penulis/pengarang, penyebaran, serta isinya. Berikut ini tabel perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
No. | Perbedaan | Puisi Lama | Puisi Baru |
1. | Irama | Tetap, yaitu dua patah kata dalam sekali ucap. | Dinamis, mengikuti pikiran dan perasaan penulis. |
2. | Bentuk | Terikat oleh aturan | Bebas, tidak terikat aturan |
3. | Penulis | Tidak dikenal | Dikenal |
4. | Persebaran | Secara lisan | Secara lisan dan tulisan |
5. | Isi | Biasanya berupa nasihat | Curahan hati penulis |
Jenis-Jenis Puisi Lama dan Puisi Baru Beserta Contohnya
Jenis-Jenis Puisi Lama
1. Pantun
Pantun adalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b. Dengan penggunaan sajak tersebut, tentu pantun sangat mudah dikenali. Dahulu pantun menjadi salah satu bentuk komunikasi antar orang baik melalui berbalas pantun atau melalui lagu. Perhatikan contoh pantun berikut ini.
Berakit-rakit ke hulu | Sampiran |
Berenang-renang ke tepian | |
Bersakit-sakit dahulu | isi |
Bersenang-senang kemudian |
Dari mana datangnya lintah Dari sawah turun ke kali Dari mana datangnya cinta Dari mata turun ke hati |
Dari contoh pantun di atas, maka pantun memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut.
● Bersajak silang (a-b-a-b)
● Terdiri dari empat baris dalam satu bait
● Tiap baris terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata
● Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
● Pantun bersifat curahan perasaan atau pikiran
● Beris ketiga dan keempat merupakan isi
Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun nasihat, pantun adat, pantun agama, pantun dagang, dan pantun remaja. Berikut ini contoh masing-masing jenis puisi tersebut.
Pantun Jenaka | Pantun Teka-Teki | |
Ambil segulung rotan saga Sudah diambil mari diurut Duduk termenung harimau tua Melihat kambing mencabut janggut | Burung nuri burung dara Terbang ke sisi taman kayangan Cobalah tebak wahai saudara Makin di sisi makin ringan | |
Puisi Nasihat | Puisi Adat | |
Kalau keladi sudah ditanam Jangan lagi meminta talas Kalau budi sudah ditanam Jangan lagi meminta balas | Berek-berek turun ke semak Dari semak turun ke padi Dari nenek turun ke mamak Dari mamak turun ke bumi | |
Pantun Agama | Pantun Dagang | |
Cari lebah bersarang besar Jangan tersengat racun berbisa Janji Allah adalah benar Jangan tertipu kehidupan dunia | Hari gelap jangan bingung Niscaya kita cepat tidur Hati siap karena untung Jangan alpa panjatkan syukur | |
Pantun ramaja | ||
Bukan kacang sembarang kacang Kacang melilit kayu jati Bukan datang sembarang datang Datang melihat isi jantung hati |
2. Mantra
Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat atau keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga dapat menimbulkan efek atau kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan. Beberapa ciri-ciri mantra antara lain sebagai berikut.
● Bersifat sakti
● Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde
● Menggunakan bahasa khusus yang bersifat esoferik
● Cenderung lebih bebas dalam hal suku kata, baris atau sajak
● Biasanya digunakan dalam upacara keagamaan
Contoh mantra adalah sebagai berikut.
Hai dewa berotot besi Bangunlah dengan kekuatan besimu itu Wahai raja basa basi Yang duduk dikerajaan paling tinggi Bersandar ditiang besi Memintamu untuk memberikan insan Kuminta insan sedikitmu Agar mendapatkan kekuatan otot besimu |
3. Syair
Syair adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris isi dan memiliki sajak aaaa. Syair berasal dari Arab dan umunya berisi tentang kisah inspiratif atau nasihat. Adapun ciri-ciri syair antara lain sebagai berikut.
