Alat Reproduksi Pria Dan Wanita



Alat Reproduksi Pria Beserta Bagian Dan Fungsinya Dalam

makalah sistem reproduksi pria dan wanita

BAB I PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang

       Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.

  B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam pembuatan makalah ini, yaitu: 1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ? 2. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria? 3. Apa saja hormon yang bekerjapada sistem reproduksi ? 4. Bagaimanakah siklus menstruasi terjadi?

5. Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui anatomi sistem reproduksi pria dan wanita 2. Mahasiswa mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dan wanita 3. Mahasiswa mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi 4. Mahasiswa mengetahui perkembangan sperma 5. Mahasiswa mengetahui siklus menstruasi..

BAB II

TINJAUAN  PUSTAKA

A. Anatomi Sistem Reproduksi Pria

 1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).

  1) Penis

Penis terdiri dari:

-           Akar (menempel pada didnding perut)

-           Badan (merupakan bagian tengah dari penis)

-           Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).

        Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:

-     2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.

-     Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

2) Skrotum

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

3) Testis

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.

Fungsi testis, terdiri dari :

a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus. b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu: Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus. Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig

2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :

1) Vas deferens Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

2) Uretra Uretra berfungsi 2 fungsi:

- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih

-  Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

3) Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:

-       Lobus posterior

-       Lobus lateral

-       Lobus anterior

-       Lobus medial

Fungsi Prostat:

Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

4) Vesikula seminalis.

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis : Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk  sebagian besar cairan semen

3. Duktus Duktuli

1) Epididimis

Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal. Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.

2) Duktus Deferens

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.

3) Uretra.

4. Bangunan Penyokong atau Penyambung

1). Funikulus Spermatikus

Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.

B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria 1. Hormon pada Laki-laki

a. FSH

Menstimulir spematogenesis. b. LH

Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron. c. Testosteron

Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.

Efek hormon testoteron pada pria:

Sebelum lahir:

a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksternal

b. Mendorong penurunan testis ke skrotum

Efek reproduksi a. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi b. Penting dalam spermatogenesis

Pertumbuhan tanda kelamin sekunder

2. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.

C. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

1. Genetalia Eksterna (vulva)

Yang terdiri dari:

1) Tundun (Mons veneris)

Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis.

2) Labia Mayora

Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.

3) Labia Minora

Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette.

4) Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.

5) Vestibulum (serambi)

Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen.

6) Himen (selaput dara)

Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.

7) Perineum (kerampang)

Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani 2. Genetalia Interna

1). Vagina

Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.

Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:

-Forniks anterior

-Forniks dekstra

-Forniks posterior

-Forniks sisistra

Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam usu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.

Fungsi utama vagina:

1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.

2) Alat hubungan seks.

3) Jalan lahir pada waktu persalinan.

2). Uterus

Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).

Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.

1)  Korpus uteri : berbentuk segitiga

2)  Serviks uteri : berbentuk silinder

3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :

a) Peritonium

Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.

b) Lapisan otot

Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.

c) Endometrium

Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang menyangga uterus adalah:

a) Ligamentum latum

• Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.

b) Ligamentum rotundum (teres uteri)

• Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.

• Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.

c) Ligamentum infundibulopelvikum

• Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.

d) Ligamentum kardinale Machenrod

• Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.

• Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.

e) Ligamentum sacro-uterinum

• Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.

f) Ligamentum vesiko-uterinum

• Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.

3). Tuba Fallopii

Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.

4). Ovarium

Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause. Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:

a. Memproduksi ovum

b. Memproduksi hormone estrogen

c. Memproduksi progesterone

Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche. Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.

D. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

1. Hormon Reproduksi pada wanita

1). Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.

2). Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.

3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses ematangan sel ovum).

4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

E. Siklus Menstruasi

Siklus mnstruasi terbagi menjad 4. wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya.

1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya pendarahan selama 4hari.

2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr

3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.

4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.

F. Hormon-Hormon Reproduksi

1. Estrogen

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

2. Progesterone

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.

3. Gonadotropin Releasing Hormone

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga

BAB III

  STUDI KASUS KANKER SERVIKs

Seorang pasien dengan nama Nyonya Sumkatinah datang ke Rumah Sakitdengan keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, dan pada bulan desember mengeluarkan darah dari kemaluannya dan saat periksa kerumah sakit perdarahan sudahberhenti. Setelah melalui beberapa pertanyaan, dokter menyarankan untuk melakukanchek laboratorium agar dapat mengetahui kondisi pasien berdasarkan keluhan yangdiderita pasien.Setelah menjalani sederetan kegiatan laboratorium antara lain chek darah danchek urine, hasil yang diperoleh diberikan pada dokter yang bersangkutan. Kemudiandokter mendiagnosa Ny Sumkatinah menderita Ca Cervik atau kanker leher rahim danbeberapa komplikasi yakni Hipertensi dan Heart Failure ( penyakit jantung ). Kemudiandokter melakukan konsultasi dengan pihak IPD ( Ilmu Penyakit Dalam ), dan hasil konsultersebut pasien Ny Sumkatinah disarankan menjalani Kemoterapi Ca Cervik.Dalam pengobatan kemoterapi pasien harus menjalani enam seri pengobatandan setiap masing – masing seri pengobatan kemo berjarak tiga minggu. Sebagai awaldari pengobatan, pasien mendapat obat untuk kemo yaitu Cisplatin seri I 80 mg dan 5FU560 mg, selama empat hari dan dilakukan cek lab 2 minggu setelah kemo untuk mengetahui apakah awal kemoterapi berhasil dilakukan, kemudian setelah tiga minggudilakukan kemo seri ke dua dengan obat kemo Cisplatin II dengan dosis 80 mg dan 5FU560 mg. Selain mendapat pengobatan kemoterapi dokter juga memberikan obat untuk menanggulangi komplikasi ysng terjadi pada Ny Sumkatinah yakni Hipertensi dan HeartFailure ( Jantung ) dengan memberikan obat Lisinopril, Furosemid, ASA, danSimvastatin.Pengobatan kemoterapi dilakukan hingga seri ke enam, bila sudah seri keenam selesai maka dilakukan cek laboratorium untuk mengetahui apakah Ca Cervik yangdidertita pasien sudah sembuh atau belum jika belum maka dilanjutkan lagi pengobatankemoterapi dari awal.

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

         Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada usia pubertas Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.

B.Saran

         Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.

Gallery Alat Reproduksi Pria Dan Wanita

Alat Reproduksi Wanita Serta Penyakit Dan Kelainan Portal

Bab 2 Sistem Reproduksi Manusia United Science

Fungsi Uterus Atau Rahim Pada Sistem Reproduksi Wanita

Pudak Scientific Produsen Alat Peraga Pendidikan Dan

Sistem Reproduksi Wanita Pengertian Organ Penyusun Dan

Alat Reproduksi Pria Wanita

Carta Sistem Reproduksi Manusia Peralatan Kantor 532433585

Penyakit Sistem Reproduksi Manusia Pria Wanita Artikel

Sistem Reproduksi Manusia Laki Laki Perempuan

Sistem Reproduksi Manusia Alat Reproduksi Pria Dan Wanita

Organ Reproduksi Wanita Dan Oogenesis

Alat Reproduksi Pria Definisi Fungsi Bagian Dan

Mengulik Fungsi Dan Organ Penting Dalam Sistem Reproduksi

Alat Reproduksi Laki Laki

Sistem Reproduksi Pada Manusia Rumushitung Com

Sistem Reproduksi Pada Manusia Lengkap Fungsi Gambar Dan

Anatomi Fisiologi Alat Reproduksi Pria Dan Wanita Ppt Download

Organ Sistem Reproduksi Pria Dan Wanita Hisham Id

Gangguan Sistem Reproduksi Wanita Dan Pria Terlengkap

Alat Reproduksi Pria Dan Wanita Beserta Fungsinya Yang

Mengulik Fungsi Dan Organ Penting Dalam Sistem Reproduksi

Alat Reproduksi Pria Dan Wanita

Alat Reproduksi Docx

Respon Klien Terhadap Gangguan Fungsi Seksual Dan Reproduksi

Sistem Dan Organ Reproduksi Manusia Ilmu Dasar

Sistem Reproduksi Wanita Pengertian Organ Penyusun Dan

Lakukan Lima Cara Ini Guna Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi

Alat Reproduksi Wanita Dan Pria Google Search Sistem

Pria Dan Wanita Ini Tips Jaga Kebersihan Alat Kelamin


0 Response to "Alat Reproduksi Pria Dan Wanita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel