Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara



Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pengertian Dan Nilai

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Tugas Makalah

PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI”

Oleh :

Nama         : Adrun Nafis

Nim            : F1A113057

Jurusan     : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2014

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dengan karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dan dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah-curahkan kepada seorang reformis sejati, pembawa risalah suci yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia keluar dari kubangan lumpur jahiliyah menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT.

Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan yang telah di berikan oleh beberapa pihak. Akhirnya kepada Allah SWT kami serahkan segalanya serta panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima di sisi-Nya, serta diberikan pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya. Tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya, serta bagi setiap pembaca pada umumnya.

Kendari,   November 2014

Penyusun.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................    i

KATA PENGANTAR.......................................................................................   ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................  iii

BAB I     PENDAHULUAN

A.      Latar belakang......................................................................................   1

B.       Rumusan Masalah.................................................................................   2

C.       Tujuan Penulisan...................................................................................   2

D.      Manfaat Penulisan................................................................................   2

BAB II    KAJIAN PUSTAKA .........................................................................   3

BAB III   PEMBAHASAN

A.      Pengertian Ideologi...............................................................................   5

B.       Makna Ideologi bagi Negara................................................................   5

C.       Peranan Pancasila Sebagai Ideologi......................................................   6

D.      Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka...................................   7

E.       perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan ideologi sosialisme        8

BAB III PENUTUP

A.      Kesimpulan .......................................................................................... 11

B.       Saran .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

 BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Masalah Pancasila merupakan dasar Negara Repupblik Indonesia secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang menjadi alas untuk berpijak dan mampu memberikan kekuatan untuk berdiri menjadi Negara yang kokoh.Pancasila sebagai dasar Negara bearti pancasila dijadikan dasar, pedoman, dan petunjuk dalam mengatur kehidupan bersama serta mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.

Pancasila sebagai ideologi bangsa berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa. Oleh karena nilai-nilai pancasila harus direalisasikan dalam aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila.

Pengamalan nilai pancasila sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena pancasila merupakan sendi, asas dan aturan hukum tertinggi. Namun, pada saat sekarang ini pengamalan nilai-nilai pancasila tidak tertanam pada jati diri bangsa Indonesia, kesetian warga Negara Indonesia terhadap negaranya terlihat sangat kurang terutama dalam tingkah laku dalam melakukan pelanggaran hukum, dan rasa nasionalisme yang mulai memudar. Dengan demikian pancasila sebagai ideologi bangsa diharapkan mampu untuk menyaring pengaruh dari luar dan memperkokoh kekuatan bangsa.

B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu:

1.        Apa pengertian ideologi?

2.        Apa makna ideologi bagi Negara?

3.        Bagaimana peranan pancasila sebagai ideologi?

4.        Apa pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka?

5.        Bagaimanakah perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi liberalme dan ideologi sosialisme?

C.      Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah:

1.        Dapat mendeskripsikan pengertian ideologi.

2.        Dapat mengetahui makna ideologi bagi Negara.

3.        Dapat menjelaskan peranan pancasila sebagai ideologi.

4.        Dapat menjelaskan pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka.

5.        Dapat membandingkan ideologi pancasila dengan ideologi liberalme dan ideologi sosialisme.

D.      Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas, manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1.        Dapat mendeskripsikan pengertian ideologi.

2.        Dapat mengetahui makna ideologi bagi Negara.

3.        Dapat menjelaskan peranan pancasila sebagai ideologi.

4.        Dapat menjelaskan pengertian pancasila sebagai ideologi terbuka.

5.        Dapat membandingkan ideologi pancasila dengan ideologi liberalisme dan ideologi sosialisme.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk idea dan logos. Yang berasal dari bahasa ideologi Yunani eidos dan logos. Secara sederhana ideologi berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran filsafat. Dalam arti kata luas istilah ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif dalam artian ini ideologi disebut ideologi terbuka. Dalam arti sempit ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak, dalam artian ini di sebut juga ideologi tertutup (Karsadi, dkk., 2014).

Menurut Al Marsudi (2008:65) ideologi merupakan gagasan-gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik yang individual maupun yang sosial. Sedangkan menurut Kaelan (2010:113) ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-keprcayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan dan keagamaan. Lain halnya dengan Mubyarto (1991:239) mengartikan bahwa ideologi ialah sejumlah doktrin, kepercayaan dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau satu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman karya (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa.

Ideologi tertutup merupakan suatu pemikiran yang tertutup. Ideologi tertutup bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan merupakan cita-cita satu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan membaharui masyarakat. Pada ideologi tertutup orang harus taat kepada elite yang mengembannya, taat terhadap tuntutan ideologis dan tuntutan ketaatan itu mutlak dari nuraninya. Sedangkan Ideologi terbuka merupakan nilai-nilai dan cita-cita yang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Selain itu sifat ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewjudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat da martabat manusia (Kaelan, 2010:114).

Menurut Juremi (2006:58-59) ideologi mempunyai peranan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai berikut:

a.         Mempunyai peran sebagai citra jati diri bangsa, dimana Indonesia sebagai kelompok sosial yang besar, mempunyai kebutuhan untuk memiliki citra jati dirinya.

b.        Mempunyai peran sebagai penemu akan keyakinan dan kebenaran dalam perjuangan bersama.

c.         Mempunyai peran sebagai penghubung antara satu generasi dengan generasi lainnya, antar pendiri bangsa dan generasi penerus. Sehingga generasi penrus akan terus melanjutkan perjuangan generasi pendahulunya untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

d.        Mempunyai peran sebagai hukum dasar, dalam artian sebagai pedoman utama dalam pembuatan aturan perundang-undangan.

            Dilihat dari kegunaannya ideologi dapat memberikan stabilitas arah dalam hidup berkelompok dan memberikan dinamika gerak menuju tujuan masyarakat atau bangsa. Dalam hubungan ini dapat dilihat fungsi penting ideologi antara lain adalah untuk membentuk identitas kelompok atau bangsa dan fungsi mempersatukan. Identitas nasional menunjukkan kesamaan didalam suatu objek pada suatu waktu, ketetapan suatu pola khas didalam periode tertentu. Dengan kesamaan pola perilaku dan gagasan yang dimiliki suatu kelompok  bangsa menggambarkan karakter bangsa tersebut dan dijadikan sebagai identitas kelompok atau identitas nasional. Dalam fungsi pemersatuan dilakukan dengan merelativir keseragaman atau keanekaragaman, karena ideologi dapat mempersatukan orang-orang yang berbeda dan menciptakan tata nilai lebih tinggi. Ideologi juga berfungsi untuk mengatasi berbagai konflik dan ketegangan sosial menjadi solidarity making dengan mengangkat berbagai perbedaan kedalam tata nilai lebih tinggi (Smith, 2003:33).

BAB III

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata Yunani Idein yang berarti melihat, atau idea yang bearti raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran dan Logia yang bearti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran (science des ideas). Kata ideologi sering juga dijumpai untuk pengertian mutlak gagasan tertentu, sifatnya tertutup dimana teori-teori bersifat pura-pura dengan kebenaran tertentu, tetapi menyembunyikan kepentingan kekuasaan tertentu yang bertentangan dengan teorinya.dalam hal ini ideologi diasosiasikan kepada hal yyang bersifat negatif.

Menurut Poespowardojo (dalam Kaelan, 2010:119) ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun Negara, namun juga membentuk masyrakat menuju cita-citanya. Pada dasarnya ideologi dapat dijadikan sebagai sumber motivasi dan semangat dalam berbagai kehidupan Negara. Manusia dalam kehidupan bernegara senantiasa memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran yang secara bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat dasar dalam kehidupan bernegara. dalam kompleks ilmu pengetahuan yang berupa ide-ide atau gagasan-gagasan, serta cita-cita tersebut merupakan suatu nilai yang dianggap benar dan dijadikan suatu landasan bagi seluruh warga  Negara untuk memahami dan menentukan sikap dasar untuk bertindak dalam hidupnya.

B.       Makna Ideologi bagi Negara

Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya Indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan. Pancasila bersifat integralistik, yaitu paham tentang hakikat Negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara, pancasila yang melandasi kehidupan bernegara, menurut Supomo adalah dalam kerangka Negara integralistik, untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh pemikir kenegaraan lainnya. Untuk memahami konsep pancasila bersifat integralistik, maka terlebih dahulu kita harus melihat beberapa teori (paham) mengenai dasar Negara, yaitu sebagai berikut :

1.        Teori Perorangan (Individualistik)

Pada intinya, menurut teori ini, Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak antara seluruh orang dalam msyarakat itu (social contract)

2.        Teori golongan (class theory)

Teori ini diajarkan, antara lain Karl Marx (1818-1883). Menurut Karl Marx, Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi.

3.        Teori kebersamaan (integralistik)

Teori integralistik semula diajarkan oleh Spinoza, Adam Muhler, dan lain-lain yang mengemukakan bahwa Negara adalah suatu susun masyarakat yang integral di antara semua golongan dan semua bagian dari seluruh anggota masyarakat. Persatuan masyarakat itu merupakan persatuan masyarakat organis pancasila bersifat integralistik karena :

a)         Mengandung semangaat kekeluargaan dalam kebersamaan

b)        Adanya semangat kerja sama (gotong-royong)

c)         Memelihara persatuan dan kesatuan

d)        Mengutamakan musyawara untuk mufakat.

C.      Peranan Pancasila Sebagai Ideologi

Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politik Indonesia, yaitu sebagai tata nilai yang dipergunakan sebagai acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menurut Madjid (dalam Ibrahim, 2010:140-141) bagi bangsa dan Negara Indonesia, ideologi yang paling tepat ialah pancasila. Setiap bangsa mempunyai etos atau suasana kejiwaan yang menjadi karakteristik utama bangsa itu termasuk  bangsa Indonesia. Etos itu kemudian dinyatakan dalam bentuk berbagai  perwujudan seperti jati diri, kepribadian, ideologi dan seterusnya. Perwujudan di zaman modern ini adalah dalam bentuk perumusan formal yang sisteematik yang kemudian menghasilkan ideologi. Berkenaan dengan bangsa Indonesia, pancasila dapat dipandang sebagai perwujudan etos nasional dalam bentuk perumusan formal, sehingga sangat lazim dan semestinya pancasila disebut sebagai ideologi nasional.

Berdasarkan paparan diatas dapat dikemukakan bahwa ideologi bangsa Indonesia ialah sila-sila pancasila, sebagai hasil rumusan para pendiri bangsa tentang etos dan suasana kejiwaan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi  bangsa memiliki fungsi sebagai nilai-nilai dasar bersama dimana segenap tingkah laku rakyat dan Negara harus mengacu kepadanya. Sebagai sebuah ideologi, pancasila adalah sebuah gagasan yang berorientasi futuristik yang berisi keyakinan yang jelas yang membawa komitmen untuk diwujudkan atau berorientasi pada tindakan.

Menurut Afrani (1996:45) ideologi mempunyai peranan sebagai pernyataan kepentingan bangsa dan sekaligus sebagai alat pengekang jika nilai-nilai dirasakan akan terancam. Peranan pancasila untuk kepentingan bangsa merupakan suatu identitas nasional bangsa Indonesia yang ditandai dengan karakter bersamanya. Selain itu pancasila juga mempunyai peranan sebagai pedoman dan  pegangan dalam hal sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia di manapun mereka berada. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, maka pancasila dipergunakan sebagai pandangan hidup sehari-hari dan digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan didalam semua bidang. Dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan norma-norma kehidupan.

D.      Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Menurut Tjarsono (2013: 885-886) fungsi pancasila berdasarkan tahapan nya antara lain sebagai berikut:

a.         Pancasila sebagai ideologi pemersatu

b.        Pancasila sebagai ideologi pembangunan

c.         Pancasila sebagai ideologi terbuka

Berdasarkan tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa pancasila mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadikan pijakan bagi bangsa Indonesia dalam mengambil tindakan serta merupakan filter terhadap perubahan zaman, sehingga tetap menjaga nilai-nilai dasar yang ada pada masyarakat Indonesia.

Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri, oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat, masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu, sebelumnya terdapat dalam penjelasan umum UUD 1945 yang menyatakan “Terutama bagi Negara baru dan Negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan atran pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih muda cara membuatnya, mengubahnya, dan mencabutnya”.

E.       Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme dan Ideologi Sosialisme

1.        Ideologi Pancasila

Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri. Ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia lahir dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah diyakini kebenarannya. Ideologi pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu dalam ideologi pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup  bersama juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian harus mengakui hak-hak masyarakat. Selain itu manusia menurut pancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa. Oleh karena itu nilai-nilai ketuhanan selalu menjiwai kehidupan manusia dalam hidup bernegara.

2.        Ideologi liberalisme

Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat ditangkap dengan indra manusia), serta individualism yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan Negara.

Manusia menurut paham liberalisme memandang bahwa manusia sebagai manusia pribadi yang utuh, lengkap dan terlepas dari manusia lainya. Sedangkan  Negara menurut paham liberalisme harus tetap menjamin kebebasan individu, dan untuk itu maka manusia secara bersama-sama mengatur Negara. Berdasarkan latar  belakang timbulnya paham liberalisme yang merupakan sintesa dari beberapa  paham antara lain meterialisme, rasionalisme, empirisme, dan individualisme, maka dalam penerapan ideologi tersebut dalam Negara senantiasa didasari oleh aliran-aliran tersebut secara keseluruhan. Rasio merupakan tingkatan tertinggi dalam Negara sehingga dimungkinkan akan berkedudukan lebih tinggi dari pada nilai religius.

Menurut Hechter (dalam Smith, 2003:87) rasionalita sdalam nasionalisme, tidak memberikan tempat bagi nilai-nilai, kenangan, simbol dan emosi kolektif kecuali bagi hal-hal yang tidak tetap seperti kekayaan, status dan kekuasaan.Paham liberalisme yang dipengaruhi oleh paham rasionalisme, materialisme, empirisme serta individualisme. Dalam Negara liberal membedakan dan memisahkan antara Negara dan agama atau bersifat sekuler.

3.        Ideologi sosialisme

Paham sosialisme merupakan reaksi atar perkembangan masyarakat kapitalis sebagai hasil dari ideologi liberal. Ideologi ini mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah hanya makhluk sosial saja. Hak milik pribadi tidak ada karena hal ini akan menmbulkan kapitalisme pada gilirannya akan melakkan penindasan pada kaum proletar. Negara dalam ideologi sosialisme adalah sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk komunal.Mengubah masyarakat secara revolusioner harus berakhir dengan kemenangan pada pihak kelas proletar.Sehingga pada gilirannya pemerintahan Negara harus dipegang oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar. Demikian jga hak asasi dalam Negara hanya berpusat pada hak kolektif, sehingga hak individual pada hakikatnya adalah tidak ada.  Negara yang berpaham sosilisme adalah bersifat atheis bahkan bersifat antitheis, melarang dan menekan kehidupan agama. Nilai yang tertinggi dalam kehidupan Negara adalah materi, sehingga nilai manusia ditentukan oleh materi.

BAB IV

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

v  Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran (science des ideas). Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun Negara, namun juga membentuk masyrakat menuju cita-citanya.

v  Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya Indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan. Pancasila bersifat integralistik, yaitu paham tentang hakikat Negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara, pancasila yang melandasi kehidupan bernegara, menurut Supomo adalah dalam kerangka Negara integralistik, untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh pemikir kenegaraan lainnya. Untuk memahami konsep pancasila bersifat integralistik, maka terlebih dahulu kita harus melihat beberapa teori (paham) mengenai dasar Negara, yaitu sebagai berikut:

1.      Teori Perorangan (Individualistik)

2.      Teori golongan (class theory)

3.      Teori kebersamaan (integralistik)

v  Ideologi mempunyai peranan sebagai pernyataan kepentingan bangsa dan sekaligus sebagai alat pengekang jika nilai-nilai dirasakan akan terancam. Peranan pancasila untuk kepentingan bangsa merupakan suatu identitas nasional bangsa Indonesia yang ditandai dengan karakter bersamanya. Selain itu pancasila juga mempunyai peranan sebagai pedoman dan  pegangan dalam hal sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia di manapun mereka berada. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, maka pancasila dipergunakan sebagai pandangan hidup sehari-hari dan digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan didalam semua bidang. Dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan norma-norma kehidupan.

v  Ideologi pancasila tentunya berbeda dengan ideologi liberalisme dan ideologi sosialisme. Ideologi pancasila menitikberatkan kepada hubungan warga negaranya dengan agama, dalam ideologi pancasila agama merupakan hal yang sangat penting bagi warga Negara, serta memberikan kebebsan bagi individu dalam mengembangkan kreativitasnya asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Pada ideologi liberal lebih menekankan kepada rasionalisme, materialism dan empirisme sebagai nilai tertinggi dalam Negara, sedangkan pada ideologi sosialisme lebih menekankan kepada masyarakat  banyak tanpa memandang kelas, hanya saja dalam ideologi sosialisme ini semuanya di atur oleh pemerintah dan kebebasan individupun terbatas. Ideologi sosialisme ini merupakan tempat berkembangnya paham komunisme.

v  Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu, sebelumnya terdapat dalam penjelasan umum UUD 1945 yang menyatakan “Terutama bagi Negara baru dan Negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan atran pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih muda cara membuatnya, mengubahnya, dan mencabutnya”.

B.   Saran

Pancasila merupakan dasar Negara republik Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia untuk bertindak sekaligus menggambarkan jati diri bangsa Indonesia. Pengamalan nilai-nilai pancasila hendaknya diterapkan secara utuh oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dikalangan mahasiswa karena mahasiswa agent of change dalam kehidupan bermasyarakat yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan penerapan nilai-nilai pancasila dapat meminimalisir konflik perbedaaan dan menyatukan bangsa Indonesia dalam kesatuan yang utuh sehingga menggambarkan identitas suatu bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Afrani, Riza Noer. 1996. Demokrasi Indonesia Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Al Marsudi, Subandi. 2008. Pancasila dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi. Jakarta: Rajawali Press.

Ibrahim, Anis. 2010. Perspektif Futuristik Pancasila Sebagai Asas/Ideologi dalam UU Keormasan. Jurnal Konstitusi, Volme III Nomor 2.

Juremi, Radi Anky. 2006. Penerapan Ideologi dan Konstitusi Negara Indonesia Dewasa Ini. Law Review, Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan, Volume IV Nomor 2.

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Karsadi, dkk. Pancasila di Perguruan Tinggi: Bentuk Moral, Karakter, dan Budaya Bangsa. Kendari: Universitas Halu Oleo.

Mubyarto. 1991. Pancasila sebagai Ideologi: Pancasila sebagai Ideologi dalam Kehidupan Kebudayaaan. Jakarta: BP-7 Pusat.

Smith, Anthony D. 2003. Nasionalisme : Teori, Ideologi, Sejarah. Jakarta; Erlangga.

Tjarsono, Idjang. 2013. Demokrasi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Solusi Heterogenitas. Jurnal Transnasional, Volume IV Nomor 2.

Gallery Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Memahami Dan Memaknai Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar

Doc Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Oke Fitri

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Bab Iv Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Pdf Free Download

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Makalah Pancasila Sebagai Solusi Problem Bangsa Wina Win

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara Ppt

Karakteristik Ideologi Pancasila Terlengkap

Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Abizh92 Neychurcu Cf

Pancasila Sebagai Ideologi Pengertian Makalah Fungsi Dan Ciri

Contoh Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara Pdf Tetrobot

Wong Ndeso Asli Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pengertian Sifat Dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Nas

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Republik Indonesia

Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Abizh92 Egdeteanin Ml

Makalah Pancasila By Anindya Rizky On Prezi

Doc Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara Muhammad

Makalah Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa

Pengertian Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Ideologi Pancasila Pengertian Contoh Fungsi Ciri Makna

Pancasila Sebagai Dasar Negara Sejarah Nilai Fungsi

Berita Harian Ideologi Terbaru Hari Ini Kompas Com


0 Response to "Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel