Analisis Rasio Laporan Keuangan



Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio

Analisis Laporan Keuangan dengan Rasio Keuangan: Internal Liquidity dan Operating Perfomance

Apakah Anda seorang pemilik bisnis atau investor? Anda perlu tahu cara analisis laporan keuangan dengan rasio keuangan, seperti internal liquidity dan operating performance. Jika Anda dapat melakukan analisis laporan keuangan, maka Anda akan lebih mudah mengendalikan bisnis serta mengambil keputusan.

Pemilik Perusahaan dan Investor, Harus Tahu Cara Analisis Laporan Keuangan dengan Rasio Keuangan

Investor dan pemilik perusahaan memang wajib menguasai cara analisis laporan keuangan, karena laporan keuangan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan saat ini dan performa bisnis.

[Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis Laporan Keuangan yang Harus Diketahui Investor Saham Pemula]

Berikut ini adalah contoh laporan keuangan sebuah perusahaan:

[[[["field8","equal_to","Bapak"],["field9","equal_to","Karyawan"]],[["show_fields","field10"]],"and"],[[["field8","equal_to","Bapak"],["field9","equal_to","Entrepreneur"]],[["show_fields","field11"]],"and"],[[["field8","equal_to","Bapak"],["field9","equal_to","Mahasiswa"]],[["show_fields","field12"]],"and"],[[["field8","equal_to","Ibu"],["field9","equal_to","Karyawan"]],[["show_fields","field13"]],"and"],[[["field8","equal_to","Ibu"],["field9","equal_to","Entrepreneur"]],[["show_fields","field14"]],"and"],[[["field8","equal_to","Ibu"],["field9","equal_to","Ibu Rumah Tangga"]],[["show_fields","field16"]],"and"],[[["field8","equal_to","Ibu"],["field9","equal_to","Mahasiswa"]],[["show_fields","field15"]],"and"]]

Rasio yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan:

  1. Rasio Likuiditas (Internal Liquidity)
  2. Rasio Aktivitas (Operating Performance)
  3. Rasio Utang (Leverage)
  4. Rasio Profitabilitas (Growth)
  5. Rasio Pasar

Mari kita bahas satu per satu, tentang analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio:

ABCDEF Tbk

Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 2016

(disajikan dalam Rupiah)

Aset 
Aset Lancar
Kas dan setara kas57.945.297.612
Piutang usaha: 
Piutang Pihak ketiga53.134.831.686
Piutang Pihak berelasi0
Piutang lain-lain0
Persediaan9.074.625.513
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya13.018.150.400
Biaya dibayar di muka314.692.514
Pajak dibayar dimuka1.256.800.871
Uang muka2.840.103.746
Total Aset Lancar137.584.502.342
Aset Tidak Lancar
Aset tetap – setelah dikurangi penyusutan204.680.869.234
Deposito jaminan3.957.154.973
Aset tidak lancar755.146.686
Total Aset Lancar209.393.170.893
Total Aset346.977.673.235
Kewajiban
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha37.634.706.115
Utang lain-lain13.108.059.385
Utang pajak12.161.800.167
Biaya yang harus dibayar7.543.257.586
Utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan ke depan25.000.000.000
Total Liabilitas Jangka Pendek95.447.823.253
Liabilitas Jangka Panjang
Jaminan pelanggan4.420.362.606
Utang bank jangka panjang68.750.000.000
Liabilitas pajak tangguhan – neto6.590.489.024
Liabilitas imbalan kerja karyawan3.928.985.657
Total Liabilitas Jangka Panjang83.689.837.287
Total Liabilitas179.137.660.540
Ekuitas
Modal saham86.050.600.000
Tambahan modal disetor349.534.267
Saldo laba81.439.878.428
Total Ekuitas167.840.012.695
Total Liabilitas dan Ekuitas346.977.673.235

 

ABCDEF Tbk

Laporan Laba Rugi Komprehensif

31 Desember 2016

(disajikan dalam Rupiah)

Penjualan bersih485.919.837.348
Beban pokok penjualan263.821.222.220
Laba Bruto222.098.615.128
Beban penjualan-111.294.790.944
Beban umum dan administrasi-22.508.628.852
Beban operasi lain-133.803.419.796
Laba Usaha88.295.195.332
Penghasilan (beban) lain-lain0
Penjualan barang usang5.516.713.360
Penghasilan bunga1.328.339.480
Laba (rugi) selisih kurs bersih-1.932.295.929
Laba penjualan aset tetap50.666.663
Beban bunga-12.355.769.950
Lain-lain bersih-411.667.754
Laba Sebelum Pajak Penghasilan-7.804.014.130
Beban Pajak Penghasilan-23.376.323.070
Laba Bersih57.114.858.132
Laba per Saham66,37

 

ABCDEF Tbk

Laporan Arus Kas

31 Desember 2016

(disajikan dalam Rupiah)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari pelanggan480.988.643.288
Penerimaan dari pendapatan bunga1.328.339.480
Pembayaran untuk beban operasional-217.173.654.116
Pembayaran kepada pemasok dan kontraktor-141.679.573.980
Pembayaran gaji dan kesejahteraan karyawan-26.138.636.531
Pembayaran pajak-22.932.750.391
Pembayaran royalti-5.952.466.547
Pembayaran beban bunga-12.355.769.950
Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi56.084.131.253
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penembusan (penempatan) deposito berjangka-13.018.150.400
Penerimaan dari penjualan aset tetap106.500.000
Perolehan aset tetap-19.870.278.663
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi-32.781.929.063
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan dari pinjaman bank jangka panjang-16.250.000.000
Perolehan utang bank jangka panjang19.947.727.877
Pembayaran dividen-20.000.000.000
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan-16.302.272.123
Pengaruh Neto Perubahan Kurs pada Kas dan-1.932.295.929
Setara Kas0
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas5.067.634.138
Kas dan Setara kas Awal Tahun52.877.663.474
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun57.945.297.612

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula

Rasio Likuiditas (Internal Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas adalah ukuran yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan keuangan (finansial) dalam jangka pendek (1-12 bulan). Rasio likuiditas terdiri dari:

Modal Kerja Bersih

Modal kerja bersih adalah selisih nilai antara aset lancar dengan kewajiban lancar.

Rumus yang digunakan untuk menghitung modal kerja bersih:

= Current Assets – Current Liabilities

Contoh perhitungan:  

= Rp137.584.502.342 – Rp95.447.823.253

= Rp42.136.679.089

Artinya: modal kerja bersih yang dibutuhkan perusahaan selama satu tahun adalah Rp42,1 milliar.

Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau current ratio adalah perbandingan antara seluruh aset lancar (current assets) dengan seluruh kewajiban lancar (current liabilities). Rasio ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membayar seluruh kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

Semakin tinggi nilai rasio lancar, maka semakin tinggi tingkat kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek. Nilai ideal untuk rasio lancar disesuaikan dengan rata-rata rasio lancar industri sejenis.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar:

= Current Assets : Current Liabilities

Contoh perhitungan:

= Rp137.584.502.342 : Rp95.447.823.253

= 1,441 kali

Artinya: aset lancar (current assets) perusahaan besarnya 1,4 kali lipat dari utang lancar (current liabilities), sehingga perusahaan dengan menggunakan aset lancar (current assets) dapat membayar seluruh utang lancar (current liabilities).

Rasio Cepat (Quick Ratio atau Quick Acid Ratio)

Rasio cepat adalah ukuran untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek (current liabilities), dengan menggunakan aset lancar (current liabilities) dan tanpa mengikutsertakan persediaan (inventory).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio cepat:

= [Cash + Marketable Securities + Account Receivables] : Current Liabilities

Keterangan:

  • Marketable securities adalah surat-surat berharga dalam bentuk saham atau surat utang (obligasi) yang dapat dilikuidasi dalam waktu dekat.
  • Account receivable adalah seluruh piutang usaha dan piutang lain-lain yang dapat tertagih dalam satu tahun.

Contoh perhitungan:

= [Rp57.945.297.612 + Rp0 + Rp53.134.831.686] : Rp95.447.823.253

= 1,164 kali

Artinya: aset lancar (current assets) perusahaan tanpa persediaan (inventory) besarnya 1,1 kali lipat dari utang lancar (current liabilities), sehingga perusahaan dengan menggunakan aset lancar (di luar persediaan) dapat membayar seluruh utang lancar (current liabilities).

Cash Ratio

Cash ratio termasuk rasio yang paling konservatif untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya, karena hanya memperhitungkan kas atau setara kas.

Rumus yang digunakan untuk menghitung cash ratio:

= [Cash + Marketable Securities] : Current Liabilities

Contoh perhitungan:

= [Rp57.945.297.612 + Rp0] : Rp95.447.823.253

= 0,607 kali

Artinya: Jika hanya mengandalkan kas dan marketable securities, perusahaan hanya dapat melunasi 60% utang lancar (current liabilities). 

Receivable Turnover

Receivable turnover adalah rasio perputaran piutang yang berhasil ditagih dan kembali digunakan untuk produksi barang dalam satu tahun. Anda dapat menggunakan receivable turnover untuk mengukur efisiensi sebuah perusahaan dalam memanfaatkan aset-aset. Jika rasio receivable turnover tinggi, maka perusahaan beroperasi dengan cash basis dan penagihan piutang berjalan lancar.

Sebaliknya rasio receivable turnover yang rendah berarti perusahaan terlalu banyak memberi pinjaman tanpa bunga kepada pelanggan. Akibatnya perusahaan membutuhkan modal kerja yang besar.

Dalam perhitungan ini, piutang usaha yang digunakan adalah piutang usaha yang pihak ketiga, tidak termasuk piutang usaha berelasi dan piutang lainnya.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio receivable turnover:

= penjualan neto : piutang usaha

Contoh perhitungan:

= Rp485.919.837.348 : Rp53.134.831.686

= 9,145 kali

Artinya: Angka 9 kali termasuk rasio receivable turnover dalam industri manufaktur, sehingga perusahaan dapat beroperasi secara cash basis.

Average Receivable Collection Period

Rasio yang digunakan untuk mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menagih setiap piutang ke pembeli (customer). Semakin kecil angkanya, berarti perusahaan mampu menagih dengan waktu yang cepat. Ada beberapa orang yang menyebut istilah payables payment period sebagai umur piutang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio average receivable collection period:

= 365 : receivable turnover

Contoh perhitungan:

= 365 : 9,145

= 39,912 hari

Artinya secara rata-rata, perusahaan membutuhkan waktu 39 hari untuk menagih piutangnya.

Inventory Turnover

Rasio inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi persediaan. Semakin tinggi rasio inventory turnover, maka perusahaan dapat menjual persediaan dan barang tidak terlalu lama menumpuk di gudang. Rasio inventory turnover sangat berpengaruh pada cara pencatatan persediaan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio inventory turnover:

= beban pokok penjualan : rata-rata persediaan

Contoh perhitungan:

Asumsi: persediaan tahun lalu sebesar Rp 7.279.506.188, maka

= Rp263.821.222.220 : [(Rp9.074.625.513+Rp7.279.506.188) : 2]

= 29,072 kali

Artinya secara rata-rata, perusahaan mampu memutar persediaan setiap 29 kali dalam setahun.

Average Inventory Processing Period

Rasio ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyimpan persediaan sebelum diproses menjadi produk. Semakin kecil angkanya berarti perusahaan mampu membutuhkan waktu yang sebentar untuk mengubah bahan baku, menjadi barang jadi untuk dijual.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio average inventory processing period:

= 365 : inventory turnover

Contoh perhitungan:

= 365 : 29,072

= 12,555 hari

Artinya secara rata-rata, perusahaan membutuhkan waktu 12,5 hari untuk menyimpan bahan baku sampai diproses menjadi barang jadi (untuk dijual).

Payables Turnover

Rasio keuangan payable turnover mengukur perputaran utang usaha yang dimiliki perusahaan kepada para supplier (pemasok). Rasio payable turnover berguna untuk mengukur likuiditas jangka pendek.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio payables turnover:

= beban pokok penjualan : utang usaha

Contoh perhitungan:

= Rp263.821.222.220 : Rp37.634.706.115

= 7,010 kali

Artinya perusahaan membayar rata-rata utang usaha sebanyak 7,01 kali dalam setahun.

Payables Payment Period

Rasio keuangan payable payment period mengukur rata-rata jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk melunasi utang usaha. Ada beberapa orang yang menyebut istilah payables payment period sebagai umur utang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio payables payment period:

= 365 : payable turnover

Contoh perhitungan:

= 365 : 7,010

= 52,068 hari

Artinya perusahaan membayar pelanggannya setiap 52 hari. Jika Anda perhatikan dengan rasio sebelumnya (average receivable collection period) sebesar 39 hari, maka berarti perusahaan memiliki selisih 52 – 39 = 13 hari.

Cash Conversion Cycle

Rasio cash conversion cycle bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan dalam mendayagunakan aset lancar dan kewajiban lancar untuk menghasilkan cash. Cash conversion cycle juga dapat diartikan sebagai siklus konversi dari cashinventorycash.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio cash conversion cycle:

= average receivable collection period + average inventory processing periodaverage payable payment period

Contoh perhitungan:

= 39,912 + 12,555 – 52,068

= 0,399 hari

Artinya perusahaan membutuhkan 0,399 hari untuk satu siklus. Angka ini dapat dikatakan sangat bagus karena perusahaan sudah mendapatkan pembayaran piutang beberapa hari (tepatnya 13 hari, lihat selisih payable payment period dengan receivable collection period) sebelum perusahaan harus membayar utang.

Sampai tahapan ini Anda sudah dapat membuat analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan likuiditas. Jika Anda ingin berlatih, silakan cari laporan keuangan perusahaan di bursa saham, kemudian lakukan perhitungan analisis rasio likuiditas. Selamat mencoba!

Rasio Operating Performance

Rasio operating performance atau rasio kinerja operasional menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan keuntungan.

Gross Profit Margin

Rasio gross profit margin bertujuan untuk mengetahui keuntungan kotor dari bisnis inti. Keuntungan kotor adalah keuntungan dikurangi beban pokok penjualan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio gross profit margin:

= laba bruto : penjualan neto

Contoh perhitungan:

= Rp222.098.615.128 : Rp485.919.837.348

= 45,707%

Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan kotor dari bisnis inti sebesar 45,707% dari penjualan.

Operating Profit Margin

Rasio operating profit margin bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan bisnis inti (tanpa pengaruh investasi). Pada rasio operating profit margin, keuntungan dihitung dari keuntungan sebelum bunga dan pajak (Earning before interest and tax – EBIT).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio operating profit margin:

= laba usaha : penjualan neto

Contoh perhitungan:

= Rp88.295.195.232 : Rp485.919.837.348

= 18,171%

Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan dari bisnis inti sebesar 18,171%.

Net Profit Margin

Rasio net profit margin bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih dari seluruh penjualan. Keuntungan bersih atau laba bersih adalah laba setelah pajak dan pembayaran bunga.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio net profit margin:

= laba usaha : penjualan neto

Contoh perhitungan:

= Rp57.144.858.132 : Rp485.919.837.348

= 11,754%

Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan bersih dari bisnis inti sebesar 11,754%.

Return on Equity

Rasio return on equity bertujuan untuk mengukur kemampuan pengembalian keuntungan atas saham atau modal yang diinvestasikan para pemegang saham. Return yang digunakan adalah laba bersih setelah pajak dan bunga. Ekuitas yang digunakan adalah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio return on equity:

= laba bersih : total ekuitas

Contoh perhitungan:

= Rp57.144.858.132 : Rp167.840.012.695

= 66,374%

Artinya perusahaan mampu menghasilkan return atau tingkat pengembalian sebesar 66,374% atas modal yang disetor para pemegang saham.

Return on Asset

Rasio return on asset bertujuan untuk mengukur kemampuan pengembalian keuntungan atas aset yang dimiliki perusahaan. Return yang digunakan adalah laba bersih setelah pajak dan bunga. Asset yang digunakan adalah seluruh asset, baik asset lancar maupun asset tetap.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio return on asset:

= laba bersih : total asset

Contoh perhitungan:

= Rp57.144.858.132 : Rp346.977.673.235

= 16,461%

Artinya perusahaan mampu menghasilkan return atau tingkat pengembalian sebesar 16,461% atas asset yang dimiliki.

Total Asset Turnover

Rasio total asset turnover bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dan manajemen memanfaatkan aset perusahaan untuk mendapatkan penjualan bersih (penjualan neto).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio total asset turnover:

= penjualan neto : total asset

Contoh perhitungan:

= Rp485.919.837.348 : Rp346.977.673.235

= 1,400 kali

Artinya perusahaan mampu menghasilkan penjualan bersih (penjualan neto) 1,4 kali lebih besar daripada total asset yang dimiliki.

Working Capital Turnover

Rasio working capital turnover bertujuan untuk mengukur perputaran modal kerja dalam menghasilkan penjualan neto pada suatu periode. Anda dapat menghitung besarnya working capital (modal kerja) dengan cara menghitung selisih total aset lancar dengan total kewajiban jangka pendek.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio working capital turnover:

= penjualan neto : modal kerja

Contoh perhitungan:

Modal kerja

= Rp137.584.502.342

= Rp42.136.679.089

Working capital turnonver

= Rp485.919.837.348 : Rp42.136.679.089

= 11,532 kali

Artinya perusahaan mampu menghasilkan penjualan bersih (penjualan neto) 11,532 kali dalam tahun 2016.

Working Capital to Total Asset

Rasio working capital to total asset bertujuan untuk mengukur perbandingan modal kerja dengan total aset.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio working capital to total asset:

= modal kerja : total asset

Contoh perhitungan:

= Rp42.136.679.089 : Rp346.977.673.235

= 12,144%

Artinya perusahaan memiliki modal kerja yang nilainya 12,144% dari total aset. Semakin rendah rasio working capital to total asset, maka artinya semakin baik.

Basic Earning Power

Rasio basic earning power bertujuan untuk mengukur tingkat keuntungan dasar (basic profitability) total aset perusahaan dalam menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio basic earning power:

= laba usaha : total asset

Contoh perhitungan:

= Rp88.295.195.232 : Rp346.977.673.235

= 25,477%

Artinya tingkat keuntungan dasar seluruh aset perusahaan untuk menghasilkan laba usaha adalah 25,477%.

Sampai tahapan ini Anda sudah dapat membuat analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan efektivitas operasional. Jika Anda ingin berlatih, silakan cari laporan keuangan perusahaan di bursa saham, kemudian lakukan perhitungan analisis rasio efektivitas operasional. Selamat mencoba!

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis

Bagaimana Cara Menggunakan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan dengan Rasio Keuangan?

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui saat melakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio keuangan:

  1. Laporan keuangan perusahaan harus dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain sejenis. Teknik ini disebut dengan “membandingkan” atau benchmarking.
  2. Laporan keuangan suatu perusahaan perlu dianalisis secara berkala (misal setiap bulanan).
  3. Analisis gabungan dengan membandingkan antar perusahaan dengan laporan keuangan masa lalu.
  4. Pada saat membandingkan laporan keuangan, pastikan tahun yang dibandingkan sama.
  5. Sedapat mungkin lakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang sudah diaudit.
  6. Idealnya data yang digunakan dalam perbandingan, disusun dengan cara yang sama.

Sekarang Apakah Anda tahu, berapa rata-rata gaji yang dibayarkan oleh perusahaan tempat Anda kerja?

Apakah gaji Anda sekarang ini berada di rata-rata? Di atas rata-rata? Atau di bawah rata-rata?

Silakan share pertanyaan dan saran Anda mengenai laporan keuangan ini. Terima kasih.

Sumber Referensi:

  • Ridwan S. Sundjaja dan Rekan. 2007. Manajemen Keuangan I Edisi 6. Bandung: Unpar Press
  • John A. Tracy dan Tage C. Tracy. 2014. How to Read a Financial Report for Manager, Entrepreneurs, Lenders, Lawyers and Investors. New Jersey: Wiley
  • Andy Porman Tambunan. 2013. Analisis Saham Pasar Perdana (IPO). Jakarta: Elex Media Komputindo.
  • Personal Finance v1.0 – https://goo.gl/FNMv4b

Sumber Gambar:

  • Financial Report – https://goo.gl/5IGVmx dan https://goo.gl/temlDQ

Gallery Analisis Rasio Laporan Keuangan

Pdf Analisis Rasio Keuangan Pada Pt Bluebird Tbk Setelah

Analisis Rasio Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Saktu

Analisis Laporan Keuangan Ppt Download

Ppt Macam Macam Teknik Analisis Laporan Keuangan

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial

Manfaat Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

Doc Analisis Rasio Laporan Keuangan Pada Pt Gudang Garam

Analisis Laporan Keuangan Metode Dupont System

Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan

77053 Id Analisis Rasio Keuangan Dalam Du Pont Sy Acc Ub

Analisis Laporan Keuangan Bank Mandiri Bri Bca Dan Bni

Analisa Laporan Keuangan Contoh Kinerja Menurun

2 Lk Dan Analisis Laporan Keuangan

Devyana Setya Pratiwi Analisis Rasio Laporan Keuangan Pada

Welcome To My World Analisis Rasio Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Pengertian Tujuan Metode Dan Rasio

Bab Ii Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Pdf Download

Analisis Rasio Keuangan

Jual Tiket Training Analisis Laporan Keuangan Loket Com

Analisis Laporan Keuangan Di Perusahaan

Analisa Rasio Laporan Keuangan

Apa Yang Dimaksud Dengan Analisis Rasio Atau Ratio Analysis

Skripsi Core Ac Uk 17 4 Analisis Rasio Analisis

Analisis Rasio Keuangan Rasio Solvabilitas

Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio

Pdf Analisis Kinerja Keuangan Putri Novel Putri Novel

Pengertian Macam Macam Rasio Analisis Laporan Keuangan

Pdf Analisis Rasio Solvabilitas Untuk Mengukur Kinerja


0 Response to "Analisis Rasio Laporan Keuangan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel