Dongeng Kancil Dan Buaya



Cerita Anak Kancil Dan Buaya By Educa Studio Education

Kancil dan Buaya

Pada suatu hari, si Kancil yang cerdik sedang berjalan-jalan di hutan. Karena merasa haus, Kancil pun mencari sungai agar ia bisa minum. Ketika sedang minum, Kancil melihat kalau di seberang sungai ada banyak pohon ketimun, buah yang sangat digemarinya. Tapi sayangnya, arus sungai terlalu deras. Kancil tahu bahwa ia tidak mungkin berjalan atau berenang menyeberangi sungai itu.

Kancil pun berpikir keras. Ia mencari cara untuk menyeberangi sungai yang arusnya deras itu. Tiba-tiba ada sekelompok buaya yang berenang melewatinya. Kancil pun mendapatkan ide yang cemerlang. "Hai buaya buaya!" teriak Kancil dengan lantang. "Aku punya makanan untuk kalian!" lanjut Kancil. Para buaya itu pun berhenti dan salah satunya ke pinggir sungai mendekati Kancil. "Hmm, kamu benar, kamu lah makanan kami!" katanya. "Eit tunggu dulu," kata Kancil. "Ini aku punya makanan yang sangat banyak, bahkan masih terlalu banyak untuk kalian semua," lanjutnya. "Coba panggil teman-teman kalian yang lainnya, dan akan aku tunjukkan makanan itu," kata Kancil.

Buaya tadi lalu memanggil teman-temannya yang lain, dan semuanya berkumpul di sungai itu. Karena banyaknya jumlah buaya yang berkumpul, sungai yang lebar dan airnya deras itu sampai hampir penuh. "Oke, sekarang aku harus menghitung jumlah kalian dulu supaya semuanya kebagian!" kata Kancil. Ia pun lalu melompat dari punggung satu buaya ke punggung buaya yang lainnya, sambil menghitung. "Satu, dua, tiga, empat, lima, enam," dan seterusnya, sampai ia tiba di seberang sungai.

Sambil berlari pergi, Kancil pun berteriak, "terima kasih buaya-buaya, kalian sudah membantu aku menyeberang sungai!" Beberapa buaya marah karena sudah dibohongi, dan mencoba mengejarnya. Tapi mereka gagal karena Kancil sangat lincah dan cepat.

Kiriman dari : Keisya (keisya1990 @yahoo .com)

Baca dongeng berikutnya : Si Monyet dan Si Kura-kura


Page 2

Dahulu, hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Mereka adalah sahabat yang akrab. Tak pernah terpisahkan oleh jarak dan waktu. Setiap pagi, mereka selalu jalan bersama, makan bersama, semua selalu bersama. Suatu hari, mereka menemukan beberapa biji pisang. "Hei, Ra. Gimana kalau kita tanam biji pisang ini? Siapa tahu berbuah," kata monyet. "Ya, ya. Ayo kita tanam biji pisang ini," kata kura-kura semangat.Mereka pun kembali ke rumah mereka masing-masing. Di rumah monyet, ia menanam biji pisang itu di halaman rumahnya. Tapi, monyet tidak rajin merawatnya. Terkadang seminggu sekali. Bahkan pernah dalam seminggu tidak dirawat sedikitpun. Maka, pohon pisang monyet masih kecil sekali. Sementara itu, kura-kura menanam pohon pisang itu dengan rajin. Dia selalu menyiramnya setiap hari. Akhirnya pohon pisang kura-kura sudah besar dan berbuah.

Suatu hari, monyet pergi ke rumah kura-kura. Dilihatnya pisang yang sudah besar dan matang. Kebetulan juga kura-kura meminta tolong pada monyet. "Sahabat baikku, maukah kau petikkan untukku pisang itu? Tenang saja, kau juga akan kubagi," kata kura-kura. Dalam hati monyet, monyet senang. Tapi, ada suatu niat jahat. Dia akan memanjat pohon lalu memakan semua pisang kura-kura tanpa memberinya. "Baiklah, aku akan mengambilnya," kata monyet. Monyet lalu memanjat pohon itu.

Begitu sampai di atas, monyet langsung memakan pisang yang ada di pohon itu. Kura-kura kaget dan marah. "Hei sahabatku! Mengapa kau makan pisangku?!" tanya kura-kura marah. Si monyet tak menghiraukannya lagi. Dimakannya semua pisang itu sampai kenyang. Tapi salah satu dari dahan pisang itu retak. Akhirnya dahan itu jatuh bersama monyet. Si monyet itu pun meringis kesakitan. Tulang punggungnya patah.

Kiriman : Ratih kusumaningtyas [kusumaningtyas.ratihkusumaning @gmail.com]. Image taken from : http://www.slideshare.net/funphonicsreaders/the-monkey-and-the-turtle-51094744.

Baca dongeng berikutnya : Asal Mula Rumah Siput


Page 3

Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana. Pertama kali siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon. Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh. Siput menjadi basah dan kedinginan terkena air hujan.Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon, Jika hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan basah dan kedinginan. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku, gumam siput dalam hati.Tetapi di suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk. Tok..tok…tok…burung pelatuk terus mematuk batang pohon tempat rumah siput, siput menjadi terganggu dan tidak bisa tidur. Dengan hati jengkel, siput turun dari lubang batang pohon dan mencari tempat tinggal selanjutnya. Siput menemukan sebuah lubang di tanah, kelihatannya hangat jika malam datang, pikir siput. Siput membersihkan lubang tersebut dan memutuskan untuk tinggal di dalamnya. Tetapi ketika malam datang, tikus-tikus datang menggali dari segala arah merusak rumah siput. Apa mau dikata, siput pergi meninggalkan lubang itu untuk mencari rumah baru.Siput berjalan terus sampai di tepi pantai penuh dengan batu karang. Sela-sela batu karang dapat menjadi rumahku, siput bersorak senang. Aku bisa berlindung dari panas matahari dan hujan, tidak akan ada burung pelatuk yang akan mematuk batu karang ini, dan tikus-tikus tidak akan mampu menggali lubang menembus ke batu ini.Siput pun dapat beristirahat dengan tenang, tetapi ketika air laut pasang dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu bersama dengan ombak. Sekali lagi siput harus pergi mencari rumah baru. Ketika berjalan meninggalkan pantai, siput menemukan sebuah cangkang kosong, bentuknya cantik dan sangat ringan. Karena lelah dan kedinginan, siput masuk ke dalam cangkang itu. Siput merasa hangat dan nyaman lalu tidur bergelung di dalamnya.

Ketika pagi datang, siput menyadari telah menemukan rumah yang terbaik baginya. Cangkang ini sangat cocok untuknya. Aku tidak perlu lagi cepat-cepat pulang jika hujan turun, aku tidak akan kepanasan lagi, tidak ada yang akan menggangguku. Aku akan membawa rumah ini bersamaku kemanapun aku pergi.

Gallery Dongeng Kancil Dan Buaya

Kancil Dan Buaya Indonesia Dongeng Sebelum Tidur

Cerita Dongeng Sikancil Dan Buaya Bahasa Inggris Dan

Buku Kancil Dan Buaya Full Color Toko Buku Online Bukukita

Dongeng Sebelum Tidur Si Kancil Dan Buaya

Cerita Anak Kancil Dan Buaya By Educa Studio Education

Dongeng Sebelum Tidur Si Kancil Dan Buaya Dongeng Anak

Si Kancil Buaya 1 3gp

Ceri Kancil Dan Buaya Apps On Google Play

Cerita Kancil Dan Buaya Serta Pesan Moralnya Contoh Cerita

Dongeng Seru Cerita Kancil Dan Buaya

Dongeng Fabel Tentang Si Kancil Dan Buaya Bahasa Sunda

Kancil Dan Buaya Home Facebook

Fabel Storyboard Por A09c1142

Si Kancil Kerbau Dan Buaya By Zerotheultradirector On

Tahap Rakan Pembaca Sang Kancil Dan Buaya

Cerita Kancil Dan Buaya Storyboard By Julfikarvanzul

Cerita Kancil Dan Buaya 2nv81xwkx0lk

Cerita Anak Kancil Dan Buaya Apps 148apps

Melengkapkan Cerita Lessons Tes Teach

Belajar Falsafah Hidup Dari Cerita Dongeng Kancil Dan Buaya

Dongeng Kancil Dan Buaya Kaskus

Cerita Fabel Dongeng Si Kancil Dan Buaya Terbaru

Cerita Kancil Dan Buaya

Dongeng Kancil Dan Buaya Si Kancil Yang Cerdik Youtube

Dongeng Si Kancil Dan Buaya

Kancil Dan Buaya Mouse Deer And Crocodile Steemit

43839749 Petikan Sang Kancil Dan Buaya


0 Response to "Dongeng Kancil Dan Buaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel