Fluida Statis Dan Dinamis
E Modul Fluida Statis For Android Apk Download
Pengertian Fluida Statis dan Dinamis, Massa Jenis, Tekanan Hidrostatis Total, Aplikasi, Tegangan Permukaan, Rumus, Contoh Soal, Kunci Jawaban
Serangga berjalan di atas air. [1] |
Ikan Tulang Keras
Guiyu oneiros, Bony fish. [2] |
1. Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu.
Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
ρ = m / V (1-1)
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Bahan | Massa Jenis (g/cm3) | Nama Bahan | Massa Jenis (g/cm3) |
Air | 1,00 | Gliserin | 1,26 |
Aluminium | 2,7 | Kuningan | 8,6 |
Baja | 7,8 | Perak | 10,5 |
Benzena | 0,9 | Platina | 21,4 |
Besi | 7,8 | Raksa | 13,6 |
Emas | 19,3 | Tembaga | 8,9 |
Es | 0,92 | Timah Hitam | 11,3 |
Etil Alkohol | 0,81 | ||
Sumber : College Physics, 1980 |
2. Tekanan Hidrostatis
Masih ingatkah Anda definisi tekanan? Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut.
p = F / A (1-2)
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).
Persamaan (1–2) menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang besar. Dapatkah Anda memberikan beberapa contoh penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari?
Gambar 1. Dasar bejana yang terisi dengan fluida setinggi h akan mengalami tekanan hidrostatis sebesar p. |
p = F / A = gaya berat fluida / luas permukaan bejana
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan p = (mfluida x g) / A. Oleh karena m = ρV, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai p = ρVg / A.
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi :
p = ρ (Ah)g / A = ρhg
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut.
ph = ρ gh (1–3)
dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin berkurang. Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut atau danau, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui bahwa lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan berkurang jika ketinggian bertambah. Adapun untuk zat cair, massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah.
Contoh Soal 1 :
Tabung setinggi 30 cm diisi penuh dengan fluida. Tentukanlah tekanan hidrostatis pada dasar tabung, jika g = 10 m/s2 dan tabung berisi:
a. air,
b. raksa, dan
c. gliserin.
Gunakan data massa jenis pada Tabel 7.1.
Kunci Jawaban :
Diketahui: h = 30 cm dan g = 10 m/s2.
a. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air:
Ph = ρ gh = (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.000 N/m2
b. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air raksa:
Ph = ρ gh = (13.600 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 40.800 N/m2
c. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi gliserin:
Ph = ρ gh = (1.260 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.780 N/m2
Gambar 2. Semakin dalam kedudukan sebuah titik dalam fluida, tekanan hidrostatis di titik tersebut akan semakin besar. |
Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-alat pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya sebagai berikut.
a. Manometer Pipa Terbuka
Gambar 3. Manometer pipa terbuka. [3] |
Besarnya tekanan udara di titik y1 = p0, sedangkan tekanan udara di titik y2 = p. y1 memiliki selisih ketinggian Δy1 = 0 dan y2 memiliki selisih ketinggian Δy2 = h. Berdasarkan Persamaan (1–3) tentang besar tekanan hidrostatik, besarnya tekanan udara dalam tabung pada Gambar 3. dinyatakan dengan persamaan berikut ini.
pgas = p – p0 = ρ gh (1–4)
dengan ρ = massa jenis zat cair dalam tabung.
b. Barometer
Gambar 4. Skema barometer raksa. |
ρ raksa × percepatan gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung
atau
(13.600 kg/cm3)(9,8 m/s2)(0,76 m) = 1,103 × 105 N/m2
Jadi,
1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 N/m2 (1–5)
c. Pengukur Tekanan Ban
Gambar 5. Alat pengukur tekanan udara di dalam ban. |
3. Tekanan Total
Gambar 6. Tekanan total atau tekanan mutlak yang dialami oleh titik A yang berada di dalam suatu fluida adalah sebesar pA. |
pA = p0 + ρ gh (1–6)
dengan:
p0 = tekanan udara luar = 1,013 × 105 N/m2, dan
pA = tekanan total di titik A (tekanan mutlak).
Contoh Soal 2 :
Jika diketahui tekanan udara luar 1 atm dan g = 10 m/s2, tentukanlah tekanan total di bawah permukaan danau pada kedalaman:
a. 10 cm,
b. 20 cm, dan
c. 30 cm.
Kunci Jawaban :
Diketahui: p0 = 1 atm dan g = 10 m/s2.
a. Tekanan total di bawah permukaan danau pada kedalaman 10 cm:
pA = p0 + ρgh = (1,013 × 105 N/m2) + (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,1 m)
b. Tekanan total di bawah permukaan danau pada kedalaman 20 cm:
pA = p0 + ρgh = (1,013 × 105 N/m2) + (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,2 m)
c. Tekanan total di bawah permukaan danau pada kedalaman 30 cm:
pA = p0 + ρgh = (1,013 × 105 N/m2) + (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m)
4. Hukum Utama Hidrostatis
Gambar 7. Tekanan di titik A, B, C, dan D sama besar, serta tidak bergantung pada bentuk penampang tempat fluida tersebut. |
Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama. Jadi, walaupun bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B, C, dan D adalah sama.
Gambar 8. Tekanan total di titik A dan B pada bejana U yang terisi fluida homogen adalah sama besar, pA = pB. |
Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1.
Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
pA = pB
p0 + ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2
dengan:
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1 = massa jenis fluida satu, dan
ρ2 = massa jenis fluida dua.
Contoh Soal 3 :
Kunci Jawaban :
ρaha = ρmhm → ha = (ρm / ρa) hm = (0,8 g/cm3) / (1 g/cm3) x 15 cm3 = 12 cm.
Jadi, perbedaan tinggi permukaan minyak dan air = 15 cm – 12 cm = 3 cm.
Tokoh Fisika :
Blaise Pascal lahir di Clermont-Ferrand, Prancis. Ia dikenal sebagai seorang matematikawan dan fisikawan yang handal. Penelitiannya dalam ilmu Fisika, membuat ia berhasil menemukan barometer, mesin hidrolik dan jarum suntik. (Sumber: www.all iographies.com)
5. Hukum Pascal
Bagaimana jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah satu pipanya ditekan dengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada bejana U seperti itu diselidiki oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa apabila tekanan diberikan pada fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653.
Gambar 9. Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua. |
p1 = p2
F1 / A1 = F2 / A2 (1–8)
dengan:
F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1,
F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan
A2 = luas penampang pengisap pipa 2.
Contoh Soal 4 :
Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 Cerdas dan 4 × 10–4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2 × 104 N. Berapakah besar gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Kunci Jawaban :
Diketahui: A1 = 4 × 10–4 m2, A2 = 0,1 m2, dan F2 = 2 × 104 N.
Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.
Contoh Soal 5 :
Sebuah pompa hidrolik berbentuk silinder memiliki jari-jari 4 cm dan 20 cm. Jika pengisap kecil ditekan dengan gaya 200 N, berapakah gaya yang dihasilkan pada pengisap besar?
Kunci Jawaban :
Diketahui: r2 = 20 cm, r1 = 4 cm, dan F1 = 200 N.
Contoh Soal 6 :
Sebuah pipa berdiameter 9 cm dialiri air berkecepatan 5 m/s, kemudian terhubung dengan pipa berdiameter 3 cm. Kecepatan air pada pipa yang berdiameter 3 cm adalah ....
a. 3 m/s
b. 9 m/s
c. 18 m/s
d. 27 m/s
Hukum Pascal dimanfaatkan dalam peralatan teknik yang banyak membantu pekerjaan manusia, antara lain dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin pres hidrolik, dan rem hidrolik. Berikut pembahasan mengenai cara kerja beberapa alat yang menggunakan prinsip Hukum Pascal.
a. Dongkrak Hidrolik
Gambar 10. Skema dongkrak hidrolik. |
b. Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Gambar 11. Mesin hidrolik pengangkat mobil. [5] |
c. Rem Hidrolik
Gambar 12. Prinsip kerja rem hidrolik. [5] |
6. Hukum Archimedes
Anda tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung di permukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung, melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam fluida, kali pertama diteliti oleh Archimedes.
Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.
FA = ρfVfg (1–9)
dengan:
FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan
Berdasarkan Persamaan (1–9) dapat diketahui bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida bergantung pada massa jenis fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan percepatan gravitasi Bumi.
Tokoh Fisika :
Archimedes lahir di Syracus, Romawi.Ia dikenal dan dikenang karena sejumlah hasil karyanya di bidang Fisika dan Matematika yang memberikan banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Hasil karyanya dalam ilmu Fisika antara lain alat penaik air dan hidrostatika. Ungkapannya yang terkenal saat ia menemukan gaya ke atas yang dialami oleh benda di dalam fluida, yaitu “ ureka” sangat melekat dengan namanya. (Sumber: www.allbiographies.com)
Percobaan Fisika Sederhana 1 :
Menguji Teori Archimedes
Alat dan Bahan
- Dua buah bejana yang identik
- Neraca sama lengan
- Neraca pegas
- Beban
- Air
Prosedur
- Gantunglah beban pada neraca pegas.
- Catatlah nilai yang ditunjukkan oleh neraca pegas sebagai berat beban tersebut.
- Isilah salah satu bejana dengan air, kemudian timbanglah beban di dalam air. Catatlah angka yang ditunjukkan oleh neraca pegas sebagai berat beban di dalam air.
- Bandingkanlah berat beban saat ditimbang di udara dengan berat beban saat ditimbang di dalam air. Apakah yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan tersebut?
- Letakkan kedua bejana identik ke setiap lengan neraca sama lengan.
- Isilah kedua bejana identik dengan air sampai penuh. Kemudian, secara perlahan masukkan beban ke dalam salah satu bejana, sambil menampung air yang tumpah dari dalam bejana.
- Amatilah posisi neraca sama lengan setelah beban berada di dalam salah satu bejana.
- Hitunglah volume beban yang digunakan, kemudian bandingkan volume tersebut dengan volume air yang dipindahkan ketika beban dimasukkan ke dalam air.
- Apakah yang dapat Anda simpulkan?
- Diskusikanlah bersama teman kelompok dan guru Fisika Anda.
Anda telah mengetahui bahwa suatu benda yang berada di dalam fluida dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Agar Anda dapat mengingat kembali konsep Fisika dan persamaan yang digunakan untuk menyatakan ketiga perisiwa tersebut, pelajarilah uraian berikut.
a. Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida (ρb < ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida memenuhi persamaan berikut.
atau
dengan :
Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3),
Vb = volume benda (m3),
hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),
hb = tinggi benda (m),
ρb = massa jenis benda (kg/m3), dan
Gambar 13. Balok kayu bervolume 100 cm3 dimasukkan ke dalam air. [7] |
b. Melayang
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida (ρb = ρf). Dapatkah Anda memberikan contoh benda-benda yang melayang di dalam zat cair?
c. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis fluida (ρb > ρf). Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida tersebut, berat benda akan menjadi
wbf = w – FA (1–12)
atau
wbf = (ρb – ρf) Vbg (1–13)
dengan:
wbf = berat benda dalam fluida (N), dan
w = berat benda di udara (N).
Gambar 14. (a) Balok aluminium dengan volume 100 cm3 di udara. (b) Balok aluminium dengan volume 100 cm3 ditimbang di dalam air Apakah beratnya sama? [7] |
wbf = w – FA
wbf = 2,7 N – 1 N
wbf = 1,7 N
Contoh Soal 7 :
Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika ditimbang di udara. Jika batu tersebut ditimbang di dalam air beratnya = 21 N. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3, tentukanlah:
a. gaya ke atas yang diterima batu,
b. volume batu, dan
c. massa jenis batu tersebut.
Kunci Jawaban :
Diketahui: w = 30 N, wbf = 21 N, dan ρair = 1 g/cm3.
ρ air = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3
a. wbf = w – FA
21 N = 30 N – FA
FA = 9 N
b. FA = ρ air V batu g
9 N = (1.000 kg/m3) (Vbatu) (10 m/s2)
ρ batu = 3.333,3 kg/m3.
Kunci Jawaban :
Diketahui: wbola = 20 N, ρ minyak = 0,8 g/cm3, dan ρlogam = 5 g/cm3.
Berdasarkan uraian gaya-gaya yang bekerja pada bola, dapat dituliskan persamaan :
T + FA = w
T = 16,8 N.
Contoh Soal 9 :
Sebuah benda memiliki volume 20 m3 dan massa jenisnya = 800 kg/m3. Jika benda tersebut dimasukkan ke dalam air yang massa jenisnya 1.000 kg/m3, tentukanlah volume benda yang berada di atas permukaan air.
Kunci Jawaban :
Diketahui: Vbenda = 20 m3, ρbenda = 800 kg/m3, dan ρair = 1.000 kg/m3.
Volume air yang dipindahkan = volume benda yang tercelup
FA = ρ air V air-pindah g = berat benda
FA = ρ air V bagian tercelup g = mg
ρ air V bagian tercelup = ρ benda V benda
(1 kg/m3) (Vbagian tercelup) = (800 kg/m3) (20 m3)
Vbagian tercelup = 16 m3
Contoh Soal 10 :
Kunci Jawaban :
wbenda = FA
mg = ρ air V benda tercelup g
Penaik air ini adalah alat yang diciptakan oleh Archimedes untuk menaikkan air dari sungai atau kanal. Prinsip dasar dari alat ini adalah bidang miring yang disusun menjadi pilinan (heliks). Apabila pegangan di ujung tabung di putar, pilinan tersebut akan mengangkat air ke atas. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
7. Aplikasi Hukum Archimedes
Hukum Archimedes banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya pada hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, dan galangan kapal. Berikut ini prinsip kerja alat-alat tersebut.
a. Hidrometer
Hidrometer. [8] |
Gaya ke atas = berat hidrometer
FA = whidrometer
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan :
ρ1 (A h1) = m
dengan :
m = massa hidrometer (kg),
A = luas tangkai (m2),
hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan
ρf = massa jenis zat cair (kg/m3).
Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan cara membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis asam untuk muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan akumulator kosong.
b. Kapal Laut dan Kapal Selam
Gambar 16. Kapal yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di pindahkan oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis yang ditunjukkan oleh tanda panah. [9] |
Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok besi yang sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk perahu lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan balok besi. Besarnya gaya angkat yang dihasilkan perahu besi sebanding dengan volume perahu yang tercelup dan volume fluida yang dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang dihasilkan sama besar dengan berat perahu maka perahu akan terapung. Oleh karena itu, kapal baja didesain cukup lebar agar dapat memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat kapal itu sendiri.
Tahukah Anda apa yang menyebabkan kapal selam dapat terapung, melayang, dan menyelam? Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang berfungsi mengatur kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Untuk menyelam, kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan air sehingga berat kapal selam akan lebih besar daripada volume air yang dipindahkannya. Akibatnya, kapal selam akan tenggelam. Sebaliknya, jika tangki pemberat terisi penuh dengan udara (air laut dipompakan keluar dari tangki pemberat), berat kapal selam akan lebih kecil daripada volume kecil yang dipindahkannya sehingga kapal selam akan terapung. Agar dapat bergerak di bawah permukaan air laut dan melayang, jumlah air laut yang dimasukkan ke dalam tangki pemberat disesuaikan dengan jumlah air laut yang dipindahkannya pada kedalaman yang diinginkan.
c. Balon Udara
Gambar 18. Balon udara dapat mengambang di udara karena memanfaatkan prinsip Hukum Archimedes. [10] |
8. Tegangan Permukaan
Pernahkah Anda memerhatikan bentuk cairan obat yang keluar dari penetes obat atau bentuk raksa yang diteteskan di permukaan meja? Jika Anda perhatikan, tetesan cairan obat yang keluar dari alat penetesnya berbentuk bola-bola kecil. Demikian juga dengan bentuk air raksa yang diteteskan di permukaan meja.
Tetesan zat cair atau fluida cenderung untuk memperkecil luas permukaannya. Hal tersebut terjadi karena adanya tegangan permukaan. Apakah tegangan permukaan itu? Agar dapat memahami tentang tegangan permukaan zat cair, lakukanlah kegiatan Percobaan 2. berikut.
Percobaan Fisika Sederhana 2.
Mengamati Tegangan Permukaan Zat Cair
Alat dan Bahan :
- Klip kertas atau silet
- Bejana
- Sabun cair
- Isilah bejana dengan air.
- Letakkanlah klip kertas atau silet dengan perlahan-lahan di permukaan air.
- Amatilah apa yang terjadi pada klip kertas atau silet tersebut.
- Selanjutnya, tuangkanlah sabun cair ke dalam bejana yang berisi air dan klip kertas atau silet.
- Amatilah apa yang terjadi dengan klip kertas atau silet.
- Bandingkanlah hasil pengamatan Anda pada langkah 5 dengan langkah 3. Apakah yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan tersebut?
- Dapatkah Anda menjelaskan pengaruh sabun cair terhadap tegangan permukaan?
- Diskusikanlah dengan teman sekelompok dan guru Fisika Anda.
Contoh tegangan permukaan yang lain dapat Anda lihat jika Anda memasukkan sebuah gelang kawat yang dipasang benang ke dalam larutan sabun. Setelah dimasukkan ke dalam larutan sabun, pada gelang kawat akan terdapat selaput tipis. Jika bagian tengah jerat benang ditusuk hingga pecah akan terlihat jerat benang yang pada mulanya berbentuk tidak beraturan, berubah menjadi berbentuk lingkaran.
Gambar 20b menunjukkan bahwa permukaan zat cair dapat dianggap berada dalam keadaan tegang sehingga zat-zat pada kedua sisi garis saling tarik-menarik.
Gambar 21. Rangkaian kawat untuk mengukur tegangan permukaan selaput tipis larutan sabun. Dalam keadaan setimbang, gaya tegangan permukaan ke atas 2γ l sama dengan gaya tarik peluncur ke bawah w + T. |
Dalam keadaan setimbang, gaya tarik peluncur ke bawah sama dengan tegangan permukaan yang diberikan selaput tipis larutan sabun pada peluncur. Berdasarkan Gambar 21, gaya tarik peluncur ke bawah adalah
F = w + T
Jika l adalah panjang peluncur kawat maka gaya F bekerja pada panjang total 2l karena selaput tipis air sabun memiliki dua sisi permukaan. Dengan demikian, tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan F dengan panjang d tempat gaya tersebut bekerja yang secara matematis dinyatakan dengan persamaan
γ = F d
Oleh karena d = 2l, tegangan permukaan dinyatakan dengan persamaan :
γ = F / 2l
Tegangan permukaan suatu zat cair yang bersentuhan dengan uapnya sendiri atau udara hanya bergantung pada sifat-sifat dan suhu zat cair itu. Berikut harga tegangan permukaan berdasarkan eksperimen. Berikut ini nilai tegangan permukaan beberapa zat cair berdasarkan hasil eksperimen.
Tabel 2. Harga Tegangan Permukaan Berdasarkan Eksperimen
Zat Cair yang Berhubungan dengan Udara | 1°C | Tegangan Permukaan (dyne/cm) |
Air Air Air Air Air sabun Benzena Etil Alkohol Gliserin Helium Karbon Tertrakhlorida Minyak Zaitun Neon Oksigen Raksa | 0 20 60 100 20 20 20 20 –269 20 20 –247 –193 20 | 75,6 72,8 66,2 58,9 25,0 28,9 22,3 63,1 0,12 26,8 32,0 5,15 15,7 465 |
Sumber: College Physics, 1980 |
9. Kapilaritas
Gambar 22. Tabung pipa kapiler. [12] |
Permukaan zat cair yang membasahi dinding, misalnya air, akan naik. Adapun yang tidak membasahi dinding, seperti raksa, akan turun. Dalam kehidupan sehari-hari, contoh-contoh gejala kapiler adalah sebagai berikut. Minyak tanah naik melalui sumbu lampu minyak tanah atau sumbu kompor, dinding rumah basah pada musim hujan, air tanah naik melalui pembuluh kayu.
Peristiwa air membasahi dinding, atau raksa tidak membasahi dinding dapat dijelaskan dengan memperhatikan gaya tarik-menarik antarpartikel. Gaya tarik-menarik antarpartikel sejenis disebut kohesi, sedangkan gaya tarikmenarik antarpartikel tidak sejenis disebut adhesi. Air membasahi dinding kaca karena adanya gaya kohesi antarpartikel air yang lebih kecil daripada gaya adhesi antara partikel air dan partikel dinding kaca. Sedangkan, raksa memiliki gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesinya dengan dinding kaca sehingga tidak membasahi dinding kaca. Gaya adhesi air yang lebih besar dari kohesinya menyebabkan permukaan air berbentuk meniskus cekung, sedangkan gaya kohesi raksa lebih besar dari gaya adhesinya sehingga menyebabkan permukaan raksa berbentuk meniskus cembung. Jika zat cair dimasukkan ke dalam suatu pipa kapiler, permukaan zat cair tersebut akan melengkung. Permukaan melengkung zat cair di dalam pipa disebut meniskus.
Gambar 23. Gaya tegangan permukaan pada fluida dalam tabung kapiler. Fluida naik jika θ < 90° dan turun jika θ > 90°. |
Gambar 23 memperlihatkan gaya tegangan permukaan cairan di dalam pipa kapiler. Bentuk permukaan cairan di dalam pipa kapiler bergantung pada sudut kontak (θ ) cairan tersebut. Permukaan cairan akan naik jika θ < 90° dan turun jika θ > 90°.
Naik atau turunnya permukaan zat cair dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
dengan:
h = kenaikan atau penurunan zat cair (m),
γ = tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
r = jari-jari alas tabung/pipa (m).
Gambar 24. Efek bertambah kecilnya sudut kontak yang ditimbulkan suatu zat pencemar. |
Tabel 3. Sudut Kontak
Zat Cair | Dinding | Sudut Kontak |
α - Bromnaftalen (C10H7Br) | Gelas Biasa Gelas Timbel Gelas Tahan Panas (Pyrex) Gelas Kuarsa | 5° 6° 45' 20°30' 21° |
Metilen Yodida (CH2l2) | Gelas Biasa Gelas Timbel Gelas Tahan Panas (Pyrex) Gelas Kuarsa | 29° 30° 29° 33° |
Air | Parafin | 107° |
Raksa | Gelas Biasa | 140° |
Contoh Soal 11 :
Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Kunci Jawaban :
Diketahui: dtabung = 0,4 cm, θ = 60°, γ = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
B. Fluida Dinamis
Pada sub bab ini Anda akan mempelajari hukum-hukum Fisika yang berlaku pada fluida bergerak (dinamis). Pada pembahasan mengenai fluida statis, Anda telah memahami bahwa hukum-hukum Fisika tentang fluida dalam keadaan statis bergantung pada massa jenis dan kedalaman titik pengamatan dari permukaan fluida. Tahukah Anda besaran-besaran yang berperan pada fluida dinamis? Untuk mengetahuinya, pelajarilah bahasan dalam subbab ini.
1. Persamaan Kontinuitas
Dalam mempelajari materi fluida dinamis, suatu fluida dianggap sebagai fluida ideal. Fluida ideal adalah fluida yang memiliki ciri-ciri berikut ini.
a. Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible), yaitu volume dan massa jenis fluida tidak berubah akibat tekanan yang diberikan kepadanya.
b. Fluida tidak mengalami gesekan dengan dinding tempat fluida tersebut mengalir.
c. Kecepatan aliran fluida bersifat laminer, yaitu kecepatan aliran fluida di sembarang titik berubah terhadap waktu sehingga tidak ada fluida yang memotong atau mendahului titik lainnya.
Jika lintasan sebuah titik dalam aliran fluida ideal dilukiskan, akan diperoleh suatu garis yang disebut garis aliran (streamline atau laminer flow).
Gambar 25. Setiap partikel fluida ideal mengalir menurut garis alirannya masing-masing dan tidak pernah memotong garis aliran partikel lain. |
Q = v / t = Av
dengan :
V = volume fluida yang mengalir (m3),
t = waktu (s),
A = luas penampang (m2),
v = kecepatan aliran (m/s), dan
Q = debit aliran fluida (m3/s).
Untuk fluida sempurna (ideal), yaitu zat alir yang tidak dapat dimampatkan dan tidak memiliki kekentalan (viskositas), hasil kali laju aliran fluida dengan luas penampangnya selalu tetap. Secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
A1 v1 = A2 v2 (1–18)
Persamaan 1.18 di atas disebut juga persamaan kontinuitas.
Contoh Soal 12 :
Sebuah pipa lurus memiliki dua macam penampang, masing-masing dengan luas penampang 200 mm2 dan 100 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara horisontal, sedangkan air di dalamnya mengalir dari penampang besar ke penampang kecil. Jika kecepatan arus di penampang besar adalah 2 m/s, tentukanlah:
a. kecepatan arus air di penampang kecil, dan
b. volume air yang mengalir setiap menit.
Kunci Jawaban :
a. A1v1 = A2v2
(200 mm2) (2 m/s) = (100 mm2)v2
v2 = 4 m/s
Q = v / t = Av → V = Avt
Q = (200 × 10–6 m2) (2 m/s) (60 s) = 24 × 10–3 m3 = 2,4 × 10–4 m3.
2. Persamaan Bernoulli
Gambar 27. Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya yang berbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya berubah dari v1 ke v2. |
Secara lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal.
Persamaan matematisnya, dituliskan sebagai berikut.
p + 1/2 ρv2 + ρgh =konstan
atau
p1 + 1/2 ρv12 + ρgh = p2 + 1/2 ρv22 + ρgh
dengan:
p = tekanan (N/m2),
v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
ρ = massa jenis fluida.
3. Penerapan Persamaan Bernoulli
Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraian mengenai cara kerja beberapa alat yang menerapkan Hukum Bernoulli.
a. Alat Ukur Venturi
Gambar 28. Penampang pipa menyempit di A2 sehingga tekanan di bagian pipa sempit lebih kecil dan fluida bergerak lebih lambat. |
Contoh Soal 13 :
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5 × 10–3 m2 digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua manometer adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ raksa = 13.600 kg/m3).
Kunci Jawaban :
b. Tabung Pitot (Pipa Prandtl)
Gambar 29. Prinsip kerja pipa Prandtl. |
c. Gaya Angkat pada Sayap Pesawat Terbang
Gambar 30. (a) Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami gaya angkat. (b) Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat sebesar F1 - F2. |
Gaya angkat pada sayap pesawat terbang dirumuskan sebagai berikut :
F1 – F2 = ½ ρ A (v22 - v11) (1–23)
dengan :
F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N),
A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v2 = kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
Contoh Soal 14 :
Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang melalui bagian atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya 50 m2 bergerak dengan kelajuan masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya angkat pada sayap pesawat terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3)
Kunci Jawaban :
F1 – F2 = 1/2 ρ A (v22 - v11)
d. Penyemprot Nyamuk
Gambar 31. pB < pA sehingga cairan obat nyamuk di B bisa memancar keluar. |
e. Kebocoran Pada Dinding Tangki
Gambar 32. Tangki dengan sebuah lubang kecil di dindingnya. Kecepatan aliran air yang keluar dari tangki sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas. |
Jarak horizontal tibanya air di tanah adalah :
Gambar di atas menunjukkan sebuah reservoir yang penuh dengan air. Pada dinding bagian bawah reservoir itu bocor hingga air memancar sampai di tanah. Jika g = 10 m/s2, tentukanlah:
a. kecepatan air keluar dari bagian yang bocor;
b. waktu yang diperlukan air sampai ke tanah;
c. jarak pancaran maksimum di tanah diukur dari titik P.
Kunci Jawaban :
Diketahui: h1 = 1,8 m, h2 = 5 m, dan g = 10 m/s2.
Tokoh Fisika :
Habibie adalah seorang putra Indonesia yang dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juli 1936. Kecermelangannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dibuktikan dengan ditemukannya Teori Habibie, Faktor Habibie, dan Metode Habibie yang diaplikasikan dalam teknologi pesawat terbang. Prestasi keilmuan Habibie ini mendapat pengakuan di dunia internasional. Ia juga berhasil menciptakan pesawat terbang pertama buatan Indonesia, yaitu CN-235 dan N-250. (Sumber: www. aist.ac.ip)
4. Viskositas
Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa fluida ideal tidak memiliki viskositas. Dalam kenyataannya, fluida yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah fluida sejati. Oleh karena itu, bahasan mengenai viskositas hanya akan Anda temukan pada fluida sejati, yaitu fluida yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Dapat dimampatkan (kompresibel);
b. Mengalami gesekan saat mengalir (memiliki viskositas);
c. Alirannya turbulen.
Zat cair dan gas memiliki viskositas, hanya saja zat cair lebih kental (viscous) daripada gas. Dalam penggunaan sehari-hari, viskositas dikenal sebagai ukuran ketahanan oli untuk mengalir dalam mesin kendaraan. Viskositas oli didefinisikan dengan nomor SAE’S (Society of Automotive Engineer’s). Contoh pada sebuah pelumas tertulis
API SERVICE SJ
SAE 20W – 50
Gambar 34. Aliran laminer cairan kental. |
Koefisien viskositas fluida η, didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan luncur (F/A) dengan kecepatan perubahan regangan luncur (v/l). Secara matematis, persamaannya ditulis sebagai berikut.
atau :
Nilai viskositas setiap fluida berbeda menurut jenis material tempat fluida tersebut mengalir. Nilai viskositas beberapa fluida tertentu dapat Anda pelajari pada Tabel 2.
Tabel 4. Harga Tegangan Permukaan Berdasarkan Eksperimen
Fluida Uap Air | Viskositas | Keterangan |
100°C Air 99°C Light Machine Oil 20°C Motor Oil SAE 10 Motor Oil SAE 20 Motor Oil SAE 30 Sirop Cokelat pada 20°C Kecap pada 20°C | 0,125 cP 0,2848 cP 102 cP 50–100 cP, 65 cP 125 cP 150–200 cP 25.000 cP 50.000 cP | Poiseuille dan Poise adalah satuan viskositas dinamis, juga disebut viskositas absolut. 1 Poiseulle (PI) = 10 Poise (P) = 1.000 cP |
Sumber: people.ece.cornell.edu |
Benda yang bergerak dalam fluida kental mengalami gaya gesek yang besarnya dinyatakan dengan persamaan :
Untuk benda berbentuk bola, k = 6r (perhitungan laboratorium) sehingga, diperoleh :
Ff = 6πrηv (7–27)
Jika sebuah benda berbentuk bola (kelereng) jatuh bebas dalam suatu fluida kental, kecepatannya akan bertambah karena pengaruh gravitasi Bumi hingga mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap tersebut dinamakan kecepatan terminal. Pada saat kecepatan terminal tercapai, berlaku keadaan
Σ F = 0
Ff + FA= mg
Ff = mg – FA
6π rη vT = ρbvbg – ρfvbg
Pada benda berbentuk bola, volumenya vb = 4/3 π r3 sehingga diperoleh persamaan :
dengan:
vt = kecepatan terminal (m/s),
Ff = gaya gesek (N),
FA = gaya ke atas (N),
ρb = massa jenis bola (kg/m2), dan
Gambar 34. Sebuah bola jatuh bebas ke dalam fluida yang memiliki viskositas tertentu. |
Tokoh Fisika :
Bernoulli adalah seorang ahli Fisika dan Matematika yang berasal dari Swiss. Penemuannya yang sangat terkenal adalah mengenai hidrodinamika, yaitu Hukum Bernoulli. Ia juga menemukan bahwa perilaku gas berhubungan dengan perubahan tekanan dan suhu gas tersebut. Penemuan tersebut mendasari teori kinetik gas. (Sumber: people.ece.cornell.edu)
Contoh Soal 16:
Untuk menentukan massa jenis zat cair, dibuat rangkaian alat seperti gambar di atas. Pengisap P dapat bergerak bebas dengan luas penampang 1 cm2. Jika konstanta pegas = 100 N/m dan pegas tertekan sejauh 0,4 cm, massa jenis zat cair adalah ....
a. 400 kg/m3
b. 500 kg/m3
c. 750 kg/m3
d. 800 kg/m3
Kunci Jawaban :
Pegas tertekan oleh gaya yang besarnya
F = k Δx
F = (100 N/m)(0,4 × 10–2 m)
F = 0,4 N
Tekanan zat cair (p):
p = ρ gh
p = E/A merupakan besar tekanan zat cair yang menekan pegas, dengan F = gaya yang menekan pegas.
ρ gh = F/A
ρ = F / Agh
Rangkuman :
1. Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu permukaan dibagi luas permukaan tersebut.
p = F/A (N/m2 = Pascal)
2. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak.
ph = ρ gh (N/m2)
Apabila tekanan udara luar ( ρ 0) diperhitungkan, tekanan hidrostatis ditulis
pA = p0 + ρ gh
3. Hukum Pascal menyatakan tentang sifat fluida yang meneruskan tekanan ke segala arah sama besar.
F1/A1 = F2/A2
4. Hukum Archimedes menyatakan bahwa gaya ke atas yang dialami oleh sebuah benda dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
FA = ρf vf g
5. Tegangan permukaan (γ) terjadi karena adanya gaya kohesi dan adhesi pada fluida. Secara matematis, dinyatakan dengan persamaan :
γ = F/2l
6. Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler. Gaya kohesi dan adhesi menyebabkan timbulnya meniskus cekung atau meniskus cembung pada permukaan fluida. Persamaan kapilaritas tersebut adalah
h = 2 cosθ / ρgr
7. Fluida ideal adalah fluida yang tidak dapat dimampatkan, tidak mengalami gaya gesek ketika mengalir, dan alirannya stasioner.
8. Fluida sejati adalah fluida yang memiliki sifat dapat dimampatkan, memiliki viskositas, dan alirannya tidak stasioner (turbulen).
9. Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa debit air
(Q) selalu tetap.
Q1 = Q2
10. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan, energi kinetik dan energi potensial per satuan volume fluida yang mengalir, nilainya sama di setiap titik aliran fluida.
p + ½ ρv2 + ρgh = konstan
11. Viskositas (kekentalan) suatu fluida dirumuskan dalam Hukum Stokes sebagai berikut.
Anda sekarang sudah mengetahui Fluida Statis dan Fluida Dinamis. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi : Saripudin, A., D. Rustiawan K., dan A. Suganda. 2009. Praktis Belajar Fisika 1 : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 234. Referensi Lainnya : Tim Redaksi Dorling Kindersley. 1997. Jendela IPTEK, Cetakan Pertama. Jakarta: Balai Pustaka. Jones, E.R. dan Chiulders, R.L. 1994. Contemporary College Physics, Second Edition. New York: Addison Wesley Longman.[1] http://www-math.mit.edu/~dhu/Climberweb/climberweb.html
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Osteichthyes [3] Halliday, David, Robert Resnick, dan Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York: John Wiley & Sons.[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Blaise_Pascal
[5] Cutnell, J. D. and K. W. Johnson. 1995. Physic. Physics, 3rd Edition. John Wiley & Sons, New York.[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Archimedes
[7] Microsof Encarta, 2004[8] http://www.wilkinsonplus.com/home-brewing/wilko-hydrometer-loose-wine-and-beer/invt/0022575
[9] Hewitt, Paul G. 1993. Conceptual Physics, Eight Edition. New York: Addison Wesley Longman.[10] http://id.wikipedia.org/wiki/Balon_udara_panas
[11] http://en.wikipedia.org/wiki/Lotus_effect [12] http://www.ctahr.hawaii.edu/mauisoil/a_comp03.aspx [13] http://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie [14] http://en.wikipedia.org/wiki/Daniel_BernoulliGallery Fluida Statis Dan Dinamis
8 Rpp Fluida Statis Dan Dinamis
Contoh Soal Fluida Dinamis Archives Dosenmipa Com
Fluida Statis Dan Dinamis Youtube
Ppt Bab 3 Statika Fluida Powerpoint Presentation Free
Contoh Soal Fisika Fluida Statis Dan Dinamis Kumpulan
Telecharger Ppt Fluida Statis Sma
Fluida Statis Dan Dinamis Beserta Contoh Soal Docx Document
Fluida Statis Dan Dinamis Pptx Powerpoint
Ppt Fluida Statik Dan Fluida Dinamik Powerpoint
Penjelasan Lengkap Tentang Fluida Statis Pengertian Sifat
Doc Evaluasi 1152070074 Syfa Nurfalah Syifa Royani
3 8 1 Fluida Statis Dan Dinamis Physics Quiz Quizizz
11 Fluida Statis Pdf 1 Pap 111 Fisika Dasar I Jurusan
Contoh Laporan Praktikum Fluida Statis Dan Dinamis
Pengertian Sifat Dan Konsep Fluida Statis Pinterkelas
0 Response to "Fluida Statis Dan Dinamis"
Post a Comment