● Terdiri dari empat baris
● Bersajak aaaa
● Semua baris merupakan isi
● Umumnya berisi nasihat
Contoh syair adalah sebagai berikut.
Dengarkan wahai manusia, Syair sederhana yang pernah ada, Dalam dunia yang fana, Mengenai penderitaan semua manusia, Hidup ini hanya untuk beribadat, Tidak hanya untuk melakukan maksiat, Janganlah mengumbar syahwat, Lakukanlah ibadah yang taat, Jangan lupa untuk sholat, Agar menjadi manusia yang bermanfaat, Jangan lupa zakat dan sholawat, Untuk mengaharapkan akhirat, Tuhan tak pernah tidur, Agar manusia gampang diatur, Tuhan membuat hidup manusianya makmur, Agar kita selalu akur, Jangan lupa saat kita bahagia, Apalagi saat mengalami duka, Karena tuhan selalu ada, Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya, Ya Allah ya Tuhan kami, Ampunilah segala dosa kami, Berilah segala pentunjuk untuk kami, Untuk mendapatkan ridho Illahi, |
4. Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris tiap bait dan bersajak aa. Sama seperti syair, gurindam juga berisi nasihat atau petuah. Adapun ciri-ciri gurindam antara lan sebagai berikut.
● Terdiri dari dua baris
● Bersajak aa
● Biasanya berisi nasihat atau petuah
● Baris pertama merupakan persoalan atau masalah
● Baris kedua berisi jawaban atau akibat
Contoh gurindam adalah sebagai berikut.
Saat muda tidak sembahyang Ketika tua akan terguncang Jika tidak hormat kepada orang tua Akan dijauhkan dari pintu surga Sudah pagi masih tidur Maka rejeki akan terkubur Jangan suka bersikap kufur Maka hidupmu tidak akan makmur |
5. Seloka
Seloka adalah contoh puisi lama yang berasal dari Melayu. Seloka disebut juga pantun berkait karena pantun ini terdiri atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Hubungannya sebagai berikut: Baris kedua dan baris keempat pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan keempat, dan seterusnya.
Seloka digunakan untuk keperluan menyindir, bersendau gurau atau mengejek yang diungkapkan dalam sebuah perumpamaan. Contoh seloka adalah sebagai berikut.
Sarang garuda di pohon beringin Buah kemuning di dalam puan Sepucuk surat dilayangkan angin Putih kuning sambutlah Tuan Buah kemuning di dalam puan Dibawa dari Indragiri Putih kuning sambutlah Tuan Sambutlah dengan si tangan kiri Dibawa dari Indragiri Kabu-kabu dalam perahu Sambutlah dengan si tangan kiri Seorang makhluk janganlah tahu |
6. Karmina
Karina disebut juga pantun kilat. Jenis puisi lama ini memiliki isi yang sangat pendek dan digunakan untuk keperluan menyindir. Sajak karmina memiliki pola yang lurus atau aa. Beriku ini adalah contoh karmina.
Gendang gendut, tali kecapi Kenyang perut, senanglah hati Pinggan tak retak, nasi tak ingin Tuan tak hendak, kami tak ingin Sudah gaharu, cendana pula Sudah tahu, bertanya pula |
7. Talibun
Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yaitu terdiri atas sampiran dan isi. Jika talibun itu terdiri atas enam baris, tiga baris pertama merupakan sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi.
Contoh talibun enam baris:
Selasih di rimba Jambi Rotan ditarik orang Pauh Putus akarnya di jerami Kasih pun baru dimulai Tuan bawa berjalan jauh Itu menghina hati kami |
Contoh talibun delapan baris:
Pasir bulan dalam perahu Berlabuh tentang batu bara Berkiawan lalu ke tepian Ketika menghadap kemudinya Kasih tuan hambalah tahu Bagai orang menggenggam bara Rasa hangat dilepaskan Begitu benar malah kiranya |
Contoh talibun sepuluh baris:
Ditatah sarat bunga kondai Bertikam berhulu gading Terang bertirai sutra Bersulam bersuji manik Rendah beri berturab Kebesaran basa nan empat balai Tuan Pagi di padang ganting Tuan Indomo di Siiroso Datuk Machndun di Si Manik Bendahara di sungai Tarab |
8. Bidal
Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, memiliki rima dan irama, sehingga sering digolongkan ke dalam bentuk puisi. Dalam kesusastraan Melayu, bidal yang mengandung kiasan, sindirin atau pengertian tertentu. Bidal termasuk salah satu jenis sastra yang tertua. Secara teoritis, makna bidal seringkali disamakan dengan pepatah atau ungkapan. Dalam kehidupan sehari-hari, bidal mempunyai fungsi sebagai berikut.
● Sebagai media komunikasi. „
● Sebagai media pengajaran dan pendidikan. „
● Sebagai media untuk mengkritik. „
● Sebagai media untuk mengontrol dalam masyarakat. „
● Sebagai media untuk menunjukkan kebijaksanaan. „
● Sebagai media untuk melihat dan mengukur status seseorang
Contoh bidal adalah sebagai berikut.
Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau. Ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Tulus tangan dilakukan, lulus kata dilangkahkan. |
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
Berdasarkan isinya, puisi baru dibagi menjadi beberapa macam yaitu epigram, orde, hymne, balada, elergi, satire, dan romansa. Berikut ini penjelasan jenis-jenis puisi baru berdasarkan isinya tersebut serta contohnya.
1. Balada
Balada adalah contoh puisi baru yang menceritakan kisah tertentu. Balada memiliki ciri-ciri yaitu terdiri atas 3 bait dalam satu puisi, setiap bait terdiri dari 8 baris, memiliki pola rima ababbccb kemudian berubah menjadi ababbcbc. Adapun contoh balada adalah sebagai berikut.
Ibu burung dalam sebuah cemara Dua anaknya saling menemani Malampun datang untuk menemaninya Saat itulah mereka diam dalam sunyi Matanya berbinar meminta bantuan kami Pergilah ia menelusuri setiap desa desa Mempertaruhkan nyawanya Untuk mempertaruhkan sesuap nasi Sesuap nasi untuk anak anaknya Demi tumbuh kembang burung burung mungil ini Nyawanya menjadi taruhannya Anak anaknya menerima makanan dengan senang hati Tanpa ada perasaan iri Itulah perjuangan ibu didesa Hanya untuk mengambil makanan ini Demi mereka dan anak anaknya |
2. Hymne
Hyme merupakan bentuk puisi berupa pujian-pujian yang diberikan kepada dewa, Tuhan, tanah air, pahlawan, maupun almamater. Biasanya hymne dinyanyikan dengan irama yang sesuai. Contoh hymne adalah sebagai berikut.
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Sebagai prasasti terima kasihku Tuk pengabdianmu Engkau sebagai pelita dalam kegelapan Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan Engkau patriot pahlawan bangsa Tanpa tanda jasa |
3. Orde
Orde sama seperti hymne karena di dalamnya terdapat pujian ataupun sanjungan. Puisi ini menggunakan bahasa yang resmi namun tetap anggung. Contoh orde adalah sebagai berikut.
Sahabatku... Temanku dalam susah maupun senang Penghibur ketika ku sedih Kau sirnakan segala dukaku ini Kau temani setiap langkahku Kau temani pula dikala sedang suka Sungguh baik hatimu Sungguh besar segala pertolonganmu Sungguh ikhlas hatimu Jasamu akan kuingat selalu Takkan hilang sampai terkekang waktu Takkan hilang dari habisnya jaman Sahabatku... Terima kasih kuucapkan untukmu |
4. Epigram
Epigram merupakan jenis puisi yang berisi tuntutan hidup. Contoh epigram adalah sebagai berikut.
Hari ini tak ada tempat lagi untuk bersembunyi Tak ada lagi untuk berlari meminta bantuan kesana kemari Semua sudah terlambat Jasa jasa penolongku Jasa jasa yang menyinariku Pergi tiada henti Penyesalanku tiada henti Barulah sadar dunia yang tak nyata ini (mengingatkan kita untuk selalu beramal kepada orang lain selama kita masih hidup) |
5. Romansa
Kata romansa berasal dari bahasa Prancis yaitu romantique yang berarti sifat indah dalam perasaan. Sesuai namanya, jenis puisi ini mengungkapkan rasa kasih sayang dan rasa indah sebagai lambang keindahan. Contoh romansa adalah sebagai berikut.
Hidup ini antara kau dan aku Tiada orang lain diantara kita Aku ialah kamu Kamu ialah aku Hidupku adalah bersamamu Senyummu ialah kebahagiaanku Sedihmu ialah sakitku Cintamu adalah anugerahku Karena kau... Adalah kisah hidupku |
6. Elergi
Berbeda dengan romansa, elergi merupakan jenis puisi yang berisi kesedihan. Jenis puisi ini merupakan wujud ungkapan kerinduan, kesedihan, duka, maupun kepergian seseorang yang tidak pernah kita inginkan. Contoh elergi adalah sebagai berikut.
Dalam perjalanan hidupku Aku bersedih karenamu Dalam lubuk hatiku Aku selalu mengingatmu Dalam ratapan tangisanku Aku menyesal karenamu Merenung atas segala perbuatanku kepadamu Sesalku dan sedihku Tiada lagi yang bisa kulakukan Kumohon... Kembalilah... Kembali kepelukanku |
7. Satire
Satire adalah jenis puisi yang berisi sindiran khusus ditujukan kepada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi. Contoh satire adalah sebagai berikut.
Lihatlah kami yang dibawahmu Lelah dan letih adalah sahabat kami Kerja keras adalah kesetiaan kami Kurang ialah lebih kami Kesusahan adalah kami setiap hari Dirimulah Yang bahagia diatas penderitaan kami Bersenang senang diatas kerja keras kami Berlebih lebihan diatas kurangnya kami Kau tak pernah melihat kearah kami Tak pernah peduli kepada kami Kau bergembira diatas kesengsaraan kami Kau tak berpihak kepada kami Diatas bumi ini Kezhaliman terjad |
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, puisi baru dibagi menjadi beberapa jenis yaitu distikon, terzina, kuatrain (kuartet), kuint (quin), sektet, septime, oktaf (stanza), dan soneta. Berikut ini penjelasan dan contoh masing-masing jenis puisi baru tersebut.
1. Distikon
Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris atau dengan istilah lain disebut puisi 2 seuntai. Contoh distikon adalah sebagai berikut.
Berkali kita gagal Ulangi lagi dan cari akal Berkali-kali kita jatuh Kembali berdiri jangan mengeluh |
2. Terzina
Terzina hampir serupa dengan distikon yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 3 baris atau dengan istilah lain puisi 3 seuntai. Contoh terzina adalah sebagai berikut.
Dalam ribaan bahagia datang Tersenyum bagai kencana Mengharum bagai cendana Dalam bah’gia cinta tiba melayang Bersinar bagai matahari Mewarna bagaikan sari |
3. kuatrain
Kuatrain juga hampir sama dengan distikon dan terzina yaitu pada baitnya terdiri atas 4 baris atau disebut puisi 4 seuntai. Contoh kuatrain adalah sebagai berikut.
Mendatang-datang jua Kenangan masa lampau Menghilang muncul jua Yang dulu sinau silau Membayang rupa jua Adi kanda lama lalu Membuat hati jua Layu lipu rindu-sendu |
4. Kuint
Kuint adalah jenis puisi baru yang terdiri atas 5 baris atau disebut juga puisi 5 seuntai. Contoh kuint adalah sebagai berikut.
Setiap detik langkahku Ku selalu melihatmu Perjalanan ini Karena hanya wajahmu yang terlihat Suami terbaikku |
5. Sektet
Sektet adalah puisi baru yang terdiri atas 6 baris atau puisi enam seuntai. Contoh sektet adalah sebagai berikut.
Merindu Bagia Jika hari’lah tengah malam Angin berhenti dari bernapas Sukma jiwaku rasa tenggelam Dalam laut tidak terwatas Menangis hati diiris sedih |
6. Septime
Septime adalah puisi yang terdiri atas 7 baris atau puisi tujuh seuntai. Contoh septime adalah sebagai berikut.
Ku mencarimu Mencari setiap langkahmu Kau ada dimana Kenapa sulit sekali untuk bertemu denganmu Ku mengharapkanmu Tuk selalu berjalan bersama Mengaharapkan cintamu |
7. Oktaf atau Stanza
Oktaf adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 8 baris atau puisi 8 seuntai. Contoh oktaf atau stanza adalah sebagai berikut.
Awan datang melayang perlahan Serasa bermimpi, serasa berangan Bertambah lama, lupa di diri Bertambah halus akhirnya seri Dan bentuk menjadi hilang Dalam langit biru gemilang Demikian jiwaku lenyap sekarang Dalam kehidupan teguh tenang |
8. Soneta
Soneta merupakan jenis puisi baru yang terdiri dari 14 baris, terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri dari 4 baris. Lalu bagian kedua terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri dari 3 baris. Contoh soneta adalah sebagai berikut.
Perasaan siapa ta ‘kan nyala Melihat anak berelagu dendang Seorang saja di tengah padang Tiada berbaju buka kepala Beginilah nasib anak gembala Berteduh di bawah kayu nan rindang Semenjak pagi meninggalkan kandang Pulang ke rumah di senja kala Jauh sedikit sesayup sampai Terdengar olehku bunyi serunai Melagukan alam nan molek permai Wahai gembala di segara hijau Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau Maulah aku menurutkan dikau |
Gallery Jenis Jenis Puisi Lama
Mengenal Jenis Jenis Puisi Lama
Jenis Jenis Pantun Penjelasan Disertai Contoh
Pengertian Puisi Unsur Unsur Ciri Jenis Struktur Dan
Pengertian Unsur Ciri Dan Jenis Jenis Puisi Lengkap
Jenis Jenis Puisi Lama Indonesia Linguistik Id
Pantun Merupakan Jenis Puisi Lama Pdf Document
Inilah Pengertian Aturan Ciri Dan 7 Jenis Puisi Lama
Contoh Puisi Lama Berdasarkan Jenisnya Berbagi Itu Indah
Puisi Lama Dan Puisi Modern 143099wpqj4j
Pengertian Jenis Jenis Puisi Usang Dan Gres Beserta Ciri
Puisi Lama Pengertian Jenis Ciri Ciri Dan Contoh Puisi Lama
Jenis Jenis Puisi Lama Beserta Contoh
Doc Puisi Lama Puisi Baru Fanny Noob Academia Edu
Contoh Seloka Lengkap Nasehat Pendidikan Mengejek Dll
Rangkuman Contoh Puisi Bahasa Mandarin Yang Sangat Memotivasi
Puisi Lama Puisi Baru Ini Buatan Aku Asli Lohh
Jenis Jenis Puisi Lama Dan Baru Berbagi Itu Indah
Seloka Pengertian Jenis Ciri Ciri Beserta Contohnya
Puisi Rakyat Pengertian Ciri Jenis Dan Contohnya Lengkap
Gurindam Pengertian Jenis Macam Dan Contohnya Lengkap
Kumpulan Contoh Contoh Puisi Lama Contoh Kumpulan Puisi
Ppt Puisi Lama Powerpoint Presentation Free Download Id
0 Response to "Jenis Jenis Puisi Lama"
Post a Comment