Rukun Iman Ada 6
Tips Cerita Umroh Di Mekkah Madinah 5 Rukun Islam Dan 6
Rukun Iman ada 6, Lengkap dengan Pengertian dan Penjelasannya!
Rukun Iman ada 6 yaitu rukun-rukun yang merupakan hal yang harus dipahami juga oleh setiap muslim dan muslimah. Oleh karennya, pada kesempatan kali ini kita akan membahas 6 rukun iman, lengkap dengan pengertian dan penjelasannya.
Karena 6 rukun iman juga merupakan salah satu dasar dari agama islam. Dengan rukun iman ada 6, maka seseorang akan semakin memehami bagaimana hakikat kehidupannya di dunia. Selain itu juga dengan 6 rukun iman ini maka akan lebih paham tentang hal apa saja yang harus diimani (dipercaya).
Rukun Iman
Sebelumnya mari kita ulas sedikit tengang iman itu sendiri.
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Artikel Terkait: rukun islam
Pengertian Iman Dalam Al-Qur’an dan Hadits
Arti iman dalam Al-Qur’an, yaitu membenarkan dengan penuh Keyakinan bahwa Allah, mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-hambaNya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk yang jelas. Dan bahwaNya Al-Qur’an adalah kalam Allah yang Ia firmankan dengan sebenarnya.
Arti Iman dalam Hadits, yaitu iman yang merupakan pembenaran batin. Rasullallah menyebutkan hal-hal lain sebagai iman, seperti akhlak yang baik, bermurah hati, sabar, cinta Rasul, cinta sahabat, rasa malu dan sebagainya.
Arti Iman
Iman (الايمان) adalah bahasa Arab, yang secara bahsa artinya adalah percaya atau membenarkan dengan hati.
Sedangkan menurut istilah iman memiliki 3 poin yang utuh, yaitu:
- Membenarkan dengan hati.
- Mengikrarkan dengan lisan.
- Dan, mengamalkan dengan anggota badan.
Penjelasan Arti Iman
Tadi sebelumnya sudah di sebutkan arti kata iman secara istilah. Berikut penjelasan lebih lanjut-nya :
- Membenarkan dengan hati, maksudnya menerima segala apa yang di bawa oleh Rasullullah.
- Mengikrarkan dengan lisan, maksudnya mengucapkan dua kalimah syahadat “Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasullullah” (tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah).
- Mengamalkan dengan anggota badan, maksudnya hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Pembagian 6 Rukun Iman
Rukun iman ada 6 yang harus diyakini oleh manusia ada beberapa. Artinya kita tidak hanya meyakini kepada Allah saja. Akan tetapi ada yang lainnya juga yang harus kita yakini dan imani agar semakin lengkap keimanan kita.
Pembagian 6 rukun iman ini sendiri adalah berdasarkan hadist Rasulullah Muhammad SAW yang didatangi oleh Malaikat Jibril dan bertanya tentang 3 hal. Saat itu Malaikat Jibril bertanya tentang Islam, Iman, dan juga Ihsan.
Nah, jawaban dari pertanyaan tentang iman itulah yang selanjutnya disepakati oleh para ulama bahwa itu menjadi dasar dari rukun iman ada 6. Adapun pembagian rukun iman ada 6 yaitu sebegai berikut:
Rukun Iman ada 6 yaitu :
- Iman kepada Allah.
- Iman kepada para Malaikat Allah.
- Iman kepada kitab-kitab Allah.
- Iman kepada para Rasul.
- Iman kepada hari Kiamat.
- Iman kepada Takdir.
Iman Kepada Allah
Rukun iman ada 6 yaitu, yang pertama adalah iman kepada Allah. Tentu saja ini menjadi dasar sekali dari agama islam sendiri. Karena memang sudah tentu bahwa setiap muslim itu harus percaya kepada Allah. Karena memang Allah adalah tuhan kita semua.
Iman kepada Allah ini bukan hanya dengan kata-kata saja. Akan tetapi percaya kepada Allah juga dibuktikan dengan perbuatan dan dengan hati. Akan menjadi percuma jika iman kepada Allah hanya ada di dalam ucapan saja. Dan allah memiliki sifat-sifat yang wajib dan yang mustahil baginya, kamu bisa kunjungi (klik) sifat sifat allah untuk informasi yang lebih lengkap.
Iman kepada Allah adalah dasar dari agama Islam.
Karena dengan iman kepada Allah-lah sebanarnya kita telah mengakui bahwa Allah itu ada dan Allah selalu mengawasi hamba-nya.
Dengan itu maka kita telah menjadi seorang muslim. Namun menjadi muslim saja tidak cukup. Akan tetapi kita juga harus menjadi seorang mukmin. Yaitu orang yang beriman.
Khususnya iman kepada Allah.
Maka jangan diremehkan rukun iman ada 6 yaitu yang pertama ini. Karena Allah adalah tuhan kita. Dan kita juga harus menyembah Allah dengan sebenar-benarnya adab dan penghambaan diri kepada Allah. Semoga kita semua menjadi mukmin yang sejati.
Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
Iman kepada malaikat adalah termasuk rukun iman yang ke-2. Apa saja yang harus kita percaya dari malaikat?
Pada dasarnya tentu saja kita harus mempercayai semua dari malaikat. Maksudnya percaya bahwa malaikat itu ada. Percaya bahwa malaikat itu adalah makhluk Allah dan juga menjalankan perintah Allah.
Selain itu kita juga harus meyakini bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang tidak pernah mengerjakan dosa. Malaikat adalah makhluk yang sangat patuh dan tunduk kepada Allah. Oleh karena itu kita harus sangat meyakini tentang kehadiran malaikat di dalam kehidupan dunia ini.
Malaikat selalu menjalankan tugasnya.
Banyak sekali yang terjadi di dunia ini adalah merupakan dari tugasnya malaikat. Tentunya dengan izin Allah. Misalnya beberapa hal berikut ini yang merupakan hasil kerja para malaikat:
- Mencabut Nyawa.
- Menyampaikan wahyu.
- Menurunkan Hujan
- Meniup terompet sangkakala.
- Dan lainnya.
Ini hanyalah sebagian kecil saja dari pekerjaan malaikat. Jumlah malaikat yang perlu diyakini adanya adalah minimal 10 malaikat. Demikian yang banyak tertera di dalam kitab para ulama. Akan tetapi jika dilihat dari sumber lainnya, jumlah malaikat sebenarnya mencapai ratusan ribu.
Berikut ini adalah 10 nama Malaikat Allah yang wajib diketahui beserta tugasnya:
- Malaikat Jibril : Membawa Wahyu.
- Malaikat Mikail : Membagikan Rezeki.
- Malaikat Israfil : Meniup Sangkalkala.
- Malaikat Izrail : Mencabut Nyawa.
- Malaikat Mungkar : Memeriksa dan Menanyakan Mayit di Dalam Kubur.
- Malaikat Nangkir : Sama Seperti Malaikat Mungkar.
- Malaikat Raqib : Mencatat Amal Kebaikan.
- Malaikat Atid : Mencatat Amal Keburukan.
- Malaikat Malik : Menjaga Pintu Neraka.
- Malaikat Ridwan : Menjaga Pintu Surga.
Maka sebagai muslim yang sejati, kita harus meyakini tentang adanya malaikat dan beriman kepada malaikat dengan segala tugasnya dan kedudukannya di sisi Allah yang tidak pernah mengerjakan dosa satupun.
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman kepada kitab Allah merupakan 6 rukun iman yang ke 4. Iman kepada kitab Allah adalah percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi Allah. Ada beberapa kitab Allah yang Allah turunkan melalui para Nabi.
Bukan hanya Nabi Muhammad SAW saja.
Akan tetapi ada juga Nabi-Nabi yang lain yang mendapatkan kitab yang menjadi rujukan pada masa keNabiannya. Setidaknya ada 4 kitab Allah yang Allah turunkan kepada kita. Yaitu:
Nama Kitab Suci Allah SWT dan Nabi Penerimanya:
No | Nama Kitab | Diturunkan Kepada |
1 | Kitab Taurat | Nabi Musa a.s. |
2 | Kitab Zabur | Nabi Daud a.s. |
3 | Kitab Injil | Nabi Isa a.s. |
4 | Al-Qur’an | Nabi Muhammad saw. |
Ke empat kitab Allah tersebut telah Allah turunkan kepada para Nabi di masanya. Sehingga semua kitab itu harus kita yakini tentang kebenaran dan keberadaannya pada saat itu. Akan tetapi kitab yang harus menjadi pedoman kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW adalah hanya Alquran saja.
Hal ini karena hanya Alquran saja yang merupakan satu-satunya kitab yang masih asli sejak awal diwahyukan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan mengamalkan Alquran, maka itu tandanya kita juga telah mengamal alquran yang memang sejak dulu diturunkan kepada Nabi.
Orang Lain Juga Membaca: hukum tajwid (Lengkap!)
Sementara kitab lainnya sudah banyak perubahan dan penulisan baru oleh berbagai tokoh. Sehingga tidak bisa lagi dijadikan rujukan utama dalam beragama.
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Iman kepada Nabi di sini adalah percaya kepada Nabi Muhammad SAW dan juga percaya kepada Nabi-Nabi yang lain. Maksud iman kepada Nabi yang lain adalah mempercayai bahwa adanya Nabi yang lain.
Khususnya yang Allah sampaikan melalui Alquran dan juga melalui hadist baginda Nabi Muhammad SAW.
Didalam Alquran sendiri ada disebutkan beberapa Nabi. Seperti misalnya Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Ibrahim, dan sebagainya. Maka kita harus mengimani semua Nabi tersebut. Minimal kita mempercayai 25 Nabi yang ada di dalam Alquran dan juga dalam Hadist Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sebenarnya bukan hanya sekedar percaya saja, akan tetapi juga harus membenarkan ajarannya. Maksudnya adalah ajaran para Nabi yang berlaku di masa keNabiannya. Karena banyak ajaran para Nabi terdahulu yang tidak bisa lagi digunakan di zaman baginda Nabi Muhammad SAW.
Karena memang perbedaan cara ibadah.
Oleh karena itu minimal kita mempercayai 25 Nabi dan rasul agar sempurna keimanan kita. Kamu bisa kunjungi (klik) nama nama nabi untuk informasi lebih lengkap.
Iman Kepada Hari Kiamat
Iman kepada hari kiamat juga merupakan hal yang harus dilakukan oleh semua muslim tentunya. Karena memang penyampaian terkait hari kiamat sudah sangat sering disebutkan dan dibahas dari dulu.
Kiamat sendiri merupakan akhir dari dunia ini.
Ketika kiamat terjadi, maka dunia akan hancur dan semua manusia akan mati. Saat itulah nanti menjadi akhir dunia dan Allah akan kembali membangkitkan semua orang untuk menjadi penanggung jawab terhadap semua perbuatannya. Dan sebelum terjadi, akan muncul tanda tanda kiamat (klik untuk memlihat tanda tanda kiamat).
Sebagai muslim, kita harus meyakini bahwa kiamat pasti tiba. Bahwa hari terkahirnya dunia itu pasti akan datang dan akan menjadi hal yang sangat menakutkan kelak. Semoga Allah menyelamatkan kita dari haru hara kiamat yang sangat menakutkan itu.
Iman Kepada Qada’ dan Qadar Allah
Iman kepada qada’ dan qadar Allah maksudnya adalah mempercayai tentang qada’ dan qadar ataupun takdir yang baik maupun yang buruk dari Allah. Kita harus mempercayai bahwa semua takdir kita sudah ditentukan oleh Allah dari awal hingga akhir.
Semua garis kehidupan kita sudah Allah tuliskan dan kita semua menjadi pengikut dari takdir tersebut. Itulah kehebatan Allah.
Allah mampu menciptakan dunia ini dan juga Allah telah menentukan semua takdirnya dan semua yang terjadi di dalamnya. Baik kepada kita sebagai manusia maupun kepada makhluk lainnya. Bukan hanya makhluk hidup, bahkan benda matipun sudah Allah takdirkan semuanya.
Maka kita harus meyakini bahwa Allah yang menentukan takdir kita.
Sehingga tidak ada satupun yang terjadi di dunia ini melainkan Allah sudah menuliskannya terlebih dahulu. Bahkan termasuk daun yang jauh dari rantingnya. Termasuk angin yang berhembus, bahkan termasuk jumlah detakan jantung kita dari awal hingga kita meninggal nantinya.
Qada’ (Takdir Baik)
Qada’ (takdir baik) adalah ketentuan dari Allah yang kita percayai sebagai kebaikan dan memang baik dari segi yang kita inginkan. Maksudnya seperti Allah telah menentukan kita masuk surga. Maka itu merupakan takdir yang baik dan memang kita menginginkan itu.
Sementara itu, kita harus sangat meyakini bahwa jika terjadi sesuatu yang baik, maka itu adalah takdir dari Allah. Artinya ketika mendapatkan kebaikan, maka sadarilah bahwa itu semua adalah dari Allah. Dengan itu maka kita akan lebih banyak bersyukur kepada Allah terhadap berbagai nikmat yang Allah berikan. Sehingga dengan syukur itu pula akan melahirkan ibadah yang sangat dicintai.
Yaitu ibadah syukur.
Qadar (Takdir Buruk)
Selain takdir baik, kita juga harus meyakini bahwa jika ada sesuatu yang kurang kita sukai, atau kita sebut sebagai takdir buruk (qadar). Maka takdir itu juga merupakan pemberian dari Allah. Arrtinya Allah pasti memiliki niat yang ingin kita mendapatkan kebaikan dari kejadian buruk tersebut.
Maka jika kita meyakini akan adanya takdir yang merupakan semua sudah dituliskan oleh Allah, maka pasti kita akan selalu beryukur.
Karena bisa jadi kita tidak menyukai sesuatu padahal itu adalah sangat baik bagi kita. Khususnya karena kita meyakini bahwa takdir itu adalah dari Allah, maka pasti ada hikmah dibalik semua itu.
Oleh karena itu kita harus selalu meyakini bahwa semua sudah ditakdirkan oleh Allah. Baik yang merupakan takdir baik maupun takdir buruk. Semuanya adalah dari Allah.
Namun dari segi adab kita kepada Allah, kita tidak boleh menyalahkan Allah dari hal yang terjadi. Karena Allah selalu menyimpan hikmah yang baik dibalik semua itu.
Pentingnya Menjaga Keimanan
Setelah mempelajari dan memahami 6 rukun iman, kita harus menjaga keimanan kita agar semakin menjadi mukmin yang sejati. Menjaga keimana tentunya juga dengan memanfaatkan pengetahuan dari rukun iman ada 6 itu sendiri.
Itu artinya dengan 6 rukun iman yang sudah kita ketahui, maka kita harus menjaga agar keyakinan seperti itu terus menatap dan abadi di dalam diri kita. Kita berharap agar kita bisa menjaga keimanan hingga kita wafat dan diakui oleh Baginda Nabi sebagai ummatnya.
Iman adalah harga mati.
Menjadi mukmin memang harus ada yang diperjuangkan. Dalam hal ini yang menjadi hal yang kita perjuangkan adalah keimanan tentunya. Keimanan merupakan hal yang banyak sekali tantangannya di abad ini.
Karena godaan tentang keimanan sangat banyak ada di segala bidang. Baik itu dari televisi, media sosial, bahkan dari dunia pendidikan sendiri. Ada lembaga pendidikan yang membawa siswanya kepada kesesatan bahkan kekafiran. Dan ini sangat banyak terjadi.
Oleh karena itu kita harus menjaga keimanan dengan sangat serius. Tentu saja dengan memperbanyak amal shaleh, membaca Alquran, bershalawat. Dan tentunya dengan memohon kepada Allah agar kekal dalam iman hingga Husnul Khatimah.
10 Hal yang Membatalkan Iman
Berikut ini adalah 10 hal yang dapat membatalkan keimanan seseorang:
- Syirik dalam beribadah.
- Menjadikan sesuatu antara diri dengan Allah sebagai perantara, yaitu dengan memohon atau berdoa kepada sesuatu tersebut dan meminta syafaatnya, serta menyandarkan diri kepadanya.
- Orang yang tidak mengkafirkan kaum musyrikin, atau ragu-ragu terhadap kekafiran mereka, atau membenarkan agama mereka.
- Meyakini adanya petunjuk yang lebih sempurna selain petunjuk Nabi SAW, atau meyakini adanya keputusan hukum yang lebih baik dari pada Rasulullah SAW, seperti lebih mendahulukan hukum (undang-undang) manusia dari pada hukum beliau.
- Membenci sesuatu dari syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW sekalipun masih mengerjakannya.
- Mengolok-olok agama Islam, atau mengolok-olok tentang pahala dan siksa. Dalilnya adalah firman Allah.
- Sihir, di antaranya adalah sihir untuk memisahkan pasangan suami istri atau pengasihan (pelet), dan tidak mengingkari (rela) terhadap sihir.
- Menolong dan membantu kaum musyrikin untuk melawan kaum muslimin.
- Meyakini bahwa seorang muslim boleh-boleh saja keluar dari Islam dan tidak mengikuti syariat Nabi Muhammad.
- Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajari dan tidak pula mengamalkannya.
Orang Lain Juga Membaca: doa iftitah yang benar seseuai ajaran nabi
Begitulah pembahasan kita tentang rukun iman ada 6 atau 6 rukun iman, lengkap dengan pengertian dan penjelasannya kali ini, semoga bisa menjadi jalan untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah. Jangan lupa share agar yang lain mengetahuinya juga. 😀
Gallery Rukun Iman Ada 6
Rukun Iman Ada 6 Perkara Ada Claim Form 2018 Fillable
Lagu Rukun Iman Ada 6 म फ त ऑनल इन व ड य
100 Islam Is Not A Religion Of Terrorists Believe Me
Imankepadahariakhir Hashtag On Instagram Photos And Videos
Download Safinatun Najaah Fiqih On Pc Mac With Appkiwi
Ppt Ttg Pendidikan Agma Islam Husna Dieva
Rukun Iman Jom Ajari Anak Anak Dengan Tadika Taska
Rukun Iman Di Dalam Agama Islam Ada 6
Aniya Bookstore Aniya Bookstore Instagram Profile Picdeer
6 Rukun Iman Pengertian Dan Penjelasannya Lengkap Essay
Rukun Iman Islam Lengkap Apps Bei Google Play
0 Response to "Rukun Iman Ada 6"
Post a Comment