“Kamu tahu, Sri, kenapa aku baru menikah di usia tiga puluh sembilan tahun?” Hakan bertanya pelan.
“Karena kamu laki-laki yang pemalu.” Sri menjawab.
“Bukan, Sri.” Hakan menggeleng, “melainkan agar kita bisa bertemu dan menikah.”
Tentang Kamu, Tere Liye, hal. 408.
Cetakan : Kedua, Oktober 2016
Cinta Seorang Penumpang Bus
Hakan, lelaki asal Turki itu setiap pagi berdiri di halte Brondesbury pada jam yang sama untuk menunggu bus tingkat rute 16 Kota London.
Ia adalah seorang pengawas senior teknisi kabel di kantor British Telecom.
Hakan rela mengorbankan waktunya sekitar satu jam untuk berputar setiap pagi dari selatan Kota London. Memaksakan naik bus tingkat yang sama, lantas berlarian naik kereta menuju ke utara Kota London. Semua dilakukan hanya untuk mendapatkan lima menit percakapan dengan pengemudi bus rute 16 sebelum ia masuk kantor.
Pengemudi bus rute 16 Kota London benar-benar membuat laki-laki itu jatuh cinta. Selama satu tahun, ia melakukan kegilaan itu setiap pagi. Saat seluruh teman-teman di kantor mengetahui kegiatan pagi harinya itu, mereka tak berhenti menggoda Hakan. Bahkan ada di antara mereka yang menciptakan lagu khusus untuknya. Khusus untuk laki-laki yang sedang mengejar cinta. Lagu khusus yang berjudul ‘Tentang Kamu’. Tentang Sri Ningsih, seorang gadis asal Indonesia, pengemudi bus tingkat rute 16 Kota London.
Tentang Kamu, Tere Liye. Bab 24 hal. 365-372.
Itulah penggalan bab romantis yang terdapat dalam buku ini, tidak banyak memang. Tetapi mampu membuat pembaca memahami tentang sebuah cinta yang dialami oleh tokoh utama novel ini.
Sejarah kehidupan Sri Ningsih selaku pemilik warisan, juga bagaimana seorang Zaman Zulkarnaen menunaikan tugas sebagai pengacara pembagian warisan ini adalah tema novel Tentang Kamu, Tere Liye yang baru saja selesai saya baca.
Sri Ningsih, seorang gadis berkulit hitam, gempal dan bertubuh pendek. Tak banyak catatan tentang dirinya, baik di lembaga pemerintah, catatan kependudukan atau lainnya. Yang ada hanyalah sebuah buku diary tipis yang berisi penggalan-penggalan kisah masa lalunya.
Masa lalunya harus ditelusuri secara hati-hati, untuk mengetahui apakah Sri Ningsih memiliki keturunan yang benar-benar dapat dijadikan ahli waris. Karena setelah meninggal, Sri Ningsih meninggalkan 1% saham senilai 1 milyar poundsterling atau setara dengan 19 triliun rupiah.
Pengacara Muda Dari Indonesia
Novel ini dibuka dengan kisah Zaman Zulkarnaen, seorang mahasiswa master hukum di Oxford University asal Indonesia. Ia mendapat kesempatan bergabung di sebuah firma hukum yang kerap menangani bidang hukum elder law, Thompson & Co.
Thompson & Co. adalah spesialis terbaik dan terpercaya di bidangnya. Firma inilah yang menyusun standar perlindungan hukum bagi orang-orang tua beserta hartanya. Tidak ada yang lebih baik dibandingkan mereka dalam mengurus masalah harta warisan.
Zaman Zulkarnaen baru dua tahun bergabung dalam firma hukum tersebut saat diberikan mandat menyelesaikan sebuah kasus. Ia diberi tugas menyelesaikan sebuah kasus warisan bernilai 19 triliun rupiah. Warisan milik Sri Ningsih yang berasal dari negara yang sama dengannya.
Berbekal sebuah buku diary yang ia dapatkan melalui panti jompo di Paris, tempat terakhir Sri Ningsih tinggal, Zaman Zulkarnaen mulai menelusuri bab demi bab kehidupan klien firma hukum tempatnya bekerja itu.
Zaman harus bekerja keras dan bergerak cepat untuk menemukan ahli waris Sri Ningsih. Karena ia tidak ingin harta warisan itu jatuh ke tangan Kerajaan Inggris untuk dikelola sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Selain itu, jika ia bergerak terlalu lambat dan tidak berhati-hati, ia juga akan berhadapan dengan firma hukum lain yang akan membagi-bagikan harta warisan tak bertuan seperti layaknya harta karun.
Menelusuri kisah Sri Ningsih, Zaman Zulkarnaen harus singgah ke beberapa tempat. Sehingga membuat novel ini menyajikan lima tempat berbeda. Setelah berkunjung ke panti jompo
La Cerisaie Maison de Retraite di Kota Paris, Zaman mengunjungi tempat lain. Seperti Pulau Bungin di Sumbawa tempat Sri Ningsih menghabiskan masa kecil. Kemudian Surakarta tempat Sri Ningsih belajar dan sekolah. Lalu Jakarta saat Sri Ningsih merintis berbagai usaha. Hingga akhirnya, Zaman mengetahui bahwa Sri Ningsih memiliki banyak kisah di London yang tak jauh dari tempat tinggal dan kantornya saat ini.
Bagi saya, novel adalah sebuah kisah yang harus diselesaikan. Begitu pun dengan novel Tentang Kamu, Tere Liye ini. Saya tidak ingin terlalu lama memendam rasa penasaran apa saja yang ditemukan oleh Zaman Zulkarnaen dalam setiap jengkal perjalanannya. Dan setelah saya membaca novel ini, ada beberapa bagian yang membekas dalam diri saya.
Tiga Bagian Cerita yang Membekas Setelah Membaca Buku Tentang Kamu, Tere Liye
• Rumah-rumah yang tumbuh di atas permukaan laut dan kambing-kambing yang mengunyah kertas.
Indonesia memang memiliki berbagai macam suku dan budaya. Dalam novel ini, saya diajak berkeliling Pulau Bungin, sebuah kampung nelayan yang padat penduduk. Di sanalah kisah Sri Ningsih kecil tercipta. Bagaimana ia bisa menjadi seorang wanita tangguh dalam menghadapi pahitnya hidup. Dimulai dari kepergian ibu kandungnya, kemudian ayahnya hingga ia menghabiskan waktu yang benar-benar getir untuk dihadapi seorang anak kecil karena tinggal bersama ibu tiri sambil merawat adik tirinya yang bernama Tilamuta.
Kisah kecil Sri Ningsih saat tinggal bersama ibu tirinya itulah yang membuat saya menelan ludah dan kerap menutup buku ini untuk sekedar menarik napas panjang.
•
Sejarah kelam yang selalu menghantui. Saat awal memasuki bab ini, saya tidak menyangka akan disajikan pada semua kisah yang teramat menyakitkan. Jauh lebih menyakitkan dari masa Sri Ningsih tinggal bersama ibu tirinya. Kisah bagaimana pembantaian pesantren dan juga ulamanya.
Kisah berdasarkan sejarah kebiadaban Partai Komunis Indonesia yang terjadi pada tahun 1965. Di mana sekelompok orang membantai ulama dengan menuduh para ulama adalah orang-orang yang munafik.
Sungguh darah saya amat bergejolak membaca bab ini, terutama saat membaca kisah Kiai Ma’sum dan keluarganya yang menjadi korban keganasan komunis pada saat itu.
•
Keteguhan seorang perempuan yang tangguh dan cerdas.
Sri Ningsih adalah seorang visioner yang tangguh. Terlihat dari sikapnya yang tak pernah ragu untuk memulai sesuatu dari nol. Beberapa kali melepaskan kesuksesan yang berhasil ia dapatkan dan kembali jatuh. Tetapi ia tak pernah takut untuk kembali memulai.
Seperti saat usaha Sri Ningsih menjadi korban peristiwa Malari pada tahun 1974. Dan juga pada saat Sri Ningsih harus mengambil keputusan melepas pabrik miliknya, padahal saat itu sedang berada dalam masa puncak kejayaan.
Jika berada pada saat yang terdesak, Sri Ningsih berhasil memilih jalan keluar yang tak akan pernah terpikir oleh perempuan lain seusianya.
Sri Ningsih membeli saham dengan cara SPV bukan untuk menghindari pajak, melainkan untuk menyembunyikan identitasnya dengan rapi demi melindungi orang-orang yang ia cintai. Dan tak ragu memulai kehidupan baru di London.
Tentang Kamu. Jika dilihat dari judul novel ini, pembaca pasti akan berpikir bahwa novel ini menceritakan kisah cinta yang penuh romansa indah. Tetapi, sesuai dengan gambar sampulnya, novel ini mengisahkan sebuah perjalanan hidup tokoh yang bernama Sri Ningsih dan juga tokoh bernama Zaman Zulkarnen yang harus menelusuri kehidupan Sri Ningsih.
Novel Tentang Kamu, Tere Liye ini menggunakan alur maju mundur. Di mana pembaca dibawa dari masa kini kemudian kembali ke tahun 1940 yang menceritakan tentang orang tua Sri Ningsih, dan terus menelusuri tahun-tahun kehidupan Sri Ningsih berdasarkan tulisan di diary miliknya.
Dengan sudut pandang orang ketiga, penulis bebas menceritakan apa saja untuk memberitahu kepada pembaca. Anti klimaks membuat pembaca harus terus mengikuti setiap bab untuk mendapatkan jawaban dari semua teka teki tentang kehidupan sosok Sri Ningsih. Jalan cerita novel ini berkesan agak lambat sehingga membutuhkan kesabaran dalam membacanya agar tidak terasa bosan.
Tokoh utama Sri Ningsih digambarkan sebagai seorang gadis Indonesia dengan ciri-ciri fisik yang mudah diingat. Pendek, gempal dan berkulit hitam. Sri Ningsih mengalami krisis percaya diri yang hebat namun orang-orang di sekitarnya mampu melihat kecantikan yang terpancar dari hatinya. Tokoh Sri Ningsih benar-benar mengalami trauma dan teror dalam hidupnya hingga ia terus melarikan diri dari masa lalu termasuk meninggalkan negaranya. Tapi di mana pun Sri Ningsih tinggal, ia tetap gigih, jujur dan kerap membantu orang-orang di sekitarnya.
Tokoh Zaman Zulkarnaen, mahasiswa pintar, pekerja keras yang selalu berpegang teguh pada prinsip yang ia bawa dari kecil. Kisah Sri Ningsih mengantarnya menguak berbagai sejarah dan juga membuatnya semakin yakin dan lebih gigih untuk menunaikan tugasnya. Ia harus memberikan harta warisan pada orang-orang yang berhak memiliki, apa pun risikonya. Tokoh Aimee, pengurus panti jompo tempat tinggal Sri Ningsih. Tokoh ini memang hanya sebentar, namun mampu menutup kisah novel ini dengan manis bersama Zaman Zulkarnen di Paris. Tokoh Hakan, lelaki Turki yang membuat novel ini terasa lebih sejuk dan haru biru dengan hal-hal kecil yang Hakan lakukan untuk Sri Ningsih.
Rajendra Khan, pemilik kios makanan yang selalu disinggahi oleh Zaman Zulkarnaen saat perjalanan menuju kantor. Rajendra Khan kerap memberikan guyonan-guyonan garing pada orang-orang yang dekat dengannya. Ternyata keluarga Khan sangat mengenal Sri Ningsih. Keluarga Khan memberi banyak dukungan pada Sri Ningsih saat tinggal di London.
Dalam setiap bab novel Tentang Kamu, Tere Liye ini menghadirkan banyak tokoh pendukung. Seperti Mr. Thompson, Eric Morning, Lucy, Tilamuta, Nur’aneni, Ode, Keluarga Besar Khan dan banyak lagi.
Tokoh antagonis di novel ini adalah Lastri dan Musoh. Lastri adalah sahabat di masa muda Sri Ningsih. Yang membuat kehidupan Sri Ningsih menempuh perjalanan jauh hingga berakhir di Paris.
Ada satu hal lagi yang berkesan dari novel
Tentang Kamu karya Tere Liye ini, yaitu pesan moral yang teramat dalam. Bahwa
seberapa banyak pun harta yang kita miliki semasa hidup, tak akan kita bawa mati. Itulah yang dilakukan Sri Ningsih. Ia tak pernah menggunakan harta yang telah ia investasikan. Tak mau merepotkan orang lain. Ia selalu bekerja keras untuk membiayai kehidupan yang dijalani.
0 Response to "Resensi Novel Tentang Kamu"
Post a Comment