Ekor Pegas Gua Dalam
Google Doodle Rayakan Hari Bumi 2019
Peringati Hari Bumi ala Google
Happy Earth Day! Hari ini, Senin 22 April 2019 diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Google ikut meramaikan hari penting ini dengan menampilkan doodle di halaman utamanya. Doodle spesial yang dihadirkan khusus oleh Google ini menunjukkan beberapa keanekaragaman hayati yang ada di bumi.
Yuk, kita lihat doodle apa saja yang ditampilkan oleh Google hari ini.
1. Burung Albatros Pengembara
Burung Albatros merupakan burung yang berasal dari famili Diomedeidae dan menjadi salah satu burung laut yang terbesar. Burung ini juga menjadi burung yang memiliki bentangan sayap terlebar. Bentangan sayap burung albatros bisa mencapai panjang 11 kaki atau sekitar 3,35 meter, sehingga burung ini mampu terbang dengan menggunakan tenaga yang minim. Sayangnya burung ini sudah tergolong hewan yang hampir punah. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resource), dari 21 spesies burung albatros 19 di antaranya sudah punah dikarenakan perburuan dan akibat polusi yang diakibatkan dari sampah-sampah plastik di lautan.
2. Pohon Redwood Pesisir
Pohon Redwood pesisir atau dalam bahasa Latinnya Sequoia sempervirens, yang berarti hidup selamanya adalah pohon tertinggi yang ada di dunia. Pohon ini tumbuh menjulang dengan tinggi mencapai sekitar 105 meter. Bukan hanya tercatat sebagai pohon tertinggi yang ada di bumi, pohon ini juga tercatat sebagai pohon terbesar dan organisme hidup terbesar yang ada di bumi dengan berat 1.250 kilogram dan keliling batang pohon mencapai 31 meter. Pohon Redwood pesisir ini berada di pesisir utara California, Amerika Serikat. Jika kamu berkunjung ke Amerika, tidak ada salahnya untuk mengunjungi California agar kamu bisa melihat pohon Redwood Pesisir lebih dekat.
3. Paedophryne Amauensis
Mungkin nama Paedophryne amauensis masih asing di telingamu. Paedophryne amauensis merupakan spesies katak terkecil yang ditemukan di Papua Nugini pada Desember 2009 dan mulai diperkenalkan ke publik pada Januari 2012. Katak ini memiliki ukuran 0,3 inci atau sekitar 7,7 milimeter dan berukuran lebih kecil daripada sebuah koin. Sehingga katak ini diklaim juga sebagai hewan vertebrata atau bertulang belakang terkecil yang hidup di bumi.
Baca Juga: Selamat Hari Bumi Sedunia! 3 Hal Tak Terduga Ini Ternyata Termasuk Biang Kerusakan Bumi
4. Teratai Raksasa Amazon
Teratai raksasa yang pertama kali ditemukan di sungai Amazon ini memiliki nama latin Victoria amazonica. Nama Victoria diberikan sebagai penghormatan terhadap Ratu Inggris, yaitu Ratu Victoria selaku penemu tanaman tersebut. Teratai raksasa Amazon memiliki lebar daun yang bisa mencapai panjang 3 meter dan memiliki diameter bunga sebesar 25 sampai dengan 30 sentimeter. Teratai raksasa ini juga mampu menahan beban seberat 12 kilogram di atasnya dan tidak tenggelam. Bagi kamu yang tertarik untuk melihat teratai raksasa ini maka kamu tidak perlu terbang jauh-jauh ke Amazon. Cukup dengan mengunjungi Kebun Raya Bogor, kamu sudah bisa melihat betapa besarnya teratai raksasa ini jika dilihat dari dekat.
5. Ikan Raja Laut
Ikan Raja Laut atau Coelacanth sering disebut sebagai fosil hidup karena masih dapat ditemukan sampai saat ini, sementara ikan Raja Laut sendiri diperkirakan pertama kali muncul di bumi sekitar 400 juta tahun yang lalu. Ikan raja laut sempat dikira sebagai spesies yang telah punah sebelum kemudian ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1938. Selanjutnya ikan ini kembali ditemukan setelah tidak sengaja tertangkap jaring nelayan di Pulau Manado Tua pada tahun 1997 dan 1998. Pada tahun 2014, spesies ini kembali ditemukan di perairan Sulawesi Utara setelah ikan tersebut tidak sengaja masuk kedalam jaring yang ditebar oleh nelayan di Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara.
6. Ekor Pegas Gua Dalam
Ekor pegas adalah salah satu jenis serangga yang hidup di dalam serta permukaan tanah. Namun sesuai namanya, ekor pegas gua dalam biasanya ditemukan di gua-gua terdalam. Ekor pegas biasa disebut juga dengan Collembola, dan bergerak dengan cara meloncat. Meskipun berukuran kecil, ekor pegas atau Collembola memiliki peran dalam proses dekomposisi bahan organik. Selain itu mereka juga bisa berperan sebagai indikator hayati dalam menentukan kondisi tanah, baik dari tingkat kesuburan maupun pencemarannya.
Itulah 6 keanekaragaman hayati yang ditampilkan Google doodle pada hari bumi kali ini. Tapi bukan hanya Google yang bisa berpartisipasi dalam hari bumi. Ada banyak cara untuk kita menjaga bumi kita dan saling mengingatkan untuk lebih peduli akan lingkungan dan bumi kita ini. Selamat Hari Bumi Sedunia!
Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Risma Lepaskan 300 Ekor Tupai di Balai Kota
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Gallery Ekor Pegas Gua Dalam
Krustasea Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas
Google Doodle Rayakan Hari Bumi 2019
Laba Laba Langka Dari Bukit Menoreh Lembaga Ilmu
Google Doodle Rayakan Hari Bumi 2019 Uzone
Ksmartini Muchdor Makes You Smart And Fun Part 28
Kunci Determinasi Identifikasi Ordo Serangga Insecta
Rayakan Hari Bumi 2019 Google Hadirkan Video Doodle
Berbagi Dan Peduli Makalah Insekta
Tentang Dan Morfologi Collembola Ekor Pegas Joko Warino Blog
Ksmartini Muchdor Makes You Smart And Fun Part 28
Amirul Rosid Al Farizi Makalah Insecta Ametabola
Hewan Hewan Buta Ini Ditemukan Di Area Karst Lembaga Ilmu
Bab Ii Keanekaragaman Fauna Tanah Pada Permukaan Tanah Di
Dalam Gelap Ada Yang Berbeda Indonesian Caves Life
Kelimpahan Dan Keanekaragaman Collembola Pada Empat
Pdf Keajaiban Kecil Dari Gua Indonesia
Keanekaragaman Arthropoda Di Gua Ngguwo Kawasan Kars Gunung
Peringati Hari Bumi Google Tampilkan Keberagaman Hayati
Struktur Komunitas Mesofauna Dan Makrofauna Tanah Di Gua
Blog Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Google Doodle Rayakan Hari Bumi 2019
0 Response to "Ekor Pegas Gua Dalam"
Post a Comment