Rumah Adat Batak Karo
Miniatur Rumah Adat Batak Karo
Rumah Adat Karo
perkampungan suku Karo yang masih asli (karo-news.blogspot.com) |
Beberapa rumah adat ternyata sudah sangat tua sekali. Memiliki kesan mistis tapi memiliki daya tarik yang khas bagi setiap orang yang melihatnya.
Rumah adat suku Karo, sebagai Gerga adalah tempat tinggal sang Raja yang penuh dengan motif ukiran penuh makna. Rumah adat Karo yang paling populer adalah rumah adat Si Waluh Jabu.
- Gerga, adalah tempat tinggal sang Raja yang penuh dengan motif ukiran penuh makna.
- Belang Ayo, memiliki bentuk yang mirip dengan Gerga, sehingga kadang Belang Ayo dianggap sama dengan Gerga.
- Si Waluh Jabu, artinya "delapan rumah" atau makna sebenarnya berarti "delapan keluarga" dalam satu kekerabatan. Rumah adat Si Waluh Jabu adalah nama lain dari Gerga atau Belang Ayo. Rumah adat Si Waluh Jabu ini yang paling banyak masih bisa ditemui di beberapa wilayah adat Taneh Karo.
- Sepulu Jabu, artinya dalam satu rumah terdiri dari 10 keluarga dalam satu kekerabatan. Berukuran lebih besar dari Si Waluh Jabu.
- Sepulu Dua Jabu, di dalamnya terdapat 12 keluarga dalam satu kekerabatan. Tidak memiliki kamar seperti Rumah Adat Si Waluh Jabu dan Sepuluh Jabu.
- Sepulu Enem Jabu, mungkin merupakan Rumah Adat tertinggi di Indonesia. Di huni oleh 16 keluarga dalam satu kekerabatan. Karena Sepuluenem Jabu ini adalah Rumah Adat Karo yang terbesar, kemungkinan Sepuluenem Jabu ini bisa saja merupakan suatu Istana Kerajaan orang Karo yang dihuni oleh para keluarga Kerajaan di masa lalu.
- Si Enem Jabu, rumah adat yang berukuran lebih kecil dari si Waluh Jabu, dan dihuni oleh 6 keluarga dalam satu kekerabatan.
- Si Empat Jabu, rumah adat yang berukuran paling kecil, dan dihuni oleh 4 keluarga dalam satu kekerabatan.
- Jambur, adalah suatu Balai Pertemuan Adat. Bangunan berbentuk rumah adat Karo dengan atap ijuk, merupakan tempat pelaksanaan acara-acara adat (adat perkawinan, adat dukacita) dan kegiatan-kegiatan masyarakat lainnya. Jambur juga digunakan untuk tempat anak muda tidur. Para pemuda bertanggung jawab atas keamanan kampung mereka. Para pemuda tidak pantas tidur bersama orangtuanya dalam satu kelambu yang disekat-sekat dan sempit. Oleh karena itu para pemuda tidur di Jambur. Selain itu Jambur juga menjadi sarana bagi pemuda desa lain menginap jika kemalaman dalam perjalanan, atau pemuda yang datang bertandang untuk melihat pujaan hatinya yang disebut naki-naki.
- Griten (Geriten), bangunan adat tempat menyimpan tengkorak keluarga yang telah meninggal. Terdiri dari 2 tingkat dan berbentuk panggung, berdiri di atas tiang penyangga bangunan.
- Sapo Page, artinya lumbung padi. Bentuk seperti rumah adat. Berada di halaman depan rumah adat. Sama dengan Geriten, Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang. Lantai bawah tidak berdinding. Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk, beristirahat dan sebagai ruang tamu. Lantai bagian atas berfungsi untuk menyimpan padi.
- Lesung, juga digunakan sebagai lumbung padi.
- Keben, digunakan untuk penyimpanan beras, merupakan bagian penting dari budaya Karo, karena beras merupakan tingkat status yang menunjukkan kekayaan seseorang.
Gerga, Belang Ayo (http://wisata.kompasiana.com) |
Sepulu Dua Jabu (Collectie Tropen Museum, Netherland) |
Sepulu Enem Jabu (Collectie Tropen Museum, Netherland) |
Gerga, Si Waluh Jabu (era-gambarrumahadatkaroterkinilingga. blogspot.com) |
Keben (amstrophel13architect.files. wordpress.com) |
Sapo Page (era-gambarrumahadatkaroterkinilingga. blogspot.com) |
Rumah adat Sepulu Dua Jabu, tidak memiliki kamar, tapi ada aturan agar tiap-tiap keluarga menjaga sopan santun dan adat istiadat yang kuat.
Di dalam ruangan di sebelah kiri dan kanan, terdapat 5 hingga 8 ruangan yang merupakan rumah-rumah tempat tinggal setiap keluarga (KK). Jadi, di dalam ruangan rumah adat terdapat beberapa rumah lagi (hal ini menunjukkan bahwa suatu rumah adat merupakan wadah bagi beberapa keluarga yang tinggal dalam satu rumah, lebih tepat merupakan suatu kampung kecil dalam satu bangunan rumah adat). Masing-masing rumah yang berada di dalam rumah adat memiliki ukuran luas sekitar 6 m. Menurut cerita, dulunya dalam suatu rumah adat terdapat 8 hingga 16 keluarga dalam satu rumah adat.
Para (tungku memasak), berada di antara 2 rumah berbentuk petak. Di atas para, terdapat tempat menyimpan kayu bakar, yang digantung di atas tempat semacam plafon. Dua keluarga harus berbagi jatah memasak. Dalam satu rumah adat hanya ada 5 para.
- warna Merah adalah simbol marga Ginting
- warna Hitam, milik marga Sembiring
- warna Putih, milik marga Siangin-Angin (Peranginangin)
- warna Biru, milik marga Tarigan
- warna Kuning Keemasan, milik marga Karo-Karo.
Konsep rumah adat Karo ini oleh para arsitek di masa awal pembangunan rumah adat ini sangat lengkap, sampai memikirkan kekuatan bangunan, sehingga apabila terjadi gempa rumah adat akan tetap berdiri kokoh. Palas (antara batu pondasi dan tiang kayu penyangga rumah), dilapisi batang ijuk, yang berfungsi meredam getaran akibat gempa, rumah akan mengikuti arah getaran gempa.
Di masa lalu, dalam membangun rumah adat harus dilakukan dengan ritual panjang. Kayu bahan bangunan dipilih seizin sang dukun. Mereka memilih kayu dari hutan, memotong-motong dan dibawa ke hadapan sang dukun. Oleh sang dukun, kayu-kayu tersebut didoakan, dimimpikan, untuk kemudian dipilih kayu mana yang boleh digunakan. Pemilihan kayu harus tepat, karena apabila salah memilih kayu, maka diyakini akan membawa bencana. Jenis kayu yang boleh dipakai untuk membangun, hanya boleh dari 3 jenis saja, yaitu:- kayu Ndrasi, diyakini menjauhkan keluarga yang tinggal di rumah tersebut tidak mendapat sakit.
- kayu Ambartuah, dipakai supaya mereka diberi tuah, ataupun kesejahteraan hidup.
- kayu Sibernaik, dipakai untuk mendoakan kemudahan rezeki.
Semisal, jika anak kandung kita meninggal dunia, kita masih boleh tinggal di rumah adat. Tapi bila istri kita meninggal dunia, kita harus pindah tidur ke Jambur, karena seorang duda tidak boleh tinggal di dalam rumah adat.
Jika isteri kita meninggal dunia dan kita wajib tidur di Jambur, maka ada kata-kata ”suin anak kalake mate asang anakta” yang berarti "lebih sakit kematian anak orang lain dari pada kematian anak kandung sendiri". Jika kematian anak kandung, kita masih boleh tinggal di dalam rumah adat. Tapi jika isteri kita (anak orang lain) yang meninggal dunia, maka kita harus keluar dari rumah adat dan bergabung dengan pemuda di jambur. Seluruh aturan harus dipatuhi, untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Karena banyaknya pantangan yang harus dipatuhi, sehingga lama kelamaan banyak yang pergi meninggalkan Rumah Adat dan memilih menetap di rumah biasa. Sehingga hal ini dikhawatirkan Rumah-Rumah Adat Karo yang banyak meninggalkan sejarah akan menghilang akibat tidak terawat ditinggal penghuninya. Bujur, Mejuahjuah! referensi:- http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/01/12/lingga-dinasti-yang-terlupakan-429862.html
- http://www.analisadaily.com/mobile/pages/news/37034/dalam-rumah-adat-karo-lebih-sakit-kematian-anak-orang-lain-daripada-kematian-anak-sendiri
- http://karo-news.blogspot.com/2010/10/tanah-karo-di-era-80-1.html
- http://bethelginting.blogspot.com/2012/05/otensi-rumah-adat-karo-siwaluh-jabu.html
- http://amstrophel13architect.wordpress.com/author/amstrophel13architect/page/25/
- http://era-gambarrumahadatkaroterkinilingga.blogspot.com/2012/01/gambar-rumah-adat-karo-desa-lingga.html
Rumah Adat Karo
Gallery Rumah Adat Batak Karo
Ini Gambar Rumah Adat Karo Bukan Rumah Adat Minang
Mengenal Siwaluh Jabu Rumah Adat Orang Karo Daily Voyagers
7 Jenis Rumah Adat Sumatera Utara Gambar Penjelasan
Indovisual Rumah Adat Karo Di Desa Lingga Sumatera Utata
Rumah Adat Batak Karo Artha Prana Flickr
Rumah Indonesia Rumah Adat Karo
62 Ide Desain Rumah Adat Karo Hd Terbaik Download Gratis
Cara Membuat Rumah Adat Karo Dari Kardus Bekas Youtube
Nama Nama Rumah Adat Sumatera Utara Dan Penjelasannya
Inilah Rumah Adat Karo Sumatera Utara Batak Network
イチロー Ichiro Sitepu Rumah Adat Karo Gerga
Rumah Adat Batak Karo Brastagi Sumatera Utara Janto
イチロー Ichiro Sitepu Rumah Adat Karo Gerga
Menengok Rumah Adat Karo Di Desa Lingga Panduan Wisata Medan
The World S Most Recently Posted Photos Of Karo And Suku
Inilah 10 Rumah Adat Sumatera Utara Dari Berbagai Suku
Rumah Adat Batak Nama Gambar Serta Keterangannya
Rumah Adat Sumatera Utara Nama Filosofi Ciri Khas
Rumah Adat Batak Sumatra Utara Informasi Batak Terbaru Dan
0 Response to "Rumah Adat Batak Karo"
Post a Comment