Icd 10 Ketuban Pecah Dini



Bumil Kenali Ciri Ciri Air Ketuban Merembes

ICD 10 BAB XV. KEHamilAN, Melahirkan, dan nifas (O00-O99) TRANSLATE BY AEP NURUL HIDAYAH

Bab ini berisi kode yang menjelaskan semua kondisi obstetrik. Masa obstetrik adalah dari konsepsi sampai dengan 42 hari (6 minggu) setelah melahirkan. Blok-blok kode tersusun menurut kemajuan kehamilan, yaitu sejak pembentukan awal janin sampai melahirkan dan selanjutnya masa nifas. Cara lain untuk mengingat urutan adalah menurut pembagian periode antenatal, kelahiran, dan postnatal.

Pencarian entri beberapa kondisi obstetrik pada volume 3 (Indeks Alfabet) tidak selalu menuju sasaran secara langsung. Term terbaik yang dipakai untuk mulai adalah abortion (terdapat Tabel untuk membantu menentukan kode komplikasi), pregnancy (terutama pada ‘complicated by’ dan ‘management affected by’), labour (usaha melahirkan), delivery (kelahiran), dan puerperal (nifas).

Kecuali:   penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)

                   cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari penyebab luar (S00-T98)

                   kelainan jiwa dan tingkah laku yang berhubungan dengan nifas (F53.-)

                   tetanus obstetris (A34)

                   nekrosis kelenjar pituitary postpartum (E23.0)

                   osteomalasia nifas (M83.0)

                  supervisi: kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan normal (Z34.-)

Bab ini berisi blok-blok berikut:

O00-O08 Edema, proteinuria dan hipertensi pada hamil, melahirkan dan nifas

O20-O29   Kelainan maternal lain yang umumnya berhubungan dengan kehamilan

O30-O48   Asuhan ibu yang berhubungan dengan fetus dan cairan amnion, dan kemungkinan timbulnya masalah melahirkan

O60-O75   Komplikasi labour dan delivery

O80-O84   Delivery

O85-O92   Komplikasi yang terutama berhubungan dengan nifas

O95-O99   Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified

Kehamilan yang berakhir dengan abortus (O00-O08)

Kecuali:        penerusan hamil gestasi ganda yang satu janin atau lebih telah abortus (O31.1)

O00. Ectopic pregnancy

Termasuk:    ruptured ectopic pregnancy – kehamilan ektopik terganggu (KET)

Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.

O00.0 Kehamilan abdomen

            Kecuali:   lahir hidup pada kehamilan abdomen (O83.3)

                                 asuhan ibu untuk janin hidup pada hamil abdomen (O36.7)

O00.1 Kehamilan tuba

            Kehamilan Fallopii, ruptur tuba akibat hamil, abortus tuba

O00.2 Kehamilan ovarium

O00.8 Kehamilan ektopik lain

            Kehamilan pada servix, kornu (instersititalis), interligamen, mural (dinding).

O00.9 Kehamilan ektopik, tidak dijelaskan

O01 Hydatidiform mole

Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.

Kecuali:        malignant hydatidiform mole (D39.2)

O01.0 Hydatidiform mole klasik

            Hhydatidiform mole komplit

O01.1 Hydatidiform mole tidak komplit dan parsial

O01.9 Hydatidiform mole, tidak dijelaskan

            Penyakit trofoblast NOS, mola vesicularis NOS

O02 Produk abnormal lain dari pembuahan

Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.

Kecuali:        Papyraceous fetus (O31.0)

O02.0 Blighted ovum dan mola non-hydatidiformis

            Mole: carneous, fleshy, intrauterine NOS,

            Ovum patologis

O02.1 Missed abortion

            Kematian janin dini dengan retensi janin mati

            Kecuali:   missed abortion dengan:

                                 blighted ovum (O02.0)

                                 mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)

O02.8 Produk abnormal lain pembuahan yang disebutkan

            Kecuali:   dengan:

                                 blighted ovum (O02.0)

                                 mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)

O02.9 Produk abnormal pembuahan, tidak dijelaskan

Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori O03-O06:

Note:   Abortus inkomplit melibatkan hasil konsepsi yang tertinggal setelah abortus

.0.        Inkomplit, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik

            dengan kondisi pada O08.0

.1.        Inkomplit, dengan komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan

            dengan kondisi pada O08.1

.2.        Inkomplit, dengan komplikasi embolisme

            dengan kondisi pada O08.2

.3.        Inkomplit, dengan komplikasi lain dan tidak dijelaskan

            dengan kondisi pada O08.3 – O08.9

.4.        Inkomplit, tanpa komplikasi

.5.        Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik

            dengan kondisi pada O08.0

.6.        Komplit atau tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan

            dengan kondisi pada O08.1

.7.        Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi embolisme

            dengan kondisi pada O08.2

.8.        Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi lain dan tidak jelas

            dengan kondisi pada O08.3 – O08.9

.9.        Komplit atau tidak jelas, tanpa komplikasi

O03     Abortus spontan

Termasuk:    keguguran:

O04     Abortus medis

Termasuk:    pengakhiran kehamilan secara legal atau untuk terapi:

O05     Abortus lain

O06     Abortus yang tidak dijelaskan

Termasuk:    abortus induksi NOS

O07     Usaha abortus yang gagal

Termasuk:    usaha induksi abortus yang gagal

Kecuali:        abortus inkomplit (O03-O06)

O07.0 Abortus medis gagal, komplikasi infeksi saluran genital dan pelvis

O07.1 Abortus medis gagal, komplikasi perdarahan terlambat atau berlebihan

O07.2 Abortus medis gagal, komplikasi embolisme

O07.3 Abortus medis gagal, komplikasi lain dan tidak dijelaskan

O07.4 Abortus medis gagal, tanpa komplikasi, NOS

O07.5 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi infeksi saluran genital dan pelvis.

O07.6 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat atau berlebihan

O07.7 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi embolism

O07.8 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi tidak jelas

O07.9 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, tanpa komplikasi.

            Usaha abortus yang gagal NOS

O08     Komplikasi abortus dan hamil ektopik atau mola

Catatan: Kode ini disediakan terutama untuk pengkodean morbiditas

O08.0 Infeksi saluran genital dan pelvik setelah abortus, hamil ektopik dan mola.

            Endometritis, parametritis, salpingitis, salpingo-oophoritis, oophoritis,

            Pelvic peritonitis, sepsis, septicaemia, septic shock;

                   mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

            Kecuali:   embolisme septik atau septikopyemik (O08.2)

                          infeksi saluran kemih (O08.8)

O08.1 Perdarahan terlambat atau berlebihan setelah abortus, hamil ektopik dan mola.

            Afibrinogenaemia, defibrination syndrome, intravascular coagulation;

                   mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

O08.2 Embolisme setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola.

            Embolism:    NOS, udara, bekuan darah, pulmonary,

                                 septic or septicopyaemic, amniotic fluid, pyaemic, soap;

                   mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

O08.3 Shock setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola

            Circulatory collapse, shock (postoperative), )

                   mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

            Kecuali:   septic shock (O08.0)

O08.4 Gagal ginjal setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola

            Oliguria, uraemia,

            Gagal ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar necrosis;

                   mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)

O08.5 Kelainan metabolik setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola

            Gangguan keseimbangan elektrolit

                   mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

O08.6 Kerusakan pada organ dan jaringan pelvik yang mengikuti kondisi pada O00-O07

           Lacserasi, perforasi, tear atau kerusakan kimiawi pada

                   bladder, bowel, broad ligament, cervix, periurethral tissue, uterus;

                   yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

O08.7 Komplikasi lain vena setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola

O08.8 Komplikasi lain setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola

            Cardiac arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;

                   yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07

O08.9 Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola, tidak dijelaskan

            Komplikasi tidak dijelaskan yang mengikuti kondisi pada O00-O07

O08     Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola

Kode-kode ini tidak digunakan untuk ‘KU’, Kecuali kalau episode perawatan adalah untuk mengatasi komplikasi, misalnya komplikasi abortus sebelumnya. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan pada kategori O00-O02 untuk identifikasi komplikasi, atau O03-O07 untuk memberikan detil komplikasi yang lebih jelas.

Contoh

Kondisi utama   : Ruptura kehamilan tuba dengan syok.

Spesialisasi: Ginekologi.

Kode   :             Kehamilan tuba yang ruptur (O00.1) sebagai ‘KU’. Untuk kode tambahan bisa dipakai O08.3 (syok setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola).

KU      : Abortus inkomplit dengan rahim tembus.

Spesialisasi : Ginekologi.

Kode   :             Abortus tidak komplit dengan komplikasi lain atau tidak dijelaskan (O06.3) sebagai ‘KU’. Sebagai kode tambahan dipilih O08.6 (kerusakan organ dan jaringan pelvis setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola).

KU      : Disseminated intravascular coagulation setelah abortus di tempat lain.

Spesialisasi : Ginekologi.

Kode   :             Perdarahan terlambat dan berlebihan setelah abortus dan kehamilan ektopik dan mola (O08.1) sebagai ‘KU’. Kode lain tidak perlu karena abortus dilakukan pada episode perawatan yang berbeda.

Edema, proteinuria dan kelainan hipertensi pada kehamilan, melahirkan dan nifas (“KMN”) (O10-O16)

Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi dengan albuminuria atau edema antara kehamilan 20 minggu dan akhir minggu pertama pascalahir. Eklampsia adalah kejang atau koma tanpa penyebab lain yang terjadi pada periode waktu yang sama.

Wanita hamil dengan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, edema muka atau tangan, albuminuria >1+, atau tekanan darahnya naik 30 mmHg (sistolik) atau 15 mmHg (diastolik) walau pun tidak melebihi 140/90 mmHg harus dianggap preeklampsia. Preeklampsia ringan muncul sebagai hipertensi perbatasan, edema yang tidak responsif, atau albuminuria. Pasien dengan tekanan darah 150/110 mmHg, edema yang nyata, albuminuria >3+, gangguan penglihatan, atau nyeri perut memiliki preeklampsia berat.

O10 Hipertensi yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

Termasuk:    kondisi berikut dengan proteinuria yang telah ada sebelumnya

Kecuali:        yang terjadi dengan proteinuria yang meningkat atau yang timbul kemudian (O11)

O10.0 Hipertensi esensial yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

            Setiap kondisi pada I10 sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN

O10.1 Penyakit jantung hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

            Setiap kondisi pada I11.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN

O10.2 Penyakit ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

            Setiap kondisi pada I12.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN

O10.3 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

            Setiap kondisi pada I13.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN

O10.4 Hipertensi sekunder yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

            Setiap kondisi pada I15.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN

O10.9 Hipertensi yang tidak jelas yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN

O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah ada diperberat oleh proteinuria

Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh peningkatan proteinuria

Pre-eclampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia)

O12 Edema dan proteinuria akibat kehamilan [gestational] tanpa hipertensi

O12.0 Edema akibat kehamilan (gestational oedema)

O12.1 Proteinuria akibat kehamilan (gestational proteinuria)

O12.2 Edema akibat kehamilan dengan proteinuria

O13 Hipertensi akibat kehamilan tanpa proteinuria yang nyata

Hipertensi akibat kehamilan (gestational hypertension) NOS;

Pre-eklampsia ringan

O14 Hipertensi akibat kehamilan dengan proteinuria yang nyata

Kecuali: pre-eklampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia) (O11)

O14.0 Pre-eklampsia sedang

O14.1 Pre-eklampsia berat

O14.9 Pre-eklampsia, tidak dijelaskan

O15 Eklampsia

Termasuk:    kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi O10-O14 dan O16

O15.0 Eklampsia pada kehamilan

O15.1 Eklampsia pada waktu melahirkan

O15.2 Eklampsia pada nifas

O15.9 Eklampsia: tidak dijelaskan waktunya, NOS

O16 Hipertensi maternal yang tidak dijelaskan

Hipertensi sementara pada kehamilan

Kelainan maternal lain pada kehamilan (O20-O29)

Catatan:      Kategori-kategori O24.- dan O25 melibatkan kondisi berikut walau pun terjadinya bisa pada waktu melahirkan atau nifas..

Kecuali:        Asuhan ibu untuk masalah janin, amnion, dan mungkin melahirkan (O30-O48)

                   Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit KMN (O98-O99)

O20     Perdarahan pada kehamilan dini

Kecuali:        hamil yang berakhir dengan abortus (O00-O08)

O20.0 Threatened abortion (ancaman abortus:, abortus imminens)

                   Perdarahan yang dinyatakan sebagai akibat ancaman abortus

O20.8 Perdarahan lain pada kehamilan dini

O20.9 Perdarahan pada kehamilan dini, tidak dijelaskan

O21     Muntah berlebihan pada kehamilan

Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah selama hamil yang menyebabkan berat badan berkurang, dehidrasi dan asidosis/ketosis. Keadaan ini berbeda dari ‘morning sickness’ dengan mual dan muntah, tapi berat badan terus bertambah dan tanpa dehidrasi.

O21.0 Hyperemesis gravidarum ringan

            Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir minggu ke-22 kehamilan

O21.1 Hyperemesis gravidarum dengan kekacauan metabolik

            Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir minggu ke-22 kehamilan, dengan kekacauan metabolik seperti: kehabisan karbohidrat, dehidrasi, atau gangguan keseimbangan elektrolit

O21.2 Late vomiting of pregnancy

                   Muntah berlebihan yang dimulai setelah 22 minggu kehamilan

O21.8 Muntah lain yang mempersulit kehamilan

                   Muntah akibat penyakit c.e.; mempersulit kehamilan

                   Gunakan kode tambahan, kalau diinginkan, untuk identifikasi penyebab

O21.9 Muntah pada kehamilan, tidak dijelaskan

O22     Komplikasi vena pada kehamilan

Kecuali:        embolisme pulmonalis pada obstetri (O88.-),

                   sebagai komplikasi dari:

                          abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7),

                          melahirkan dan nifas (O87.-)

O22.0 Pelebaran vena (varicose vein) anggota bawah pada kehamilan

                   Pelebaran vena NOS pada kehamilan

O22.1 Varises genitalia pada kehamilan

                   Varises perineum, vagina, atau vulva pada kehamilan

O22.2 Thrombophlebitis superfisial pada kehamilan

                   Thrombophlebitis tungkai pada kehamilan

O22.3 Phlebothrombosis profunda pada kehamilan

                   Thrombosis vena profundus, antepartum

O22.4 Haemorrhoids pada kehamilan

O22.5 Thrombosis vena serebrealis pada kehamilan

                   Thrombosis sinus serebro-venosa pada kehamilan

O22.8 Komplikasi vena lainnya pada kehamilan

O22.9 Komplikasi vena pada kehamilan, tidak dijelaskan

                   Gestational: phlebitis NOS, phlebopati NOS, thrombosis NOS

O23 Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan

O23.0 Infeksi ginjal pada kehamilan

O23.1 Infeksi kandung kemih pada kehamilan

O23.2 Infeksi urethra pada kehamilan

O23.3 Infeksi bagian lain saluran urinarius pada kehamilan

O23.4 Infeksi saluran urinarius yang tidak dijelaskan pada kehamilan

O23.5 Infeksi saluran genital pada kehamilan

O23.9 Infeksi saluran genitourinarius lain dan tidak dijelaskan pada kehamilan

                   Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan NOS

O24 Diabetes mellitus pada kehamilan

Termasuk:    pada kelahiran dan nifas

O24.0 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, insulin-dependent

O24.1 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, non-insulin-dependent

O24.2 Diabetes mellitus akibat malnutrisi yang sebelumnya telah ada

O24.3 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan yang sebelumnya telah ada

O24.4 Diabetes mellitus yang muncul sewaktu hamil

                   Gestational diabetes mellitus (diabetes mellitus akibat kehamilan) NOS

O24.9 Diabetes mellitus pada kehamilan, tidak dijelaskan

O25 Malnutrisi pada kehamilan

Malnutrisi pada kelahiran dan nifas

O26 Asuhan ibu untuk kondisi lain yang banyak berhubungan dengan kehamilan

O26.0 Peningkatan berat badan berlebihan pada kehamilan

            Kecuali: gestational oedema (edema akibat kehamilan) (O12.0, O12.2)

O26.1 Peningkatan berat badan kurang pada kehamilan

O26.2 Perawatan kehamilan untuk abortus habitualis

            Kecuali: orang dengan abortus habitualis:

                                 yang sekarang abortus (O03-O06),

                                 yang sekarang tidak hamil (N96)

O26.3 Intrauterine contraceptive device (IUD – ‘spiral’) tertahan pada kehamilan

O26.4 Herpes gestationis – herpes akibat kehamilan

O26.5 Sindroma hipotensi ibu

                   Sindroma hipotensi pada posisi telentang

O26.6 Kelainan hati pada KMN

            Kecuali: sindroma hepatorenal setelah melahirkan (O90.4)

O26.7 Subluxasio symphysis (pubis) in KMN

            Kecuali: pemisahan traumatika symphysis (pubis) waktu melahirkan (O71.6)

O26.8 Kondisi lain yang dijelaskan akibat kehamilan

                   Lemah dan lelah, neuritis perifer, atau penyakit ginjal akibat kehamilan

O26.9 Kondisi akibat kehamilan, tidak dijelaskan

O28 Penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu

Kecuali:       penemuan diagnostik c.e. – see Alphabetical Index

                   perawatan ibu untuk masalah janin, amnion atau melahirkan (O30-O48)

O28.0 Penemuan hematologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu

O28.1 Penemuan biokimiawi abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu

O28.2 Penemuan sitologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu

O28.3 Penemuan ultrasonik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu

O28.4 Penemuan radiologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu

O28.5 Penemuan kromosom dan genetik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu

O28.8 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu

O28.9 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu, tidak dijelaskan

O29 Komplikasi anaesthesia selama kehamilan

Termasuk:   komplikasi ibu akibat pemberian anestetik umum atau lokal, analgesik atau penenang lain selama kehamilan.

Kecuali:       komplikasi anestesia sewaktu:

                          abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O08),

                          melahirkan (O74.-)

                          nifas (O89.-)

O29.0 Komplikasi anestesia pada paru-paru selama kehamilan

            Akibat anestesia selama kehamilan

                   pneumonitis aspirasi,

                   inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,

                   sindroma Mendelson (pneumonitis setelah aspirasi asam lambung),

                   atau kolaps paru-paru akibat tekanan,

O29.1 Komplikasi anestesia pada jantung selama kehamilan

            Gagal jantung, cardiac arrest atau failure akibat anestesia selama kehamilan

O29.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat selama kehamilan

            Anoksia serebri akibat anestesia selama kehamilan

O29.3 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama kehamilan

O29.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan

O29.5 Komplikasi lain akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan

O29.6 Intubasi (pemasukan tabung/selang) yang gagal atau sulit selama kehamilan

O29.8 Komplikasi lain anestesia selama kehamilan

O29.9 Komplikasi anestesia selama kehamilan, tidak dijelaskan

Asuhan ibu sehubungan dengan masalah janin, amnion dan mungkin melahirkan (O30-O48)

Blok ini cukup besar dan mencakup berbagai kondisi yang digunakan untuk kode alasan asuhan untuk ibu. Kondisi tersebut adalah kehamilan ganda, kelainan presentasi (letak dan bagian terdepan) janin, disproporsi (kesenjangan perbandingan ibu dan janin), kelainan organ pelvik, kelainan dan masalah janin, kelainan cairan dan selaput amnion, kelainan plasenta, persalinan palsu, dan kehamilan memanjang (lebih dari 42 minggu).

Kode ini bisa dipakai untuk menjelaskan alasan asuhan saat admisi untuk pengakhiran kehamilan, antenatal care, induksi persalinan, dan intervensi prosedur sewaktu melahirkan.

O30 Multiple gestation (kehamilan ganda)

Kecuali:        komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda (O31.-)

O30.0 Twin pregnancy – hamil kembar dua

O30.1 Triplet pregnancy – hamil kembar tiga

O30.2 Quadruplet pregnancy – hamil kembar empat

O30.8 Kehamilan ganda lainnya

O30.9 Kehamilan ganda, tidak dijelaskan,

            Kehamilan ganda NOS

O31 Komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda

Kecuali:

            malpresentasi dari satu atau lebih janin (O32.5),

            kembar siam penyebab disproporsi (O33.7),

            kelahiran tertunda kembaran kedua dari kehamilan ganda. (O63.2),

            dengan obstructed labour – kelahiran terhalang (O64-O66)

O31.0 Papyraceous fetus,

            Fetus compressus

O31.1 Penerusan kehamilan setelah satu janin atau lebih abortus.

O31.2 Penerusan kehamilan setelah kematian intrarahim satu janin atau lebih

O31.8 Komplikasi lain khusus untuk kehamilan ganda

O32 Asuhan ibu untuk malpresentasi fetus yang diketahui atau dicurigai.

Presentasi normal adalah ‘occiput anterior’, yaitu ubun-ubun kecil di anterior ibu. Presentasi lain bisa ‘occiput posterior’, muka, dahi, dan bokong (‘breech’) atau sungsang. Presentasi bahu bisa terjadi ketika janin melintang (oblique or transverse) terhadap ibu.

Termasuk:    kondisi berikut sebagai alasan untuk:

                          observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,

                          seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.

Kecuali:        kondisi berikut dengan obstruksi persalinan (O64.-)

O32.0 Asuhan ibu untuk letak (lie) anak yang tidak stabil

O32.1 Asuhan ibu untuk presentasi sungsang

O32.2 Asuhan ibu untuk letak transversa dan oblique (‘lintang’)

            Presentasi: transversa, oblique

O32.3 Asuhan ibu untuk presentasi muka, dahi, dan dagu

O32.4 Asuhan ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term (cukup bulan)

            Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas panggul)

O32.5 Asuhan ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1 janin atau lebih

O32.6 Asuhan ibu untuk presentasi campuran (‘compound’)

O32.8 Asuhan ibu untuk malpresentasi lain janin

O32.9 Asuhan ibu untuk malpresentasi janin yang tidak dijelaskan

O33 Asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai

Termasuk:    kondisi berikut sebagai alasan untuk:

                          observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,

                          seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.

Kecuali:        kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65-O66)

O33.0 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformasi tulang pelvik ibu

            Deformitas pelvik menyebabkan disproporsi NOS

O33.1 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan panggul secara umum

            Penyempitan pelvis NOS menyebabkan disproporsi

O33.2 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan inlet panggul

            Penyempitan pintu atas (inlet) panggul menyebabkan disproporsi

O33.3 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan outlet panggul

            Penyempitan rongga tengah panggul menyebabkan disproporsi

            Penyempitan pintu bawah panggul (outlet) menyebabkan disproporsi

O33.4 Asuhan ibu untuk disproporsi campuran yang berasal dari ibu dan janin

O33.5 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin yang besar dari biasanya

            Disproporsi akibat janin dengan janin yang terbentuk normal, disproporsi janin NOS

O33.6 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin hydrocephalus

O33.7 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformitas janin lainnya

            Disproporsi akibat: kembar siam

                   janin dengan: asites, hidrops, meningomyelocele, teratoma sakrum, tumor

O33.8 Asuhan ibu untuk disproporsi dengan penyebab lain

O33.9 Asuhan ibu untuk disproporsi, tidak dijelaskan

            Disproporsi: sefalopelvik NOS, fetopelvik NOS

O34 Asuhan ibu untuk known or suspected abnormality of pelvic organs

Termasuk:    kondisi berikut sebagai alasan untuk:

                          observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,

                          seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.

Kecuali:        kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65.5)

O34.0 Asuhan ibu untuk malformasi kongenital uterus

            Asuhan ibu untuk: double uterus, uterus bicornis

O34.1 Asuhan ibu untuk tumor korpus uteri

            Asuhan ibu untuk: polip korpus uteri, fibroid uterus

            Kecuali:   asuhan ibu untuk tumor servix (O34.4)

O34.2 Asuhan ibu akibat jaringan parut dari pembedahan sebelumnya

            Asuhan ibu untuk jaringan parut seksio sesar sebelumnya

            Kecuali:   kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya NOS (O75.7)

O34.3 Asuhan ibu untuk inkompetensi servix

            Asuhan ibu untuk cerclage (penjahitan servix) atau sutura Shirodkar

                   dengan or tanpa disebutkan inkompetensi servix

O34.4 Asuhan ibu untuk kelainan lain servix

            Asuhan ibu untuk: polyp, tumor, operasi sebelumnya, striktura atau stenosis servix

O34.5 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada uterus hamil

            Asuhan ibu untuk: inkarserasi (terjepit), prolaps, atau retroversi uterus hamil

O34.6 Asuhan ibu untuk kelainan vagina

            Asuhan ibu untuk: stenosis vagina (didapat)(kongenital), septate vagina (berseptum)

                   striktura, tumor, operasi sebelumnya pada vagina,

            Kecuali: asuhan untuk varises vagina pada kehamilan (O22.1)

O34.7 Asuhan ibu untuk kelainan vulva dan perineum

            Asuhan ibu untuk: fibrosis perineum, perineum kaku, tumor vulva,

                   operasi sebelumnya pada perineum atau vulva,

            Kecuali: asuhan untuk varises perineum dan vulva pada kehamilan (O22.1)

O34.8 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada organ pelvik

            Asuhan ibu untuk: cystocele, rectocele, lantai pelvik kaku,

                   perbaikan lantai pelvik (sebelumnya), pendulous abdomen (berayun)

O34.9 Asuhan ibu untuk kelainan organ pelvik yang tidak dijelaskan

O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan janin yang diketahui atau dicurigai

Termasuk:    kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk:

                          observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,

                          seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.

Kecuali:        asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai (O33.-)

O35.0 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) malformasi sistem syaraf pusat pada janin

            Asuhan ibu untuk (kecurigaan) fetal: anencephaly, spina bifida

            Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)

O35.1 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan kromosom pada janin

O35.2 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) penyakit herediter pada janin

            Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)

O35.3 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat penyakit virus ibu

            Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat

                   infeksi cytomegalovirus atau rubella pada ibu

O35.4 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat alkohol

O35.5 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat obat-obatan

            Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat addiksi obat

            Kecuali:   fetal distress ketika melahirkan akibat pemberian obat (O68.-)

O35.6 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat radiasi

O35.7 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat prosedur medis lain

            Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat:

                   amniocentesis, biopsi, pemeriksaan darah, IUD, operasi intra-uterus

O35.8 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan lain pada janin

            Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat listeriosis atau toxoplasmosis ibu

O35.9 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan janin yang tidak dijelaskan

O36 Asuhan ibu untuk masalah lain yang diketahui atau dicurigai pada janin

Termasuk:    kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk: observasi, perawatan atau asuhan obstetri lain, atau untuk pengakhiran kehamilan.

Kecuali:        kelahiran yang dipersulit oleh stress [distress] janin (O68.-)

                   sindroma transfusi plasenta (O43.0)

O36.0 Asuhan ibu untuk isoimunisasi rhesus

            Antibodi Anti-D [Rh], inkompatibilitas Rh (dengan hydrops fetalis)

O36.1 Asuhan ibu untuk other isoimunisasi

            Isoimunisasi ABO, isoimunisasi NOS (dengan hydrops fetalis)

O36.2 Asuhan ibu untuk hydrops fetalis

            Hydrops fetalis: NOS, tidak berhubungan dengan isoimunisasi

O36.3 Asuhan ibu untuk tanda-tanda hipoksia janin

O36.4 Asuhan ibu untuk kematian intrauterus

            Kecuali: missed abortion (O02.1)

O36.5 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat

            Asuhan ibu untuk berat badan rendah (light-for-dates), ukuran badan kecil (small-for-dates), atau insufisiensi plasenta, yang diketahui atau dicurigai

O36.6 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin berlebihan

            Asuhan ibu untuk janin large-for-dates yang diketahui atau dicurigai

O36.7 Asuhan ibu untuk janin hidup pada kehamilan abdomen

O36.8 Asuhan ibu untuk masalah lain janin yang diketahui

O36.9 Asuhan ibu untuk masalah janin yang tidak dijelaskan

O40 Polyhydramnios

Hydramnios

O41 Kelainan lain pada cairan dan selaput ketuban

Kecuali: ketuban pecah dini –

e rupture of membranes (O42.-)

O41.0 Oligohydramnios

            Oligohydramnios tanpa disebutkan ketuban pecah

O41.1 Infeksi kantong dan selaput ketuban (amnion)

            Amnionitis, chorioamnionitis, membranitis, placentitis

O41.8 Kelainan lain cairan dan selaput ketuban yang dijelaskan

O41.9 Kelainan cairan dan selaput ketuban yang tidak dijelaskan

O42 Premature rupture of membranes – ketuban pecah dini

O42.0 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai dalam 24 jam

O42.1 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai setelah 24 jam

            Kecuali: dengan persalinan diperlambat oleh terapi (O42.2)

O42.2 Premature rupture of membranes, persalinan diperlambat oleh terapi

O42.9 Premature rupture of membranes, tidak dijelaskan

O43 Kelainan plasenta

Kecuali:        asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat akibat insufisiensi plasenta (O36.5),

                   placenta praevia (O44.-),

                   pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae] (O45.-)

O43.0 Placental transfusion syndromes

            Transfusi: fetomaternal, maternofetal, twin-to-twin

O43.1 Malformasi plasenta

            Plasenta abnormal NOS, plasenta circumvallata

O43.8 Kelainan lain plasenta: disfungsi plasenta, infark plasenta

O43.9 Kelainan plasenta, tidak dijelaskan

O44 Placenta praevia

O44.0 Placenta praevia yang dinyatakan tanpa perdarahan

            Implantasi rendah plasenta yang dinyatakan tanpa perdarahan

O44.1 Placenta praevia dengan perdarahan

            Implantasi rendah plasenta, NOS atau dengan perdarahan,

            Placenta praevia: marginal, partial atau total, NOS atau dengan perdarahan

            Kecuali:   persalinan yang dipersulit oleh perdarahan dari vasa praevia (O69.4)

O45 Pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae]

O45.0 Pemisahan prematur plasenta dengan cacad koagulasi

            Abruptio placentae dengan perdarahan (berlebihan) akibat:

                   afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia

O45.8 Pemisahan prematur lainnya pada plasenta

O45.9 Pemisahan prematur plasenta, tidak dijelaskan

            Abruptio placentae NOS

O46 Perdarahan antepartum, not elsewhere classified

Kecuali:        perdarahan pada kehamilan dini (O20.-), perdarahan intrapartum NEC (O67.-)

                   placenta praevia (O44.-), pemisahan prematur [abruptio] plasenta (O45.-)

O46.0 Perdarahan antepartum dengan cacad koagulasi

            Perdarahan antepartum (berlebihan) akibat:

                   afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia

O46.8 Perdarahan antepartum lainnya

O46.9 Perdarahan antepartum, tidak dijelaskan

O47 False labour – persalinan palsu

O47.0 False labour sebelum 37 minggu kehamilan

O47.1 False labour pada atau setelah 37 minggu kehamilan

O47.9 False labour, tidak dijelaskan

O48 Prolonged pregnancy

Post-dates, post-term

Komplikasi persalinan dan kelahiran (O60-O75)

O60. Kelahiran preterm

Awal persalinan (spontan) sebelum lengkap 37 minggu kehamilan

O61. Kegagalan induksi persalinan

O61.0 Kegagalan induksi persalinan medis

            Kegagalan induksi (persalinan) medis dengan: oxytocin, prostaglandins

O61.1 Kegagalan induksi persalinan dengan instrumen

            Kegagalan induksi (persalinan) medis secara: mekanis, bedah

O61.8 Kegagalan induksi persalinan lainnya.

O61.9 Kegagalan induksi persalinan, tidak dijelaskan

O62. Kelainan tenaga persalinan

O62.0 Kontraksi inadekuat primer

            Kegagalan dilatasi servix

            Disfungsi hipotonik primer uterus

O62.1 Inersia uterus sekunder

            Fase aktif persalinan terhenti

            Disfungsi hipotonik sekunder uterus

O62.2 Inersi lain uterus

            Atonia uterus, persalinan irreguler, persalinan desultory (kontraksi tak teratur) kontraksi lemah, inersia uterus NOS, disfungsi hipotonik uterus NOS

O62.3 Precipitate labour – persalinan yang cepat [partus presipitatus]

O62.4 Kontraksi hipertonik uterus, tidak teratur dan waktunya memanjang

            Distosia uterus NOS, distosia cincin kontraksi [distosia = susah melalui jalan lahir]

            Kontraksi tetanik, kontraksi hour-glass uterus, disfungsi hipertonik uterus

            Partus tidak teratur, kerja uterus tak teratur

            Kecuali: distosia (janin)(maternal) NOS (O66.9)

O62.8 Kelainan lain tenaga persalinan

O62.9 Kelainan tenaga persalinan, tidak dijelaskan

O63. Long labour – partus memanjang

O63.0 Kala I (persalinan) memanjang – sejak kontraksi dimulai

O63.1 Kala II (persalinan) memanjang – sejak pembukaan lengkap sampai lahir

O63.2 Kelahiran bayi kedua.pada twin, triplet, dst. tertunda

O63.9 Partus memanjang (long labour): tidak dijelaskan, NOS

            [Partus lama sering berarti “partus terlantar” yang kodenya bukan disini]

O64. Persalinan terhambat (obstructed labour) akibat malposisi dan malpresentasi fetus

O64.0 Persalinan terhambat akibat rotasi kepala janin tidak sempurna

            Deep transverse arrest

            Persalinan terhambat akibat (posisi) persisten:

                   oksipito-iliaka, oksipito-posterior, oksipito-sakrum, oksipito-transversa

O64.1 Persalinan terhambat akibat presentasi sungsang

O64.2 Persalinan terhambat akibat presentasi muka

            Persalinan terhambat akibat presentasi dagu

O64.3 Persalinan terhambat akibat presentasi dahi

O64.4 Persalinan terhambat akibat presentasi bahu

            Prolapsed arm (lengan ‘menumbung’)

            Kecuali: bahu terhambat atau distosia bahu (O66.0)

O64.5 Persalinan terhambat akibat presentasi campuran

O64.8 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi lain

O64.9 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi yang tidak dijelaskan

O65. Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu

O65.0 Persalinan terhambat akibat deformasi pelvis

O65.1 Persalinan terhambat akibat panggul secara umum sempit

O65.2 Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu atas panggul

O65.3 Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu bawah dan rongga panggul

O65.4 Persalinan terhambat akibat disproporsi feto-pelvik, tidak dijelaskan

            Kecuali: distosia akibat kelainan janin (O66.2-O66.3)

O65.5 Persalinan terhambat akibat kelainan organ pelvik ibu

            Persalinan terhambat akibat kondisi yang tercantum pada O34.-

O65.8 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pelvik ibu

O65.9 Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu yang tidak dijelaskan

O66. Persalinan terhambat lainnya

O66.0 Persalinan terhambat akibat distosia bahu

            Impacted shoulders

O66.1 Persalinan terhambat akibat locked twins – si kembar saling mengunci

O66.2 Persalinan terhambat akibat janin sangat besar

O66.3 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pada janin

            Distosia akibat: kembar siam, janin hidrosefalus,

                   asites, hydrops, meningomyelocele, sacral teratoma, atau tumor pada janin

O66.4 Kegagalan percobaan persalinan, tidak dijelaskan

            Kegagalan percobaan persalinan dengan kelahiran kemudian secara seksio sesar

O66.5 Kegagalan penggunaan ekstraksi vakum dan forseps, tidak dijelaskan

            Kegagalan ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan forseps,

                   atau kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio sesar

O66.8 Persalinan terhambat lain yang dijelaskan

O66.9 Persalinan terhambat, tidak dijelaskan

            Dystocia: NOS, fetal NOS, maternal NOS

O67. Persalinan dipersulit oleh perdarahan intrapartum, n.e.c.

Kecuali:        placenta praevia (O44.-), abruptio placentae (O45.-),

                   perdarahan antepartum NEC (O46.-), perdarahan postpartum (O72.-)

O67.0 Perdarahan intrapartum dengan cacad koagulasi

            Perdarahan (berlebihan) intrapartum akibat:

                   DIC, afibrinogenaemia, hypofibrinogenaemia, hyperfibrinolysis

O67.8 Perdarahan intrapartum lainnya –

            Perdarahan intrapartum berlebihan

O67.9 Perdarahan intrapartum, tidak dijelaskan

O68. Persalinan dipersulit oleh fetal stress [distress]

Termasuk: “fetal distress” pada persalinan dan kelahiran akibat pemberian obat

O68.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh kelainan fetal heart rate (FHR)

            Fetal: bradycardia, tachycardia, irama jantung tidak teratur

            Kecuali:   dengan meconium di dalam cairan amnion (O68.2)

O68.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh meconium di dalam cairan amnion

            Kecuali: dengan kelainan FHR (O68.2)

O68.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit kelainan FHR dengan meconium di cairan amnion

O68.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti biokimiawi fetal stress

            Asidemia atau gangguan keseimbangan asam basa pada janin

O68.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti lain fetal stress

            Bukti fetal distress pada: EKG, USG

O68.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh fetal stress, tidak dijelaskan

O69. Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi tali pusat

O69.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh prolaps umbilikus

O69.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus melilit leher, dengan penekanan

O69.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus tersangkut lainnya

            Umbilikus tersangkut kusut pada kembar dengan kantong amnion tunggal

            Simpul pada umbilikus

O69.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus pendek

O69.4 Persalinan dan kelahiran dipersulit vasa praevia [perdarahan dari vasa praevia]

O69.5 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh lesi pembuluh darah umbilikus

            Lecet atau haematoma umbilikus, thrombosis pembuluh darah umbilikus

O69.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus lainnya

O69.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus, tidak dijelaskan

O70. Laserasi perineum sewaktu melahirkan

Termasuk:    episiotomy yang diperlebar oleh laserasi

Kecuali:        laserasi obstetrik tinggi tersendiri di vagina (O71.4)

O70.0 Luka perineum tingkat satu sewaktu melahirkan

            Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan (melibatkan)

                   fourchette (lipatan kulit di balik vulva), vulva, vagina, labia, kulit

O70.1 Luka perineum tingkat dua sewaktu melahirkan

            Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan seperti O70.0, yang melibatkan:

                   lantai pelvik, otot perineum, otot vagina

            Kecuali: melibatkan sphincter anus (O70.2)

O70.2 Luka perineum tingkat tiga sewaktu melahirkan

            Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.1, yang melibatkan:

                   septum rektovaginalis, sphincter anus, sphincter NOS,

            Kecuali: yang melibatkan mukosa anus atau rektum (O70.3)

O70.3 Luka perineum tingkat empat sewaktu melahirkan

            Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.2, yang melibatkan:

                   mukosa anus atau mukosa rektum,

O70.9 Luka perineum sewaktu melahirkan, tidak dijelaskan

O71. Trauma obstetrik lainnya

Termasuk: kerusakan oleh instrumen

O71.0 Ruptur uterus sebelum awal persalinan

O71.1 Ruptur uterus selama persalinan

            Ruptur uterus yang tidak dinyatakan terjadi sebelum awal persalinan

O71.2 Inversi uterus postpartum

O71.3 Luka obstetrik pada serviks

            Annular detachment of cervix – lepasnya serviks seperti cincin

O71.4 Luka obstetrik tinggi tersendiri di vagina

            Luka dinding vagina tanpa disebutkan luka perineum

            Kecuali: dengan luka perineum (O70.-)

O71.5 Cedera obstetrik lain pada organ pelvik

            Cedera obstetrik pada bladder atau urethra

O71.6 Kerusakan obstetrik terhadap sendi dan ligamen pelvik

            Avulsi (lepas) obstetrik rawan bagian dalam simfisis,

            Pemisahan traumatika obstetrik simfisis (pubis), kerusakan obstetrik koksigis

O71.7 Haematoma obstetrik pada pelvis

           Haematoma obstetrik: pada perineum, vagina, vulva

O71.8 Trauma obstetrik lain yang dijelaskan

O71.9 Trauma obstetrik, tidak dijelaskan

O72. Postpartum haemorrhage

Termasuk: perdarahan setelah kelahiran janin atau bayi

O72.0 Perdarahan kala III

            Perdarahan akibat plasenta tertinggal, terperangkap, atau melekat

            Plasenta tertinggal [retained placenta] NOS

O72.1 Perdarahan postpartum segera lainnya

            Perdarahan setelah kelahiran plasenta, perdarahan postpartum (atonik) NOS

O72.2 Perdarahan postpartum terlambat dan sekunder

            Perdarahan akibat tertahannya bagian plasenta atau membran

            Tertahannya produk konsepsi NOS, setelah kelahiran

O72.3 Cacad koagulasi postpartum

            Afibrinogenaemia atau fibrinolysis postpartum:

O73. Tertahannya plasenta dan selaput ketuban, tanpa perdrahan

O73.0 Plasenta terahan tanpa perdarahan

            Placenta accreta (melekat erat) tanpa perdarahan

O73.1 Bagian plasenta dan membran tertahan, tanpa perdarahan

            Produk konsepsi tertahan setelah kelahiran, tanpa perdarahan

O74. Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran

Termasuk:    komplikasi maternal akibat pemberian anestetik umum atau lokal, analgesia atau sedasi lain sewaktu persalinan dan melahirkan

O74.0 Pneumonitis aspirasi akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran

            Inhalasi isi atau sekresi lambung NOS selama persalinan dan kelahiran

            Sindroma Mendelson akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran

O74.1 Kompilasi paru-paru lainnya selama persalinan dan kelahiran

            Kolaps tekanan pada paru-paru akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran

O74.2 Komplikasi anestesia terhadap jantung selama persalinan dan kelahiran

            Gagal jantung akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran

O74.3 Komplikasi anestesia terhadap sistem syaraf pusat selama persalinan dan kelahiran

            Anoksia otak akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran

O74.4 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama persalinan dan kelahiran

O74.5 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan kelahiran

O74.6 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan kelahiran

O74.7 Intubasi gagal atau sulit selama persalinan dan kelahiran

O74.8 Komplikasi lain anestesia selama persalinan dan kelahiran

O74.9 Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran, tidak dijelaskan

O75. Komplikasi lain persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified

Kecuali:        sepsis nifas(O85), infeksi nifas (O86.-)

O75.0 Maternal distress selama persalinan dan kelahiran

O75.1 Shock selama atau sesudah persalinan dan kelahiran

            Obstetric shock

O75.2 Pyrexia selama persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified

O75.3 Infeksi lain selama persalinan

            Septikemia selama persalinan

O75.4 Komplikasi lain dari operasi dan prosedur obstetrik

            Gagal jantung atau anoksia serebri setelah operasi sesar atau operasi dan prosedur obstetrik lainnya, Termasuk kelahiran NOS

            Kecuali:   komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran (O74.-)

                          pada luka (bedah) obstetri dengan:

                                 infeksi (O86.0), disrupsi (O90.0-O90.1), hematoma (O90.2)

O75.5 Kelahiran terlambat setelah membran dipecahkan secara artifisial

O75.6 Kelahiran terlambat setelah membran pecah spontan atau tidak dijelaskan

            Kecuali: ketuban pecah dini spontan (O42.-)

O75.7 Kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya

O75.8 Komplikasi lain persalinan yang dijelaskan

O75.9 Komplikasi persalinan, tidak dijelaskan

Kelahiran (O80-O84)

Note:                 Kode O80-O84 disediakan untuk tujuan pengkodean morbiditas. Kode-kode dari blok ini digunakan untuk pengkodean morbiditas primer hanya kalau tidak tercatat adanya kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada Chapter XV. Untuk penggunaan kategori ini rujukan hendaknya diarahkan pada aturan dan pedomen pengkodean morbiditas pada Volume 2.

Jadi penggunaan kode-kode ini untuk ‘Kondisi Utama’ terbatas untuk kasus-kasus yang hanya memiliki catatan informasi berupa pernyataan tentang kelahiran atau cara kelahiran. Kode-kode O80-O84 bisa dipakai sebagai kode tambahan untuk menunjukkan cara atau jenis kelahiran, kalau tidak ada data atau klasifikasi prosedur lain yang digunakan untuk tujuan ini.

Contoh 1

Kondisi utama   : Kehamilan.

Kondisi lain              : –

Prosedur            : Kelahiran dengan forseps rendah

Kode          :      Kelahiran dengan forseps rendah (O81.0) sebagai ‘KU’, karena informasi lain tidak tersedia.

Contoh 2

Kondisi utama   : Melahirkan

Kondisi lain              : Kegagalan percobaan persalinan

Prosedur            : Seksio sesar

Kode          :      Kegagalan percobaan persalinan (O66.4) sebagai ‘KU’. Seksio Sesar yang tidak dijelaskan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan

Contoh 3

Kondisi utama   : Melahirkan anak kembar.

Kondisi lain              : –

Prosedur            : Kelahiran spontan

Kode          :      Kehamilan kembar (O30.0) sebagai ‘KU’. Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan

Contoh 4

Kondisi utama   : Hamil cukup bulan, melahirkan janin mati 2800 g.

Kondisi lain              : –

Prosedur            : Kelahiran spontan

Kode          :      Perawatan ibu dengan kematian dalam rahim (O36.4) karena penyebab spesifik kematian janin tidak bisa ditentukan.

O80. Kelahiran spontan tunggal

Termasuk:    kasus dengan bantuan tidak ada atau minimal, dengan or tanpa episiotomy

                   kelahiran pada kasus yang sama sekali normal

O80.0 Kelahiran verteks spontan

O80.1  Kelahiran sungsang spontan

O80.8  Kelahiran spontan tunggal lainnya

O80.9 Kelahiran spontan tunggal, tidak dijelaskan

            Lahir spontan NOS

O81. Kelahiran tunggal dengan forsep dan ekstraktor vakum

Kecuali:        kegagalan penggunaan ekstraktor vakum atau forseps (O66.5)

O81.0 Kelahiran forseps rendah

O81.1 Kelahiran forseps rongga tengah

O81.2 Forseps rongga tengah dengan rotasi

O81.3 Kelahiran forseps lain dan tidak dijelaskan

O81.4 Kelahiran dengan ekstraksi vakum

            Ventouse delivery

O81.5 Kelahiran dengan kombinasi forseps dan ekstraktor vakum

            Forceps and ventouse delivery

O82. Kelahiran tunggal dengan seksio sesar

O82.0 Kelahiran dengan seksio sesar elektif

            Seksio sesar berulang NOS

O82.1 Kelahiran dengan seksio sesar darurat

O82.2 Kelahiran dengan histerektomi sesar

O82.8 Kelahiran tunggal lainnya dengan seksio sesar

O82.9 Kelahiran dengan seksio sesar, tidak dijelaskan

O83. Kelahiran tunggal lain yang terbantu

O83.0 Ekstraksi sungsang

O83.1 Kelahiran sungsang lain yang dibantu

            Kelahiran sungsang NOS

O83.2 Kelahiran yang dibantu oleh manipulasi lainnya

            Version dengan extraction

O83.3 Kelahiran janin hidup pada kehamilan abdomen

O83.4 Operasi destruktif untuk kelahiran

            Cleidotomy, craniotomy, embryotomy untuk memudahkan kelahiran

O83.8 Kelahiran tunggal terbantu lain yang dijelaskan

O83.9 Kelahiran tunggal terbantu, tidak dijelaskan

            Kelahiran terbantu NOS

O84 Kelahiran ganda

Gunakan kode tambahan (O80-O83), kalau perlu,

untuk menunjukkan cara kelahiran masing-masing janin atau bayi. .

O84.0 Kelahiran ganda, semua spontan

O84.1 Kelahiran ganda, semua dengan forseps dan ekstraktor vakum

O84.2 Kelahiran ganda, semua dengan seksio sesar

O84.8 Kelahiran ganda lainnya

            Kelahiran ganda dengan kombinasi metode

O84.9 Kelahiran ganda, tidak dijelaskan

Komplikasi yang berhubungan dengan nifas (O85-O92)

            Note:     Kategori O88.-, O91.- and O92.- melibatkan kondisi yang tercantum walau pun kalau ini terjadi di waktu hamil dan melahirkan..

            Kecuali:   kelainan jiwa dan tingkah-laku yang berhubungan dengan nifas (F53.-), tetanus obstetri (A34), osteomalasia nifas (M83.0)

O85. Puerperal sepsis

Endometritis, demam, peritonitis, atau septikemia pada masa nifas

Gunakan kode tambahan dari (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen menular.

Kecuali:               septikaemia selama persalinan (O75.3), emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik (O88.3)

O86. Infeksi nifas lainnya

Kecuali: infeksi selama persalinan (O75.3)

O86.0 Infeksi luka bedah obstetrik

            Infeksi setelah kelahiran pada: luka seksio sesar, perbaikan perineum

O86.1 Infeksi lain saluran genital setelah kelahiran

            Servisitis atau vaginitis setelah kelahiran

O86.2 Infeksi saluran kemih setelah kelahiran

            Kondisi pada N10-N12, N15.-, N30.-, N34.-, N39.0 setelah kelahiran

O86.3 Infeksi genitourinarius setelah setelah kelahiran

            Infeksi genitourinarius nifas NOS

O86.4 Pyrexia setelah kelahiran dengan penyebab tidak diketahui

            Infeksi atau pireksia nifas:

            Kecuali:   pyrexia selama persalinan (O75.2), demam nifas (O85)

O86.8 Infeksi nifas lain yang dijelaskan

O87. Komplikasi vena di saat nifas

Termasuk: pada saat persalinan, melahirkan dan nifas

Kecuali:        komplikasi vena pada kehamilan (O22.-), embolisme obstetrik (O88.-)

O87.0 Thrombophlebitis superfisialis pada waktu nifas

O87.1 Phlebothrombosis profunda pada waktu nifas

            Thrombosis vena dalam, postpartum;

            Thrombophlebitis pelvik, postpartum

O87.2 Haemorrhoids pada waktu nifas

O87.3 Thrombosis vena cerebralis pada waktu nifas

            Thrombosis sinus cerebrovenosa pada waktu nifas

O87.8 Komplikasi lain pada vena pada waktu nifas

            Varises genitalia pada waktu nifas

O87.9 Komplikasi vena pada waktu nifas, tidak dijelaskan

            Phlebitis nifas NOS, phlebopati nifas NOS, thrombosis nifas NOS

O88 Obstetric embolism

Termasuk:    emboli paru-paru pada kehamilan, melahirkan dan nifas

Kecuali:        embolisme pada abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)

O88.0 Embolisme udara obstetrik

O88.1 Embolisme cairan amnion

O88.2 Embolisme bekuan darah obstetrik

            Embolisme (pulmonalis): obstetrik NOS, nifas NOS

O88.3 Embolisme pyaemik and septik obstetrik

O88.8 Embolisme obstetrik lain

            Embolisme lemak obstetrik

O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas

Termasuk:    Komplikasi maternal akibat anestetik umum atau lokal, analgesik atau sedasi lain yang diberikan pada waktu nifas

089.0   Komplikasi anestesia pada paru-paru pada waktu nifas

            Akibat anestesia pada waktu nifas:

                   sindroma Mendelson, inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,

                   pneumonitis aspirasi,kolaps tekanan pada paru-paru

O89.1 Komplikasi anestesia pada jantung pada waktu nifas

            Gagal jantung akibat anestesia pada waktu nifas

O89.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat pada waktu nifas

            Anoksia otak akibat anestesia pada waktu nifas

O89.3 Reaksi toksik anestesia lokal pada waktu nifas

O89.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas

O89.5 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas

O89.6 Intubasi sulit atau gagal pada waktu nifas

O89.8 Komplikasi lain dari anestesia pada waktu nifas

O89.9 Komplikasi anestesia pada waktu nifas, tidak dijelaskan

O90 Komplikasi nifas, not elsewhere classified

O90.0 Disrupsi luka seksio sesar

O90.1 Disrupsi luka obstetrik pada perineum

            Disrupsi luka: episiotomi, laserasi perineum,

            Robekan sekunder perineum

O90.2 Haematoma luka obstetrik

O90.3 Kardiomiopati dalam nifas

            Kondisi pada I42.-

O90.4 Gagal ginjal akut postpartum

            Sindroma hepatorenal setelah persalinan dan melahirkan

O90.5 Tiroiditis postpartum

O90.8 Komplikasi lain nifas, not elsewhere classified

            Polip plasenta

O90.9 Komplikasi nifas, tidak dijelaskan

O91 Infeksi mammae sehubungan dengan melahirkan

Termasuk:    kondisi berikut ini sewaktu kehamilan, nifas, atau laktasi

O91.0 Infeksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan

            Abses papilla mammae pada: hamil, nifas

O91.1 Abses mammae sehubungan dengan melahirkan

            Aabses mammae, mastitis purulenta, abses subareola: akibat hamil atau nifas

O91.2  Mastitis nonpurulenta sehubungan dengan melahirkan

            Limfangitis mammae pada hamil atau nifas

            Mastitis: NOS, interstitialis, atau parenkimatosa pada hamil atau nifas

O92 Kelainan lain mammae dan laktasi sehubungan dengan melahirkan

Termasuk:    kondisi yang tercantum selama kehamilan, nifas, atau laktasi

O92.0 Retraksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan

O92.1 Retak papilla mammae sehubungan dengan melahirkan

            Fissura papilla mammae pada hamil atau nifas

O92.2 Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan melahirkan

O92.3 Agalactia – [tidak mampu memproduksi ASI]

            Agalactia primer

O92.4 Hypogalactia – [produksi ASI kurang]

O92.5 Suppressed lactation – [penekanan laktasi]

            Agalactia: elektif, sekunder, terapeutika

O92.6 Galactorrhoea – produksi ASI berlebihan

            Kecuali:   galactorrhoea yang tidak berhubungan dengan melahirkan (N64.3)

O92.7 Kelainan laktasi lainnya dan tidak dijelaskan

            Galactocele nifas – tumor mammae berisi ASI

Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified (O95-O99)

            Note:     Untuk penggunaan kategori O95-O97, rujukan perlu dibuat pada Volume 2.

Subkategori yang ada pada O98-O99 (Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit KMN) harus diutamakan untuk ‘KU’, dibandingkan dengan kategori di luar Bab XV, kalau dinyatakan mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan, atau merupakan alasan perawatan obstetri. Kode yang relevan dari bab lain bisa digunakan sebagai kode tambahan untuk memperjelas kondisi.

Kondisi utama   : Toxoplasmosis.

Kondisi lain              : Hamil

Spesialisasi        : Klinik perawatan antenatal beresiko tinggi

Kode          :      Penyakit protozoa yang mempersulit KMN (O98.6) sebagai ‘KU’.

                          B58.9 (toxoplasmosis, tidak dijelaskan) digunakan untuk kode tambahan

O95 Kematian obstetrik yang penyebabnya tidak dijelaskan

Kematian ibu akibat penyebab yang tidak dijelaskan sewaktu KMN

O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi >42 hari tapi <1 tahun setelah melahirkan

Gunakan kode tambahan bila perlu untuk identifikasi penyebab kematian obstetrik.

O97 Kematian akibat sekuel dari penyebab obstetrik langsung

Kematian akibat obstetrik langsung yang terjadi 1 tahun atau lebih setelah melahirkan.

O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN

Termasuk:           kondisi berikut kalau mempersulit kehamilan, dipersulit oleh kehamilan, atau menjadi alasan untuk asuhan obstetrik.

Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk identifikasi kondisi spesifik.

Kecuali:        tetanus obstetrik (A34),

                   kalau alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit diketahui atau dicurigai telah mengganggu janin (O35-O36)

                   penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),

                   status infeksi asymptomatic HIV (Z21),

                   sepsis nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)

O98.0 Tuberkulosis yang mempersulit KMN

            Kondisi pada A15-A19

O98.1 Sifilis yang mempersulit KMN

            Kondisi pada A50-A53

O98.2 Gonorrhoea yang mempersulit KMN

            Kondisi pada A54.-

O98.3 Infeksi lain dengan transmisi utama secara seksual yang mempersulit KMN

            Kondisi pada A55-A64

O98.4 Hepatitis virus yang mempersulit KMN

            Kondisi pada B15-B19

O98.5 Penyakit virus lain yang mempersulit KMN

            Kondisi pada A80-B09, B25-B34

O98.6 Penyakit protozoa yang mempersulit KMN

            Kondisi pada B50-B64

O98.8 Penyakit infeksi dan parasit lain yang mempersulit KMN

O98.9 Penyakit infeksi dan parasit ibu yang tidak dijelaskan yang mempersulit KMN

O99 Penyakit maternal lainnya c.e. tapi mempersulit KMN

            Note:     Kategori ini mencakup kondisi yang mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan, atau menjadi alasan utama asuhan obstetri, namun Indeks Alfabet tidak menunjuk rubrik spesifik di Chapter XV.

Gunakan kode tambahan, kalau diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi spesifik.

Kecuali:        penyakit infeksi dan parasit (O98.-);

                   cedera, keracunan dan konsekwensi tertentu lain dari penyebab luar (S00-T98)

                   kalau alasan asuhan ibu adalah kondisi ini diketahui atau dicurigai telah mengganggu janin (O35-O36).

O99.0 Anemia yang mempersulit KMN

            Kondisi pada D50-D64

O99.1 Penyakit lain pada darah dan organ pembentuk darah serta kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun yang mempersulit KMN

            Kondisi pada D65-D89

            Kecuali:   perdarahan dengan cacad koagulasi (O46.0, O67.0, O72.3)

O99.2 Penyakit endokrin, gizi dan metabolik yang mempersulit KMN

            Kondisi pada E00-E90

            Kecuali:   diabetes mellitus (O24.-), malnutrisi (O25), tiroiditis postpartum (O90.5)

O99.3 Kelainan jiwa dan penyakit sistem syaraf yang mempersulit KMN

            Kondisi pada F00-F99 and G00-G99

            Kecuali:   depresi postnatal (F53.0), psikosis nifas (F53.1)

                          neuritis perifer akibat kehamilan (O26.8),

O99.4 Penyakit sistem sirkulasi yang mempersulit KMN

            Kondisi pada I00-I99

            Kecuali:   kelainan hipertensif (O10-O16), embolisme obstetrik (O88.-),

                          komplikasi vena dan trombosis sinus serebrovenosa pada:

                                 kehamilan (O22.-), persalinan, kelahiran dan nifas (O87.-),

                          kardiomyopati pada nifas (O90.3),

O99.5 Penyakit sistem pernafasan yang mempersulit KMN

            Kondisi pada J00-J99

O99.6 Penyakit sistem pencernaan yang mempersulit KMN

            Kondisi pada K00-K93

            Kecuali:   kelainan hati pada KMN (O26.6)

O99.7 Penyakit kulit dan jaringan subkutis yang mempersulit KMN

            Kondisi pada L00-L99

            Kecuali:   herpes gestationis (O26.4)

O99.8 Penyakit dan kondisi lain yang dijelaskan yang mempersulit KMN

            Kombinasi dari kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O99.0-O99.7

            Kondisi pada C00-D48, H00-H95, M00-M99, N00-N99, dan Q00-Q99

            Kecuali:   infeksi genitourinarius pada kehamilan (O23.-),

                          infeksi genitourinarius setelah melahirkan (O86.0-O86.3),

                          asuhan ibu untuk kelainan organ pelvis yang diketahui atau dicurigai (O34.-),

                          gagal ginjal akut postpartum (O90.4)

Definisi-definisi

Kelahiran hidup:

Kelahiran hidup adalah pengeluaran hasil konsepsi dari ibunya, yang setelah pemisahan tersebut bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan, misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot rangka, berapa pun usia kehamilan, baik tali pusat telah dipotong atau pun plasenta masih melekat.

Kematian janin (janin lahir mati)

Kematian janin adalah kematian sebelum pengeluaran atau penarikan lengkap hasil konsepsi dari ibunya, berapa pun lama kehamilan; kematian ditunjukkan oleh fakta bahwa setelah pemisahan tersebut janin tidak bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan, misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot rangka.

Berat lahir

Berat lahir adalah berat janin atau bayi yang didapatkan setelah lahir.

Untuk lahir hidup, berat lahir hendaknya ditimbang pada jam pertama kehidupan sebelum terjadi penurunan nyata berat badan pasca kelahiran. Walau pun tabulasi statistik membuat pengelompokan 500-an gram untuk berat lahir, pencatatan jangan menurut pengelompokan tersebut. Berat sesungguhnya harus dicatat menurut hasil penimbangan.

Definisi berat lahir “rendah”, “sangat rendah”, dan “sangat rendah sekali” tidak membentuk kategori eksklusif. Di bawah batas setiap kelompok tercakup kelompok di bawahnya, sehingga tumpang-tindih. Misalnya “rendah” juga berarti “sangat rendah” dan “sangat rendah sekali”, dan “sangat rendah” juga mencakup “sangat rendah sekali”.

            Berat lahir rendah:                               <2500 g

            Berat lahir sangat rendah:                    <1500 g

            Berat lahir sangat rendah sekali:          <1000 g.

Usia kehamilan

Lama kehamilan diukur dari hari pertama ‘last normal menstrual period’ atau hari pertama haid terakhir (HPHT). Usia kehamilan dinyatakan dalam hari penuh atau minggu penuh (misalnya 280-286 hari penuh setelah HPHT dianggap 40 minggu kehamilan).

Untuk menghitung usia kehamilan dari tanggal HPHT dan hari lahir, harus diingat bahwa hari pertama adalah hari ‘0’ dan bukan hari ‘1’; jadi hari 0-6 adalah ‘minggu 0’; hari 7-13 adalah ‘minggu 1’; dan minggu ke-40 adalah ‘minggu 39’. Kalau tanggal HPHT tidak diketahui, usia kehamilan harus didasarkan pada perkiraan klinis terbaik. Untuk mencegah kesalahpahaman, tabulasi hendaknya berisi minggu dan hari.

Pre-term     : <37 minggu lengkap (kurang dari 259 hari) kehamilan.

Term           : 37 minggu lengkap sampai <42 minggu (259-293 hari) kehamilan.

Post-term    : 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih) kehamilan.

Masa perinatal dimulai dari 22 minggu lengkap (154 hari) kehamilan (saat berat lahir biasanya 500 g), sampai 7 hari lengkap setelah lahir.

Masa neonatal dimulai sejak lahir sampai 28 hari lengkap. Kematian neonatus dini terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan, dan lanjut setelah 7 hari tapi belum lengkap 28 hari kehidupan.

Usia kematian pada hari pertama kehidupan (hari 0) harus dicatat dalam menit atau jam lengkap kehidupan. Untuk hari kedua (hari 1), ketiga (hari 2) dan selama 27 hari lengkap kehidupan, usia pada waktu meninggal harus dicatat dalam satuan hari.

Gallery Icd 10 Ketuban Pecah Dini

Kumpulan Kode Icd10 Yang Paling Sering Di Temukan

Diagnostik Dan Penanganan Ketuban Pecah Dini Amnionitis Dan

Kode Icd 10 Hypertension

Apikal Periodentitis Akut Dari Asal Pulpa K044 Apikal

Icd 10 Kb Ims Docx Document

Kode Pintar Icd 10

Icd X Maternitas Uptd Puskesmas Baturetno I

Kode Pintar Icd 10 Jlk9jwyd9045

Kode Icd Kebidanan Docx

Kamus Icd 10 Icd 9 Medicine Medical Specialties

Kode Pintar Icd 10

Kode Pintar Icd 10

Kode Pintar Icd 10 Jlk9jwyd9045

Daftar Kode Icd Tersering Revisi

Ketepatan Kode Icd 10 Pada Kasus Persalinan Pasien Rawat

Kode Pintar Icd 10

Apikal Periodentitis Akut Dari Asal Pulpa K044 Apikal

Cp Kpd

Kode Pintar Icd 10 Jlk9jwyd9045

Daftar Kode Icd Tersering Revisi

Ppk Kpd Doc Document

Laporan Pendahuluan Lp Ketuban Pecah Dini Kpd Lengkap

Untitled Universitas Dian Nuswantoro

What Is Morbidity Coding

Sesi 7 Disease Index Morbidity Indeks Penyakit

Registrasi Feto Juli 2018 Icd10

Kode Pintar Icd 10

Kode Icd 10 Hypertension

Ketuban Pecah Dini Docx


0 Response to "Icd 10 Ketuban Pecah Dini"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel