Icd 10 Gangguan Cemas



Asdfghj

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI

No. ICPC II : P74 Anxiety Disorder (anxiety state) No. ICD X : F41.2 Mixed Anxiety and Depression Disorder Tingkat Kemampuan: 3A Gangguan yang ditandai oleh adanya gejala-gejala anxietas (kecemasan) dan depresi bersama-sama, dan masing-masing gejala tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk dapat ditegakkannya suatu diagnosis tersendiri. Untuk gejala anxietas, beberapa gejala autonomik harus ditemukan, walaupun tidak terus menerus, di samping rasa cemas atau khawatir berlebihan. Keluhan Biasanya pasien datang dengan keluhan fisik seperti: nafas pendek/cepat, berkeringat, gelisah, gangguan tidur, mudah lelah, jantung berdebar, gangguan lambung, diare, atau bahkan sakit kepala yang disertai dengan rasa cemas/khawatir berlebihan.

Allo dan Auto Anamnesis tambahan:

a. Adanya gejala seperti minat dalam melakukan aktivitas/semangat yang     menurun, merasa sedih/murung, nafsu makan berkurang atau     meningkat berlebihan, sulit berkonsentrasi, kepercayaan diri yang     menurun, pesimistis. b. Keluhan biasanya sering terjadi, atau berlangsung lama, dan terdapat     stresor kehidupan. c. Menyingkirkan riwayat penyakit fisik dan penggunaan zat (alkohol,     tembakau, stimulan, dan lain-lain

Faktor Risiko

a. Adanya faktor biologis yang mempengaruhi, antara lain hiperaktivitas     sistem noradrenergik, faktor genetik. b. Ciri kepribadian tertentu yang imatur dan tidak fleksibel, seperti ciri     kepribadian dependen, skizoid, anankastik, cemas menghindar. c. Adanya stresor kehidupan. Pemeriksaan Fisik Respirasi meningkat, tekanan darah dapat meningkat, dan tanda lain sesuai keluhan fisiknya.

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium dan penunjang lainnya tidak ditemukan adanya tanda yang bermakna. Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk menyingkirkan diagnosis banding sesuai keluhan fisiknya. Diagnosis Klinis Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Kriteria diagnosis berdasarkan ICD 10, yaitu: adanya gejala-gejala kecemasan

dan depresi yang timbul bersama-sama, dan masing-masing gejala tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk dapat ditegakkannya suatu diagnosis tersendiri. a. Gejala-gejala kecemasan antara lain:    1. Kecemasan atau khawatir berlebihan, sulit berkonsentrasi    2. Ketegangan motorik: gelisah, sakit kepala, gemetaran, tegang, tidak        dapat santai    3. Aktivitas autonomik berlebihan: palpitasi, berkeringat berlebihan,        sesak nafas, mulut kering,pusing, keluhan lambung, diare. b. Gejala-gejala depresi antara lain:    1. Suasana perasaan sedih/murung.    2. Kehilangan minat/kesenangan (menurunnya semangat dalam        melakukan aktivitas)    3. Mudah lelah    4. Gangguan tidur    5. Konsentrasi menurun    6. Gangguan pola makan    7. Kepercayaan diri yang berkurang    8. Pesimistis    9. Rasa tidak berguna/rasa bersalah

Diagnosis Banding

a. Gangguan Cemas (Anxietas) Organik b. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat c. Gangguan Depresi d. Gangguan Cemas Menyeluruh e. Gangguan Panik f. Gangguan Somatoform Penatalaksanaan a. Non-farmakologi    1. Konseling dan edukasi pada pasien dan keluarga        • Karena gangguan campuran cemas depresi dapat mengganggu          produktivitas pasien, keluarga perlu memahami bahwa hal ini          bukan karena pasien malas atau tidak mau mengerjakan          tugasnya, melainkan karena gejala-gejala penyakitnya itu sendiri,          antara lain mudah lelah serta hilang energi. Oleh sebab itu,          keluarga perlu memberikan dukungan agar pasien mampu dan          dapat mengatasi gejala penyakitnya.        • Gangguan campuran anxietas dan depresi kadang-kadang          memerlukan pengobatan yang cukup lama, diperlukan dukungan          keluarga untuk memantau agar pasien melaksanakan          pengobatan dengan benar, termasuk minum obat setiap hari.    2. Intervensi Psikososial       • Lakukan penentraman (reassurance) dalam komunikasi          terapeutik, dorong pasien untuk mengekspresikan pikiran          perasaan tentang gejala dan riwayat gejala.       • Beri penjelasan adanya pengaruh antara faktor fisik dan          psikologis, termasuk bagaimana faktor perilaku, psikologik dan          emosi berpengaruh mengeksaserbasi gejala somatik yang          mempunyai dasar fisiologik.       • Bicarakan dan sepakati rencana pengobatan dan follow-up,          bagaimana menghadapi gejala, dan dorong untuk kembali ke          aktivitas normal.       • Ajarkan teknik relaksasi (teknik nafas dalam)       • Anjurkan untuk berolah raga teratur atau melakukan aktivitas          yang disenangi serta menerapkan perilaku hidup sehat.       • Ajarkan untuk selalu berpikir positif dan manajemen stres          dengan baik.

b. Farmakologi:

   1. Untuk gejala kecemasan maupun depresinya, diberikan antidepresan        dosis rendah, dapat dinaikkan apabila tidak ada perubahan yang        signifikan setelah 2-3 minggu:        fluoksetin 1x10-20 mg/hari atau        sertralin 1x25-50 mg/hari atau        amitriptilin 1x12,5-50 mg/hari atau        imipramin1-2x10-25 mg/hari.        Catatan: amitriptilin dan imipramin tidak boleh diberikan        pada pasien dengan penyakit jantung, dan pemberian berhati-hati        untuk pasien lansia karena efek hipotensi ortostastik        (dimulai dengan dosis minimal efektif).    2. Pada pasien dengan gejala kecemasan yang lebih dominan dan atau        dengan gejala insomnia dapat diberikan kombinasi Fluoksetin atau        sertralin dengan antianxietas benzodiazepin. Obat-obatan        antianxietas jenis benzodiazepin yaitu: diazepam 1 x 2-5 mg atau         lorazepam 1-2x0,5-1 mg atau klobazam 2 x 5-10 mg atau alprazolam        2 x 0,25-0,5mg. Setelah kira-kira 2-4 minggu benzodiazepin        ditappering-off perlahan, sementara antidepresan diteruskan hingga        4-6 bulan sebelum di tappering-off. Hati-hati potensi penyalahgunaan        pada alprazolam karena waktu paruh yang pendek. Pasien dapat dirujuk setelah didiagnosis mengalami gangguan ini, terutama apabila gejala progresif dan makin bertambah berat yang menunjukkan gejala depresi seperti pasien menolak makan, tidak mau merawat diri, ada ide/tindakan bunuh diri; atau jika tidak ada perbaikan yang signifikan dalam 2-3 bulan terapi. Tidak ada sarana prasarana khusus. Pada umumnya prognosis gangguan ini adalah bonam.

Sumber gambar :  http://obatdepresi.com/wp-content/uploads/2012/09/depresi-hamilthebill-dalam.jpg

Gallery Icd 10 Gangguan Cemas

Kumpulan Kode Icd10 Yang Paling Sering Di Temukan

Kode Pintar Icd 10

Klasifikasi Gangguan Anxietas Lainnya Menurut Icd

Claustrophobia Causes Symptoms And Treatments

Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan

166933733 Kode Icd 10 Pdf

Icd 9 10 2 Docshare Tips

Adenoma Hipofisis Icd 10 D35 2 Indonesia

Kumpulan Kode Icd10 Yang Paling Sering Di Temukan

Kode Icd 10 Lengkap Bahasa Indonesia

Kode Icd 10 Baru On238o7mp3l0

Doc Kode Pintar Icd 10 Mar Lina Academia Edu

Kode Icd 10 Jlk9v6m6z545

Koding Ina Cbg

Kode Pintar Icd 10

Gangguan Anxietas Ppt Download

Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan

Icd 10

1242795962 Pdf Document

Kode Pintar Icd 10


0 Response to "Icd 10 Gangguan Cemas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel