Pola Asuh Anak Dan Remaja



Anak Tumbuh Bahagia Dengan Pola Pengasuhan Positif

Remaja dan Pola Asuh

Remaja terbentuk karena hal paling mendasar. Pertama adalah keluarga, disinilah yang menjadi kunci dari terbentuknya anak remaja itu sendiri. Kepribadian dan karakter dari remaja tidak pernah luput dari peran orangtua di keluarganya. Disinilah salah faktor yang membentuk: pola asuh dari lingkungan.   Dan sebagaimana kita ketahui bersama, setelah anak dilahirkan, proses tumbuh kembang anak akan sejalan dengan karakteristik dari keluarga. Mulai dari proses bayi, balita, anak-anak, hingga remaja. Sampai pada tahap remaja maka mereka akan mulai keluar dari lingkungan keluarga. Secara umum banyak perubahan mengenai pola asuh remaja akhir-akhir ini. Banyak terjadi perubahan dan kemajuan yang bermakna terhadap pola asuh mereka. Dari sebelumnya yang merupakan aspek terlarang atau tabu untuk dibicarakan ditengah-tengah keluarga, karena faktor budaya atau kebiasaan yang menjadi dogma. Dan untuk kemudian mulai berangsur-angsur menurun. Misal: keterbukaan untuk berdiskusi hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai, moral, etika, pacaran, citacita, atau religi bahkan aspek yang sangat sensitif; seperti seks dan seksualitas. Semua ini bisa dilakukan karena banyak keluarga yang telah berfikir dewasa, dan menganut pada pla demokrasi dalam sistem keluarga mereka. Namun tidak menutup kemungkinan, ada pola asuh yang memberikan perlindungan berlebih (over proctected), menekankan kekuasaan (otoriterism). Tetapi semua masih menjadi pilihan dari orangtua dalam mengasuh pola anak remajanya. ***Pola Asuh Over Proctected adalah: bentuk pola asuh yang memberikan perlindungan berlebih. Munculnya sikap orangtua yang demikian, karena didasarkan pada rasa khawatir berlebih. Dan disertai keinginan untuk memberikan perilaku dan perlindungan terbaik bagi anak-anak remajanya. Dalam hal ini, perlu di apresiasi orangtua yang memberikan perlindungan terhadap anak remajanya. Namun pelaksanaannya yang keliru, alih-alih ingin memberikan perlindungan; namun sebaliknya malah menimbulkan masalah. Ada sebagian orangtua yang tidak tahu, bahwa remaja yang besar dengan pola asuh Over Proctected akan memiliki mental yang lemah. Anak remaja akan sulit menyelesaikan masalah bila dihadapkan tantangan dan kesulitan. Dan, jatuh akhirnya remaja inipun memiliki sikap cenderung dibayang-bayangi kegagalan, ketakutan, dan kecemasan. *** Dampak dari tindakan Over Proctected meliputi beberapa hal, misalnya: 1). Menghilangkan kesempatan remaja untuk bersosialisasi. Seperti misal: orangtua yang menghantar dan menjemput anak remajanya ketika sekolah. Terutama remaja putri, padahal ada keinginan dari remaja putri itu untuk berani pulang sendiri. Tanpa mengurangi sisi positif dari menghantar dan menjemput; dengan terang orangtua memisahkan anak remajanya dengan lingkungan. Sehingga mengurangi kesempatan belajar berinteraksi, dan bersosialisasi dengan komunitasnya. Selain itu, akan mendorong anak remaja menjadi lebih eksklusif. 2). Menciptakan ketakutan remaja. Terkadang orangtua tidak sadar, bahwa mereka telah memberikan aura negatif pada anak remajanya. Contoh sederhananya: memberikan peringatan bahwa dunia luar tidak aman, terlebih anak putri. Awas! Hati-hati dijalan... kalau bawa motorkecepatan 40 km/jam... jangan menyeberang jalan raya... hati-hati naik bis kota, dan kendaraan umum lainnya... ada pencopet... ada penculik... ada jambret... ada pemerasan... ada gendam... hati-hati, ada orang tak dikenal pura-pura baik... jangan menerima pemberian orang tak dikenal... ada penodong... jangan jalan sendiri ditempat sepi... dsb. Pola asuh inilah yang secara tidak langsung mendorong anak remaja pemurung. 3). Terlalu memanjakan anak remaja. Masih banyak dari orangtua memberikan perhatian berlebih. Terutama ibu kepada anak putrinya. Cerita ibu Mariyam (bukan nama sebenarnya); menyuapi remaja putrinya makan. Padahal usia sudah 15 tahun. Maka remaja putri pun merasa nyaman dalam pelukan ibunya. Dan akibat: remaja putri menjadi lembek, manja, dan masih kekanak-kanakan. 4). Tidak mendidik untuk mandiri. Sebenarnya pola asuh ini sangat sederhana. Banyak mungkin diantara kita masih belum sadar hal-hal ringannya. Seperti halnya; belajar memasak atau mencuci piring. Terdengar ringan, namun orangtua belum berani memberikan pendidikan ini kepada anak remajanya. Dengan alasan: takut tersiram air panas, kecipratan minyak goreng panas, masakan tidak enak, sudah ada pembantu, dan alasan warna-warni lainnya. Sehingga, dalam pengetahuan anak remaja hanya terkonsep mengunyah makanan, tanpa harus tahu cara mengelolahnya.   5). Menghindari tanggug jawab. Sering ditemukan banyak peristiwa di dalam lingkungan, baik masyarakat ataupun keluarga yang menyerahkan tanggung jawab kepada orangtua. Ilustrasi: Tono (15 tahun) memukul teman sekolah yang bernama Budi (15 tahun). Lalu Budi tidak terima dengan kelakuan dari Tono, dan akhirnya melaporkan peristiwa itu kepada kepala sekolah. Pak Dudu (45 tahun) adalah orangtua Tono. Sambil berbisik kepada anaknya: tenang biar bapak yang akan berbicara kepada kepala sekolah. Dari ilustrasi tersebutmembuktikan bahwa Tono adalah sosok yang menghindar dari tanggung jawab. Sebab pola asuh dari dalam keluarganya yang mengajarkan untuk melaporkan apapun kepada orangtuanya. 6). Tidak mampu mengambil keputusan. Banyak di jumpai anak remaja yang tidak mampu berfikir kritis. Faktor mendasarnya adalah kesalah dalam pola asuh dari orangtua. Ilustrasi: Riyan (18 tahun) sulit mengambil keputusan untuk mengambil jurusan di mana. Jatuh akhirnya selalu bergantung kepada orangtuanya. 7). Remaja yang bingung. Banyak orangtua yang menujukan kecemasan berlebih kepada anak remajanya. Hal tersebut membuat anak tidak percaya diri seolah-olah ada yang salah pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Sebagai contoh: Anak remaja ibu Maimunah (42 tahun) yang telah berubah sikapnya. Dahulu menjadi anak yang pendiam dan penurut, eh sekarang jadi pembantah dan sering mengurung diri dalam kamar. 8). Tidak menghargai privasi. Mengintervensi kehidupan anak remaja mereka adalah salah satu kebiasaan buruk orangtua yang menganut pola asuh Over Proctected. Seperti misal: Rudi (13 tahun) merasa tidak nyaman berada di dalam rumahnya karena ayah atau ibu masuk tanpa dalam kamar tanpa mengetuk pintu. Dan langsung membaca buku harian yang dibuat. Padahal ada hal privasi yang musti di jaga. 9). Tidak menghargai kebebasan. Tidak sedikit orangtua yang membatasi pergaulan anak remaja. Seperti misal: membatasi pola interaksi anak remaja mereka dengan komunitas yang diikutinya. Selain itu, menunjukan sikap curiga berlebih terhadap anak-anak remajanya. 10). Menciptakan remaja subjektif. Banyak orangtua melakukan pembelaan berlebih terhadap anak remajanya. Tanpa mengetahui duduk perkara pada saat terjadiperistiwa. Berupaya menjadi penyelamat, pembela, dan/atau pahlawan: akan tetapi bertentangan dengan keadilan dan kebenaran. Hal inilah yang mengakibatkan anak remaja tidak tahu tentang kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Yang diketahui adalah: orangtua segalanya. *** Pembaca yang budiman, tentu uraian pendapat di atas tidak menutup kemungkinan terjadi perdebatan. Dan yang pasti, tulisan diatas memberikan warning juga gambaran agar kita bersama-sama untuk menjadi pribadi yang lebih baik.   

bersambung...

VIDEO PILIHAN

Gallery Pola Asuh Anak Dan Remaja

Sikap Otoriter Bikin Anak Tertekan Simak 3 Tips Pola Asuh

Pola Asuh Anak Dan Remaja Dalam Keluarga

Infopublik Sleman Gelar Lomba Simulasi Pola Asuh Anak Dan

Lahatonline Desa Tanjung Payang Mewakili Kab Lahat Lomba

Dinas Pppa Provsu Beri Penguatan Kepada Para Orang Tua Dalam

Simulasi Pola Asuh Anak Dan Remaja Curup Ekspress

Lomba Simulasi Pola Asuh Anak Dan Remaja Oleh Tim Penggerak

Pkk Semarang Wakili Jawa Tengah Lomba Pola Asuh Anak Dan Remaja

Pola Asuh Anak Dan Remaja Par Ppt Download

Gunung Sulah Wakili Lampung Di Ajang Lomba Pola Asuh Anak

Film Pendek Paar Pola Asuh Anak Dan Remaja

Desa Marendal Ii Nominasi Terbaik Tingkat Nasional Kategori

Sei Agul Masuk Nominasi Perlombaan Paar Tingkat Sumut

Kelurahan Sei Agul Masuk Nominasi Lomba Pola Asuh Anak Dan

Sosialisasi Pola Asuh Anak Dan Remaja Medinaslampungnews

Hindari Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Nawal Ingatkan

Rptra Harapan Mulia Juara Lomba Pola Asuh Anak Dan Remaja

Kemajuan Teknologi Nawal Ingatkan Pentingnya Pola Asuh Anak

Tp Pkk Provsu Akan Melaksanakan Evaluasi Ke Desa Sei Muka

Penyuluhan Pola Asuh Anak Dan

Tim Penilai Lomba Pola Asuh Anak Dan Remaja Verifikasi Rptra


0 Response to "Pola Asuh Anak Dan Remaja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel