(Mahasiswa S2 Pascasarjana STAIN Kediri dan Mantan Presiden Mahasiswa STAIN Kediri, sekarang menjabat sebagai kepala SMP)
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu “suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri”.[1] Pada dasarnya metode kualitatif memiliki beberapa ciri yang sangat jelas, yaitu antara lain:
1. Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka
2. Data penelitian diambil dari latar alami (natural setting)
3. Data yang dikumpulkan berupa data deskriptif dan reflektif
4. Lebih meningkatkan proses dari pada hasil
5. Sangat mementingkan makna.
6. Sampling dilakukan secara internal yang didasarkan pada subyek yang memiliki informasi yang paling representative.
7. Analisis data dilakukan pada saat dan setelah pengumpulan data.
Kesimpulan dari penelitian kualitatif dikonfirmasikan dengan informasi.[2] Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu merupakan pengujian secara rinci terhadap, suatu latar, satu subyek, satu tempat penyimpanan, atau satu peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini studi kasus dititik beratkan pada implementasi Sistem Pendidikan Pesantren Mu’adalah di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif, kehadiran peneliti di lapangan sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan salah satu instrument kunci yang secara langsung mengamati, mewawancarai dan mengobservasi obyek yang diteliti.
Dalampenelitianini, penelitimerupakanpengamatpenuh, yaitumengamatipengimplementasiansistem Pendidikan Pesantren Mu’adalah di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.Selainitu, kehadiranpenelitijugadiketahuiolehlembagapendidikan yang dijadikanobyekpenelitiansecara formal, yaitumelaluiijintertulislembagapendidikanpeneliti (STAIN Kediri) danlembagapendidikanPondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuksebagaiobyekpenelitian.
Lokasi penelitian ini berada di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk dengan fokus penelitian implementasi sistem pendidikan pesantren mu’adalah Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.
Lokasi ini dipilih karena lembaga ini merupakan salah satu pondok pesantren yang berkembang pesat serta memiliki pengaruh yang besar khususnya di wilayah Nganjuk. Dan merupakan satu-satunya pondok pesantren salaf yang menerapkan sistem mu’adalah di daerah Nganjuk.
Data dalam penelitian ini adalah semua data dan informasi yang diperoleh dari para informan yang dianggap paling mengetahui secara rinci dan jelas mengenai fokus penelitian yang diteliti, yaitu implementasi Sistem Pendidikan Pesantren Mu’adalah di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk. Selain itu diperoleh dari hasil dokumentasi yang menunjang terhadap data yang berbentuk kata-kata tertulis maupun tindakan.
Dalampenelitianini, penelitiakanmengeksplorasikanjenis data kualitatif[3] yang berkaitandenganmasing-masingfokuspenelitian yang sedangdiamati. Sumber data dalampenelitianiniadalahsumber data primer dansekunder.Sumber data adalahparainforman yang memberikaninformasi yang dibutuhkanpeneliti. Kata-kata dantindakandari orang yang diwawancaraiatau yang diamatimerupakansumber data utamadalampenelitianini.Jenis penelitian ini diambil dari data tertulis, rekaman, atau pengambilan foto. Pencatatan sumber data ini melalui wawancara dan pengamatan serta merupakan hasil gabungan dari melihat, mendengarkan dan bertanya.[4] Jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan pada subjek penelitian dicatat sebagai data utama ditambah dengan hasil pengamatan dari tindakan subjek penelitian di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk. Diantara data primer yang dicari adalah: 1) implementasi Sistem Pendidikan Pesantren Mu’adalah di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk, 2) Faktor pendukung dan penghambat implementasi Sistem Pendidikan Pesantren Mu’adalah di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.
Data sekunderadalah data yang diperolehdaripihak yang tidakberhubunganlangsungdenganmasalah yang diteliti.Data sekunderdalampenelitianiniadalahdokumen-dokumen yang terkait dengan Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.
Sumber data tertulisataudokumendiperolehdaribagiankeadministrasianPondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.Adapun. Data tertulistersebut di antaranyaadalahdata tentangkondisiobyektifPondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
Metode observasi yaitu “cara pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, diawali dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan atas gejala yang sudah diteliti dengan melibatkan diri dalam latar yang sedang diteliti”.[5] Penelitian menggunakan metode observasi untuk mengetahui secara langsung apa yang terdapat di lapangan tentang bagaimana implementasi Sistem Pendidikan Pesantren Mu’adalah di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk.
Metode ini mencakup cara yang dipergunakan seseorang untuk suatu tujuan tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendapat secara lisan langsung dari seseorang atau informan. Sesuai dengan rencana yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus, maka pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang diwawancarai. Dengan wawancara ini kreatifitas pewawancara sangat diperlukan. Hasil wawancara banyak bergantung pada pewawancara.
Pewawancara bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Sistem Pendidikan Pesantren Mu’adalah di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk dan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian. Data ini diperoleh dari pimpinan pondok pesantren beserta staff jajaranya, para guru matapelajaran dan sejumlah siswaatausantri yang ada di pesantrentersebut.
“Metode dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani, sumber ini terdiri dari dokumen, dan rekaman seperti surat kabar, buku harian, naskah pribadi, foto-foto, catatan kasus, dan lain sebagainya”.[6] Melalui teknik dokumentasi ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan yang ada di tempat atau lokasi penelitian.
“Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian”.[7] Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara (1) reduksi data atau penyederhanaan (data reduction), (2) paparan/sajian data (data display), dan (3) penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengobservasian, dan transformasi data mentah/data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan, mengembangkan sistem pengkodean, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, dan menuliskan memo.
Penyajian data adalah proses penyusunan informasi yang kompleks dalam bentuk sistematis, sehingga menjadi bentuk yang sederhana serta dapat dipahami maknanya. Sedangkan penarikan kesimpulan adalah langkah terakhir yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara terus menerus baik pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif penarikan kesimpulan tersebut dengan cara induktif, yang mana peneliti berangkat dari kasus-kasus yang bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata kemudian dirumuskan menjadi model, konsep, teori, prinsip, propinsi, atau definisi yang bersifat umum. Dengan kata lain, penarikan kesimpulan secara induktif adalah proses penelitian yang diawali dengan mengumpulkan data dan kemudian mengembangkan suatu teori dari data-data tersebut.[8] G. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan kriteria kredibilitas (derajat kepercayaan). Kredibilitas dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Dalam buku karangan Lexy J. Moleong dituliskan beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu “a) perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamat, c) trianggulasi, d) pengecekan sejawat, e) kecukupan referensial, f) kajian kasus negatif, dan g) pengecekan anggota”.[9] Untuk memenuhi keabsahan temuan tentang implementasi sistem pendidikan pesantren mu’adalah di pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Tanjunganom Nganjuk, digunakan teknik pemeriksaan sebagai berikut: (a) perpanjangan keikutsertaan pengamat; (b) ketekunan pengamat; (c) trianggulasi, maksudnya data yang diperoleh dibandingkan, diuji dan diseleksi keabsahannya. Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua cara, yaitu pertama menggunakan trianggulasi dengan sumber, yaitu membandingkan perolehan data pada teknik yang berbeda dalam fenomena yang sama. Kedua menggunakan trianggulasi dengan metode, yaitu membandingkan perolehan data dari teknik pengumpulan data yang sama dengan sumber yang berbeda.[10] H. Tahap-tahap Penelitian
Penelitian ini melalui empat tahap, yaitu:
1. Tahap sebelum ke lapangan, meliputi kegiatan:
a. Menyusun proposal penelitian
b. Menentukan fokus penelitian
c. Konsultasi fokus penelitian
d. Menghubungi lokasi penelitian
f. Seminar proposal penelitian.
2. Tahap pekerjaan lapangan, meliputi kegiatan:
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
c. Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian.
3. Tahap analisis data, meliputi kegiatan:
c. Pengecekan keabsahan data
4. Tahap penelitian laporan, meliputi kegiatan:
a. Penyusunan hasil penelitian
b. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing
c. Perbaikan hasil konsultasi
d. Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian
[1] Arif Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), 21. [2] Ahmad Sunhaj, Teknik Penulisan Kualitatif dalam Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan (Malang: Kalimasada Press, 1996), 108. [3]Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subyek di mana data diperoleh. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya ditambah seperti dokumentasi dan lain-lain. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), 112. [4]Moleong, Metode Penelitian., 112. [5]ImronArifin, PenelitianKualitatif(Bandung: Kalimasahada Press, 1996), 10. [6]ImronArifin, PenelitianKualitatif, 82. [7] Ali, StategiPenelitianPendidikan, 171. [8]Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, 175. [9]Mulyana, MetodologiPenelitianKualitatif, 156. [10]Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, 103.
0 Response to "Bab 3 Metode Penelitian Kualitatif"
Post a Comment