Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli Dan Daftar Pustaka



26 Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Terlengkap

Pengertian Aktivitas Belajar Menurut Para Ahli Beserta Sumber Daftar Pustaka

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas konten yang sangat penting yaitu pengertian aktivitas belajar. Selain pengertian aktivitas belajar. Pembaca juga akan menemukan penjelasan tentang jenis-jenis aktivitas belajar serta aspek yang mempengaruhi belajar siswa/anak. Sebelum kita mulai membahas materi ini, saya memohon kepada pembaca untuk dapat klik shere via FB, Google + dan Twitter (di bawah postingan ini/artikel ini) Serta jangan lupa untuk memberikan komentar-komentar berupa kritik dan saran dari artikel ini. Jika ada hal yang ingin ditanyakan, maka kalian bisa tanya melalui kolom komentar atau hubungi penulis langsung via kontak Instagram yang ada di footer contact.
Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar berasal dari dua kata yaitu aktivitas dan belajar. Kita akan mencoba untuk menguraikan satu per satu kata terlebih dahulu: Aktivitas menurut KBBI Kemendikbud (online) mempunyai arti kegiatan, kegiatan atau kerja yang dilaksanakan dalam tiap-tiap bagian perusahaan. Semenetara para ahli juga mendefinisikan aktifitas, dianataranya: Anton M. Mulyono yang menjelaskan bahwa aktivitas ialah kegiatan atau keaktivan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik merupakan suatu aktivitas. Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Dari penjelasan beberapa referensi diatas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah kegiatan seseorang yang dilakukan baik secara jasmati maupun rohani atau kegiatan fisik atau nonfisik.
Aktivitas Belajar 
Dari KBBI Kemendikbud (Online) Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Pengertian keduanya belajar adalah berlatih dan pengertian ketiga menyebutkan bahwa belajar merupakan berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Skiner dikutip dari Karyatulisku menjelaskan bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Slameto (2010) dikutip dari Karyatulisku menjelasakan bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh stau pengetahuan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Howard L. Kingkey, belajar adalah proses dimana perilaku disebabkan atau diubah melalui proses atau latihan. Dari pengertian-pengertian belajar yang dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, yang berlangsung melalui interaksi atau latihan di dalam lingkungannya. Sebelum kita membaca definisi tentang aktivitas belajar menurut para ahli, kita harus memahami bahwa dalam pembelajaran yang efektif, guru harus bisa menyediakan aktivitas belajar yang dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif mencari tau pengetahuannya. Artinya bahwa dalam pembelajaran siswa harus memperoleh atau mendapatkan kesempatan keaktifan belajar. Siswa tidak hanya duduk diam, mendengarkan kemudian mengerjakan soal. Lebih dari itu siswa harus mendapatkan kesempatan untuk belajar secara aktif. Seperti definisi tentang belajar yang mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh interaksi atar individu dengan individu lainnya. Maka interaksi tersebut adalah aktivitas. Dalam konteks belajar maka siswa harus memperoleh interaksi baik interaksi dengan guru maupun interaksis sesama siswa. Beberpa ahli menjelaskaan pengertian aktivitas. Berikut ini penjelasannya. 1. Sadirman (2006:100)  Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. 2. Hamalik (2009 : 179)   Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari pembahasan tentang definisi aktivitas sendiri, belajar sendiri dan aktivitas belajar menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan proses kegiatan individu baik fisik atau non-fisik yang dilakukan guan mendpatkan perubahan ke arah yang lebih baik (memperoleh pengetahuan dan pengalaman). Selanjutnya Rusman (2015-27) menyebutkan ciri-ciri aktivitas yang termasuk belajar ada 4 yaitu:
  1. terjadi secraa sadar
  2. bersifat fungsional
  3. positif dan aktif
  4. tidak bersifat sementara
  5. bertujuan dan terarah
  6. mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Berdasarkan ciri-ciri terebut, selanjutnya Rusman membedakan aktivitas belajar menjadi beberapa jenis. Menurut Rusman ada 9 jenis aktivitas belajar yaitu: 1. Belajar Arti Kata Belajar arti kata yakni menangkap arti kata yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan. Hal ini karena terkadang anak-anak mengetahui sebuah kata namun tidak mengetahui maknanya. Misal ada anak yang pernah mendengar kata sapi. Suatu ketika saat dia ditanya sapi itu seperti apa ya? anak tidak bisa menjawab karena tidak mengetahui sapi itu seperti apa. 2. Belajar Kognitif Belajar kognitif adalah proses bagaimana menghayati. mengorganisasi dan mengulang informasi tentang suatu masalah, peristiwa, objek serta upaya untuk menghadirkan kembali hal trsebut melaui tanggapan, gagasan, atau lambang dlaam bentuk kata-kata atau kalimat. Belajar kognitif ini erat hubungannya dengan maslaah mental.  Contoh pembelajaran kognitif yaitu : Siswa diminta menceritakan pengalaman liburannya di akhir pekan kemarin, anak menceritakan bahwa liburan kemarin dia pergi ke rumah nenek di desa. Di desa dia melihat pemantang sawah yang luas yang di tumbuhi oleh padi-padi yang indah dan seterusnya. 3. Belajar Menghafal Menghafal adalah mengingat.  belajar menghafal adalah proses untuk mengingat informasi yang sebelumnya telah disimpan. Jadi proses menghafal ada proses menyimpan, dan proses mengingat.Ciri dari proses menghafal yaitu adanya pesan yang tersimpan di dalam otak. 4. Belajar Teoritis Belajar teoritis adalah belajar untuk menyusun kerangka fikiran yang mampu menjelasakan fenomena ataupun maslah tertentu. Belajar teoritis memungkinkan siswa untuk belajar menyusun kerangka dalam memecahkan masalah. ANak atau siswa akan mempelajari bagaimana merumusakan masalah, mengumpulkan data menganalisisnya dan menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya. 5. Belajar Konsep Belajar konsep adalah adalah belajar untuk merumuskan suatu hal melalui proses mental tentang benda, cambang, dan hal-hal lainnya. Merumuskan konsep sama halnya dengan merumuskan pengertian. Artinya belajar konsep adalah memahami hal secara menyeluruh di dalamnya pengertian, termasuk juga ciri-ciri. Contoh belajar memahami konsep adalah siswa dapat menjelaskaan pengertian dan ciri-ciri hewan herbivora, karnivora dan omnivora. 6. Belajar Kaidah Belajar kaidah adalah proses belajar untuk menghubungkan dua konsep atau lebih sehingga terbentuk suatu ketentuan yang mempresentasikan suatu keterangan. 7. Belajar Berpikir Belajar berfikir adalah aktivitas kognitif yang dilakukan secara mental untuk memecahkan masalah melalui proses yang abstrak. Proses berfikir ini hampir sama dengan belajar teoritis, seseorang belajar untuk memecahkan masalah, hanya saja jika pada belajar teoritis seseorang belajar memecahkan masalah dengan mengumpulkan data melalaui pengamatan. PAda proses belajar berfikir seseorang dihadapkan pada proses berfikir untuk menyelesaikan masalah tanpa harus melakukan pengamatan dan pengumpulan data. 8. Belajar Keterampilan Motorik Belajar keterampilan motorik adalah belajar untuk melakukan serangkaian gerakan gerak secara terpadu. Gerak motorik adalah gerakan yang melibatkan otot, urat dan sendi. Belajar motorik artinya proses berulang-ulang untuk mempelajari gerakan untuk melakukan hal tertentu melalui kegiatan fisik. 9. Belajar Estetis Belajar estetis atau estetika adalah proses belajar untuk mencipta melalui penghayatan yang berdasarkan nilai-nilai seni.
Aktivitas Belajar
Sementara menurut Paul B. Diedrich (Sadirman, 2006 : 101) menjelaskan bahwa aktivitas belajar siswa dapat digolongkan menjadi 7, yaitu:
  1. Visual activities, kegiatan belajar yang tergolong kegiatan aktivitas visual dianataranya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan.
  2. Oral activities, proses kegiatannya seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, dan mengeluarkan pendapat.
  3. Listening activities, kegiatannya seperti mendengarkan percakapan, mendengarkan pidato, dan diskusi.
  4. Writing activities, kegiatan pembelajaran menulis seperti, menulis cerita, karangan, atau juga menyalin.
  5. Motor activities, proses kegiatan pembelajarannya seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebung dan berternak.
  6. Mental activities, misalnya mengingat, menanggapi, memecahkan soal, dan menganalisis
  7. Emotional activities, misalnya menaruh minat, bosan, gembira, bersemangat, berani, dan lain sebagainya.

Dalam proses pembelajaran, ada hal-hal yang dapat menimbulkan aktivitas belajar siswa. Hal tersebut selanjutnya disebut sebagai aspek yang menumbuhkan aktivitas belajar. Martisnis Yamin (2007: 84) menyebutkan terdapat 9 aspek yang dapat menumbuhkan aktivitas belajar yaitu:

  1. Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  2. Memberikan penjelasan pada siswa mengenai tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
  3. Mengingatkan kompetensi prasyarat.
  4. Memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus siswa untuk berpikir terkait dengan materi yang akan dipelajari.
  5. Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya
  6. Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
  7. Pemberikan umpan balik (feed back).
  8. Memantau pengetahuan siswa dengan memberikan tes.
  9. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran. 

Cara -cara tersebut merupakan cara yang dilakukan oleh guru sebagai fsilitator untuk meningkatkan aktivitas anak/siswa dalam belajar. Guru dalam hal tersebut memgang peran yang sangat penting. 

Demikian pembahasan mengenai moti

Sumber : Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu, Teori Praktik dan Penilaian. Grafindo: Jakarta A.M, Sardiman2006. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Oemar Hamalik. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.  http://www.karyatulisku.com/2017/09/24-pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html

Gallery Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli Dan Daftar Pustaka

Bab Ii Landasan Teori Ii 1 1 Pengertian Sop Standart

Makalah Tugas Pelaporan Keuangan Sektor Publik

20 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli Lengkap

Matwri Pengertian Akuntansi Pemerintahan

27 Pengertian Informasi Menurut Para Ahli Pembahasan

63 Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Sifat Syarat

Ddkt

Daftar Pustaka Pengertian Fungsi Unsur Syarat

11 Pengertian Kas Menurut Para Ahli Dan Contoh Buku Tunai Kas

Doc Materi Pembelian Kredit Puji Pangesty Academia Edu

Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli Dan Secara Umum

Pengertian Akuntansi Keuangan Fungsi Standar Akuntansi

Kerangka Konseptual Akuntansi Leonardo Gustav Primadi

Penulisan Daftar Pustaka 18 Cara Contoh Komponen Lengkap

Pengertian Akuntansi Perkembangan Definisi Menurut Para Ahli

Management Menurut Para Ahli

20 Contoh Daftar Pustaka Pengertian Fungsi Tujuan

Tujuan Laporan Keuangan Menurut Para Ahli Dan Tips

Pengertian Flowchart Secara Umum Dan Menurut Para Ahli Lengkap

Proposal Sistem Pelaksanaan Kas Masuk Dan Keluar

11 Pengertian Akuntansi Biaya Fungsi Tujuan Manfaat

Akuntansi Pengertian Siklus Persamaan Dasar Sejarah Dan

Pengertian Akuntansi Keuangan Fungsi Standar Akuntansi

Pengertian Invoice Fungsi Dan Jenisnya Dalam Bisnis

Akuntansi Syariah Pengertian Makalah Sejarah Tujuan

Bab Ii Tinjauan Pustaka 2 1 Pengertian Laporan Keuangan

1 Pengenalan Akuntansi

Daftar Pustaka Pengertian Cara Penulisan Contoh Lengkap

Mardiasmo 2002 Akuntansi Sektor Publik Andi Yogyakarta


0 Response to "Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli Dan Daftar Pustaka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel