Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono Ix
Masuk Daftar Orang Terkaya Ri Berapa Harta Sultan
Hamengkubawana X
Artikel atau halaman tentang atau mungkin bertopik biografi tokoh muslim ini membutuhkan lebih banyak rujukan, kutipan, sitasi atau catatan kaki. Gunakan templatnya atau alat untuk pemastian. Anda dapat berkontribusi dalam WBI memperbaiki artikel ini dengan menambahkannya dari sumber yang tepercaya, dalam WBI ada 421 halaman sejenis ini. Silakan menghapus templat pemeliharaan ini setelahnya. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.
|
Nama takhta |
---|
Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Ka10, Suryaning Mataram, Senopati Ing Ngalogo, Langgenging Bawono Langgeng, Langgenging Tata Panotogomo |
- GRA Nurmalita Sari/GKR Mangkubumi
- GRA Nurmagupita/GKR Condrokirono
- GRA Nurkamnari Dewi/GKR Maduretno
- GRA Nurabra Juwita/GKR Hayu
- GRA Nurastuti Wijareni/GKR Bendoro
Keluarga Sultan Yogyakarta |
---|
Sri Sultan Hamengkubawana XGKR Hemas Keluarga Inti
Keluarga Besar
|
Bendara Raden Mas Herjuno Darpito atau Sri Sultan Hamengkubuwana X (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwana X, Hanacaraka,ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧑꧐꧇, lahir di Yogyakarta, 2 April 1946; umur 73 tahun) adalah raja Kasultanan Yogyakarta sejak tahun 1989 dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1998.
Silsilah
- Anak tertua dari Sultan Hamengkubuwana IX dan istri keduanya, RA Siti Kustina/BRA Widyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum
- Menikah dengan Tatiek Drajad Suprihastuti/BRA Mangkubumi/GKR Hemas, putri dari Kolonel Raden Subanadigda Sastrapranata, pada tahun 1968.
- Memiliki saudara antara lain GBPH Joyokusumo, GBPH Hadiwinoto, GBPH Prabukusuma, GBPH Yudhaningrat
- Memiliki lima orang putri:
- GRA Nurmalita Sari/GKR Pembayun (menikah dengan KPH Wironegoro)
- GRA Nurmagupita/GKR Condrokirono (menikah dan bercerai dengan [KRT] Suryokusumo)
- GRA Nurkamnari Dewi/GKR Maduretno (menikah dengan KPH Purbodiningrat)
- GRA Nurabra Juwita/GKR Hayu (menikah dengan KPH Notonegoro)
- GRA Nurastuti Wijareni/GKR Bendoro (menikah dengan KPH Yudanegara)
Keluarga Sultan Yogyakarta |
---|
Sri Sultan Hamengkubawana XGKR Hemas Keluarga Inti
Keluarga Besar
|
Masa kecil dan pendidikan
Hamengkubuwono X lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito. Setelah dewasa bergelar KGPH Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram. Hamengkubuwono X adalah seorang lulusan Fakultas Hukum UGM. Ia sempat memimpin Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama).
Penobatan
Penobatan Hamengkubuwono X sebagai raja dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 1989 (Selasa Wage 19 Rajab 1921) dengan gelar resmi Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat.
Setelah Sabdaraja pertama yang diucapkan pada tanggal 30 April 2015, gelarnya Sultan kemudian berubah menjadi Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati-ing-Ngalaga Langgeng ing Bawana, Langgeng, Langgeng ing Tata Panatagama.[3]
Kegiatan organisasi
Hamengkubuwono X aktif dalam berbagai organisasi dan pernah memegang berbagai jabatan diantaranya adalah ketua umum Kadinda DIY, ketua DPD Golkar DIY, ketua KONI DIY, Dirut PT Punokawan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, Presiden Komisaris PG Madukismo, dan pada bulan Juli 1996 diangkat sebagai Ketua Tim Ahli Gubernur DIY. Pada 2010, bersama dengan Surya Paloh, Sri Sultan Hamengkubuwono X mencetuskan pendirian Nasional Demokrat.
Menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Setelah Paku Alam VIII wafat, dan melalui beberapa perdebatan, pada 1998 ia ditetapkan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan masa jabatan 1998-2003. Dalam masa jabatan ini Hamengkubuwono X tidak didampingi Wakil Gubernur. Pada tahun 2003 ia ditetapkan lagi, setelah terjadi beberapa pro-kontra, sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta untuk masa jabatan 2003-2008. Kali ini ia didampingi Wakil Gubernur yaitu Paku Alam IX.
Sebagai Gubernur, ia tidak menguber penghargaan dan piagam pengakuan. Menurutnya, peradaban kota memerlukan sentuhan kasih dan hati nurani,
"Kota kita tidak memerlukan kata pujian yang berlebihan. Dia hanya perlu sentuhan kasih dari hati nurani kita." (Kutipan dari Monumen Tapak Prestasi, Yogyakarta)
Menjadi Jogja Menjadi Indonesia
"Sudah semestinya keistimewaan Jogja adalah untuk Indonesia. Bahwa menjadi Jogja, adalah menjadi Indonesia"
Kalimat ini disampaikan dengan penuh penekanan oleh Gubernur DIY Sultan HB X dalam pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta ke-29 di depan Gerbang Kantor Gubernur DIY Kepatihan, Yogyakarta.
"Menjadi Jogja, menjadi Indonesia", dimaknai bahwa karakter Jogja akan selalu menguatkan Indonesia.
Mahasiswa, seniman, akademisi, wisatawan, dan terutama masyarakat Jogja diharapkan terus membawa nilai-nilai ke-Jogja-an ke berbagai titik di Indonesia.
Nilai-nilai tersebut antara lain:
- 'Hamemayu Hayuning Bawono', yang menciptakan kenyamanan.
- 'Manunggaling kawula Gusti', yang mengajarkan ketauladanan.
- 'Golong gilig', yang mencerminkan gotong royong.
- 'Watak Satriya: Sawiji, Greget, Sengguh Ora Mingkuh' yang dimaknai sebagai jati diri yang kuat, tetapi tetap terbuka.[4]
Gempa Jogja
Pada masa kepemimpinannya, Yogyakarta mengalami gempa bumi yang terjadi pada bulan Mei 2006 dengan skala 5,9 sampai dengan 6,2 Skala Richter yang menewaskan lebih dari 6000 orang dan melukai puluhan ribu orang lainnya.
Kiprah Nasional
Pada peringatan hari ulang tahunnya yang ke-61 di Pagelaran Keraton 7 April 2007, Ia menegaskan tekadnya untuk mulai berkiprah di kancah nasional. Ia akan menyumbangkan pemikiran dan tenaganya untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Gelar kehormatan
Pada 27 Desember 2011, ia menerima gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dari Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Gelar tersebut karena kiprahnya dalam seni dan budaya, terutama seni pertunjukan tradisi dan kontemporer sejak 1989.[5]
Makalah
- (Indonesia) Menuju Indonesia Mulia Berbasis Keunggulan Budaya Nusantara
- (Indonesia) HAMEMAYU, Filosofi yang Mendasari Strategi Kebudayaan Membangun Martabat Bangsa
- (Indonesia) Revitalisasi Nasionalisme
Penerus
Sultan Hamengkubuwono menghadapi persoalan terkait penerusnya karena tidak memiliki putra. Masalah ini mengemuka ketika terjadi pembahasan Raperda Istimewa tentang Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur sampai Sultan HB X secara mendadak mengeluarkan Sabdatama pertama[6] pada 6 Maret 2015. Dalam UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta Pasal 18 ayat (1) huruf m disebutkan bahwa salah satu syarat menjadi gubernur DIY adalah "menyerahkan daftar riwayat hidup yang memuat, antara lain riwayat pendidikan, pekerjaan, saudara kandung, istri, dan anak;" yang dianggap hanya memberikan kesempatan kepada laki-laki untuk menjadi kandidat Sultan selanjutnya.
Sabdaraja dan Dhawuhraja
Pada akhirnya, Sultan memutuskan mengeluarkan Sabdaraja yang diucapkan pada tanggal 30 April 2015[7] dan Dhawuhraja pada tanggal 5 Mei 2015. Sabdaraja tersebut menghasilkan keputusan mengenai pengubahan nama gelarnya menjadi Hamengkubawana, sedangkan Dhawuhraja menghasilkan keputusan mengangkat GKR Pembayun sebagai GKR Mangkubumi.[7] Namun kemudian, pada tanggal 3 Juli 2015 Sultan menarik kembali sabdaraja tersebut dan mencabut permohonan penggantian gelarnya di Pengadilan Negeri Yogyakarta, sehingga kini nama gelarnya kembali menjadi seperti semula.[7]
Lihat pula
Catatan kaki
Bagian bibliografi, referensi, kutipan, catatan kaki, catatan akhir, rujukan ataupun yang disebut dengan daftar pustaka pada artikel biografi tokoh muslim ini perlu dikembangkan/dirapikan agar memenuhi pedoman Wikipedia. Anda dapat membantu WBI untuk mengembangkan/merapikannya sesuai pedoman gaya, dalam WBI ada 48 halaman sejenis ini. Silakan menghapus templat pemeliharaan ini setelahnya. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.
|
- ^ Ridwan Anshori (5 Mei 2015). "GKR Pembayun Dinobatkan sebagai Putri Mahkota?". SindoNews.com. Diakses tanggal 9 Mei 2015.
- ^ Sukma Indah Permana (5 Mei 2015). "Abdi Dalem: Sabda Raja Ubah Nama GKR Pembayun Jadi GKR Mangkubumi". detik.com. Diakses tanggal 9 Mei 2015.
- ^ Kedaulatan Rakyat, edisi Sabtu, 9 Mei 2015, hlm. 8
- ^ "Sambutan Gubernur DIY di FKY 2017: Menjadi Jogja Menjadi Indonesia | Portal Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta | jogjaprov.go.id". jogjaprov.go.id. Diakses tanggal 2017-07-31.
- ^ "Sultan Hamengku Buwono X resmi bergelar Dr HC seni pertunjukan". Solopos.com. 27 Desember 2011. Diakses tanggal 27 Desember 2011.
- ^ Wijaya Kusuma (6 Maret 2015). "Raja Jogja Mendadak Keluarkan Sabdatama". Kompas.com. Diakses tanggal 6 Maret 2015.
- ^ a b c HAD (30 April 2015). "Ini Isi Sabdaraja Sri Sultan HB X Siang Tadi". Tribun Jogja. Diakses tanggal 30 April 2015. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Isi" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
Pranala luar
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: |
- (Indonesia) Official Website Sri Sultan Hamengkubuwono X
- (Indonesia) Profil di Tokoh Indonesia
- (Indonesia) Pisowanan Agung Rakyat Yogyakarta (28 Oktober 2008)
- (Inggris) HB X - Genealogy
- (Inggris) Profile Sri Sultan Hamengku Buwono X di pemiluindonesia.com
- Sambutan Gubernur DIY di FKY 2017: Menjadi Jogja Menjadi Indonesia
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh:Hamengkubuwana IX | Raja Kesultanan Yogyakarta1989–sekarang | Petahana |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh:Sri Paku Alam VIII | Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta1998–sekarang | Petahana |
Gallery Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono Ix
Istri Hamengku Buwono Ix Ini Tak Bisa Berbahasa Jawa
Sultan Hb Ix Wapres Yang Pernah Jadi Sultannya Soeharto
Tahta Untuk Rakyat By Atmakusumah
Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono Ix By Nada Adeline Olivia
Raja Di Negara Republik Kehidupan Sultan Hamengku Buwono Ix
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono Ix
Profil Sri Sultan Hamengkubuwono Ix
Biografi Hamengkubuwono I Tokoh Penting Dalam Kesultanan
Biografi Singkat Pahlawan Nasional Sri Sultan Hamengkubuwono
Kisah Perjuangan Dan Kontribusi Penting Sri Sultan Hb Ix
Biografi Bapak Pramuka Indonesia
Saka Wira Kartika Gunungkidul Swkgunungkidul Instagram
Sri Sultan Hamengku Buwono Ix प स ट Facebook
Napak Tilas Bapak Pramuka Indonesia Sultan Hamengkubuwono Ix
Sri Sultan Hamengkubuwono Ix Biografi Profil Kenangan Com
Jual Tahta Untuk Rakyat Sri Sultan Hamengkubuwono Ix Kota Yogyakarta Tutur Buku Tokopedia
Jual Sri Sultan Hamengkubuwono Ix Seri Buku Tempo Kota Bogor Katarsis Buku Tokopedia
Sri Sultan Hamengku Buwono Ix प स ट Facebook
Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono Ix Scout Of Grafika
Biografi Pahlawan Nasional Sri Sultan Hamengkubuwono Ix
0 Response to "Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono Ix"
Post a Comment