Biaya Tarik Kabel Indihome



Promo Harga Paket Indihome Terbaru 2020 Eksperilunem

Harga Tarik Kabel Indihome

Sebagai Perusahaan Total Solusi Jaringan, kami menyediakan layanan Pemeliharaan Jaringan Perusahaan atau Perawatan Jaringan Perusahaan dengan layanan kontrak untuk Jasa Perawatan Jaringan atau Jasa Maintenance Jaringan, sebagai berikut :

Selain layanan kontrak Maintenance Jaringan diatas, kami juga menyediakan layanan Pemeliharaan Jaringan Perpanggilan. Jasa kontrak maintenance Jaringan (On Site Network Maintenance) adalah maksimal sebanyak 2 kali kedatangan dalam periode 1 bulan dengan minimal kontrak 3 bulan atau sesuai dengan perjanjian. Yang membedakan Jasa Layanan Perawatan Jaringan diatas adalah harga, dimana harga untuk maintenance berkala dalam 1 tahun pasti lebih murah daripada harga maintenance Per Tiga Bulan. Harga juga dipengaruhi jumlah unit dan perangkat jaringan lainnya. dan apabila terjadi kerusakan pada perangkat Jaringan, maka kami juga memberikan layanan Jasa Perbaikan Perangkat Jaringan yang terpisah dari maintenance dan perawatan Jaringan.

Penarikan.Com sebagai Perusahaan Solusi Jaringan Teknologi Informasi memberikan Jasa Perbaikan Jaringan, selain Jasa Perbaikan Jaringan kami juga memberikan Kontrak Jasa Pemeliharaan Jaringan, Jasa Maintenance Jaringan dan Jasa Perawatan Jaringan Internet (Network Maintenance and Troubleshooting), Jasa Jaringan tersebut meliputi :

Kabel jaringan fiber optik juga merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan beberapa lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun. Bahkan kabel fiber optik telah banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi yang dibangun di dalam laut guna mengubungkan berbagai kota di berbagai negara.

Karakteristik kabel jaringan fiber optik yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta kaca dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau kabel STP, pada kabel jaringan fiber optik ini juga terdapat insulator (disebut coating) yang dirancang dengan beraneka ragam warna.

Untuk lebih jelasnya, karakteristik kabel jaringan fiber optik terdiri dari :

Tepat di tengah-tengah kabel fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni "core" alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core ini memiliki diameter sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat optiknya), dimana ukuran core ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan kemampuan dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber optik ini adalah sebagai tempat berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung kabel lainnya, sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.

Lapisan yang menyelubungi core pada kabel fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding berkisar antara 5 μm – 250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa dibilang cladding merupakan bagian yang punya peran penting karena berkat cladding inilah cahaya dapat merambat dalam core serat optik.

Di bagian luar setelah cladding, terdapat mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik. Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung mekanis yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban. Coating ini memiliki warna yang beragam untuk mempermudah dalam penyusunan urutan core.

4. Strength Member & Outer Jacket

Strength Member (material penguat) dan Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah kabel fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian core.

Selain beberapa komponen di atas, karakteristik kabel jaringan fiber optik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Bagian dalam kabel jaringan fiber optik terdiri dari inti yang terbuat dari serat kaca dan diselubungi oleh beberapa lapisan yang bersifat sebagai pelindung.
  • Konektor yang umum digunakan untuk kabel jaringan fiber optik adalah konektor ST, namun baru-baru ini ada konektor lain yang diperkenalkan sebagai pasangan kabel jaringan fiber optik yakni konektor SC.
  • Kecepatan transfer data yang mampu dilakukan kabel fiber optik berada di angka 100 Mbps ke atas (bahkan dapat mencapai 1000 Mbps).
  • Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
  • Diameter kabel jaringan fiber optik dan dan ukuran konektornya relatif kecil sehingga fleksibel dalam proses instalasi.
  • Panjang kabel jaringan fiber optik sangat panjang yakni mencapai 2 km (mengalahkan kabel jaringan lainnya seperti Coaxial dan Twisted Pair).

Pembuatan kabel jaringan fiber optik terbilang sangat rumit, karena dilakukan dengan cara menarik bahan dasar berupa kaca yang telah dicairkan hingga kental, hingga akhirnya diperoleh serabut atau serat kaca dengan penampang tertentu.

Proses pembuatan kabel fiber optik ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD), dimana silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2 yang kemudian menyatu dan membentuk kaca. Butuh waktu hingga beberapa jam untuk melakukan proses ini, namun semuanya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat berteknologi canggih.

Setelah proses pertama selesai, kaca yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah alat yang disebut fiber drawing tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat celcius hingga akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya lelehan tersebut jatuh melewati laser mikrometer hingga akhirnya membentuk serabut atau serat kaca.

Yang harus dipastikan dalam proses pembuatan kabel fiber optik ini adalah pengerjaannya yang harus dilakukan dengan bahan baku (kaca) yang sedang dalam keadaan sangat panas, lalu diperlukan beberapa perhitungan ketat demi menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah dalam proses "penarikan".

Kabel jaringan fiber optik memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pasalnya kabel jaringan fiber optik bukan mentransmisikan sinyal listrik seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan mentransmisikan cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan yang satu ini punya keunggulan dalam hal mengurangi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik, sehingga sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.

Prinsip menggunakan gelombang cahaya pada kabel jaringan fiber optik membuatnya mampu membawa informasi lebih banyak dan menghantarkannya ke jarak yang jauh dibanding kabel jaringan lainnya yang masih menggunakan prinsip sinyal listrik. Hal ini dapat terjadi karena bahan baku yang digunakannya merupakan serat kaca murni yang dapat terus memancarkan cahaya tak peduli berapa panjang kabel yang ada.

Dalam prosesnya, cara kerja kabel fiber optik adalah dengan memanfaatkan cermin yang menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca). Analogi sederhana mengenai cara kerja kabel fiber optik dalam mentransmisikan gelombang cahaya kira-kira seperti ini :

"Jika Anda sedang berada di sebuah ruangan yang gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian Anda mengarahkan cahaya senter dengan posisi 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan menembus ke luar ruangan. Namun kondisinya akan berbeda jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Seperti itulah yang terjadi pada serat optik, dimana cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah"

Kabel jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis, yang biasanya dapat dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang digunakannya. Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan fiber optik :

1. Single Mode

Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.

Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :

  • Laju Data : Tinggi
  • Jarak Pengiriman Data : Jauh
  • Masa Pakai : Sebentar
  • Sensitifitas Suhu : Substansial
  • Biaya : Mahal

2. Multi Mode

Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.

Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :

  • Laju Data : Rendah
  • Jarak Pengiriman Data : Pendek
  • Masa Pakai : Lama
  • Sensitifitas Suhu : Minor
  • Biaya : Rendah (Murah)

Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :

  • Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
  • Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
  • Aerial Cable/Self-Supporting
  • Hybrid & Composite Cable
  • Armored Cable
  • Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
  • Simplex cable
  • Zipcord cable

Berdasarkan desain kabel dan cara instalasinya, kabel fiber optik dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Duct Cable, Kabel duct adalah kabel fiber optik yang instalasinya menggunakan pelindung pipa duct/subduct, kabel ini dipendam dalam tanah (underground). Metode pemasangannya dengan cara galian terbuka (open trench) ataupun boring rojok (manual borring).
  • Direct Buried Cable, Direct Buried Cable atau kabel Tanam langsung, merupakan kabel fiber optik yang instalasinya dipendam dalam tanah (underground) dengan metode galian terbuka (open trench) kabel digelar langsung tanpa menggunakan duct/subduct. Jacketing kabel ini didesain lebih tebal daripada kabel duct.
  • Aerial Cable, Aerial Cable (Kabel Udara) merupakan kabel fiber optik yang instalasinya menggantung diudara (aerial). Metode pemasangannya kabel digantung diantara tiang-tiang penyangga. Terdapat 3 jenis kabel Udara yaitu Figure 8, ADSS dan OPGW.
  • Submarine Cable, Submarine Cable adalah kabel fiber optik yang instalasinya ditanam di dasar laut. Tipe kabel submarine dibedakan atas lapisan pelindung (steel wire) yang digunakan yaitu Light Weight Cable, Single Armoured Cable, Double Armoured Cable.
  • Indoor Cable, Kabel fiber optik yang diimplementasikan didalam bangunan/gedung.

Instalasi Kabel Fiber Optic dan Pemasangan Kabel Serat Optik

Dalam pemasangan jaringan telekomunikasi khususnya fiber optik banyak menggunakan aksesoris, diantaranya adalah terdiri atas connector, pigtail, patch cord, wall-Mount, Optical Termination Box (OTB), Joint Closure, High Distribution Cabinet

1. Connector

Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Patchcord adalah kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomunikasi.

Patch cord adalah kabel fiber indoor yang dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja. Ada yang simplex (1 core) dan ada pula yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode.

Jenis Jenis Konektor Patch Cord Fiber Optic

Fiber optic adalah serat kaca dimana pada saat ini untuk transmisi  yang paling cepat stabil dan tidak akan terkena konduksi listri karena bahan utamanya adalah serat kaca, pada instalasi kabel fiber optik  terdapat beberapa jenis konektor yang wajib di ketetahui bagi seorang network engineer , jenis jenis konektor fiber optik yaitu :

  • SC (Subsciber Connector) : Konektor SC di gunakan untuk kabel fiber optic yang single mode, konektor ini muda untuk di dapat karena memang banyak tersedia di pasaran dan harganya juga tidak begitu mahal, konektor dengan sistem cabut pasang ini juga simple, akurasinya juga baik bila di pasang ke perangkat lain.
  • FC (Fiber Connector) : Konektor jenis ini di gunakan untuk kebal fiber optik yang singel mode, biasanya di gunakan untuk backbone pada sebuah jaringan, selain itu kebel ini mempunya akurasi yang dangat tinggi jika di hubungkan dengan transmitter maupun reciever. konektor ini ada sistem drat ulirnya jadi posisi dapat di atur sehingga jika di pasangkan kan dengan perangkat lain akurasi nya tidak akan mudah berubah.
  • ST (Straight Tip) : Konektor ini mirip dengan konektornya BNC, dan pada umumnya konektor ini digunakan untuk kabel fiber yang single atau pun multi mode. dalam pemasangan nya juga sangat mudah.
  • LC : adalah jenis konektor fiber optik yang saat ini paling sering digunakan untuk menghubungkan antar switch menggunakan SFP, jenis konektor LC ini lebih dominan dengan 2 cabang yang terpisah RX/TX, di gunakan juga untuk jenis kabel fiber optic singel dan multi mode.
  • Biconic : Jenis konektor ini adalah jenis konetor yang pertama kali muncl untuk konektor fiber optic, dan untuk penggunaan nya sangat jarang sekali sekarang. tetapi tetap masi ada yang masi menggunakan nya untuk menghubungkan perangkat yang ada di server server dan data center dengan perangkat versi lama.

2. Patchcord

Seutas fiber optik berisi 1 (satu) core atau lebih yang mempunyai pelindung fiber sendiri dan dilengkapi 2 (dua) buah konektor pada kedua ujungnya. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.

3. Pigtail

Seutas  fiber  optik  berisi  1  (satu)  core  mempunyai pelindung fiber sendiri dan dilengkapi hanya 1 (satu) buah konektor pada salah satu ujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.

4. Wall-Mount

Wall-mount adalah terminasi  fiber optic yang menempel di dinding.

5. Optical Termination Box (OTB)

Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau box.

6. Joint Closure

Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.

7. High Distribution Cabinet

High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .

Splicing Kabel Fiber Optik (Fiber Optic Fusion Splicer)

Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :

  • Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper
  • Membersihkan ujung fiber optic
  • Perataan ujung fiber optic dengan cleaver
  • Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh alat sambung.
  • Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda
  • Analisa hasil sambungan
  • Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan

Terminasi Kabel Fiber Optik (Fiber Optic Cable Termination)

Terminasi adalah sebuah teknik memasang konektor di ujung kabel Fiber Optik. Istilah terminasi tidak jauh berbeda dengan istilah crimping. Jika istilah crimping digunakan untuk kabel ethernet, maka terminasi adalah istilah untuk kabel FO. Sebelum mulai menjelaskan cara melakukan terminasi kabel FO, sebelumnya saya akan paparkan beberapa alat yang digunakan dalam terminasi ini, yaitu:

  • Kabel FO yang akan diterminasi
  • Konektor (yang digunakan disini adalah konektor SC)
  • Tang Crimping khusus kabel FO
  • Lem konektor
  • Pengering lem
  • Amplas
  • Koin pengamplas
  • Bolpen pemotong core
  • Scope kit (mikroskop)
  • Suntikan
  • Alkohol dan tisu
  • Lakban untuk menempelkan sisa potongan core

Berbeda dengan crimping untuk kabel ethernet, terminasi kabel FO membutuhkan waktu yang lebih lama dan tool yang lebih banyak. Setelah perangkat siap. Kita bisa mulai melakukan terminasi di tempat yang tenang dan terang dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Masukkan selongsong ujung konektor SC terlebih dahulu ke kabel. Hal ini sengaja dilakukan di awal untuk mengantisipasi kalau-kalau kita lupa. Jangan sampai konektor sudah menempel rapi di ujung kabel tapi selongsong konektor lupa kita masukkan.
  • Kelupas kulit luar kabel kurang lebih sepanjang 3 cm. Potong juga serabut pelindung kabel dan sisakan kurang lebih 5 mm. (Pada kabel indoor, hanya dua kulit yang perlu dikupas sebelum menemukan core FO).
  • Kelupas kulit dalam kabel kurang lebih sepanjang 2 cm. Ketika mengelupas kulit bagian dalam, tangan yang memegang tang tetap lurus searah kabel, tidak membelokkan ke atas atau ke bawah agar kaca/core tidak patah. Juga dianjurkan untuk tidak mengelupasnya langsung sepanjang 2 cm, tapi dilakukan secara bertahap dan perlahan. Setidaknya dilakukan 3 kali pengelupasan (kira-kira setiap 7 mm) untuk mengelupas kulit dalam sepanjang 2 cm. Hal ini dilakukan agar tidak terlampau berat ketika melakukan pengelupasan. Karena kalau kulit kabel yang akan kita kelupas berat, otomatis kita akan mengeluarkan tenaga secara maksimal yang dikhawatirkan kita tidak bisa mengendalikan tangan kita tetap lurus searah kabel.
  • Masukkan lem ke dalam lubang tengah konektor. Untuk mempermudah, terlebih dahulu masukkan lem ke dalam suntikan. Setelah itu, dari lubang jarum suntik baru kita masukkan lem hingga terlihat warna kehijauan di ujung luar konektor (keramik).
  • Bersihkan core kabel dengan menggunakan tisu yang mengandung alkohol. (Boleh juga dengan tisu biasa yang dibasahi dengan alkohol).
  • Keringkan core dengan pengering. Hal ini dilakukan agar lem yang ada di bagian dalam konektor segera kering jika bertemu dengan core yang sudah disemprot pengering. Ada dua jenis pengering yang bisa digunakan, yang berbentuk semprotan (seperti terlihat di gambar) atau yang berbentuk kuas.
  • Masukkan core kabel ke dalam lubang konektor. Ketika memasukkan kabel, tangan kita harus terus bergerak hingga ujung core keluar dari lubang konektor. Jika tangan kita diam sedikit saja (kurang lebih 3 detik) kemungkinan core sudah menempel dengan konektor.
  • Karena lubang konektor yang kecil dan dikhawatirkan sulit untuk langsung memasukkan core ke dalam lubang konektor, mungkin bisa menggunkan teknik lain dengan cara memasukkan core terlebih dahulu ke dalam lubang konektor. Setelah core berhasil masuk ke dalam lubang konektor, oleskan pengering pada sisa core yang keluar dari lubang konektor. Setelah itu tarik kembali core ke dalam konektor agar pengering bisa bertemu dengan dengan lem. lalu segera dorong lagi core keluar konektor.
  • Potong sisa core yang keluar dengan bolpen pemotong. Pada prakteknya istilah memotong core ini lebih dekat dengan mengiris core. Karena kita tidak langsung memotong kabel dengan pemotong, melainkan mengiris sisa core secara melingkar mengikuti silinder core. Yang perlu diperhatikan adalah, iris sisa core secara perlahan agar tidak langsung putus.
  • Jika sudah selesai diiris dengan pemotong, selanjutnya mengambil sisa core tadi dengan tangan. Ya dengan tangan. Jika core sudah terpotong ketika kita mengirisnya dengan menggunakan pemotong, kemungkinan core akan patah di dalam konektor. Tapi jika sisa core kita cabut, maka core akan patah di luar konektor. (Sisa potongan core Harus dibuang dengan baik, jangan sampai sisa potongan core yang terbuat dari kaca itu melukai atau masuk ke tubuh anda/orang lain.
  • Setelah selesai dipotong, masih tersisa sedikit core di permukaan keramik. Langkah selanjutnya, kita akan merapikan sisa potongan core dengan menggunakan amplas khusus kabel FO. Ada dua tahapan mengamplas untuk menghasilkan terminasi yang bagus. Tahap pertama adalah mengamplas lembut sisa core dengan cara menggerakkan amplas pada keramik konektor dengan tekanan yang lembut. Hal ini dilakukan kurang lebih selama 10 detik.
  • Jika sudah diamplas lembut, selanjutnya diamplas sempurna hingga tiada lagi sisa core di permukaan keramik. Caranya, letakkan sebuah alas yang lembut (seperti mousepad) diatas bidang rata, kemudian letakkan amplas FO diatasnya. Masukkan konektor ke dalam koin pengamplas, lalu pegang konektor kabel dan gerakkan sehingga membentuk angka 8, agar seluruh permukaan keramik teramplas sempurna. Lakukan hal ini kira-kira 20 detik. Setelah selesai, coba perhatikan permukaan keramik konektor. Hasil mengamplas yang bagus akan menghasilkan permukaan keramik yang rata dan halus.
  • Lakukan pengujian hasil terminasi dengan menggunakan mikroskop khusus. Jika di dalam mikroskop tampak sebuah lingkaran bulat sempurna bisa dipastikan terminasi berjalan dengan baik. Jika yang tampak adalah lingkaran tidak sempurna (hanya separo, atau ada yang cuil, atau ada lubang putih di dalam lingkaran hitam), kemungkinan besar anda harus melakukan terminasi ulang.
  • Langkah terakhir. Tutup ujung konektor dengan rumah konektor

Testing (OTDR dan Power Meter)

Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

OTDR  merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :

  • Jarak, Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
  • Loss, Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
  • Atenuasi, Atenuasi dari serat dalam suatu link.
  • Refleksi, Besar refleksi (return loss) dari suatu event.

Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.

Power Meter

Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.

Sebagai kabel yang dibuat dengan teknologi modern, kabel jaringan fiber optik punya sederet keunggulan jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pun begitu bukan berarti kabel jaringan yang satu ini tak punya kelemahan lho ya. Karena itulah utuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan kabel jaringan fiber optik, berikut ini kami rangkumkan buat Anda :

Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik :

  • Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
  • Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
  • Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
  • Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
  • Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
  • Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
  • Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
  • Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
  • Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
  • Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
  • Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
  • Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.

Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik

  • Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
  • Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
  • Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik eksternal.
  • Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
  • Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
  • Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.

Gallery Biaya Tarik Kabel Indihome

Jual Kabel Indihome Murah Harga Terbaru 2020 Tokopedia

Telkom Indihome

Wifi Indihome Fiber Home Facebook

Review Mnc Play Media Setelah 1 Tahun Penggunaan 2019

Wifi Indihome Fiber Home Facebook

Susahnya Pasang Baru Indihome Fiber Kaskus

Stroomnet Pln Saingi Indihome Telkom Apa Kabar Sinergi Bumn

Harga Paket Indihome Speedy Dari Telkom Di 2019 Gadgetren

7 Cara Daftar Pasang Berlangganan Indihome Tanpa

Jasa Instalasi Kabel Data Penarikan Jaringan Komputer Lan

Materi 2 Instalasi Kabel Rumah Gedung Ikr Ikg Fttx

Wifi Indihome Fiber Home Facebook

Kabel Fiber Optik Indihome Kabel Fiber Optik Elektronik

Harga Tarif Paket Internet Indihome Fiber Speedy 2018

Daftar Harga Pasang Wi Fi Terlengkap 2019 Indihome First

Mau Berlangganan Indihome Ini Pengalaman Saya Kejadian

Mau Pasang Indihome Cek Dulu Harganya Disini Chairul

Telkom Angkat Suara Soal Pln Garap Bisnis Internet

Palem Jakarta Selatan Dki Jakarta Iproperty Com Sg

Qiospay Kios Agen Pulsa Dan Ppob Termurah By Ands

Tutorial Lengkap Setting Modem Router Wireless D Link Dsl

Cara Pararel Internet Speedy Indihome Usee Tv Lengkap

Beginilah Cara Telkom Menyandera Pelanggannya Halaman All


0 Response to "Biaya Tarik Kabel Indihome"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel