Dinas Pendidikan Kab Kediri
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2019 berfokus kesehatan jiwa pada generasi muda dilatarbelakangi oleh tingginya cyber crime, cyberbullying, gadget addiction, internet overload, dan penyalahgunaan zat. Jambore Kesehatan Jiwa atau dising.. Selengkapnya »
Page 2
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, 11 Desember 2019.
Setiap tahunnya, 1 Desember diperingati sebagai Hari Aids Sedunia. Tahun ini, Hari Aids Sedunia Kabupaten Kediri diperingati pada Sabtu 7 Desember 2019 bertempat di Lapangan Tamtama Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Acara ini dikemas dalam bentuk jalan santai dibarengi kampanye pencegahan HIV Aids. Acara tersebut diikuti oleh insan kesehatan, lembaga pendidikan dan sekolah serta perangkat desa se wilayah Kecamatan Ngadiluwih, terdapat juga Komunitas, LSM, Kelompok Dukungan Sebaya, 9 Pokja eks Lokalisasi di Kabupaten Kediri.
Sebelum acara jalan santai dilaksanakan serangkaian acara diantaranya sambutan oleh camat lama dan baru dilanjut dengan pembacaan sambutan Bupati Kediri yang disampaikan oleh Asisten III, Ir. Widodo Imam Santoso, M.AB dilanjut dengan jalan santai, senam aerobik dan pembagian doorprize. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Hj. Rosyidah Masykuri, Kadinkes dr. Bambang Triyono Putro, Camat Ngadiluwih, Koramil, Kapolsek dan segenap jajaran.
Semangat para peserta jalan santai sangat terlihat dari antusias mereka, selain meneriakkan yel-yel dan nyanyian mereka juga membawa spanduk serta poster yang bertulis dan bergambar tentang sosialisasi pencegahan HIV AIDS.
Melansir laman WHO, Tema Global Hari AIDS Sedunia 2019 yaitu “Communities Make the Difference” atau "Komunitas Membuat Perbedaan". Peringatan tahun ini dianggap sebagai kesempatan penting untuk mengetahui peran yang telah dilakukan masyarakat untuk penanggulangan AIDS di tingkat internasional, nasional, dan lokal. Tema ini dipilih karena dirasakan komunitas memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS. Sedangkan untuk tema nasional peringatan HAS 2019 adalah “Bersama Masyarakat Meraih Sukses!”
Upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS bertujuan untuk mewujudkan target Three Zero pada 2030, antara lain tidak ada lagi ada penularan infeksi baru HIV, kematian akibat AIDS, dan stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Upaya yang terus dilakukan Pemerintah pada 2017 telah dicanangkan strategi Fast Track 90-90-90 yang meliputi percepatan pencapaian 90 persen orang mengetahui status HIV melalui tes atau deteksi dini, 90 persen dari ODHA yang mengetahui status HIV memulai terapi ARV, dan 90 persen ODHA dalam terapi ARV berhasil menekan jumlah virus sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV, serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA.
Dalam rangka mencapai target tersebut, Kementerian Kesehatan menerapkan strategi akselerasi Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan (STOP). Suluh dilaksanakan melalui edukasi agar masyarakat paham tentang HIV, Temukan dilakukan melalui percepatan tes dini sehingga ODHA tahu statusnya, Obati dilakukan agar ODHA segera mendapat terapi ARV, Pertahankan yakni ODHA harur terus laksanakan terapi ART sampai tidak terdeteksi virusnya.
Berdasarkan data UNAIDS, pada akhir 2018, sebanyak 37,9 juta orang di dunia hidup dengan HIV dan 770.000 orang meninggal karena AIDS. Masih banyak orang yang tidak dapat mengakses layanan pencegahan HIV karena adanya diskriminasi, kekerasan, bahkan penganiayaan. Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk memainkan peran penting dalam memberikan layanan penyelamatan jiwa ini kepada orang-orang yang paling membutuhkannya. Ayo ajak masyarakat khususnya para remaja mencegah penularan penyakit AIDS melalui langkah strategi STOP: Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan. Kesuksesan dapat terwujud dengan didukung akses layanan kesehatan berkualitas tinggi, upaya pencegahan, pendampingan, dan dukungan tanpa adanya stigma dan diskriminasi.
© SGI-2019
Page 3
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, 16 Desember 2019.
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2019 berfokus kesehatan jiwa pada generasi muda dilatarbelakangi oleh tingginya cyber crime, cyberbullying, gadget addiction, internet overload, dan penyalahgunaan zat. Jambore Kesehatan Jiwa atau disingkat JAMKESWA Kabupaten Kediri yang diselenggarakan pada 10 Desember tahun 2019 merupakan jambore yang ke-2 sekaligus memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober. Jambore tahun ini dilaksanakan di Wisata Sumber Sugih Waras Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih dengan mengangkat tema: : PROMOSI KESEHATAN JIWA, PENCEGAHAN BUNUH DIRI, SUSTAINABILITY KLIEN PASCA PASUNG, DUKUNGAN KELUARGA DAN MASYARKAT.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh (37) Puskesmas se Kabupaten Kediri dengan peserta terdiri dari Orang Dengan Gangguan Jiwa atau disingkat ODGJ, para Kader Kesehatan Jiwa (KKJ), para Pendamping di tiap Puskesmas ini berlangsung sangat meriah. Antusias para peserta terbukti dari semangat para kontingen dari masing-masing Puskesmas. Para peserta yang hadir dan berkumpul sejak pagi terlebih dahulu melakukan registrasi kontingen, dilanjutkan dengan acara pembukaan Jambore, Laporan Panitia disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triono Putro, dilanjutkan dengan penyampaian sambutan Bupati yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ir. Edy Yuwono, MT., dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan masalah yang serius, terutama pasca perawatan di Rumah Sakit Jiwa penting untuk memberikan psikoedukasi bagi keluarga dan masyarakat untuk mencegah kekambuhan. ODGJ dapat disembuhkan dengan penanganan yang berkelanjutan dan keterlibatan seluruh lintas program dan lintas sektor serta stakeholder lainnya. Stigma terhadap ODGJ baik keluarga, masyarakat maupun tenaga kesehatan merupakan salah satu hambatan bagi kesembuhan ODGJ. Stigma ini dapat menjadi kendala utama upaya penatalaksanaan rehabilitasi dan peningkatan kemampuan bersosialisasi serta kemandirian pasien. Salah satu strategi untuk menurunkan stigma masalah kesehatan jiwa di masyarakat adalah melalui kegiatan bersifat gotong royong, kekeluargaan, kebersamaan seluruh stakeholder yang melibatkan peran keluarga dan masyarakat. Oleh karena dengan adanya Jambore Kesehatan Jiwa ini sangatlah membantu ODGJ untuk belajar mandiri juga menjadi promosi kesehatan jiwa dalam menurunkan stigma dan meningkatkan peran serta warga masyarakat untuk mendukung pemulihan dan kemandirian ODGJ.
Kegiatan dilanjutkan mengunjungi stand Karya dan Produk Unggulan ODGJ, terdapat beberapa produk hasil karya ODGJ yang dipamerkan. Acara dilanjut dengan rangkaian beberapa lomba Kreativitas penampilan Seni bagi ODGJ dan Tim diantaranya lomba lempar bola dengan gayung, berjalan di atas lembar kardus, memindah karet dengan sedotan, baca puisi dan mengumandangkan adzan, disela-sela lomba juga dimeriahkan dengan hiburan musik dan pembagian doorprize. Bagi para pemenang lomba diberikan piala dan hadiah sebagai wujud kemenangan tim mereka, pada kesempatan kali ini piala Juara Umum berhasil dipegang oleh tim dari UPTD Puskesmas Puncu.
Dalam Jambore Kesehatan Jiwa ke 2 tahun 2019 berkenan hadir beberapa tamu undangan diantaranya dari Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Anggota TPKJM Kabupaten Kediri, LK3 Kabupaten Kediri, Satpol PP Kabupaten Kediri, DPMPD Kabupaten Kediri, Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Rumah Sakit Umum Daerah Kediri (Pare), Direktur Stikes Karya Husada, Kapolsek Ngadiluwih, Dan Ramil Ngadiluwih.
Kegiatan ini bertujuan selain untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 55 dan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2019 juga untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri ODGJ dalam beraktualisasi diri dan pengembangan potensi diri yang dimiliki, untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan silaturahmi antar ODGJ dan pendamping kesehatan di wilayah Kabupaten Kediri, untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas tenaga kesehatan dan kader kesehatan jiwa dalam pengembangan program pelayanan kesehatan jiwa, untuk meningkatkan peran serta pendidikan tinggi kesehatan dalam pengembangan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat dan untuk menurunkan stigma keluarga dan masyarakat pada ODGJ meningkatkan wawasan pemangku kebijakan/ pemerintah Kabupaten Kediri dalam meningkatkan kepedulian pemerintah terhadap peningkatan kesehatan jiwa masyarakat.
Harapan melalui kegiatan ini dapat menjadi promosi kesehatan jiwa dalam menurunkan stigma dan meningkatkan peran serta warga masyarakat untuk mendukung pemulihan dan kemandirian ODGJ. Kegiatan ini juga diharapkan sebagai lesson learn untuk Kabupaten lainnya di Jawa Timur dalam peningkatan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. (Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa)
© SGI-2019
Page 4
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2019 berfokus kesehatan jiwa pada generasi muda dilatarbelakangi oleh tingginya cyber crime, cyberbullying, gadget addiction, internet overload, dan penyalahgunaan zat. Jambore Kesehatan Jiwa atau dising.. Selengkapnya »
Page 5
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2019 berfokus kesehatan jiwa pada generasi muda dilatarbelakangi oleh tingginya cyber crime, cyberbullying, gadget addiction, internet overload, dan penyalahgunaan zat. Jambore Kesehatan Jiwa atau dising.. Selengkapnya »
Page 6
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2019 berfokus kesehatan jiwa pada generasi muda dilatarbelakangi oleh tingginya cyber crime, cyberbullying, gadget addiction, internet overload, dan penyalahgunaan zat. Jambore Kesehatan Jiwa atau dising.. Selengkapnya »
Page 7
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, 30 Agustus 2019.
“Selamat ya, Kabupaten Kediri hebat.. New Comer tapi mampu meraih peringkat III” ucap drg. Sulvy Anggraeni, M.Kes Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur pada Rapat Kerja Penilaian Kinerja Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting terintegrasi Kabupaten / Kota Propinsi Jawa Timur tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2019 di Aula Yasa Husada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.
KABUPATEN KEDIRI PERINGKAT III TERBAIK PENILAIAN KINERJA UPAYA PENURUNAN DAN PENANGANAN STUNTING SE JAWA TIMUR TAHUN 2019
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Kediri merupakan kabupaten ke 12 (dua belas) di Jawa Timur yang ditunjuk menjadi kabupaten lokus stunting tahun 2019 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Pembangunan Nasional sedangkan pada tahun 2018 telah di tunjuk 11 Kabupaten / Kota yaitu Kabupaten Malang, Trenggalek, Probolinggo, Bondowoso, Nganjuk, Jember, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep sebagai Kabupaten Lokus Stunting di Jawa Timur terlebih dahulu. Namun pada penilaian kinerja tahun 2019 tidak ada pertimbangan perbedaan waktu pelaksanaan kegiatan.
Panelis / Juri pada kegiatan ini berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi Jawa Timur, jajaran Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, perwakilan pendamping dari Kementerian Dalam Negeri dan perwakilan dari World Bank. Fokus penilaian adalah pelaksanaan Aksi 1 sampai dengan Aksi 4 Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi yaitu Aksi 1. Analisa Situasi, Aksi 2. Penyusunan Rencana Kegiatan, Aksi 3. Rembuk Stunting dan Aksi 4. Peraturan Bupati tentang Peran Desa. Keempat Aksi tersebut telah dilaksanakan dengan baik di Kabupaten Kediri berkat dukungan penuh dari Ibu Bupati dan Satuan Kerja terkait di Kabupaten Kediri sampai dengan tingkat desa.
Tim dari Kabupaten Kediri terdiri dari Bappeda sebagai perencana kegiatan sekaligus leading sektor kegiatan upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi, DPMPD sebagai wakil Satuan Kerja pendukung dan Dinas Kesehatan sebagai tempat kegiatan. Proses penilaian diawali dengan melakukan paparan kegiatan oleh Dinas Kesehatan dengan alat bantu poster dengan judul “Pemerintah Kabupaten Kediri Melalui Garpu (Gerakan Peduli Keluarga) berkomitmen menurunkan Stunting” yang merupakan rangkuman kegiatan aksi 1 sampai dengan aksi 4, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab dengan panelis yang dijawab oleh tim secara bergantian untuk saling melengkapi sesuai dengan peran masing-masing.
Pada proses penilaian ini Kabupaten Kediri memaparkan Gerakan Peduli Keluarga ( Garpu ) dengan kegiatan unggulan berupa inovasi yang tidak dimiliki oleh kabupaten lain yaitu Sarasehan dan Rembuk Stunting sampai tingkat desa (10 desa lokasi khusus stunting) dengan tujuan untuk mengkonvergensikan kegiatan melalui penggunaan dana desa. Adapun 10 (sepuluh) Desa Lokus Stunting yang dimaksud adalah Desa Tertek Kecamatan Pare, Desa Bulusari Kecamatan Tarokan, Desa Kwaron Kecamatan Papar, Desa Nambaan, Desa Dawung, Desa Ringinrejo, Desa Susuhabango Kecamatan Ringinrejo, Desa Ringinpitu Kecamatan Plemahan, Desa Kebonrejo Kecamatan Kepung dan Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih.
Kegiatan inovasi di Kabupaten Kediri yang mendukung upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi yang lain adalah Bulita Cetar (Ibu Balita Cerdas, Sehat dan Pintar), Buku KIA lestari,, Lumbung Pitutur Paes Manten, KPM (Kader Pembangunan Manusia) di Desa Lokus, Germas dengan Pemanfaatan Daun Kelor, Wirausahawan Jamban, Komunikasi Perubahan Perilaku pada O-KPK (Organisasi Kader Penyuluh Kesehatan), Kelas Parenting pada Keluarga yang mempunyai anak PAUD, dan yang tidak kalah menariknya adalah GAS POLS (Gerakan menurunkan AKI, AKB dan Stunting bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Kesehatan, Organisasi Profesi dan Organisasi Masyarakat serta lintas sektor) untuk menyongsong Kabupaten Kediri sebagai Lokus AKI dan AKB selain sebagai lokus stunting.
Tepuk tangan dari yang hadir menandai berakhirnya sesi penilaian untuk Kabupaten Kediri dan setelah tim kembali ke tempat beberapa Kabupaten / Kota bergabung untuk saling bertukar pengalaman terkait pelaksanaan kegiatan sambil menunggu pengumuman hasil. Dan akhirnya Kabupaten Kediri berhasil menjadi peringkat III Penilaian Kinerja terbaik setelah Kabupaten Lamongan sebagai Peringkat II dan Kabupaten Trenggalek sebagai Peringkat I. Semoga hasil ini menjadi awal yang baik untuk penilaian kinerja serupa untuk Aksi 1 sampai dengan Aksi 8 pada bulan Agustus 2020. (Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi)
Masyarakat Sehat, Kabupaten Kediri Kuat. © SGI-2018
Page 8
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2019 berfokus kesehatan jiwa pada generasi muda dilatarbelakangi oleh tingginya cyber crime, cyberbullying, gadget addiction, internet overload, dan penyalahgunaan zat. Jambore Kesehatan Jiwa atau dising.. Selengkapnya »
Page 9
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2019 berfokus kesehatan jiwa pada generasi muda dilatarbelakangi oleh tingginya cyber crime, cyberbullying, gadget addiction, internet overload, dan penyalahgunaan zat. Jambore Kesehatan Jiwa atau dising.. Selengkapnya »
Gallery Dinas Pendidikan Kab Kediri
Pemerintah Kabupaten Kediri Dinas Pendidikan Pemuda Dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Salurkan Soal Un Antara
Logo Kab Kediri Png 5 Png Image
Bupati Kediri Dana Bop Jangan Diselewengkan Beritajatim Com
Dinas Kominfo Kab Kediri Dinaskominfo Kedirikab
Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kota Kediri Moto
Syarat Syarat Mutasi Siswa Informasi Sma Negeri 1 Pare
Ribuan Pelajar Serbu Pameran Pendidikan Di Basement Slg
Dinas Pendidikan Kab Kediri Disdikkabkediri Instagram
Photos At Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten
Penambahan Ptk Baru Di Aplikasi Dapodikdasmen Bidang
Logo Kabupaten Kediri Kumpulan Logo
Sejumlah Sekolah Di Kediri Digabung Saat Unbk 2017 Super Radio
Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Gelar Lomba Baris Berbaris
Bupati Dan Ketua Dprd Kabupaten Kediri Serahkan Lhp Bpk
0 Response to "Dinas Pendidikan Kab Kediri"
Post a Comment